Komunitas Orang Percaya
Komunitas Orang PERCAYA
Terkadang kita akan mendapati ada orang-orang tertentu yang memang sudah kita kenali watak & karakternya (naturenya) yang tiba-tiba menunjukkan perbedaan hidup (secara negatif).
Adanya suatu peristiwa hebat yang negatif yang terjadi dalam hidup seseorang dapat membuat orang yang bersangkutan untuk sesaat seperti kehilangan 'jati dirinya yang normal/ akurat'
Ketika seseorang mengalami luka-luka kehidupan akibat terjadinya suatu peristiwa negatif atau beberapa peristiwa negatif yang terjadi secara beruntun dalam hidupnya, luka-luka yang terjadi tersebut akan dapat membuat orang yang bersangkutan jadi menunjukkan kehidupan sehari-hari yang buruk - berubah jadi kasar, berubah jadi lesu/ tidak bersemangat dan lain-lain.
Hal tersebut memang disebabkan karena adanya 'luka-luka kehidupan' yang tidak segera di tanggulangi.
Ibrani 12:12-17 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
1. Untuk memiliki kehidupan sehari-hari yang akurat seringkali ada banyak teguran, hardikan, pendisiplinan yang harus kita lalui; semua itu memang tidak mengenakkan kedagingan dalam hidup kita tapi justru akan menjagai diri kita dari berbagai 'pukulan kehidupan' yang dapat melukai hidup kita.
Ada banyak orang yang pada akhirnya mengalami berbagai peristiwa negatif dalam hidupnya -sampai ia jadi terluka & mengalami perubahan hidup ke arah yang negatif karena tidak mau membangun keakuratan dalam hidupnya. Untuk memiliki kehidupan yang akurat memang ada banyak proses pendisiplinan yang harus dijalani tapi tanpa menjalani proses pendisiplinan akan ada lebih banyak penderitaan hidup yang terpaksa harus di hadapi.
2. Dibutuhkan peranan seorang pemimpin/ bapa rohani untuk menetapkan suatu pola agar mereka yang ada dibawah pengayomannya akan bisa tetap kuat & melangkah melanjutkan perjalanan prophetis mereka meski harus menghadapi berbagai 'pukulan kehidupan' dalam masa proses yang masih harus dijalani.
Tidak bisa disangkali, untuk membangun keakuratan hidup memang dibutuhkan ketekunan & rentang waktu untuk dijalani. Dalam menjalani rentang waktu tersebut, Musuh akan terus berupaya untuk memanfaatkan masih adanya celah dalam hidup kita (adanya area kehidupan yang belum akurat) untuk di jadikan sarana untuk 'memukul hidup kita'...
Dengan adanya seorang bapa rohani dalam kehidupan kita yang masih dalam proses pembentukan, 'level kejatuhan' yang kita bisa alami akibat 'terpukul oleh musuh' akan bisa diminimalisir. Akan ada saudara-saudara rohani yang lain yang akan bertindak meneguhkan & menguatkan hidup kita sehingga walau jadi 'lemah' dengan mudah akan dapat dikuatkan kembali; walau kita 'jadi terpelecok', akan dapat segera di sembuhkan kembali...
3. Pada saat kita meleburkan diri dalam komunitas rohani yang dilahirkan oleh seorang bapa rohani, kita bisa menghindari kemungkinan terjadinya 'kepahitan hidup' akibat terjadinya berbagai 'pukulan kehidupan'.
Ketika seseorang mengalami berbagai 'pukulan kehidupan' dalam hidupnya, dan dia harus menghadapinya seorang diri - ia menghadapi berbagai resiko untuk mengalami 'mati rohani'; berbeda jika ia memiliki adanya saudara/i rohani yang tergabung dalam suatu komunitas, kemungkinan 'jatuh dalam kepahitan hidup' akan dapat dihindari.
Walau seseorang harus 'membawa luka dalam hidupnya' melalui meleburkan diri dalam suatu komunitas, ia akan tetap terjagai untuk dengan cepat dapat dipulihkan kembali & terhindarkan dari kejatuhan yang lebih mendalam.
Pastikan kita meleburkan diri dalam komunitas orang percaya yang hidup dalam pengayoman seorang bapa rohani yang mengalirkan anugerah Tuhan...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Terkadang kita akan mendapati ada orang-orang tertentu yang memang sudah kita kenali watak & karakternya (naturenya) yang tiba-tiba menunjukkan perbedaan hidup (secara negatif).
Adanya suatu peristiwa hebat yang negatif yang terjadi dalam hidup seseorang dapat membuat orang yang bersangkutan untuk sesaat seperti kehilangan 'jati dirinya yang normal/ akurat'
Ketika seseorang mengalami luka-luka kehidupan akibat terjadinya suatu peristiwa negatif atau beberapa peristiwa negatif yang terjadi secara beruntun dalam hidupnya, luka-luka yang terjadi tersebut akan dapat membuat orang yang bersangkutan jadi menunjukkan kehidupan sehari-hari yang buruk - berubah jadi kasar, berubah jadi lesu/ tidak bersemangat dan lain-lain.
Hal tersebut memang disebabkan karena adanya 'luka-luka kehidupan' yang tidak segera di tanggulangi.
Ibrani 12:12-17 Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
1. Untuk memiliki kehidupan sehari-hari yang akurat seringkali ada banyak teguran, hardikan, pendisiplinan yang harus kita lalui; semua itu memang tidak mengenakkan kedagingan dalam hidup kita tapi justru akan menjagai diri kita dari berbagai 'pukulan kehidupan' yang dapat melukai hidup kita.
Ada banyak orang yang pada akhirnya mengalami berbagai peristiwa negatif dalam hidupnya -sampai ia jadi terluka & mengalami perubahan hidup ke arah yang negatif karena tidak mau membangun keakuratan dalam hidupnya. Untuk memiliki kehidupan yang akurat memang ada banyak proses pendisiplinan yang harus dijalani tapi tanpa menjalani proses pendisiplinan akan ada lebih banyak penderitaan hidup yang terpaksa harus di hadapi.
2. Dibutuhkan peranan seorang pemimpin/ bapa rohani untuk menetapkan suatu pola agar mereka yang ada dibawah pengayomannya akan bisa tetap kuat & melangkah melanjutkan perjalanan prophetis mereka meski harus menghadapi berbagai 'pukulan kehidupan' dalam masa proses yang masih harus dijalani.
Tidak bisa disangkali, untuk membangun keakuratan hidup memang dibutuhkan ketekunan & rentang waktu untuk dijalani. Dalam menjalani rentang waktu tersebut, Musuh akan terus berupaya untuk memanfaatkan masih adanya celah dalam hidup kita (adanya area kehidupan yang belum akurat) untuk di jadikan sarana untuk 'memukul hidup kita'...
Dengan adanya seorang bapa rohani dalam kehidupan kita yang masih dalam proses pembentukan, 'level kejatuhan' yang kita bisa alami akibat 'terpukul oleh musuh' akan bisa diminimalisir. Akan ada saudara-saudara rohani yang lain yang akan bertindak meneguhkan & menguatkan hidup kita sehingga walau jadi 'lemah' dengan mudah akan dapat dikuatkan kembali; walau kita 'jadi terpelecok', akan dapat segera di sembuhkan kembali...
3. Pada saat kita meleburkan diri dalam komunitas rohani yang dilahirkan oleh seorang bapa rohani, kita bisa menghindari kemungkinan terjadinya 'kepahitan hidup' akibat terjadinya berbagai 'pukulan kehidupan'.
Ketika seseorang mengalami berbagai 'pukulan kehidupan' dalam hidupnya, dan dia harus menghadapinya seorang diri - ia menghadapi berbagai resiko untuk mengalami 'mati rohani'; berbeda jika ia memiliki adanya saudara/i rohani yang tergabung dalam suatu komunitas, kemungkinan 'jatuh dalam kepahitan hidup' akan dapat dihindari.
Walau seseorang harus 'membawa luka dalam hidupnya' melalui meleburkan diri dalam suatu komunitas, ia akan tetap terjagai untuk dengan cepat dapat dipulihkan kembali & terhindarkan dari kejatuhan yang lebih mendalam.
Pastikan kita meleburkan diri dalam komunitas orang percaya yang hidup dalam pengayoman seorang bapa rohani yang mengalirkan anugerah Tuhan...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar