Saat Kita Ada Didalam Dia
Saat Kita Ada Di Dalam Dia
Saya merasa didalam roh bahwa pergerakan gereja Tuhan di Indonesia sedang mengalami suatu akselerasi yang baru, sedang memasuki musim rohani yang baru karena terjadinya aktifitas firman & Roh dalam kehidupan beberapa pemimpin kunci.
Sekali lagi Tuhan sedang membawa gerejaNya untuk hidup didalam Dia.
Efesus 1:11 "Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya..."
1. 'Di Dalam Kristus' adalah sebuah ungkapan yang Paulus pakai untuk menggambarkan suatu dimensi rohani/ posisi rohani yang seharusnya di tempati oleh setiap orang percaya.
Selama sekian waktu lamanya, kondisi gereja Tuhan di Indonesia sudah sama seperti tumpukan tulang kering yang berserakan (Yeh 37:1-14) - banyak jemaat/ pemimpin yang kehilangan suara Tuhan dan terjebak dalam kehidupan babel (duniawi).
Penyebabnya tidak lain adalah karena sebelumnya ada banyak jemaat/ para pemimpin yang tanpa sadar justru berupaya untuk menghadirkan realita Tuhan dengan cara-cara yang manusiawi. Sama seperti saat Daud berupaya untuk membawa masuk tabut perjanjian ke Yerusalem dengan cara-cara yang orang Filistin lakukan: menggunakan kereta, justru kematian-lah yang datang (2 Sam 6:1-8) kematian rohani yang sama juga sedang melanda banyak gereja-gereja.
Tidak ada lagi realita hadirat Tuhan dalam ibadah-ibadah yang diadakan; justru kesuaman rohani, rutinitas & hanya sekedar kehebohan lahiriahlah yang sekarang banyak di jumpai di gereja-gereja. Terkadang pemimpin jemaat banyak mengundang para publik figur ke ibadah-ibadah yang ada demi hanya untuk mempertahankan jumlah kehadiran jemaat.
Dalam anugerahNya, Tuhan berkenan menjamah beberapa pemimpin kunci yang hatinya terus mencari-cari realita Tuhan dan kembali memberikan kepada mereka firmanNya. Dari firman yang bekerja, terjadilah aktivasi pekerjaan Roh yang membawa kehidupan pribadi para pemimpin kunci tersebut mengalami perubahan. Kehidupan mereka mulai kembali di tarik untuk 'memasuki dimensi keIlahian', di bawa untuk kembali tinggal 'didalam Dia'.
Melalui para pemimpin kunci inilah keberadaan gereja-gereja juga mulai alami terobosan. Gereja kembali dibawa alami perubahan posisi rohani - di bawa tinggal 'di dalam Dia'.
2. Saat gereja ada 'di dalam Dia', gereja Tuhan sebagai suatu institusi kerohanian maupun individu orang percaya akan mulai menikmati apa yang menjadi porsi mereka yang memang sudah Bapa sediakan jauh sebelum dunia ini ada.
Alasan terjadinya kekosongan, berbagai konflik serta kekalahan dalam kehidupan gereja maupun individu orang percaya adalah karena mereka 'terpotong', terbuang dari posisi/ dimensi rohani yang bernama 'di dalam Dia'. Tapi dengan gereja maupun individu orang percaya kembali dibawa masuk 'di dalam Dia', otomatis mereka akan kembali menikmati berbagai limpahan anugerah yang memang di butuhkan untuk selalu hidup berkemenangan, mengalami terobosan serta di lingkupi oleh realita Tuhan.
Sama seperti tanaman yang selama ini kekeringan karena tidak pernah disiram air dan tiba-tiba ada siraman air yang dinikmatinya secara berkesinambungan, sehingga kembali membuat tanaman tersebut menghijau dan bertumbuh sehat, seperti itulah kondisi gereja & individu orang percaya... Tuhan kembali berkenan melawat umatNya dan memposisikan mereka untuk dapat Ia promosikan jauh lebih tinggi dari antara segala bangsa, di bangkitkan menjadi orang-orang yang berpengaruh, terpandang & disegani.
Saya melihat bagaimana Tuhan sedang terus melepaskan pekerjaan firman & Roh melalui kehidupan para pemimpin yang memang haus-lapar akan realitaNYA untuk mengubahkan kondisi gereja-gereja & individu orang percaya yang awalnya sudah sama seperti tulang-tulang kering yang berserakan menjadi suatu tentara Tuhan yang hidup & perkasa.#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Saya merasa didalam roh bahwa pergerakan gereja Tuhan di Indonesia sedang mengalami suatu akselerasi yang baru, sedang memasuki musim rohani yang baru karena terjadinya aktifitas firman & Roh dalam kehidupan beberapa pemimpin kunci.
Sekali lagi Tuhan sedang membawa gerejaNya untuk hidup didalam Dia.
Efesus 1:11 "Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya..."
1. 'Di Dalam Kristus' adalah sebuah ungkapan yang Paulus pakai untuk menggambarkan suatu dimensi rohani/ posisi rohani yang seharusnya di tempati oleh setiap orang percaya.
Selama sekian waktu lamanya, kondisi gereja Tuhan di Indonesia sudah sama seperti tumpukan tulang kering yang berserakan (Yeh 37:1-14) - banyak jemaat/ pemimpin yang kehilangan suara Tuhan dan terjebak dalam kehidupan babel (duniawi).
Penyebabnya tidak lain adalah karena sebelumnya ada banyak jemaat/ para pemimpin yang tanpa sadar justru berupaya untuk menghadirkan realita Tuhan dengan cara-cara yang manusiawi. Sama seperti saat Daud berupaya untuk membawa masuk tabut perjanjian ke Yerusalem dengan cara-cara yang orang Filistin lakukan: menggunakan kereta, justru kematian-lah yang datang (2 Sam 6:1-8) kematian rohani yang sama juga sedang melanda banyak gereja-gereja.
Tidak ada lagi realita hadirat Tuhan dalam ibadah-ibadah yang diadakan; justru kesuaman rohani, rutinitas & hanya sekedar kehebohan lahiriahlah yang sekarang banyak di jumpai di gereja-gereja. Terkadang pemimpin jemaat banyak mengundang para publik figur ke ibadah-ibadah yang ada demi hanya untuk mempertahankan jumlah kehadiran jemaat.
Dalam anugerahNya, Tuhan berkenan menjamah beberapa pemimpin kunci yang hatinya terus mencari-cari realita Tuhan dan kembali memberikan kepada mereka firmanNya. Dari firman yang bekerja, terjadilah aktivasi pekerjaan Roh yang membawa kehidupan pribadi para pemimpin kunci tersebut mengalami perubahan. Kehidupan mereka mulai kembali di tarik untuk 'memasuki dimensi keIlahian', di bawa untuk kembali tinggal 'didalam Dia'.
Melalui para pemimpin kunci inilah keberadaan gereja-gereja juga mulai alami terobosan. Gereja kembali dibawa alami perubahan posisi rohani - di bawa tinggal 'di dalam Dia'.
2. Saat gereja ada 'di dalam Dia', gereja Tuhan sebagai suatu institusi kerohanian maupun individu orang percaya akan mulai menikmati apa yang menjadi porsi mereka yang memang sudah Bapa sediakan jauh sebelum dunia ini ada.
Alasan terjadinya kekosongan, berbagai konflik serta kekalahan dalam kehidupan gereja maupun individu orang percaya adalah karena mereka 'terpotong', terbuang dari posisi/ dimensi rohani yang bernama 'di dalam Dia'. Tapi dengan gereja maupun individu orang percaya kembali dibawa masuk 'di dalam Dia', otomatis mereka akan kembali menikmati berbagai limpahan anugerah yang memang di butuhkan untuk selalu hidup berkemenangan, mengalami terobosan serta di lingkupi oleh realita Tuhan.
Sama seperti tanaman yang selama ini kekeringan karena tidak pernah disiram air dan tiba-tiba ada siraman air yang dinikmatinya secara berkesinambungan, sehingga kembali membuat tanaman tersebut menghijau dan bertumbuh sehat, seperti itulah kondisi gereja & individu orang percaya... Tuhan kembali berkenan melawat umatNya dan memposisikan mereka untuk dapat Ia promosikan jauh lebih tinggi dari antara segala bangsa, di bangkitkan menjadi orang-orang yang berpengaruh, terpandang & disegani.
Saya melihat bagaimana Tuhan sedang terus melepaskan pekerjaan firman & Roh melalui kehidupan para pemimpin yang memang haus-lapar akan realitaNYA untuk mengubahkan kondisi gereja-gereja & individu orang percaya yang awalnya sudah sama seperti tulang-tulang kering yang berserakan menjadi suatu tentara Tuhan yang hidup & perkasa.#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar