KETEKUNAN
KETEKUNAN
Prophetic Direction sudah berakhir, namun gaungnya masih berbicara....
Saya ingin sedikit berbagi apa yang anak rohani saya peroleh setelah mengikuti session Prophetic Direction kemarin, ada beberapa hal sebagai berikut :
#1. Tuhan menyatakan diri sebagai Allah yang setia
Saya alami dalam salah satu session awal, ada realita hadirat Tuhan yg lain waktu itu, tidak secara spesifik Dad membagikan tentang hal itu (Allah yang setia), namun saya merasa kuat bahwa Allah yang sudah bekerja selama ini menuntun Dad melewati satu fase pergumulan demi pergumulan pribadi dan dengan setia membawa Dad dalam satu kemenangan demi kemenangan juga akan bekerja secara nyata bagi saya.
Allah yang setia akan menuntun kita sampai garis akhir.
Dia akan menjamin kehidupan kita, masa depan kita ada dalam genggaman dan pengawasanNya.
Apapun yang menjadi penghalang akan bisa kita terobos.
Dia akan memastikan kita selalu hidup berkemenangan
#2. Tuhan menyatakan diri sebagai Allah Ikatan Janji
Ketika Dad membahas tentang generasi orang percaya yang berbeda yang hidup dari firman dan dalam ikatan janji, Dad mengajak kita menyembah, saya menerima penglihatan ada seorang mempelai putri dengan gaun pengantin yang berwarna coklat muda keemasan, gaunnya luwes melambai-lambai tertiup angin, mempelai putri itu cantik gagah posturnya, atletis, (seperti orang yang suka berolahraga) dan Tuhan berkata: "Aku akan membuat Mempelai Putri berdiri bersanding dengan Mempelai Pria." Dan saya melihat mempelai putri tadi berdiri berdampingan dengan mempelai pria yang memakai baju Kerajaan yang gagah dan berotoritas.
Saya menangkap bahwa akan tiba saatnya mempelai putri yang adalah gambaran dari gerejaNya akan berdiri disandingkan dengan Kristus sebagai mempelai pria.
Ketika kita disandingkan dengan Kristus, mau tidak mau siapapun yang melihat (termasuk diri kita sendiri) akan mulai membandingkan antara sang mempelai wanita dengan mempelai pria sebagai standardnya
Hal itu tidak berlaku jika mempelai putri berdiri sendirian saja. Karena tidak ada orang lain sebagai pembandingnya
Ada standar rohani dan kualitas rohani tertentu yang Tuhan ingin kita bangun dalam kehidupan kita yang sedang dimunculkan sebagai orang percaya yang berbeda.
Ada pekerjaan roh keakuratan yang akan terus membersihkan kita dari setiap ketidakakuratan dan membawa kita memasuki standar yang Tuhan sudah tetapkan. Kehidupan pribadi kita harus diselaraskan dengan kehidupan ilahiNya.
Faktor ikatan janji akan membuat kita semakin disatukan dengan Kristus, sekaligus akan membuat kita semakin diubahkan menjadi semakin serupa dengan Dia.
#3. Tuhan sudah memilih, dan menetapkan kita menjadi orang percaya yang berbeda
Ada satu kata yang terngiang, "...bahkan orang yang paling bodohpun akan melihat perbedaan itu dengan sangat jelas."
Ya! Perbedaan itu akan dimunculkan Tuhan dengan sangat mencolok.
Sehingga orang bisa melihat dan mengambil keputusan untuk mengikuti pola ilahi yang sudah Tuhan tetapkan atau mau terus hidup dalam pola dunia.
Jika mereka memilih untuk mengikuti, mereka akan alami perubahan yang sama. Dan mereka tahu harus ke mana kalau mau alami perubahan yang permanen. Kehidupan kita akan menjadi Tanda dan Alamat bagi mereka.
#4. Generasi orang percaya yang berbeda tidak akan lagi menerima firman yang disampaikan pemimpin sebagai pengajaran tapi sebagai impartasi kehidupan
Masa di mana kita merasa menerima banyak dan tidak mendapat apa-apa sudah berakhir. Seringkali kita merasa sudah menerima. Namun akan kita ketahui benar atau tidak jika kita sudah mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, "apa yg sudah kau terima?" Jika kita menjawab "banyak", tapi tidak bisa menyebutnya, berarti kita belum menerima benih. Kita hanya terima informasi.
Jika tidak ada benih, tidak ada kehidupan apalagi buah.
Saya yakin, orang percaya yang berbeda akan belajar menangkap kehidupan yang dilepas pemimpin ketika firman sedang dibagikan. Roh kehidupan inilah yg akan mengubah nature kita, jika kita dapat menerima dan meng-outworknya dalam kehidupan kita.
Seberapa jauh penerimaan kita kepada pemimpin juga akan menentukan seberapa jauh level kedalaman benih yang akan masuk tertanam dalam kehidupan kita. Semakin kita menerima pemimpin kita, memposisikan pemimpin dalam hati kita dengan lebih terhormat, maka kata-kata yang disampaikan oleh beliau juga akan semakin berakar dalam hati kita. Semakin berakar, maka pohon kehidupan kita juga akan bertumbuh semakin sehat dan kuat
#5. Generasi orang percaya yang berbeda tidak akan minum lagi dari aliran sungai Babilon, tapi hanya akan minum dari Aliran Sungai Kehidupan yang berasal dari Ruang Tahta.
Mereka juga tidak akan makan dari fakta, tapi makan dari Firman (Mat 4:4)
Inilah yang membedakan kita dari orang percaya biasa. Yaitu dari apa yang kita makan dan minum!
Karena yang kita memakan firman yang segar yang berasal dari mulut Allah (proceeding word) maka kehidupan Allah pasti akan muncul.
Secara praktis kita perlu terus melatih diri untuk mendisiplin pikiran kita hanya memikirkan hal yang benar, baik, adil, mulia, suci, sedap didengar dan patut dipuji.
Jika kita lakukan dengan tekun maka kita pasti akan membawa frekuensi kehidupan yang berbeda.
Ketika kita minum dari aliran sungai kehidupan, maka kehidupan roh yang RADAR (radical, antusias, dinamis, agresif dan responsif) pasti akan memancar.
Orang akan melihat keantusiasan yang terpancar dari aura, sorot mata, nada suara kita... pendeknya pembawaan kita pun akan menjadi positif dan akan menularkan damai sejahtera, sukacita dan kasih yang kita bawa kepada orang lain.
#6. Ketekunan adalah kunci kemenangan orang percaya yang berbeda
Tuhan akan menolong kita mencetak nature kita menjadi Orang yang bertekun.
Niat untuk bertekun yang terus diimpulse oleh bapak rohani dan lewat tuntunan Roh harus kita responi dengan penuh niat.
Tanpa ketekunan tidak akan ada hasil yang signifikan. Kita akan tetap ada dalam kehidupan yang lama. Karena ketekunan adalah usaha yang terus menerus dilakukan sampai kita keluar dari zona nyaman dan masuk dalam gaya hidup ilahi.
Setiap ketekunan pasti akan menghasilkan dampak yang signifikan.
Mazmur 126:6
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
#7. Roh haus dan lapar akan menjadi atmosfir sehat yang membuat kita menyerap setiap taburan firman sekaligus menjadi atmosfir yang menumbuhkan berbagai benih ilahi yang sudah tertabur
Lawan dari roh yang haus dan lapar adalah roh familiriaty, ini seperti jenis pekerjaan roh jahat yang menyumbat kemampuan daya serap hati kita terhadap pekerjaan firman dan Roh yang ada.
Dengan memiliki roh yang lapar dan haus, kita seperti menyediakan ruang hati dan pikiran yang selebar-lebarnya untuk menerima sebanyak mungkin luapan pekerjaan firman dan Roh yang ada.
Jika kita hanya menyediakan satu gelas di tengah hujan,
maka kita hanya menampung air satu gelas saja.
Jika kita menyediakan satu ember di tengah hujan,
maka kita hanya menampung air satu ember.
Jika kita menyediakan sumur di tengah hujan
maka kita akan menampung air satu sumur!
Saya percaya, saat ini Tuhan sedang terus melatih dan memperbesar kapasitas haus dan lapar kita sebagai orang percaya.
#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Prophetic Direction sudah berakhir, namun gaungnya masih berbicara....
Saya ingin sedikit berbagi apa yang anak rohani saya peroleh setelah mengikuti session Prophetic Direction kemarin, ada beberapa hal sebagai berikut :
#1. Tuhan menyatakan diri sebagai Allah yang setia
Saya alami dalam salah satu session awal, ada realita hadirat Tuhan yg lain waktu itu, tidak secara spesifik Dad membagikan tentang hal itu (Allah yang setia), namun saya merasa kuat bahwa Allah yang sudah bekerja selama ini menuntun Dad melewati satu fase pergumulan demi pergumulan pribadi dan dengan setia membawa Dad dalam satu kemenangan demi kemenangan juga akan bekerja secara nyata bagi saya.
Allah yang setia akan menuntun kita sampai garis akhir.
Dia akan menjamin kehidupan kita, masa depan kita ada dalam genggaman dan pengawasanNya.
Apapun yang menjadi penghalang akan bisa kita terobos.
Dia akan memastikan kita selalu hidup berkemenangan
#2. Tuhan menyatakan diri sebagai Allah Ikatan Janji
Ketika Dad membahas tentang generasi orang percaya yang berbeda yang hidup dari firman dan dalam ikatan janji, Dad mengajak kita menyembah, saya menerima penglihatan ada seorang mempelai putri dengan gaun pengantin yang berwarna coklat muda keemasan, gaunnya luwes melambai-lambai tertiup angin, mempelai putri itu cantik gagah posturnya, atletis, (seperti orang yang suka berolahraga) dan Tuhan berkata: "Aku akan membuat Mempelai Putri berdiri bersanding dengan Mempelai Pria." Dan saya melihat mempelai putri tadi berdiri berdampingan dengan mempelai pria yang memakai baju Kerajaan yang gagah dan berotoritas.
Saya menangkap bahwa akan tiba saatnya mempelai putri yang adalah gambaran dari gerejaNya akan berdiri disandingkan dengan Kristus sebagai mempelai pria.
Ketika kita disandingkan dengan Kristus, mau tidak mau siapapun yang melihat (termasuk diri kita sendiri) akan mulai membandingkan antara sang mempelai wanita dengan mempelai pria sebagai standardnya
Hal itu tidak berlaku jika mempelai putri berdiri sendirian saja. Karena tidak ada orang lain sebagai pembandingnya
Ada standar rohani dan kualitas rohani tertentu yang Tuhan ingin kita bangun dalam kehidupan kita yang sedang dimunculkan sebagai orang percaya yang berbeda.
Ada pekerjaan roh keakuratan yang akan terus membersihkan kita dari setiap ketidakakuratan dan membawa kita memasuki standar yang Tuhan sudah tetapkan. Kehidupan pribadi kita harus diselaraskan dengan kehidupan ilahiNya.
Faktor ikatan janji akan membuat kita semakin disatukan dengan Kristus, sekaligus akan membuat kita semakin diubahkan menjadi semakin serupa dengan Dia.
#3. Tuhan sudah memilih, dan menetapkan kita menjadi orang percaya yang berbeda
Ada satu kata yang terngiang, "...bahkan orang yang paling bodohpun akan melihat perbedaan itu dengan sangat jelas."
Ya! Perbedaan itu akan dimunculkan Tuhan dengan sangat mencolok.
Sehingga orang bisa melihat dan mengambil keputusan untuk mengikuti pola ilahi yang sudah Tuhan tetapkan atau mau terus hidup dalam pola dunia.
Jika mereka memilih untuk mengikuti, mereka akan alami perubahan yang sama. Dan mereka tahu harus ke mana kalau mau alami perubahan yang permanen. Kehidupan kita akan menjadi Tanda dan Alamat bagi mereka.
#4. Generasi orang percaya yang berbeda tidak akan lagi menerima firman yang disampaikan pemimpin sebagai pengajaran tapi sebagai impartasi kehidupan
Masa di mana kita merasa menerima banyak dan tidak mendapat apa-apa sudah berakhir. Seringkali kita merasa sudah menerima. Namun akan kita ketahui benar atau tidak jika kita sudah mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, "apa yg sudah kau terima?" Jika kita menjawab "banyak", tapi tidak bisa menyebutnya, berarti kita belum menerima benih. Kita hanya terima informasi.
Jika tidak ada benih, tidak ada kehidupan apalagi buah.
Saya yakin, orang percaya yang berbeda akan belajar menangkap kehidupan yang dilepas pemimpin ketika firman sedang dibagikan. Roh kehidupan inilah yg akan mengubah nature kita, jika kita dapat menerima dan meng-outworknya dalam kehidupan kita.
Seberapa jauh penerimaan kita kepada pemimpin juga akan menentukan seberapa jauh level kedalaman benih yang akan masuk tertanam dalam kehidupan kita. Semakin kita menerima pemimpin kita, memposisikan pemimpin dalam hati kita dengan lebih terhormat, maka kata-kata yang disampaikan oleh beliau juga akan semakin berakar dalam hati kita. Semakin berakar, maka pohon kehidupan kita juga akan bertumbuh semakin sehat dan kuat
#5. Generasi orang percaya yang berbeda tidak akan minum lagi dari aliran sungai Babilon, tapi hanya akan minum dari Aliran Sungai Kehidupan yang berasal dari Ruang Tahta.
Mereka juga tidak akan makan dari fakta, tapi makan dari Firman (Mat 4:4)
Inilah yang membedakan kita dari orang percaya biasa. Yaitu dari apa yang kita makan dan minum!
Karena yang kita memakan firman yang segar yang berasal dari mulut Allah (proceeding word) maka kehidupan Allah pasti akan muncul.
Secara praktis kita perlu terus melatih diri untuk mendisiplin pikiran kita hanya memikirkan hal yang benar, baik, adil, mulia, suci, sedap didengar dan patut dipuji.
Jika kita lakukan dengan tekun maka kita pasti akan membawa frekuensi kehidupan yang berbeda.
Ketika kita minum dari aliran sungai kehidupan, maka kehidupan roh yang RADAR (radical, antusias, dinamis, agresif dan responsif) pasti akan memancar.
Orang akan melihat keantusiasan yang terpancar dari aura, sorot mata, nada suara kita... pendeknya pembawaan kita pun akan menjadi positif dan akan menularkan damai sejahtera, sukacita dan kasih yang kita bawa kepada orang lain.
#6. Ketekunan adalah kunci kemenangan orang percaya yang berbeda
Tuhan akan menolong kita mencetak nature kita menjadi Orang yang bertekun.
Niat untuk bertekun yang terus diimpulse oleh bapak rohani dan lewat tuntunan Roh harus kita responi dengan penuh niat.
Tanpa ketekunan tidak akan ada hasil yang signifikan. Kita akan tetap ada dalam kehidupan yang lama. Karena ketekunan adalah usaha yang terus menerus dilakukan sampai kita keluar dari zona nyaman dan masuk dalam gaya hidup ilahi.
Setiap ketekunan pasti akan menghasilkan dampak yang signifikan.
Mazmur 126:6
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
#7. Roh haus dan lapar akan menjadi atmosfir sehat yang membuat kita menyerap setiap taburan firman sekaligus menjadi atmosfir yang menumbuhkan berbagai benih ilahi yang sudah tertabur
Lawan dari roh yang haus dan lapar adalah roh familiriaty, ini seperti jenis pekerjaan roh jahat yang menyumbat kemampuan daya serap hati kita terhadap pekerjaan firman dan Roh yang ada.
Dengan memiliki roh yang lapar dan haus, kita seperti menyediakan ruang hati dan pikiran yang selebar-lebarnya untuk menerima sebanyak mungkin luapan pekerjaan firman dan Roh yang ada.
Jika kita hanya menyediakan satu gelas di tengah hujan,
maka kita hanya menampung air satu gelas saja.
Jika kita menyediakan satu ember di tengah hujan,
maka kita hanya menampung air satu ember.
Jika kita menyediakan sumur di tengah hujan
maka kita akan menampung air satu sumur!
Saya percaya, saat ini Tuhan sedang terus melatih dan memperbesar kapasitas haus dan lapar kita sebagai orang percaya.
#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar