RAHASIA FIRMAN MENJADI DAGING
*RAHASIA FIRMAN MENJADI DAGING*
*Pdt. Petrus Agung Purnomo*
Dalam masa kelimpahan dan masa raja-raja tidak boleh merubah sikap hati kita kepada Tuhan !
Apapun panggilan kita, miliki sikap hati yang selalu menghamba kepada tuan kita Tuhan Yesus.
Selama kita punya sikap yang menghamba, maka kita berada dalam jaminan Tuhan.
Tapi begitu kita tinggi hati, kita akan melakukan hal-hal yang merusak dan berubah setia, dan semua akan selesai dengan cara yang mengerikan.
*Luk 1: 26-38 – Rahasia supaya Firman menjadi daging.*
Ada orang yang mengeluh: sudah bertahun-tahun bicara masa keemasan, tapi kenyataannya tidak seperti itu, malah terus berada di lembah penentuan.
Ada teladan bagaimana menjadikan Firman menjadi daging, dan ini dialami Tuhan Yesus sendiri karena Alkitab berkata “Pada mulanya adalah Firman; … (Yoh 1:1a) … Firman itu telah menjadi manusia, … (Yoh 1: 14a) “
Tokoh Alkitab yang mengalami secara real dalam hidupnya Firman menjadi daging, adalah Maria (maria = pemberontak / rebellious).
Ay 28 – Kalimat dari malaikat adalah sapaan yang baik dan tidak ada kutukan di dalamnya.
Dalam kehidupan kita sering kita jumpai banyak hal yang biasa dan tidak terlalu luar biasa. Hanya jika kita membiarkan diri dididik oleh Roh Kudus untuk makin hari punya kecerdasan dalam roh kita, maka kita akan mampu menangkap dari hal-hal yang kelihatan sepele dan tidak diperhitungkan – menjadi hal yang ajaib.
Ay 29 – Tidak perlu orang terlalu rohani untuk terkejut saat dikunjungi malaikat. Yang tidak biasa pada Maria adalah responnya: bertanya dalam hatinya tentang arti salam itu. Maria tidak hanya membaca apa yang terucap di luar, tetapi juga mencoba membaca apa yang di belakang perkataan itu, karena roh Maria mendeteksi ada sesuatu yang tidak lazim di belakang perkataan itu.
Hidup kita harus selalu dalam keadaan waspada ! Karena sewaktu-waktu sesuatu yang kelihatannya lazim dan biasa tiba-tiba muncul dalam hidup kita, dan hanya jika kita alert melihat situasinya, kita akan menangkap kairos Tuhan.
Orang yang sensitif dengan perkataan Tuhan dan kenal hatiNya tidak hanya menangkap apa yang di depan, tapi membaca apa yang di belakang.
Ay 31-33 – Sebuah berita ajaib dan besar !
Ay 34 – Respon Maria bertanya bagaimana caranya. Sebenarnya Maria sudah melakukan langkah pertama: rohnya menangkap kairos Tuhan. Ini jarang dimiliki anak Tuhan hari ini, karena banyak kairos yang datang dalam kehidupan kita, dan kita biarkan lewat tanpa mengerti bahwa Tuhan sudah melawat kehidupan kita.
Ay 38 – Kata kunci yang diucapkan Maria – seseorang pemberontak tunduk menjadi penurut, dan ini adalah keajaiban.
Jika teladan Maria kita jalani dalam kehidupan kita, maka Firman akan jadi daging, dan impian akan jadi kenyataan !
Awalnya (5-6 th yang lalu) mendapat pernyataan Tuhan melalui bu Nany untuk menjalani tanah sekitar Holy Stadium. Awalnya hanya seluas 2,8 Ha, meningkat jadi 4 Ha, sampai Februari 2012 hampir 9 Ha.
Beberapa tahun yang lalu p Agung diangkat anak oleh p Yusak – atas perintah Tuhan. P Agung bukan golongan nabi tapi masuk dalam lingkungan keluarga nabi, ini sulit karena tidak pernah jelas: kapan serius – kapan guyon, kapan berbicara pesan Tuhan – kapan berbicara dari manusianya. Nabi juga tidak bisa dipaksa bernubuat: jika tidak ada Firman – diam, jika ada rhema baru bicara. P Agung perlu waktu untuk bergaul, mengamati, dan mempelajari hingga memahami bagaimana bersikap saat bergaul dengan keluarga nabi ini. Suatu saat p Daniel hendak jual suatu “barang”, bu Iin dengan bergurau suruh p Agung membelinya dari p Daniel. Saat tanya kepada Tuhan, Tuhan meng-iyakan, maka p Agung membeli “barang itu”.
Ternyata yang dilakukan p Agung sesuai dengan pesan Tuhan yang tertulis untuk jemaat Laodikia di kitab Wahyu (Why 3: 14-22). Laodikia adalah jemaat raja-raja karena upahnya memerintah bersama Tuhan (Why 3:21). Di dalam kitab wahyu Tuhan menasehatkan untuk “membeli” (Why 3:18) – bukan memerintahkan, artinya tidak ada keharusan untuk melakukan, jika kita bisa tangkap maka akan luar biasa. P Agung membeli “barang” dari p Daniel, dan di ayat yang sama dikatakan “agar engkau menjadi kaya”.
Sekitar 2 minggu kemudian JKI mendapat tanah tambahan seluas 8,2 Ha, sehingga tanah gereja totalnya jadi sekitar 17 Ha.
Seandainya p Agung menanggapi gurauan bu Iin dengan menolak, dan tidak tanya Tuhan, maka ada kairos besar yang lewat.
*Cara Firman menjadi daging :*
Apapun yang Tuhan munculkan di depan kita harus kita sambar dengan cepat !
Roh Kudus yang turun dan melakukan semuanya.
Sikap hati seorang hamba yang berkata “sesungguhnya aku ini seorang hamba, jadilah kepadaku seperti perkataanMu”
Ketika penghambaan kita muncul, itulah awal penggenapan yang ajaib dalam kehidupan kita.
Minta anugrah Tuhan untuk membuka mata dan telinga kita sehingga bisa melihat dan mendengar saat kairosNya tiba !
Mengikat handuk bertulis hineni di tangan kanan: mengingatkan kita bahwa apapun otoritas-kuasa-berkat yang Tuhan berikan pada kita, sikap hati kita tetap hineni – menghamba hanya pada Tuhan Yesus.
Kisah wanita siro-fenesia yang anaknya sakit, saat “ditolak” Yesus melihat ada 3 peran dalam jawaban Yesus: Yesus sebagai ayah, orang Israel sebagai anak, dan dengan rendah hati wanita ini ambil peran terendah sebagai anjing. Maka dia tidak kehilangan kairos, dan anaknya disembuhkan.
Setiap kali ada gambaran apapun, lihat yang paling hina dan paling bawah, taruh diri kita di situ, maka kita akan menikmati mujizat Tuhan yang luar biasa.
*Re Write : Joshua Ivan Sudrajat*
*Sumber : Ultah Engkong Yusak 2012*
*Pdt. Petrus Agung Purnomo*
Dalam masa kelimpahan dan masa raja-raja tidak boleh merubah sikap hati kita kepada Tuhan !
Apapun panggilan kita, miliki sikap hati yang selalu menghamba kepada tuan kita Tuhan Yesus.
Selama kita punya sikap yang menghamba, maka kita berada dalam jaminan Tuhan.
Tapi begitu kita tinggi hati, kita akan melakukan hal-hal yang merusak dan berubah setia, dan semua akan selesai dengan cara yang mengerikan.
*Luk 1: 26-38 – Rahasia supaya Firman menjadi daging.*
Ada orang yang mengeluh: sudah bertahun-tahun bicara masa keemasan, tapi kenyataannya tidak seperti itu, malah terus berada di lembah penentuan.
Ada teladan bagaimana menjadikan Firman menjadi daging, dan ini dialami Tuhan Yesus sendiri karena Alkitab berkata “Pada mulanya adalah Firman; … (Yoh 1:1a) … Firman itu telah menjadi manusia, … (Yoh 1: 14a) “
Tokoh Alkitab yang mengalami secara real dalam hidupnya Firman menjadi daging, adalah Maria (maria = pemberontak / rebellious).
Ay 28 – Kalimat dari malaikat adalah sapaan yang baik dan tidak ada kutukan di dalamnya.
Dalam kehidupan kita sering kita jumpai banyak hal yang biasa dan tidak terlalu luar biasa. Hanya jika kita membiarkan diri dididik oleh Roh Kudus untuk makin hari punya kecerdasan dalam roh kita, maka kita akan mampu menangkap dari hal-hal yang kelihatan sepele dan tidak diperhitungkan – menjadi hal yang ajaib.
Ay 29 – Tidak perlu orang terlalu rohani untuk terkejut saat dikunjungi malaikat. Yang tidak biasa pada Maria adalah responnya: bertanya dalam hatinya tentang arti salam itu. Maria tidak hanya membaca apa yang terucap di luar, tetapi juga mencoba membaca apa yang di belakang perkataan itu, karena roh Maria mendeteksi ada sesuatu yang tidak lazim di belakang perkataan itu.
Hidup kita harus selalu dalam keadaan waspada ! Karena sewaktu-waktu sesuatu yang kelihatannya lazim dan biasa tiba-tiba muncul dalam hidup kita, dan hanya jika kita alert melihat situasinya, kita akan menangkap kairos Tuhan.
Orang yang sensitif dengan perkataan Tuhan dan kenal hatiNya tidak hanya menangkap apa yang di depan, tapi membaca apa yang di belakang.
Ay 31-33 – Sebuah berita ajaib dan besar !
Ay 34 – Respon Maria bertanya bagaimana caranya. Sebenarnya Maria sudah melakukan langkah pertama: rohnya menangkap kairos Tuhan. Ini jarang dimiliki anak Tuhan hari ini, karena banyak kairos yang datang dalam kehidupan kita, dan kita biarkan lewat tanpa mengerti bahwa Tuhan sudah melawat kehidupan kita.
Ay 38 – Kata kunci yang diucapkan Maria – seseorang pemberontak tunduk menjadi penurut, dan ini adalah keajaiban.
Jika teladan Maria kita jalani dalam kehidupan kita, maka Firman akan jadi daging, dan impian akan jadi kenyataan !
Awalnya (5-6 th yang lalu) mendapat pernyataan Tuhan melalui bu Nany untuk menjalani tanah sekitar Holy Stadium. Awalnya hanya seluas 2,8 Ha, meningkat jadi 4 Ha, sampai Februari 2012 hampir 9 Ha.
Beberapa tahun yang lalu p Agung diangkat anak oleh p Yusak – atas perintah Tuhan. P Agung bukan golongan nabi tapi masuk dalam lingkungan keluarga nabi, ini sulit karena tidak pernah jelas: kapan serius – kapan guyon, kapan berbicara pesan Tuhan – kapan berbicara dari manusianya. Nabi juga tidak bisa dipaksa bernubuat: jika tidak ada Firman – diam, jika ada rhema baru bicara. P Agung perlu waktu untuk bergaul, mengamati, dan mempelajari hingga memahami bagaimana bersikap saat bergaul dengan keluarga nabi ini. Suatu saat p Daniel hendak jual suatu “barang”, bu Iin dengan bergurau suruh p Agung membelinya dari p Daniel. Saat tanya kepada Tuhan, Tuhan meng-iyakan, maka p Agung membeli “barang itu”.
Ternyata yang dilakukan p Agung sesuai dengan pesan Tuhan yang tertulis untuk jemaat Laodikia di kitab Wahyu (Why 3: 14-22). Laodikia adalah jemaat raja-raja karena upahnya memerintah bersama Tuhan (Why 3:21). Di dalam kitab wahyu Tuhan menasehatkan untuk “membeli” (Why 3:18) – bukan memerintahkan, artinya tidak ada keharusan untuk melakukan, jika kita bisa tangkap maka akan luar biasa. P Agung membeli “barang” dari p Daniel, dan di ayat yang sama dikatakan “agar engkau menjadi kaya”.
Sekitar 2 minggu kemudian JKI mendapat tanah tambahan seluas 8,2 Ha, sehingga tanah gereja totalnya jadi sekitar 17 Ha.
Seandainya p Agung menanggapi gurauan bu Iin dengan menolak, dan tidak tanya Tuhan, maka ada kairos besar yang lewat.
*Cara Firman menjadi daging :*
Apapun yang Tuhan munculkan di depan kita harus kita sambar dengan cepat !
Roh Kudus yang turun dan melakukan semuanya.
Sikap hati seorang hamba yang berkata “sesungguhnya aku ini seorang hamba, jadilah kepadaku seperti perkataanMu”
Ketika penghambaan kita muncul, itulah awal penggenapan yang ajaib dalam kehidupan kita.
Minta anugrah Tuhan untuk membuka mata dan telinga kita sehingga bisa melihat dan mendengar saat kairosNya tiba !
Mengikat handuk bertulis hineni di tangan kanan: mengingatkan kita bahwa apapun otoritas-kuasa-berkat yang Tuhan berikan pada kita, sikap hati kita tetap hineni – menghamba hanya pada Tuhan Yesus.
Kisah wanita siro-fenesia yang anaknya sakit, saat “ditolak” Yesus melihat ada 3 peran dalam jawaban Yesus: Yesus sebagai ayah, orang Israel sebagai anak, dan dengan rendah hati wanita ini ambil peran terendah sebagai anjing. Maka dia tidak kehilangan kairos, dan anaknya disembuhkan.
Setiap kali ada gambaran apapun, lihat yang paling hina dan paling bawah, taruh diri kita di situ, maka kita akan menikmati mujizat Tuhan yang luar biasa.
*Re Write : Joshua Ivan Sudrajat*
*Sumber : Ultah Engkong Yusak 2012*
Komentar
Posting Komentar