ANUGERAH dan KESUKAAN
ANUGERAH dan KESUKAAN
Untuk seseorang dapat memasuki suatu dimensi/ posisi rohani yang mengkondisikan dirinya jadi selalu menikmati porsi anugerah yang memang sudah Bapa sediakan bagi dirinya - ada di dalam Kristus - ada beberapa persyaratan yang Tuhan sudah tetapkan.
Efesus 1:11 Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu BEKERJA MENURUT KEPUTUSAN KEHENDAK-NYA...
1. Bapa merindukan untuk setiap orang percaya memiliki mata hati yang terus tertuju hanya kepada Yesus (Ibr 12:1-4)
Untuk seseorang terhubung dengan dimensi rohani 'di dalam Kristus', ia harus memastikan untuk mata hatinya, kecenderungan hatinya selalu tertuju kepada Yesus.
Iblis akan terus berupaya untuk membuat mata hati kita berpaling dari Dia; karena selama mata hati kita tertuju hanya kepadaNya - kita jadi terhubung dengan dimensi 'di dalam Dia' - otomatis semua takaran anugerah yang kita butuhkan untuk selalu hidup berkemenangan, alami terobosan, menikmati realita Tuhan akan dapat kita nikmati secara seutuhnya. Kita jadi bisa terus bertumbuh & menghasilkan buah bagi kerajaan sorga - selalu memunculkan dampak & pengaruh dalam kehidupsn sehari-hari. Hidup kita jadi pribadi yang membahayakan bagi berbagai aktifitas kegelapan...!
2. Bapa menghendaki untuk kita dapat meleburkan diri & tertanam dalam suatu rumah rohani; dibentuk, di perlengkapi & diayomi oleh seorang bapa rohani sampai terbangun pola Ilahi (Ibr 12:5-11)
Sampai sejauh ini masih ada banyak orang percaya yang berasumsi bahwa dalam perjalanan rohani mereka, wujud pertanggung jawaban yang mereka miliki hanyalah dengan Tuhan sendiri. Selama mereka tidak melakukan suatu dosa/ pelanggaran maka mereka akan tetap aman!
Tapi sesungguhnya, Tuhan memiliki suatu rencana: menjadikan komunitas orang percaya/ gereja lokal memiliki dinamika kehidupan sebagai suatu keluarga. Didalam setiap keluarga akan selalu ada aturan keluarga & pengayom (sang ayah & sang ibu)
Itulah sebabnya saat ada seorang jemaat menggabungkan diri dalam suatu gereja lokal, sesungguhnya mereka sedang meleburkan diri dalam suatu keluarga rohani. Di dalam 'keluarga rohani yang baru ini' pasti ada aturan main yang harus di ikuti dan ada suatu pola/ kultur rohani yang dijalani. Dengan memahami semua hal tersebut, ini akan jadi lebih memudahkan untuk kita dapat segera meleburkan diri & berfungsi.
Walau sekilas terlihat jadi seperti merumitkan diri dalam berbagai hal 'yang kurang penting' tapi sesungguhnya kita justru sedang memposisikan hidup kita untuk dapat mewarisi dinamika kehidupan yang sudah Tuhan bangun dalam keluarga rohani tersebut dan pada saat yang sama dapat mewarisi warisan rohani yang memang sudah Tuhan sediakan.
a. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi menerima identitas rohani kita di dalam Dia (kita mengenali DNA rohani yang Tuhan tanamkan)
b. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi memiliki saudara-saudara rohani.
c. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi memiliki contoh tentang pola hidup Ilahi yang harus kita bangun dalam kehidupan sehari-hari kita.
d. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi dipersiapkan untuk mewarisi impian-impian yang Tuhan taruh dalam hatinya untuk dapat berfungsi menjadi visi dalam hidup kita.
e. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi memiliki warisan rohani
f. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita dapat diarahkan untuk memasuki ladang yang sudah Tuhan berkati bagi kehidupan kita; Daud mentaati arahan/ perintah bapanya tanpa ia menyadari bahwa sesungguhnya Tuhan sendiri sedang mengkondisikan dirinya untuk muncul menjadi pahlawan bagi Israel.
g. Dengan memiliki seorang bapa, kita jadi mempunyai adanya seseorang yang mengayomi kita 'dari atas'; kita jadi memiliki adanya seseorang tempat mana kita belajar mempertanggung jawabkan seluruh keberadaan kita sehingga dapat terus di maksimalkan bagi kepentingan kerajaan Sorga...
Adalah sebuah anugerah & kesukaan tersendiri untuk setiap kita dapat hidup secara rukun bersama karena sama-sama diayomi oleh seorang bapa rohani yang sama. Tuhan sendiri akan memerintahkan untuk berkat-berkatNya tercurah atas keluarga rohani yang ada.#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Untuk seseorang dapat memasuki suatu dimensi/ posisi rohani yang mengkondisikan dirinya jadi selalu menikmati porsi anugerah yang memang sudah Bapa sediakan bagi dirinya - ada di dalam Kristus - ada beberapa persyaratan yang Tuhan sudah tetapkan.
Efesus 1:11 Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu BEKERJA MENURUT KEPUTUSAN KEHENDAK-NYA...
1. Bapa merindukan untuk setiap orang percaya memiliki mata hati yang terus tertuju hanya kepada Yesus (Ibr 12:1-4)
Untuk seseorang terhubung dengan dimensi rohani 'di dalam Kristus', ia harus memastikan untuk mata hatinya, kecenderungan hatinya selalu tertuju kepada Yesus.
Iblis akan terus berupaya untuk membuat mata hati kita berpaling dari Dia; karena selama mata hati kita tertuju hanya kepadaNya - kita jadi terhubung dengan dimensi 'di dalam Dia' - otomatis semua takaran anugerah yang kita butuhkan untuk selalu hidup berkemenangan, alami terobosan, menikmati realita Tuhan akan dapat kita nikmati secara seutuhnya. Kita jadi bisa terus bertumbuh & menghasilkan buah bagi kerajaan sorga - selalu memunculkan dampak & pengaruh dalam kehidupsn sehari-hari. Hidup kita jadi pribadi yang membahayakan bagi berbagai aktifitas kegelapan...!
2. Bapa menghendaki untuk kita dapat meleburkan diri & tertanam dalam suatu rumah rohani; dibentuk, di perlengkapi & diayomi oleh seorang bapa rohani sampai terbangun pola Ilahi (Ibr 12:5-11)
Sampai sejauh ini masih ada banyak orang percaya yang berasumsi bahwa dalam perjalanan rohani mereka, wujud pertanggung jawaban yang mereka miliki hanyalah dengan Tuhan sendiri. Selama mereka tidak melakukan suatu dosa/ pelanggaran maka mereka akan tetap aman!
Tapi sesungguhnya, Tuhan memiliki suatu rencana: menjadikan komunitas orang percaya/ gereja lokal memiliki dinamika kehidupan sebagai suatu keluarga. Didalam setiap keluarga akan selalu ada aturan keluarga & pengayom (sang ayah & sang ibu)
Itulah sebabnya saat ada seorang jemaat menggabungkan diri dalam suatu gereja lokal, sesungguhnya mereka sedang meleburkan diri dalam suatu keluarga rohani. Di dalam 'keluarga rohani yang baru ini' pasti ada aturan main yang harus di ikuti dan ada suatu pola/ kultur rohani yang dijalani. Dengan memahami semua hal tersebut, ini akan jadi lebih memudahkan untuk kita dapat segera meleburkan diri & berfungsi.
Walau sekilas terlihat jadi seperti merumitkan diri dalam berbagai hal 'yang kurang penting' tapi sesungguhnya kita justru sedang memposisikan hidup kita untuk dapat mewarisi dinamika kehidupan yang sudah Tuhan bangun dalam keluarga rohani tersebut dan pada saat yang sama dapat mewarisi warisan rohani yang memang sudah Tuhan sediakan.
a. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi menerima identitas rohani kita di dalam Dia (kita mengenali DNA rohani yang Tuhan tanamkan)
b. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi memiliki saudara-saudara rohani.
c. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi memiliki contoh tentang pola hidup Ilahi yang harus kita bangun dalam kehidupan sehari-hari kita.
d. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi dipersiapkan untuk mewarisi impian-impian yang Tuhan taruh dalam hatinya untuk dapat berfungsi menjadi visi dalam hidup kita.
e. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita jadi memiliki warisan rohani
f. Dengan memiliki seorang bapa rohani, kita dapat diarahkan untuk memasuki ladang yang sudah Tuhan berkati bagi kehidupan kita; Daud mentaati arahan/ perintah bapanya tanpa ia menyadari bahwa sesungguhnya Tuhan sendiri sedang mengkondisikan dirinya untuk muncul menjadi pahlawan bagi Israel.
g. Dengan memiliki seorang bapa, kita jadi mempunyai adanya seseorang yang mengayomi kita 'dari atas'; kita jadi memiliki adanya seseorang tempat mana kita belajar mempertanggung jawabkan seluruh keberadaan kita sehingga dapat terus di maksimalkan bagi kepentingan kerajaan Sorga...
Adalah sebuah anugerah & kesukaan tersendiri untuk setiap kita dapat hidup secara rukun bersama karena sama-sama diayomi oleh seorang bapa rohani yang sama. Tuhan sendiri akan memerintahkan untuk berkat-berkatNya tercurah atas keluarga rohani yang ada.#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar