Ukuran Ketekunan
Ukuran Ketekunan
Lukas 8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan MENGELUARKAN BUAH DALAM KETEKUNAN."
Ketekunan selalu menjadi 'benang merah' yang menghubungkan berbagai orang yang berhasil dalam hidupnya - berhasil mengalahkan kelemahan/ kekurangan dalam hidupnya, berhasil meraih berbagai impian yang ia miliki.
Kata kerja Yunani hy?po?mone?, yang secara harfiah berarti "tetap tinggal di bawah", diterjemahkan "masih tinggal" di Lukas 2:43 dan "tetap tinggal" di Kisah 17:14.
Kata itu juga mempunyai makna "bertahan pada posisi; tetap teguh atau bersikukuh", dan karena itu diterjemahkan "bertekun". (Mat 24:13)
Kata benda hy?po?mo?ne? biasanya mengandung makna keberanian, teguh hati yang disertai kesabaran dan tidak hilang harapan sewaktu menghadapi rintangan, penindasan, cobaan, atau godaan.
Kesimpulan:
Ketekunan adalah upaya berkesinambungan yang kita lakukan untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah walau ada banyak halangan/ rintangan yang menghadang karena mengetahui bahwa apa yang sedang kita lakukan adalah benar hingga meraih keberhasilan.
Tanpa aspek ketekunan, bahkan benih yang sudah jatuh di tanah hati terbaikpun tetap tidak bisa mengeluarkan buah.
1. Dengan ketekunan, seseorang yang paling lemah/ tidak mempunyai kemampuan akan dapat mulai menumbuhkan/ mengasah kemampuan dalam hidupnya.
2. Orang yang tekun akan dapat mengalahkan orang yang 'multi talent' tapi malas.
3. Benih awal dari ketekunan adalah niat yang bulat untuk dapat meraih sesuatu yang nampaknya terlalu besar/ terlalu jauh untuk diraih tapi diyakini akan dapat di wujudkan.
4. Saat seseorang mengetahui bahwa apa yang ia lakukan sudah benar, dan walau nampaknya belum memunculkan suatu hasil apapun, ia berketetapan untuk tetap melakukan apa yang sudah ia lakukan tersebut dengan segenap hatinya, itulah ketekunan!
5. Orang percaya yang sulit untuk bertekun dalam usahanya memunculkan 'buah', menunjukkan bahwa sesungguhnya dalam hidupnya masih bercokol suatu pola dunia ini yang harus segera di rombak.
6. Ukuran seseorang dalam hal bertekun bukanlah 'berapa jam', 'berapa hari', 'berapa bulan', atau 'berapa tahun'...
Ukuran ketekunan seseorang adalah sampai memunculkan buah!
7. Bagi seseorang yang sudah mulai memunculkan buah, aspek ketekunan akan membuat 'buah yang ia hasilkan' jadi makin 'bertambah lebat & manis'.
8. Aspek ketekunan akan selalu menjadi faktor pembeda antara mereka yang hidup dalam kesuksesan besar dengan mereka yang hidup biasa-biasa saja.
9. Untuk bertekun dan menghasilkan buah, dibutuhkan dedikasi penuh dari orang yang bersangkutan; maksudnya, ia tidak membiarkan dirinya untuk ter-distract dengan berbagai hal lain.
Ia terus berfokus untuk melakukan apa yang memang menjadi porsinya; dan ia melakukannya dengan segenap hati & penuh passion.
Sebagai umat tebusanNya yang sudah Ia tetapkan untuk menjadi pola bagi bangsa-bangsa, teruslah membangun dimensi ketekunan ini dalam hidupmu dan munculkanlah buah-buah yang lebat lagi manis bagi kerajaanNya...!#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Lukas 8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan MENGELUARKAN BUAH DALAM KETEKUNAN."
Ketekunan selalu menjadi 'benang merah' yang menghubungkan berbagai orang yang berhasil dalam hidupnya - berhasil mengalahkan kelemahan/ kekurangan dalam hidupnya, berhasil meraih berbagai impian yang ia miliki.
Kata kerja Yunani hy?po?mone?, yang secara harfiah berarti "tetap tinggal di bawah", diterjemahkan "masih tinggal" di Lukas 2:43 dan "tetap tinggal" di Kisah 17:14.
Kata itu juga mempunyai makna "bertahan pada posisi; tetap teguh atau bersikukuh", dan karena itu diterjemahkan "bertekun". (Mat 24:13)
Kata benda hy?po?mo?ne? biasanya mengandung makna keberanian, teguh hati yang disertai kesabaran dan tidak hilang harapan sewaktu menghadapi rintangan, penindasan, cobaan, atau godaan.
Kesimpulan:
Ketekunan adalah upaya berkesinambungan yang kita lakukan untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah walau ada banyak halangan/ rintangan yang menghadang karena mengetahui bahwa apa yang sedang kita lakukan adalah benar hingga meraih keberhasilan.
Tanpa aspek ketekunan, bahkan benih yang sudah jatuh di tanah hati terbaikpun tetap tidak bisa mengeluarkan buah.
1. Dengan ketekunan, seseorang yang paling lemah/ tidak mempunyai kemampuan akan dapat mulai menumbuhkan/ mengasah kemampuan dalam hidupnya.
2. Orang yang tekun akan dapat mengalahkan orang yang 'multi talent' tapi malas.
3. Benih awal dari ketekunan adalah niat yang bulat untuk dapat meraih sesuatu yang nampaknya terlalu besar/ terlalu jauh untuk diraih tapi diyakini akan dapat di wujudkan.
4. Saat seseorang mengetahui bahwa apa yang ia lakukan sudah benar, dan walau nampaknya belum memunculkan suatu hasil apapun, ia berketetapan untuk tetap melakukan apa yang sudah ia lakukan tersebut dengan segenap hatinya, itulah ketekunan!
5. Orang percaya yang sulit untuk bertekun dalam usahanya memunculkan 'buah', menunjukkan bahwa sesungguhnya dalam hidupnya masih bercokol suatu pola dunia ini yang harus segera di rombak.
6. Ukuran seseorang dalam hal bertekun bukanlah 'berapa jam', 'berapa hari', 'berapa bulan', atau 'berapa tahun'...
Ukuran ketekunan seseorang adalah sampai memunculkan buah!
7. Bagi seseorang yang sudah mulai memunculkan buah, aspek ketekunan akan membuat 'buah yang ia hasilkan' jadi makin 'bertambah lebat & manis'.
8. Aspek ketekunan akan selalu menjadi faktor pembeda antara mereka yang hidup dalam kesuksesan besar dengan mereka yang hidup biasa-biasa saja.
9. Untuk bertekun dan menghasilkan buah, dibutuhkan dedikasi penuh dari orang yang bersangkutan; maksudnya, ia tidak membiarkan dirinya untuk ter-distract dengan berbagai hal lain.
Ia terus berfokus untuk melakukan apa yang memang menjadi porsinya; dan ia melakukannya dengan segenap hati & penuh passion.
Sebagai umat tebusanNya yang sudah Ia tetapkan untuk menjadi pola bagi bangsa-bangsa, teruslah membangun dimensi ketekunan ini dalam hidupmu dan munculkanlah buah-buah yang lebat lagi manis bagi kerajaanNya...!#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar