Milik PRIBADI Yesus
14 Oktober
MILIK PRIBADI YESUS
“Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi, Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang.Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.”
( Matius 10: 34-36 )
MilikTuhan itu merupakan hal yang spesial di
pandangan Tuhan,sehingga Dia memisahkan
dan mengkhususkan bagi-Nya suatu umat yang
adalah milik-Nya sendiri. Dengan jelas dan tegas
Tuhan menyatakan maksudnya untuk mengadakan
pemisahan, dan pemisahan itu datang dari
pihak Tuhan
Demikian juga keinginan kita untuk memiliki
harus berubah menjadi keinginan dimiliki.
Sudah sangat sering terjadi bahwa “musuh
orang ialah seisi rumahnya.”
Jadi, mengikut Tuhan itu sangat tidak mudah,
kita memerlukan segala anugerah yang tersedia
di alam surgawi untuk terus mengikut Tuhan.
Masalahnya,seberapa besar minat dan
kerinduan kita untuk menjadi murid dan milik
pribadi Tuhan untuk disimpan sangat dekat
dengan sang Pemilik hidup kita?
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
MILIK PRIBADI YESUS
“Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi, Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang.Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.”
( Matius 10: 34-36 )
MilikTuhan itu merupakan hal yang spesial di
pandangan Tuhan,sehingga Dia memisahkan
dan mengkhususkan bagi-Nya suatu umat yang
adalah milik-Nya sendiri. Dengan jelas dan tegas
Tuhan menyatakan maksudnya untuk mengadakan
pemisahan, dan pemisahan itu datang dari
pihak Tuhan
Demikian juga keinginan kita untuk memiliki
harus berubah menjadi keinginan dimiliki.
Sudah sangat sering terjadi bahwa “musuh
orang ialah seisi rumahnya.”
Jadi, mengikut Tuhan itu sangat tidak mudah,
kita memerlukan segala anugerah yang tersedia
di alam surgawi untuk terus mengikut Tuhan.
Masalahnya,seberapa besar minat dan
kerinduan kita untuk menjadi murid dan milik
pribadi Tuhan untuk disimpan sangat dekat
dengan sang Pemilik hidup kita?
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar