Menyukai Prinsip Kebenaran Firman TUHAN
Menyukai Prinsip Kebenaran Firman TUHAN
2 Timotius 4:2-4 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Keberadaan seorang pemimpin yang membawa suara Tuhan dan aliran inspirasi Roh sangatlah penting bagi kita umat Tuhan. Karena firman yang disampaikan akan menjadi arahan dan tuntunan dalam hidup kita sehari - hari untuk mencapai apa yang Dia tetapkan. Tapi hal itu ternyata butuh diresponi dengan kecenderungan hati yang mencintai SELURUH KEBENARAN. Jika tidak, maka kita akan menjadi orang - orang yang hanya 'mendengar/mengutip firman' yang kita 'suka' saja. Biasanya jenis firman yang disukai akan selalu berhubungan dengan berkat dan berkat yang lebih banyak lagi. Jika ini tidak ditanggulangi maka kita akan 'rela' meninggalkan pemimpin kegerakan yang Tuhan tetapkan demi bisa mendengar dengan leluasa "pendeta/hamba Tuhan/guru" yang bisa menyukakan telinga kita. Bahkan jika kita mempunyai uang banyak, kita bisa mengumpulkan hamba - hamba Tuhan palsu demi memuaskan kecenderungan hati kita yang tidak tertuju pada kebenaran.
Saya mendapati ada beberapa 'jenis' firman yang tidak disukai (kurang jadi favorit) bagi banyak orang:
1. Hidup AKURAT didalam segala aspek.
Hal ini menjadi kurang favorit disebabkan ada banyak orang yang 'mau instant'. Mereka mau cepat keluar dari permasalahan kehidupan tanpa mau membangun kehidupan yang akurat seturut kebenaran dan tidak mau membuang konsep pikir, sikap hati, dan gaya hidup yang salah. Ibarat kata: mereka mau 'terus hidup dalam dosa (ketidakuratan) tapi ketika mati masuk surga'.
2. Hidup dalam kematian daging dan penyerahan/sangkal diri dan pikul salib.
Prinsip ini juga termasuk dalam kelompok yang 'tidak disukai'. Gereja - gereja yang sering menyampaikan prinsip ini akan mendapati jumlah jemaatnya hanya sedikit. Sedangkan gereja yang terus menyampaikan khotbah tentang berkat dan berkat, pasti ramai. Itulah tanda ada banyak orang yang 'memilih' untuk hanya mendengar apa yang disukai dan mengenakkan telinga mereka belaka.
Padahal Yesus sendiri telah berfirman bagi kita yang mau mengikuti Dia; syaratnya adalah mau sangkal diri dan pikul salib setiap hari.
3. Meleburkan diri dalam agenda gereja lokal.
Agenda Tuhan diakhir zaman ini adalah untuk memakai umatNya sebagai satu keluarga/korporat/institusi ilahi untuk berfungsi menjadi kemah Allah diatas muka bumi ini. Ia tidak mau kita menjadi 'agen perubahan yang liar' tanpa membawa misi korporat dan hanya bergerak untuk kepentingan pribadi, apalagi hanya mencari uang semata demi menyambung kehidupan. Ia mau kita bisa meleburkan diri mewujudkan isi hati bapa rohani (agenda Tuhan) yang berada dalam rumah rohani yang Dia tetapkan.
Sebab gunung rumah Tuhanlah yang akan menjulang tinggi dari segala gunung (institusi) lainnya. Hanya melalui gerejaNya Tuhan akan bergerak memulihkan dan membangun bangsa - bangsa!
Namun saya merasa, RohNya sedang terus bekerja memperdengarkan firman - firman tersebut secara lebih berkesinambungan, kuat dan kencang.
Sehingga mereka yang mendengar mau tidak mau akan terkondisikan mengalami perubahan kecenderungan hati. Ibarat seperti air setetes yang senantiasa jatuh ke atas batu, pastilah akan bolong juga. Apalagi jika air tersebut berupa sungai yang besar (pekerjaan Roh dan firman dari ruang takhta) dan berkesinambungan terus menghantam kehidupan mereka yang mendengar, pasti akan berhasil !!
Saya percaya, jika kita berhasil menjadi orang yang menyukai seluruh prinsip kebenaran firman Tuhan, maka hidup kita pasti akan berakar kuat dan berbuah lebat. Sebab itulah kekuatan dan dasar kehidupan yang tidak tergoyahkan. Sedangkan orang yang tidak mencintai kebenaran akan seperti sekam yang ditiup angin. Oleh karena itu, tidak ada aliternatif lain, kita harus menyukai seluruh kebenaran firmanNya. Sehingga hidup kita dapat dibedakan dan diangkat menjadi contoh serta teladan bagi bangsa - bangsa!!#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
2 Timotius 4:2-4 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Keberadaan seorang pemimpin yang membawa suara Tuhan dan aliran inspirasi Roh sangatlah penting bagi kita umat Tuhan. Karena firman yang disampaikan akan menjadi arahan dan tuntunan dalam hidup kita sehari - hari untuk mencapai apa yang Dia tetapkan. Tapi hal itu ternyata butuh diresponi dengan kecenderungan hati yang mencintai SELURUH KEBENARAN. Jika tidak, maka kita akan menjadi orang - orang yang hanya 'mendengar/mengutip firman' yang kita 'suka' saja. Biasanya jenis firman yang disukai akan selalu berhubungan dengan berkat dan berkat yang lebih banyak lagi. Jika ini tidak ditanggulangi maka kita akan 'rela' meninggalkan pemimpin kegerakan yang Tuhan tetapkan demi bisa mendengar dengan leluasa "pendeta/hamba Tuhan/guru" yang bisa menyukakan telinga kita. Bahkan jika kita mempunyai uang banyak, kita bisa mengumpulkan hamba - hamba Tuhan palsu demi memuaskan kecenderungan hati kita yang tidak tertuju pada kebenaran.
Saya mendapati ada beberapa 'jenis' firman yang tidak disukai (kurang jadi favorit) bagi banyak orang:
1. Hidup AKURAT didalam segala aspek.
Hal ini menjadi kurang favorit disebabkan ada banyak orang yang 'mau instant'. Mereka mau cepat keluar dari permasalahan kehidupan tanpa mau membangun kehidupan yang akurat seturut kebenaran dan tidak mau membuang konsep pikir, sikap hati, dan gaya hidup yang salah. Ibarat kata: mereka mau 'terus hidup dalam dosa (ketidakuratan) tapi ketika mati masuk surga'.
2. Hidup dalam kematian daging dan penyerahan/sangkal diri dan pikul salib.
Prinsip ini juga termasuk dalam kelompok yang 'tidak disukai'. Gereja - gereja yang sering menyampaikan prinsip ini akan mendapati jumlah jemaatnya hanya sedikit. Sedangkan gereja yang terus menyampaikan khotbah tentang berkat dan berkat, pasti ramai. Itulah tanda ada banyak orang yang 'memilih' untuk hanya mendengar apa yang disukai dan mengenakkan telinga mereka belaka.
Padahal Yesus sendiri telah berfirman bagi kita yang mau mengikuti Dia; syaratnya adalah mau sangkal diri dan pikul salib setiap hari.
3. Meleburkan diri dalam agenda gereja lokal.
Agenda Tuhan diakhir zaman ini adalah untuk memakai umatNya sebagai satu keluarga/korporat/institusi ilahi untuk berfungsi menjadi kemah Allah diatas muka bumi ini. Ia tidak mau kita menjadi 'agen perubahan yang liar' tanpa membawa misi korporat dan hanya bergerak untuk kepentingan pribadi, apalagi hanya mencari uang semata demi menyambung kehidupan. Ia mau kita bisa meleburkan diri mewujudkan isi hati bapa rohani (agenda Tuhan) yang berada dalam rumah rohani yang Dia tetapkan.
Sebab gunung rumah Tuhanlah yang akan menjulang tinggi dari segala gunung (institusi) lainnya. Hanya melalui gerejaNya Tuhan akan bergerak memulihkan dan membangun bangsa - bangsa!
Namun saya merasa, RohNya sedang terus bekerja memperdengarkan firman - firman tersebut secara lebih berkesinambungan, kuat dan kencang.
Sehingga mereka yang mendengar mau tidak mau akan terkondisikan mengalami perubahan kecenderungan hati. Ibarat seperti air setetes yang senantiasa jatuh ke atas batu, pastilah akan bolong juga. Apalagi jika air tersebut berupa sungai yang besar (pekerjaan Roh dan firman dari ruang takhta) dan berkesinambungan terus menghantam kehidupan mereka yang mendengar, pasti akan berhasil !!
Saya percaya, jika kita berhasil menjadi orang yang menyukai seluruh prinsip kebenaran firman Tuhan, maka hidup kita pasti akan berakar kuat dan berbuah lebat. Sebab itulah kekuatan dan dasar kehidupan yang tidak tergoyahkan. Sedangkan orang yang tidak mencintai kebenaran akan seperti sekam yang ditiup angin. Oleh karena itu, tidak ada aliternatif lain, kita harus menyukai seluruh kebenaran firmanNya. Sehingga hidup kita dapat dibedakan dan diangkat menjadi contoh serta teladan bagi bangsa - bangsa!!#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar