PERTOBATAN
20 September
PERTOBATAN
" Berkatalah ia: "!Terkutuklah Kanaan
hendaklah ia menjadi hamba yang
paling hina bagi saudara-saudaranya."
( Kejadian 9 : 25 )
Rupanya ketika Nuh tahu, bahwa Ham
berbuat seperti itu,
keluarlah kutukannya.Dia sepertinya
berkata: "Kamu bukan lagi anakku
karena kamu membuka aibku di depan orang,
kamu terkutuk dan
menjadi hamba bagi semua." Namanya tidak lagi
disebut Ham, tetapi diberinya nama: Kanaan.
Selanjutnya seakan-akan Nuh berkata:
" Sebagaimana kamu mempermalukan aku,
maka kamu juga akan direndahkan seumur
hidupmu, bahkan keturunanmu tidak
akan pernah mengalami peninggian dari
pada Tuhan."
Rupanya kutukan Nuh ini, walaupun
tidak dijelaskan Alkitab,
dampaknya begitu langsung, dan besar
indikasinya bahwa Ham
kemudian sakit hati, marah, dan akhirnya
memberontak kepada bapanya.
Kita mengerti hal itu dari riwayat kehidupan
keturunannya Ham
tidak pernah menyadari bahwa sebuah kutukan
hanya bisa ditanggulangi
dengan pertobatan yang murni di hadapan Tuhan.
Pembelaan diri tidak ada gunanya, hanya
pertobatanlah yang dapat
menetralisir kutuk.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
PERTOBATAN
" Berkatalah ia: "!Terkutuklah Kanaan
hendaklah ia menjadi hamba yang
paling hina bagi saudara-saudaranya."
( Kejadian 9 : 25 )
Rupanya ketika Nuh tahu, bahwa Ham
berbuat seperti itu,
keluarlah kutukannya.Dia sepertinya
berkata: "Kamu bukan lagi anakku
karena kamu membuka aibku di depan orang,
kamu terkutuk dan
menjadi hamba bagi semua." Namanya tidak lagi
disebut Ham, tetapi diberinya nama: Kanaan.
Selanjutnya seakan-akan Nuh berkata:
" Sebagaimana kamu mempermalukan aku,
maka kamu juga akan direndahkan seumur
hidupmu, bahkan keturunanmu tidak
akan pernah mengalami peninggian dari
pada Tuhan."
Rupanya kutukan Nuh ini, walaupun
tidak dijelaskan Alkitab,
dampaknya begitu langsung, dan besar
indikasinya bahwa Ham
kemudian sakit hati, marah, dan akhirnya
memberontak kepada bapanya.
Kita mengerti hal itu dari riwayat kehidupan
keturunannya Ham
tidak pernah menyadari bahwa sebuah kutukan
hanya bisa ditanggulangi
dengan pertobatan yang murni di hadapan Tuhan.
Pembelaan diri tidak ada gunanya, hanya
pertobatanlah yang dapat
menetralisir kutuk.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar