JANGAN SALAH HITUNG
JANGAN SALAH
(Part 3 : Jangan Salah Hitung)
Ev. Iin Tjipto
Ibadah JKI Hananeel (01-10-2017)
Lukas 14:28-31
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
------------
ADA BANYAK ORANG SALAH HITUNG
Ibu Iin pernah bertemu dengan seseorang yang hendak membuat restoran, di Mall Taman Anggrek pada saat itu. Ibu Iin sudah bilang ke dia pada saat itu begini, "Tahukah kamu, bahwa kamu buka warteg di pinggir jalan itu untungnya lebih besar daripada kamu membuka restoran di mall."
Dan orang ini berkata, "Iya, Bu, tapi kan beda.. bla bla bla..."
Orang ini juga berkata, bahwa ia sudah menghitungnya.
Singkat cerita, ia jadi membuka restoran di Mall Taman Anggrek dan menghabiskan uang Rp 2M dan tidak kembali (rugi). Hilang dan lenyap, tidak kembali.
Seorang yang lainnya, dia anak Tuhan dan ia sangat butuh sekali agar ekonominya naik karena ayahnya meninggal dunia dan ia harus mendukung keluarganya.
Orang ini hanyalah lulusan SMA, tetapi ia membuat hitungan dengan sangat hebat. Dan dalam waktu yang sangat singkat, usahanya ini menjadi sangat maju dan berhasil.
ADA BANYAK ORANG TIDAK MENGHITUNG
Pada waktu ke Heaven Bearer, anak-anak pemusik berkata, "Bu, lumayan enteng ya.. Tidak seberat biasanya..."
Ibu Iin menoleh ke mereka dan berkata, "Ngitung!!!"
Di Heaven Bearer cuma enam ribu orang, cuma dua kali Mahanaim - enteng.
Tetapi begitu kita harus berdiri di hadapan dua belas ribu orang, atau di Passion - ICE BSD nanti, tiga puluh ribu orang itu beda cerita!
Kekuatanmu harus berlipat berapa kali ganda... enam kali lipat.
Jadi semua dihitung. Termasuk cawan yang harus dibayar, itu berbeda.
Joshua dan teman-temannya baru pulang dari Israel.
Mereka keluar dan masuk tidak ada gangguan sama sekali, padahal mereka membawa delapan anak di bawah umur dimana peraturannya anak di bawah umur harus pergi dengan orang tuanya. Kalau tidak akan dikembalikan.
Ibu Iin tahu, karena mereka ketakutan maka cawannya penuh.
Ibu Iin baru lihat, ada yang mau pergi ke Israel, selama tiga bulan sebelumnya - setiap minggu kumpul, berdoa dan menyembah Tuhan.
Setiap hari puasa berantai.
Mereka siapkan semua tindakan profetik.
Setiap hari mereka sepakat memakai seragam; misalkan pada hari Yom Kippur mereka memakai seragam warna putih, hari perang semua merah, masuk ke Kana dan tempat-tempat keintiman mereka memakai biru.
Di puncak-puncak peperangan mereka pakai jubah semuanya perang.
Ibu Iin tidak pernah melihat tur sedetail itu...
Selviani Lakmudin
Sampai tour guidenya berkata, selama dua puluh tahun menjadi tour guide, ini adalah keluar masuk border tercepat.
Dalam segala hal, hitungan - hitungan.
Ada banyak orang dalam hidupnya tidak pernah melakukan perhitungan dan itu membuat banyak sekali kesalahan.
Dalam hidup ini, kalau kita mau belajar menjadi orang-orang berkemenangan dan sukses, jangan salah hitung.
(Part 3 : Jangan Salah Hitung)
Ev. Iin Tjipto
Ibadah JKI Hananeel (01-10-2017)
Lukas 14:28-31
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
------------
ADA BANYAK ORANG SALAH HITUNG
Ibu Iin pernah bertemu dengan seseorang yang hendak membuat restoran, di Mall Taman Anggrek pada saat itu. Ibu Iin sudah bilang ke dia pada saat itu begini, "Tahukah kamu, bahwa kamu buka warteg di pinggir jalan itu untungnya lebih besar daripada kamu membuka restoran di mall."
Dan orang ini berkata, "Iya, Bu, tapi kan beda.. bla bla bla..."
Orang ini juga berkata, bahwa ia sudah menghitungnya.
Singkat cerita, ia jadi membuka restoran di Mall Taman Anggrek dan menghabiskan uang Rp 2M dan tidak kembali (rugi). Hilang dan lenyap, tidak kembali.
Seorang yang lainnya, dia anak Tuhan dan ia sangat butuh sekali agar ekonominya naik karena ayahnya meninggal dunia dan ia harus mendukung keluarganya.
Orang ini hanyalah lulusan SMA, tetapi ia membuat hitungan dengan sangat hebat. Dan dalam waktu yang sangat singkat, usahanya ini menjadi sangat maju dan berhasil.
ADA BANYAK ORANG TIDAK MENGHITUNG
Pada waktu ke Heaven Bearer, anak-anak pemusik berkata, "Bu, lumayan enteng ya.. Tidak seberat biasanya..."
Ibu Iin menoleh ke mereka dan berkata, "Ngitung!!!"
Di Heaven Bearer cuma enam ribu orang, cuma dua kali Mahanaim - enteng.
Tetapi begitu kita harus berdiri di hadapan dua belas ribu orang, atau di Passion - ICE BSD nanti, tiga puluh ribu orang itu beda cerita!
Kekuatanmu harus berlipat berapa kali ganda... enam kali lipat.
Jadi semua dihitung. Termasuk cawan yang harus dibayar, itu berbeda.
Joshua dan teman-temannya baru pulang dari Israel.
Mereka keluar dan masuk tidak ada gangguan sama sekali, padahal mereka membawa delapan anak di bawah umur dimana peraturannya anak di bawah umur harus pergi dengan orang tuanya. Kalau tidak akan dikembalikan.
Ibu Iin tahu, karena mereka ketakutan maka cawannya penuh.
Ibu Iin baru lihat, ada yang mau pergi ke Israel, selama tiga bulan sebelumnya - setiap minggu kumpul, berdoa dan menyembah Tuhan.
Setiap hari puasa berantai.
Mereka siapkan semua tindakan profetik.
Setiap hari mereka sepakat memakai seragam; misalkan pada hari Yom Kippur mereka memakai seragam warna putih, hari perang semua merah, masuk ke Kana dan tempat-tempat keintiman mereka memakai biru.
Di puncak-puncak peperangan mereka pakai jubah semuanya perang.
Ibu Iin tidak pernah melihat tur sedetail itu...
Selviani Lakmudin
Sampai tour guidenya berkata, selama dua puluh tahun menjadi tour guide, ini adalah keluar masuk border tercepat.
Dalam segala hal, hitungan - hitungan.
Ada banyak orang dalam hidupnya tidak pernah melakukan perhitungan dan itu membuat banyak sekali kesalahan.
Dalam hidup ini, kalau kita mau belajar menjadi orang-orang berkemenangan dan sukses, jangan salah hitung.
Komentar
Posting Komentar