Waktu Terbaik Merenungkan Firman Tuhan
Waktu Terbaik Merenungkan Firman Tuhan
Roma 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Kisah Para Rasul 2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
2 Timotius 3:10 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.
Memikirkan hal - hal yang dari Roh sesungguhnya tidak akan pernah terlepas dari adanya suatu pengajaran dari 'seseorang' yang kita dengar/baca untuk direnungkan dan diperkatakan secara konsisten, sampai mengalami terjadinya pembaharuan akal budi/penyelarasan pemahaman yang sama seperti pribadi yang mengajarkan. Hal itulah yang dialami oleh jemaat mula - mula dibawah pengayoman para rasul dan Timotius yang dibawah pengayoman Paulus.
Artinya peranan seorang pengajar dan pemimpin sangatlah vital. Jika pemimpin suatu umat tidak mengajarkan dan menyampaikan suara Roh/aliran inspirasional kepada jemaat, maka artinya jemaat tidak mempunyai bahan dasar untuk memikirkan hal - hal yang dari Roh. Sehingga secara otomatis jemaat akan senantiasa hidup dalam kedagingan ataupun keagamawiaan.
Mungkin kita berpikir, bahwa sesungguhnya kita bisa membaca Alkitab sendiri dan meminta tuntunan Roh Kudus untuk memberikan pemahaman yang kita butuhkan tanpa harus 'bergantung' pada seorang pemimpin rohani (bapa rohani)
Memang benar, Roh Kudus adalah sumber dari material/pemikiran/dan juga hal - hal yang dari Roh. Namun janganlah kita lupa, Roh juga menghendaki kita hidup dan berada dalam ayoman hirarki Kerajaan Surga (1 Kor 4:14-17) Dengan demikian Roh dapat memberikan patokan dan pemahaman yang jelas dan akurat lewat seorang pemimpin rohani yang telah dijadikannya sebagai teladan/bukti/wujud nyata orang yang hidup dari firmanNya sebagai standart pemahaman dan kehidupan umat Tuhan.
Seorang bapa rohani sejati akan senantiasa mempunyai firman di mulutnya. Oleh anugerahNya ia akan senantiasa memastikan setiap hari ada firman dari ruang takhta (hal - hal yang dari Roh) yang diberikan untuk umatNya. Hal ini biasa kita sebut sebagai 'renungan harian/daily devotion' (hal - hal yang dari Roh)
Jadi sesungguhnya, jika kita ingin memikirkan hal - hal yang dari Roh, maka kita tidak perlu bersusah susah lagi. Karena Tuhan sudah siapkan melalui pemimpin/bapa rohani yang hidup dalam pola ilahi. Bagian kita hanyalah membaca dan merenungkan serta memperkatakannya. Dengan demikian Roh akan memimpin kita menjadi pelaku kebenaran.
Tapi seringkali kita memiliki kendala dalam hal membaca dan merenungkan hal - hal yang dari Roh tersebut. Sehingga sebagai akibatnya hal itu tidak menjadi 'berguna' bagi kita, justru hanya menjadi informasi belaka yang hanya berlalu begitu saja dari pikiran kita.
Oleh karenanya saya menemukan langkah - langkah memikirkan hal - hal yang dari Roh lewat 'renungan harian/daily devotion' yang kita terima dari pribadi yang hidup dalam Roh dan membawa aliran inspirasi ilahi ;
1. Luangkan waktu terbaik untuk membaca/mendengar/merenungkan/memperkatakan.
Barometer/tolak ukur dari 'waktu terbaik' adalah dimana kita tidak terburu - buru, tidak ada gangguan, dan bisa fokus. Biasanya waktu berkualitas ini dapat kita temui saat pagi - pagi sekali.
2. Bacalah dari kalimat pertama sampai akhir dengan tidak terburu - buru. Hal ini bertujuan untuk mendapati kerangka berpikir Roh yang dituangkan oleh penulis.
Kerangka berpikir Roh yang kita terima merupakan pintu untuk kita bisa memasuki pemahaman firman yang Ia ingin berikan untuk kita.
3. Ulang kembali pembacaan dari awal kata sampai akhir dengan perlahan.
Dan bukalah ayat - ayat firman yang dicantumkan dalam renungan tersebut. Jika tidak tercantum ayat, mintalah kepada Roh Kudus untuk menunjukkan ayat mana yang berkaitan dengan kalimat - kalimat yang ada, lalu bacalah ayat tersebut.
Pengulangan kali ini bertujuan untuk menemukan pesan utama dari tulisan yang ada.
4. Ulang kembali pembacaan dari awal kata sampai akhir dengan perlahan.
Kali ini bertujuan untuk menemukan pesan firman yang berbicara kuat dalam batin secara pribadi. Biasanya berupa kata/kalimat/ayat yang tiba - tiba menyentak/menggores batin kita, atau membuat ketertarikan kita menjadi bertambah untuk menyelidiki dan mempelajari kalimat atau ayat yang tiba - tiba menjadi fokus perhatian kita.
5. Mulai perkatakan kalimat atau ayat yang membekas tersebut. Perkatakan dengan kuat sambil imajinasikan. Lakukan hal ini sampai manusia rohani kita berkobar - kobar.
6. Setelah itu biasanya akan muncul impresi atau kalimat inspirasional dalam batin dan pikiran kita. Itulah biasanya berupa pemahaman, arahan dan juga progresifitas pewahyuan yang Roh berikan untuk menjadi kekuatan bagi roh, jiwa dan tubuh kita agar dapat menyelesaikan kehendak Tuhan (menjadi pelaku firman)
7. Imajinasikan hal tersebut (point nomer 6) dengan detail dan perkatakan kembali sampai roh kita menyala - nyala, dan sampai tekad kita menjadi bulat untuk melakukan firman, dan sampai menjadi dasar keyakinan yang tidak tergoyahkan (kita tau dengan pasti, segala fakta negatif dapat berubah oleh kuasa kebenaran yang kita terima dari Tuhan dan kita perkatakan)
8. Tuliskan impresi, pemahaman, dan pengertian yang kita terima dari Roh.
Tuliskan saja apa yang mengalir dari hati kita. Bisa dimulai dari satu kalimat - satu paragraph - dan terus bertumbuh menjadi banyak paragraph. Pada prinsipnya, semakin kita sering melatih hal ini dengan konsisten, maka kosa kata dan kalimat kita akan terus bertambah. Sehingga kita menjadi orang yang bisa menjelaskan dan menuangkan pikiran Roh ke dalam bahasa kita sehari - hari.
Ini akan menjadi sangat berguna sebagai bahan dasar perenungan yang akan langsung membawa kita terkoneksi dengan kehidupan di dalam Roh yang tidak tergoncangkan.
9. Pakailah apa yang kita dapatkan serta tuliskan untuk menjadi bahan dasar perenungan firman dan memperkatakan firman tiap jamnya dalam seharian penuh aktivitas hidup kita. Inilah yang akan membuat kita hidup memperkenan hati Tuhan dalam kesibukan kita. Perasaan dan keputusan kita sehari - hari menjadi sepenuhnya dalam kontrol dan kendali RohNya.
Saya percaya, langkah - langkah tersebut akan menolong saya untuk memikirkan hal - hal yang dari Roh!! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Roma 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Kisah Para Rasul 2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
2 Timotius 3:10 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.
Memikirkan hal - hal yang dari Roh sesungguhnya tidak akan pernah terlepas dari adanya suatu pengajaran dari 'seseorang' yang kita dengar/baca untuk direnungkan dan diperkatakan secara konsisten, sampai mengalami terjadinya pembaharuan akal budi/penyelarasan pemahaman yang sama seperti pribadi yang mengajarkan. Hal itulah yang dialami oleh jemaat mula - mula dibawah pengayoman para rasul dan Timotius yang dibawah pengayoman Paulus.
Artinya peranan seorang pengajar dan pemimpin sangatlah vital. Jika pemimpin suatu umat tidak mengajarkan dan menyampaikan suara Roh/aliran inspirasional kepada jemaat, maka artinya jemaat tidak mempunyai bahan dasar untuk memikirkan hal - hal yang dari Roh. Sehingga secara otomatis jemaat akan senantiasa hidup dalam kedagingan ataupun keagamawiaan.
Mungkin kita berpikir, bahwa sesungguhnya kita bisa membaca Alkitab sendiri dan meminta tuntunan Roh Kudus untuk memberikan pemahaman yang kita butuhkan tanpa harus 'bergantung' pada seorang pemimpin rohani (bapa rohani)
Memang benar, Roh Kudus adalah sumber dari material/pemikiran/dan juga hal - hal yang dari Roh. Namun janganlah kita lupa, Roh juga menghendaki kita hidup dan berada dalam ayoman hirarki Kerajaan Surga (1 Kor 4:14-17) Dengan demikian Roh dapat memberikan patokan dan pemahaman yang jelas dan akurat lewat seorang pemimpin rohani yang telah dijadikannya sebagai teladan/bukti/wujud nyata orang yang hidup dari firmanNya sebagai standart pemahaman dan kehidupan umat Tuhan.
Seorang bapa rohani sejati akan senantiasa mempunyai firman di mulutnya. Oleh anugerahNya ia akan senantiasa memastikan setiap hari ada firman dari ruang takhta (hal - hal yang dari Roh) yang diberikan untuk umatNya. Hal ini biasa kita sebut sebagai 'renungan harian/daily devotion' (hal - hal yang dari Roh)
Jadi sesungguhnya, jika kita ingin memikirkan hal - hal yang dari Roh, maka kita tidak perlu bersusah susah lagi. Karena Tuhan sudah siapkan melalui pemimpin/bapa rohani yang hidup dalam pola ilahi. Bagian kita hanyalah membaca dan merenungkan serta memperkatakannya. Dengan demikian Roh akan memimpin kita menjadi pelaku kebenaran.
Tapi seringkali kita memiliki kendala dalam hal membaca dan merenungkan hal - hal yang dari Roh tersebut. Sehingga sebagai akibatnya hal itu tidak menjadi 'berguna' bagi kita, justru hanya menjadi informasi belaka yang hanya berlalu begitu saja dari pikiran kita.
Oleh karenanya saya menemukan langkah - langkah memikirkan hal - hal yang dari Roh lewat 'renungan harian/daily devotion' yang kita terima dari pribadi yang hidup dalam Roh dan membawa aliran inspirasi ilahi ;
1. Luangkan waktu terbaik untuk membaca/mendengar/merenungkan/memperkatakan.
Barometer/tolak ukur dari 'waktu terbaik' adalah dimana kita tidak terburu - buru, tidak ada gangguan, dan bisa fokus. Biasanya waktu berkualitas ini dapat kita temui saat pagi - pagi sekali.
2. Bacalah dari kalimat pertama sampai akhir dengan tidak terburu - buru. Hal ini bertujuan untuk mendapati kerangka berpikir Roh yang dituangkan oleh penulis.
Kerangka berpikir Roh yang kita terima merupakan pintu untuk kita bisa memasuki pemahaman firman yang Ia ingin berikan untuk kita.
3. Ulang kembali pembacaan dari awal kata sampai akhir dengan perlahan.
Dan bukalah ayat - ayat firman yang dicantumkan dalam renungan tersebut. Jika tidak tercantum ayat, mintalah kepada Roh Kudus untuk menunjukkan ayat mana yang berkaitan dengan kalimat - kalimat yang ada, lalu bacalah ayat tersebut.
Pengulangan kali ini bertujuan untuk menemukan pesan utama dari tulisan yang ada.
4. Ulang kembali pembacaan dari awal kata sampai akhir dengan perlahan.
Kali ini bertujuan untuk menemukan pesan firman yang berbicara kuat dalam batin secara pribadi. Biasanya berupa kata/kalimat/ayat yang tiba - tiba menyentak/menggores batin kita, atau membuat ketertarikan kita menjadi bertambah untuk menyelidiki dan mempelajari kalimat atau ayat yang tiba - tiba menjadi fokus perhatian kita.
5. Mulai perkatakan kalimat atau ayat yang membekas tersebut. Perkatakan dengan kuat sambil imajinasikan. Lakukan hal ini sampai manusia rohani kita berkobar - kobar.
6. Setelah itu biasanya akan muncul impresi atau kalimat inspirasional dalam batin dan pikiran kita. Itulah biasanya berupa pemahaman, arahan dan juga progresifitas pewahyuan yang Roh berikan untuk menjadi kekuatan bagi roh, jiwa dan tubuh kita agar dapat menyelesaikan kehendak Tuhan (menjadi pelaku firman)
7. Imajinasikan hal tersebut (point nomer 6) dengan detail dan perkatakan kembali sampai roh kita menyala - nyala, dan sampai tekad kita menjadi bulat untuk melakukan firman, dan sampai menjadi dasar keyakinan yang tidak tergoyahkan (kita tau dengan pasti, segala fakta negatif dapat berubah oleh kuasa kebenaran yang kita terima dari Tuhan dan kita perkatakan)
8. Tuliskan impresi, pemahaman, dan pengertian yang kita terima dari Roh.
Tuliskan saja apa yang mengalir dari hati kita. Bisa dimulai dari satu kalimat - satu paragraph - dan terus bertumbuh menjadi banyak paragraph. Pada prinsipnya, semakin kita sering melatih hal ini dengan konsisten, maka kosa kata dan kalimat kita akan terus bertambah. Sehingga kita menjadi orang yang bisa menjelaskan dan menuangkan pikiran Roh ke dalam bahasa kita sehari - hari.
Ini akan menjadi sangat berguna sebagai bahan dasar perenungan yang akan langsung membawa kita terkoneksi dengan kehidupan di dalam Roh yang tidak tergoncangkan.
9. Pakailah apa yang kita dapatkan serta tuliskan untuk menjadi bahan dasar perenungan firman dan memperkatakan firman tiap jamnya dalam seharian penuh aktivitas hidup kita. Inilah yang akan membuat kita hidup memperkenan hati Tuhan dalam kesibukan kita. Perasaan dan keputusan kita sehari - hari menjadi sepenuhnya dalam kontrol dan kendali RohNya.
Saya percaya, langkah - langkah tersebut akan menolong saya untuk memikirkan hal - hal yang dari Roh!! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar