Iman Mengalahkan Dunia
Iman Mengalahkan Dunia
Firman Tuhan yang datang dalam diri kita sesungguhnya adalah merupakan jati diri kita yang baru di dalam Kristus. Jadi jika kita ingin hidup dalam jati diri kita di dalam Dia, maka perhatikan saja firman yang 'sering/berulang' datang kepada kita.
Namun permasalahannya ada banyak orang percaya yang tidak bertekun mendengar Tuhan berfirman, jadi secara otomatis walaupun sudah menjadi orang Kristen, dirinya tetap 'mengenakan' jati dirinya yang lama, yang seturut dengan apa yang dunia katakan. Belum lagi jika saat Tuhan berfirman tapi kita menolaknya, semakin jauhlah kita dari rancangan Tuhan. Jika kita sulit percaya, maka rancangan Tuhan atas diri kita menjadi 'lama' atau bahkan tidak tergenapi. Padahal firman yang Dia ucapkan sanggup membawa kita ke dalam puncak potensi kita di dalam Kristus. Ya benar ! Hanya dengan menerima firmanNya saja !
Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara kita meresponi firman yang datang dalam diri kita:
1. Responi dengan kehausan dan kelaparan terhadap firmanNya (hati yang antusias)
Berhati - hatilah terhadap roh familiarity!! Sesederhana apapun firman yang kita terima, responilah dengan antusias dan sukacita!! Ini harus senantiasa menjadi 'disiplin hati' kita! Walaupun 'firman yang sama' yang datang berulang kali, sadarilah bahwa itu memang keluar dari mulut Allah. Itu tandanya Ia mau kita memperhatikan dengan serius apa yang Ia sampaikan!!
2. Gosokkan firman tersebut dalam diri kita. Yang dimaksud dengan mengosokkan firman adalah:
Merenungkan dan perkatakan firman tersebut sampai manusia roh kita berkobar - kobar. Bahkan lakukan hal tersebut sampai kita mendapatkan penyingkapan firman berikutnya (progresif revelation) Sebab inilah yang disebut dengan pekerjaan Roh Kudus yang menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran! Dengan cara inilah kita akan terus dicetak seturut dengan rencana dan kehendakNya yang telah ditentukan untuk kita sebelum dunia dijadikan.
3. Lakukan setiap arahan Roh Kudus yang terkandung dalam firman yang kita terima. Tidak ada satupun firman yg Tuhan berikan bertujuan hanya untuk menjadi 'pengetahuan atau pewahyuan' belaka. Ia menghendaki untuk kita menjadi pelaku firmanNya.
Oleh karenanya jika kita mau membuka hati untuk merasakan dan menanti dorongan Roh yang terkandung dalam firmanNya, maka kita pasti akan menerimanya. Jika Roh mendorong kita untuk melakukan 'ini dan itu', maka baiklah kita mentaati.
Karena ketaatan kitalah yang sesungguhnya akan membuat kita menjadi seperti yang Ia rancangkan.
4. Selaraskan prinsip kebenaran yang kita terima dengan apa yang para pemimpin rasuli terima dari Tuhan.
Sebab Tuhan tidak menghendaki 'pewahyuan' firman yang kita terima menjadi pewahyuan 'liar' yang tidak seirama dengan orang kegerakan yang Tuhan tetapkan. Jika kita terhubung akurat dengan pemimpin rasuli, maka pewahyuan yang kita terima biasanya sama. Kita akan mendengar hal yang sama karena memiliki satu frekuensi rohani. Tapi walaupun kita sudah terhubung akurat, kita harus tetap mengadakan pengecekan secara rutin.
Jika kita mendapati ada beda pemahaman, maka kitalah yang harus berinisiatif menyesuaikan. Singkirkan saja pemahaman kita yang berbeda.
Karena belum tentu kita selalu mendengar dengan akurat. Kesediaan kita untuk menyingkirkan pemahaman yang berbeda justru akan membuat kita mengalami 'ketajaman' yang lebih lagi dalam mendengar suara Tuhan, sehingga keabsahan keakuratan kita akan jadi semakin nyata.
5. Jadikan firman yang kita terima sebagai dasar keyakinan yang tidak tergoyahkan (strong conviction)
Sadarilah, bahwa dunia ini tidak akan pernah berhenti 'memperkatakan' 'filosofi kehidupannya' kepada kita orang percaya. Dunia ini akan terus mempertontonkan dan mempertunjukkan 'kehidupan yang melawan' Tuhan. Intinya dunia ini tidak akan pernah berhenti mencetak kehidupan kita untuk menjadi 'pribadi lain' dari yang Tuhan tetapkan. Oleh sebab itu Paulus berkata dalam Roma 12.
Roma 12:2 (terj FAYH) "Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara."
Tanpa kita mempunyai dasar keyakinan yang tidak tergoyahkan (radikal/menjadi 'kaum garis keras' dalam meyakini firmanNya) maka kita akan sangat mudah dicetak oleh dunia ini. Oleh karenanya tidak ada jalan pintas, kita harus menjadikan firman sebagai dasar keyakinan yang tidak bisa digoyahkan. Apapun fakta hidup yang kita hadapi, pegang firmanNya saja!! Percayalah firman itulah yang akan menjadikan kita seturut dengan kehendakNya!! Sebab hanya oleh iman kita akan mengalahkan dunia!! Dan hanya oleh firman kita menjadi pahlawan iman!! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Firman Tuhan yang datang dalam diri kita sesungguhnya adalah merupakan jati diri kita yang baru di dalam Kristus. Jadi jika kita ingin hidup dalam jati diri kita di dalam Dia, maka perhatikan saja firman yang 'sering/berulang' datang kepada kita.
Namun permasalahannya ada banyak orang percaya yang tidak bertekun mendengar Tuhan berfirman, jadi secara otomatis walaupun sudah menjadi orang Kristen, dirinya tetap 'mengenakan' jati dirinya yang lama, yang seturut dengan apa yang dunia katakan. Belum lagi jika saat Tuhan berfirman tapi kita menolaknya, semakin jauhlah kita dari rancangan Tuhan. Jika kita sulit percaya, maka rancangan Tuhan atas diri kita menjadi 'lama' atau bahkan tidak tergenapi. Padahal firman yang Dia ucapkan sanggup membawa kita ke dalam puncak potensi kita di dalam Kristus. Ya benar ! Hanya dengan menerima firmanNya saja !
Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara kita meresponi firman yang datang dalam diri kita:
1. Responi dengan kehausan dan kelaparan terhadap firmanNya (hati yang antusias)
Berhati - hatilah terhadap roh familiarity!! Sesederhana apapun firman yang kita terima, responilah dengan antusias dan sukacita!! Ini harus senantiasa menjadi 'disiplin hati' kita! Walaupun 'firman yang sama' yang datang berulang kali, sadarilah bahwa itu memang keluar dari mulut Allah. Itu tandanya Ia mau kita memperhatikan dengan serius apa yang Ia sampaikan!!
2. Gosokkan firman tersebut dalam diri kita. Yang dimaksud dengan mengosokkan firman adalah:
Merenungkan dan perkatakan firman tersebut sampai manusia roh kita berkobar - kobar. Bahkan lakukan hal tersebut sampai kita mendapatkan penyingkapan firman berikutnya (progresif revelation) Sebab inilah yang disebut dengan pekerjaan Roh Kudus yang menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran! Dengan cara inilah kita akan terus dicetak seturut dengan rencana dan kehendakNya yang telah ditentukan untuk kita sebelum dunia dijadikan.
3. Lakukan setiap arahan Roh Kudus yang terkandung dalam firman yang kita terima. Tidak ada satupun firman yg Tuhan berikan bertujuan hanya untuk menjadi 'pengetahuan atau pewahyuan' belaka. Ia menghendaki untuk kita menjadi pelaku firmanNya.
Oleh karenanya jika kita mau membuka hati untuk merasakan dan menanti dorongan Roh yang terkandung dalam firmanNya, maka kita pasti akan menerimanya. Jika Roh mendorong kita untuk melakukan 'ini dan itu', maka baiklah kita mentaati.
Karena ketaatan kitalah yang sesungguhnya akan membuat kita menjadi seperti yang Ia rancangkan.
4. Selaraskan prinsip kebenaran yang kita terima dengan apa yang para pemimpin rasuli terima dari Tuhan.
Sebab Tuhan tidak menghendaki 'pewahyuan' firman yang kita terima menjadi pewahyuan 'liar' yang tidak seirama dengan orang kegerakan yang Tuhan tetapkan. Jika kita terhubung akurat dengan pemimpin rasuli, maka pewahyuan yang kita terima biasanya sama. Kita akan mendengar hal yang sama karena memiliki satu frekuensi rohani. Tapi walaupun kita sudah terhubung akurat, kita harus tetap mengadakan pengecekan secara rutin.
Jika kita mendapati ada beda pemahaman, maka kitalah yang harus berinisiatif menyesuaikan. Singkirkan saja pemahaman kita yang berbeda.
Karena belum tentu kita selalu mendengar dengan akurat. Kesediaan kita untuk menyingkirkan pemahaman yang berbeda justru akan membuat kita mengalami 'ketajaman' yang lebih lagi dalam mendengar suara Tuhan, sehingga keabsahan keakuratan kita akan jadi semakin nyata.
5. Jadikan firman yang kita terima sebagai dasar keyakinan yang tidak tergoyahkan (strong conviction)
Sadarilah, bahwa dunia ini tidak akan pernah berhenti 'memperkatakan' 'filosofi kehidupannya' kepada kita orang percaya. Dunia ini akan terus mempertontonkan dan mempertunjukkan 'kehidupan yang melawan' Tuhan. Intinya dunia ini tidak akan pernah berhenti mencetak kehidupan kita untuk menjadi 'pribadi lain' dari yang Tuhan tetapkan. Oleh sebab itu Paulus berkata dalam Roma 12.
Roma 12:2 (terj FAYH) "Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara."
Tanpa kita mempunyai dasar keyakinan yang tidak tergoyahkan (radikal/menjadi 'kaum garis keras' dalam meyakini firmanNya) maka kita akan sangat mudah dicetak oleh dunia ini. Oleh karenanya tidak ada jalan pintas, kita harus menjadikan firman sebagai dasar keyakinan yang tidak bisa digoyahkan. Apapun fakta hidup yang kita hadapi, pegang firmanNya saja!! Percayalah firman itulah yang akan menjadikan kita seturut dengan kehendakNya!! Sebab hanya oleh iman kita akan mengalahkan dunia!! Dan hanya oleh firman kita menjadi pahlawan iman!! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar