Itu Bukan Urusan Mu
6 September
ITU BUKAN URUSANMU
Jawab Yesus: " Jikalau Aku menghendaki,
supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,
Itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah
Aku." ( Yohanes 21 : 22 )
Setelah Yesus bangkit, banyak yang
penasaran dengan nasib dari murid yang
kekasih,yaitu Yohanes. Dan sewaktu Petrus
bertanya, Yesus berkata: " ... itu bukan
urusanmu." Betapa banyaknya orang yang
ingin tahu kehidupan dan nasib orang lain.
Itulah sebabnya acara-acara gosip di televisi
dan media di minati banyak orang. Tetapi
janganlah hal itu juga menjadi kegemaran kita.
Yesus dengan tegas berkata: " itu bukan
urusanmu." Bahkan kemudian Tuhan berkata:,
" ... engkau:,ikut Aku."
Ya... ikut Yesus saja, tanpa usil dan ingin
tahu dan mempergunjingkan. Sampai-sampai mereka
berkata bahwa Yohanes tidak akan mati. Nah
... akhirnya salah juga, bukan ?
Jadi, urusan kita adalah ikut Yesus.
Tentang orang lain? It's none of your business
at all. ( sama sekal bukan urusanmu)
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
ITU BUKAN URUSANMU
Jawab Yesus: " Jikalau Aku menghendaki,
supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang,
Itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah
Aku." ( Yohanes 21 : 22 )
Setelah Yesus bangkit, banyak yang
penasaran dengan nasib dari murid yang
kekasih,yaitu Yohanes. Dan sewaktu Petrus
bertanya, Yesus berkata: " ... itu bukan
urusanmu." Betapa banyaknya orang yang
ingin tahu kehidupan dan nasib orang lain.
Itulah sebabnya acara-acara gosip di televisi
dan media di minati banyak orang. Tetapi
janganlah hal itu juga menjadi kegemaran kita.
Yesus dengan tegas berkata: " itu bukan
urusanmu." Bahkan kemudian Tuhan berkata:,
" ... engkau:,ikut Aku."
Ya... ikut Yesus saja, tanpa usil dan ingin
tahu dan mempergunjingkan. Sampai-sampai mereka
berkata bahwa Yohanes tidak akan mati. Nah
... akhirnya salah juga, bukan ?
Jadi, urusan kita adalah ikut Yesus.
Tentang orang lain? It's none of your business
at all. ( sama sekal bukan urusanmu)
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar