NUBUATAN PRIBADI MENGOBARKAN SEMANGAT
NUBUATAN PRIBADI MENGOBARKAN SEMANGAT
Dalam salah satu perjalanan pelayanan, tanpa terduga saya mendapatkan kesempatan bertemu dengan Pdt Amos Jayaratnam di bandara. Setelah berbincang sejenak - karena waktu boarding kami sudah tiba, kami harus berpisah. Tapi sebelum berpisah, beliau menyatakan keinginannya untuk mendoakan saya & memberikan suatu nubuatan pribadi. Melalui suatu pesan nubuatan, saya secara pribadi mendapatkan beberapa pengalaman rohani & keuntungan-keuntungan pribadi dari Tuhan - saya yakin, hal yang sama juga akan terjadi dalam hidup setiap kita kalamana ada suatu pesan Tuhan/ nubuatan datang dalam hidup kita:
1. Suatu nubuatan pribadi akan kembali membakar & mengobarkan gairah kita dalam mencari Tuhan - kerinduan untuk hidup dalam keakuratan, menyukakan hati Tuhan akan kembali di kobarkan dalam hidup kita.
2. Nubuatan pribadi akan menyingkapkan apa yang menjadi pikiran, pandangan & rencana Tuhan dalam hidup kita.
Kadangkala karena berbagai tantangan dalam pelayanan/ kehidupan sehari-hari, kita jadi merasa seperti 'terhanyut' oleh rutinitas yang harus kita jalani; kita jadi kurang memperhatikan 'kehidupan kita pribadi' - apalagi untuk menangkal gossip ataupun sikap nyinyir dari orang-orang yang tidak menyukai kita, kita menjadi orang yang 'menutup diri' terhadap segala bentuk opini, pandangan/ pemikiran orang tentang diri kita. Tapi saat nubuatan datang dalam hidup kita, ada suatu kesegaran baru yang di hembuskan masuk ke dalam hidup kita. Kita merasa Tuhan memberikan pandangan-pandanganNya tentang hidup kita, Ia memberikan penilaian tentang kehidupan kita - itu seperti siraman air ke suatu pohon: memberikan kesegaran & kehidupan yang baru.
Secara pribadi kita bisa menerima suatu peng-evaluasi-an dari sudut pandang Tuhan atas kehidupan sehari-hari kita.
3. Nubuatan pribadi akan menyatakan musim rohani yang sedang kita jalani serta menyingkapkan musim rohani yang akan segera datang dalam hidup kita.
Berjalan di dalam tuntunan Roh, mengikuti agenda kerja Tuhan tidak akan pernah lepas dari mengenali musim rohani. Dengan kita mengenali musim rohani yang sedang kita jalani/ akan kita masuki, kita bisa melakukan berbagai aktifitas yang berguna bagi kepentingan kerajaan secara efektif/ efisien. Misalkan, bagi para petani, tidak peduli kondisi ekonomi/ fisik yang sedang ia hadapi jika memang musim menanam sudah tiba, maka ia akan melakukan segala upaya untuk bisa menggarap ladang/ sawah yang ia miliki. Dan jika musim menanam/ menabur sudah lewat, maka tidak peduli seberapa besar semangat yang ia miliki, arti ya tidak banyak yang bisa ia lakukan; ia hanya bisa 'menunggu' benih/ tanamannya bertumbuh & kelak di musim menuai, ia mendapatkan panenan yang maksimal...
Demikian juga di dalam pengiringan kita kepada Tuhan; ada musim rohani yang harus kita kenali sehingga kita bisa terus menyesuaikan diri dengan apa yang sedang Tuhan ingin lakukan.
Sama seperti para pelaut, saat angin bertiup, artinya, itulah saatnya mereka harus mengembangkan layar mereka dan memanfaatkan arah angin tersebut untuk mendorong/ menggerakkan laju perahu mereka...
Di setiap musim rohani selalu ada hembusan angin Roh Kudus yang wajib kita perhatikan; 'manfaatkan' hembusan angin Roh tersebut untuk mengarahkan perahu pelayanan/ kehidupan kita. Dengan demikian kita akan selalu mengalami kemajuan/ progres tanpa harus bergumul...
4. Nubuatan pribadi akan memberikan tambahan semangat/ niat untuk terus menanggulangi berbagai aspek pribadi yang masih belum didalam keakuratan.
Semua orang masih memiliki aspek 'kelemahan' yang harus di tanggulangi. Tapi seringkali 'hal-hal kecil' tersebut jadi terlewatkan/ tidak ditanggulangi secara serius karena berbagai aspek kesibukan lainnya. Padahal 'hal-hal kecil' tersebut adalah sama seperti kerikil-kerikil yang bisa menjatuhkan seseorang saat ia menjadi 'terlena' oleh kesuksesan/ keberhasilan yang sudah ia raih. Nubuatan pribadi menolong seseorang untuk secara serius menanggulangi berbagai 'potensi kejatuhan' yang masih tersisa dalam hidupnya.
5. Nubuatan pribadi adalah sebuah penanaman benih Ilahi/ potensi baru yang dari Tuhan, yang selama ini tidak pernah kita miliki.
Dalam hidup seorang hamba Tuhan selalu ada potensi, kapasitas/ kemampuan yang ia terima dari Tuhan sebagai suatu anugerah. Secara lahiriah ia tidak memiliki hal tersebut, tapi Tuhan memberikannya dalam hidupnya sebagai suatu anugerah karena pencaharian akan realita Tuhan yang ia lakukan. Nah, saat si hamba Tuhan tersebut memberikan pesan nubuatan, anugerah yang sama yang ia terima dari Tuhan, sedang ia tularkan ke dalam hidup orang yang ia doakan tersebut dalam bentuk suatu benih rohani. Yang harus di lakukan oleh si penerima benih adalah menumbuhkan 'benih tersebut' dalam doa-doa dan deklarasi rohani hingga memunculkan buah dalam kehidupannya. Cara sederhana untuk mengenali 'jenis benih' yang sedang tertabur dalam hidup kita adalah dengan mengamati track record dari kehidupan/ pelayanan si hamba Tuhan yang menaburkan benih tersebut ke dalam hidup kita...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Dalam salah satu perjalanan pelayanan, tanpa terduga saya mendapatkan kesempatan bertemu dengan Pdt Amos Jayaratnam di bandara. Setelah berbincang sejenak - karena waktu boarding kami sudah tiba, kami harus berpisah. Tapi sebelum berpisah, beliau menyatakan keinginannya untuk mendoakan saya & memberikan suatu nubuatan pribadi. Melalui suatu pesan nubuatan, saya secara pribadi mendapatkan beberapa pengalaman rohani & keuntungan-keuntungan pribadi dari Tuhan - saya yakin, hal yang sama juga akan terjadi dalam hidup setiap kita kalamana ada suatu pesan Tuhan/ nubuatan datang dalam hidup kita:
1. Suatu nubuatan pribadi akan kembali membakar & mengobarkan gairah kita dalam mencari Tuhan - kerinduan untuk hidup dalam keakuratan, menyukakan hati Tuhan akan kembali di kobarkan dalam hidup kita.
2. Nubuatan pribadi akan menyingkapkan apa yang menjadi pikiran, pandangan & rencana Tuhan dalam hidup kita.
Kadangkala karena berbagai tantangan dalam pelayanan/ kehidupan sehari-hari, kita jadi merasa seperti 'terhanyut' oleh rutinitas yang harus kita jalani; kita jadi kurang memperhatikan 'kehidupan kita pribadi' - apalagi untuk menangkal gossip ataupun sikap nyinyir dari orang-orang yang tidak menyukai kita, kita menjadi orang yang 'menutup diri' terhadap segala bentuk opini, pandangan/ pemikiran orang tentang diri kita. Tapi saat nubuatan datang dalam hidup kita, ada suatu kesegaran baru yang di hembuskan masuk ke dalam hidup kita. Kita merasa Tuhan memberikan pandangan-pandanganNya tentang hidup kita, Ia memberikan penilaian tentang kehidupan kita - itu seperti siraman air ke suatu pohon: memberikan kesegaran & kehidupan yang baru.
Secara pribadi kita bisa menerima suatu peng-evaluasi-an dari sudut pandang Tuhan atas kehidupan sehari-hari kita.
3. Nubuatan pribadi akan menyatakan musim rohani yang sedang kita jalani serta menyingkapkan musim rohani yang akan segera datang dalam hidup kita.
Berjalan di dalam tuntunan Roh, mengikuti agenda kerja Tuhan tidak akan pernah lepas dari mengenali musim rohani. Dengan kita mengenali musim rohani yang sedang kita jalani/ akan kita masuki, kita bisa melakukan berbagai aktifitas yang berguna bagi kepentingan kerajaan secara efektif/ efisien. Misalkan, bagi para petani, tidak peduli kondisi ekonomi/ fisik yang sedang ia hadapi jika memang musim menanam sudah tiba, maka ia akan melakukan segala upaya untuk bisa menggarap ladang/ sawah yang ia miliki. Dan jika musim menanam/ menabur sudah lewat, maka tidak peduli seberapa besar semangat yang ia miliki, arti ya tidak banyak yang bisa ia lakukan; ia hanya bisa 'menunggu' benih/ tanamannya bertumbuh & kelak di musim menuai, ia mendapatkan panenan yang maksimal...
Demikian juga di dalam pengiringan kita kepada Tuhan; ada musim rohani yang harus kita kenali sehingga kita bisa terus menyesuaikan diri dengan apa yang sedang Tuhan ingin lakukan.
Sama seperti para pelaut, saat angin bertiup, artinya, itulah saatnya mereka harus mengembangkan layar mereka dan memanfaatkan arah angin tersebut untuk mendorong/ menggerakkan laju perahu mereka...
Di setiap musim rohani selalu ada hembusan angin Roh Kudus yang wajib kita perhatikan; 'manfaatkan' hembusan angin Roh tersebut untuk mengarahkan perahu pelayanan/ kehidupan kita. Dengan demikian kita akan selalu mengalami kemajuan/ progres tanpa harus bergumul...
4. Nubuatan pribadi akan memberikan tambahan semangat/ niat untuk terus menanggulangi berbagai aspek pribadi yang masih belum didalam keakuratan.
Semua orang masih memiliki aspek 'kelemahan' yang harus di tanggulangi. Tapi seringkali 'hal-hal kecil' tersebut jadi terlewatkan/ tidak ditanggulangi secara serius karena berbagai aspek kesibukan lainnya. Padahal 'hal-hal kecil' tersebut adalah sama seperti kerikil-kerikil yang bisa menjatuhkan seseorang saat ia menjadi 'terlena' oleh kesuksesan/ keberhasilan yang sudah ia raih. Nubuatan pribadi menolong seseorang untuk secara serius menanggulangi berbagai 'potensi kejatuhan' yang masih tersisa dalam hidupnya.
5. Nubuatan pribadi adalah sebuah penanaman benih Ilahi/ potensi baru yang dari Tuhan, yang selama ini tidak pernah kita miliki.
Dalam hidup seorang hamba Tuhan selalu ada potensi, kapasitas/ kemampuan yang ia terima dari Tuhan sebagai suatu anugerah. Secara lahiriah ia tidak memiliki hal tersebut, tapi Tuhan memberikannya dalam hidupnya sebagai suatu anugerah karena pencaharian akan realita Tuhan yang ia lakukan. Nah, saat si hamba Tuhan tersebut memberikan pesan nubuatan, anugerah yang sama yang ia terima dari Tuhan, sedang ia tularkan ke dalam hidup orang yang ia doakan tersebut dalam bentuk suatu benih rohani. Yang harus di lakukan oleh si penerima benih adalah menumbuhkan 'benih tersebut' dalam doa-doa dan deklarasi rohani hingga memunculkan buah dalam kehidupannya. Cara sederhana untuk mengenali 'jenis benih' yang sedang tertabur dalam hidup kita adalah dengan mengamati track record dari kehidupan/ pelayanan si hamba Tuhan yang menaburkan benih tersebut ke dalam hidup kita...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar