PERTAMBAHAN
Ibadah Raya Umum 1
Firman Tuhan oleh
Pdt. Ir. Lukas Yoesianto
3 Desember 2017, 08.00
Kemah Daud Ministries Jogja
FirmanNya mengatakan
Ibrani 4:16 (TB)
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Datang dihadapan tahta kasih karuniaNya; datang dihadapan tahta kemurahanNya.
Tanpa keraguan. Tanpa ketakutan. Tanpa intimidasi.
Supaya kita mendapatkan pertolongan, pemulihan dan mukjizat pada waktuNya.
Setiap kali kita melakukan apapun (pekerjaan dan tugas harian) dan kita cakap mengerjakannya. Dan kita katakan bahwa diluar Tuhan aku tidak bisa lakukan maka bobot keilahianNya sangat dahsyat dan ada dalam berkat itu.
Inilah yang dinamakan berkat dari Tuhan bukan hanya dari keringat kita sendiri, hikmat kita sendiri, kepintaran kita sendiri.
Saat kita katakan, "tolong aku Tuhan" maka sama-sama menghasilkan 1 juta; namun bobot ilahinya berbeda. Dihadapan Tuhan ini menyenangkan hati Tuhan.
Dihadapan Tuhan ini menyenangkan hati Tuhan.
*Contoh Pertama : Daud*
Di masa Daud ada tabut perjanjian yang dimasa Saul tidak diurusi; dia coba memindahkan tabut dengan kereta yang sangat bagus dan dengan sapi yang terbaik. Awalnya jalan baik; namun saat lembu itu terpelecok dan Uza mau menolong tetapi dia mati.
Baru kali kedua dia menggunakan seperti yang Tuhan mau.
Tujuannya sama.
Pertama dengan hikmat, dengan kepintaran dan kecakapan manusia; awalnya baik tapi ujungnya kebinasaan.
Kedua dengan pertolongan Tuhan yaitu menggunakan imam-imam Lewi untuk mengangkut; keberhasilan menyertai.
Kalau hasil keringat kita sendiri ujungnya kematian. Namun kalau selalu kita mengatakan, "tolong aku" maka ujungnya keberhasilan dan perkenanan Tuhan.
*Pertambahan*
Tuhan hanya punya yang baik. Kita harus alami penambahan yang dari Tuhan. Jangan kuatir dengan tahun depan. Jangan kuatir dengan minggu depan.
Jangan takut dengan prediksi sosial dan ekonomi untuk tahun depan karena orang-orang benar akan semakin bersinar karena kemuliaan Tuhan.
Kita akan alami penambahan.
Kita akan diberkati.
Dan ...
Kalau kita diberkati Tuhan; kalau kita diangkat Tuhan; kalau kita dipromosika Tuhan; janganlah lupakan yang satu ini yaitu buang keangkuhan - jangan merasa tinggi hati.
Jangan paksakan diri kita untuk memiliki yang lebih dari yang kita punyai.
Kalau kita diberkati.
Kita harus diberkati.
Biarlah ego kita jangan naik dan merasa tinggi hati.
1 Korintus 15:9
Dia anggap paling hina diantara para rasul.
Karena itu persenjatailah dengan kerendahan hati saat kita diberkati, saat kita dipromosikan, saat kita diangkat.
Jangan biarkan kesombongan, harga diri dan keangkuhan ada dalam hidup kita.
Efesus 3:8
Perhatikan sikap hatinya. Makin lama makin turun.
Dia anggap paling hina diantara orang kudus; aku bukan siapa-siapa; aku hamba yang harus melakukan apa yang harus aku lakukan.
*Jangan Seperti Yudas*
Yudas, awalnya bisa dipercaya!Saat dipercaya hatinya goyah. Dia mulai salah gunakan uang. Dia mulai membanggakan dirinya. Satu kali bukan hanya ambil uang namun Yesus pun dijualnya.
Kalau kita sedang dipromosikan Tuhan. Kalau pelayanan kita diurapi. Kalau kita sedang diberkati maka belajarlah dari dari Yesus (Lukas 17:10). Persenjatai hidup kita dengan kerendahan hati.
*Jangan Seperti Uzia*
2 Tawarikh 26:3
Uzia berhasil. Ciptakan senjata yang hebat. Dibimbing oleh Zakharia. Cari Tuhan sungguh-sungguh.
Namun saat menjadi baik, ketika sedang membaik maka kegentaran dan takut akan Tuhan tidak ada lagi.
Ada sesuatu yang naik (rasa jumawa, kesombongan, keangkuhan, tinggi hati) seiring dengan berkat dan keberhasilannya. Hati-hati!
2 Tawarikh 26:16, 21
Uzia menjadi tinggi hati dan akhirnya sakit kusta sampai matinya.
Dia awali dengan takut akan Tuhan tetapi dia akhiri dengan mati dalam sakit kusta dan diasingkan!
*Jangan Seperti Diotrefes*
3 Yohanes 1:9
Awalnya Diotrefes bukan siapa-siapa. Dia dididik dan dimuridkan oleh Yohanes. Dia banyak bergaul dengan Yohanes.
Akhirnya dia menolak kepemimpinan Yohanes dan kepenatuaan Yohanes. Tuhan tidak suka dan Alkitab mencatat sebagai contoh yang tidak baik.
*Jangan Seperti Demas*
2 Timotius 4:10
Dia berjalan dengan Paulus. Ketika bertemu pertama kali di Penjara; dia bukan siapa-siapa. Seiring dia diangkat maka akhirnya dia meninggalkan Paulus.
*Belajarlah Seperti Musa*
Ibrani 3:5
Musa itu setia!
Alkitab mencatat bahwa dia adalah pemimpin besar. Dia berbicara berhadapan dengan Tuhan - 40 hari 40 malam. Ini orang hebat. Dia dapatkan promosi yang dahsyat.
Saat dia dipromosikan; dia tidak banyak tingkah (tidak banyak kakehan polah.) Dia jadi pelayan bagi Tuhan dan bangsanya.
Harun dan Miriam mengata-katai Musa; kena kusta. Bukit batu diperintah keluar air.
Namun, dia setia sebagai pelayan!
*Rendahkanlah Diri Kita di Hadapan Tuhan*
*Yakobus 4:10*
Rendahkan diri kita. Sujud menyembah. Bersyukur padaNya. Kalau kita datang kepada Tuhan.
*1 Petrus 5:6*
Rendahkanlah diri kita dihadapan Tuhan setiap kali. Katakanlah aku bukan siapa-siapa. Katakanlah diluar Engkau aku tidak bisa lakukan apapun.
Persenjatailah kita dengan kerendahan hati di hadapan Tuhan.
Belajarlah setia seperti Musa - layani Tuhan dan layani Sesama.
*Filipi 2:5-11*
Rendahkanlah diri kita dihadapan Tuhan supaya kita ditinggikan pada waktunya.
Belajarlah ilmu merendahkan diri di hadapan Tuhan untuk mendapatkan peninggian dan promosi dari Tuhan.
Kita bukan siapa-siapa. Kita hanyalah hamba yang tidak berguna!
Firman yang keras pagi ini adalah untuk menjagai saat kita diberkati, dipromosikan dan diangkat tinggi oleh Tuhan.
Amin
Firman Tuhan oleh
Pdt. Ir. Lukas Yoesianto
3 Desember 2017, 08.00
Kemah Daud Ministries Jogja
FirmanNya mengatakan
Ibrani 4:16 (TB)
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Datang dihadapan tahta kasih karuniaNya; datang dihadapan tahta kemurahanNya.
Tanpa keraguan. Tanpa ketakutan. Tanpa intimidasi.
Supaya kita mendapatkan pertolongan, pemulihan dan mukjizat pada waktuNya.
Setiap kali kita melakukan apapun (pekerjaan dan tugas harian) dan kita cakap mengerjakannya. Dan kita katakan bahwa diluar Tuhan aku tidak bisa lakukan maka bobot keilahianNya sangat dahsyat dan ada dalam berkat itu.
Inilah yang dinamakan berkat dari Tuhan bukan hanya dari keringat kita sendiri, hikmat kita sendiri, kepintaran kita sendiri.
Saat kita katakan, "tolong aku Tuhan" maka sama-sama menghasilkan 1 juta; namun bobot ilahinya berbeda. Dihadapan Tuhan ini menyenangkan hati Tuhan.
Dihadapan Tuhan ini menyenangkan hati Tuhan.
*Contoh Pertama : Daud*
Di masa Daud ada tabut perjanjian yang dimasa Saul tidak diurusi; dia coba memindahkan tabut dengan kereta yang sangat bagus dan dengan sapi yang terbaik. Awalnya jalan baik; namun saat lembu itu terpelecok dan Uza mau menolong tetapi dia mati.
Baru kali kedua dia menggunakan seperti yang Tuhan mau.
Tujuannya sama.
Pertama dengan hikmat, dengan kepintaran dan kecakapan manusia; awalnya baik tapi ujungnya kebinasaan.
Kedua dengan pertolongan Tuhan yaitu menggunakan imam-imam Lewi untuk mengangkut; keberhasilan menyertai.
Kalau hasil keringat kita sendiri ujungnya kematian. Namun kalau selalu kita mengatakan, "tolong aku" maka ujungnya keberhasilan dan perkenanan Tuhan.
*Pertambahan*
Tuhan hanya punya yang baik. Kita harus alami penambahan yang dari Tuhan. Jangan kuatir dengan tahun depan. Jangan kuatir dengan minggu depan.
Jangan takut dengan prediksi sosial dan ekonomi untuk tahun depan karena orang-orang benar akan semakin bersinar karena kemuliaan Tuhan.
Kita akan alami penambahan.
Kita akan diberkati.
Dan ...
Kalau kita diberkati Tuhan; kalau kita diangkat Tuhan; kalau kita dipromosika Tuhan; janganlah lupakan yang satu ini yaitu buang keangkuhan - jangan merasa tinggi hati.
Jangan paksakan diri kita untuk memiliki yang lebih dari yang kita punyai.
Kalau kita diberkati.
Kita harus diberkati.
Biarlah ego kita jangan naik dan merasa tinggi hati.
1 Korintus 15:9
Dia anggap paling hina diantara para rasul.
Karena itu persenjatailah dengan kerendahan hati saat kita diberkati, saat kita dipromosikan, saat kita diangkat.
Jangan biarkan kesombongan, harga diri dan keangkuhan ada dalam hidup kita.
Efesus 3:8
Perhatikan sikap hatinya. Makin lama makin turun.
Dia anggap paling hina diantara orang kudus; aku bukan siapa-siapa; aku hamba yang harus melakukan apa yang harus aku lakukan.
*Jangan Seperti Yudas*
Yudas, awalnya bisa dipercaya!Saat dipercaya hatinya goyah. Dia mulai salah gunakan uang. Dia mulai membanggakan dirinya. Satu kali bukan hanya ambil uang namun Yesus pun dijualnya.
Kalau kita sedang dipromosikan Tuhan. Kalau pelayanan kita diurapi. Kalau kita sedang diberkati maka belajarlah dari dari Yesus (Lukas 17:10). Persenjatai hidup kita dengan kerendahan hati.
*Jangan Seperti Uzia*
2 Tawarikh 26:3
Uzia berhasil. Ciptakan senjata yang hebat. Dibimbing oleh Zakharia. Cari Tuhan sungguh-sungguh.
Namun saat menjadi baik, ketika sedang membaik maka kegentaran dan takut akan Tuhan tidak ada lagi.
Ada sesuatu yang naik (rasa jumawa, kesombongan, keangkuhan, tinggi hati) seiring dengan berkat dan keberhasilannya. Hati-hati!
2 Tawarikh 26:16, 21
Uzia menjadi tinggi hati dan akhirnya sakit kusta sampai matinya.
Dia awali dengan takut akan Tuhan tetapi dia akhiri dengan mati dalam sakit kusta dan diasingkan!
*Jangan Seperti Diotrefes*
3 Yohanes 1:9
Awalnya Diotrefes bukan siapa-siapa. Dia dididik dan dimuridkan oleh Yohanes. Dia banyak bergaul dengan Yohanes.
Akhirnya dia menolak kepemimpinan Yohanes dan kepenatuaan Yohanes. Tuhan tidak suka dan Alkitab mencatat sebagai contoh yang tidak baik.
*Jangan Seperti Demas*
2 Timotius 4:10
Dia berjalan dengan Paulus. Ketika bertemu pertama kali di Penjara; dia bukan siapa-siapa. Seiring dia diangkat maka akhirnya dia meninggalkan Paulus.
*Belajarlah Seperti Musa*
Ibrani 3:5
Musa itu setia!
Alkitab mencatat bahwa dia adalah pemimpin besar. Dia berbicara berhadapan dengan Tuhan - 40 hari 40 malam. Ini orang hebat. Dia dapatkan promosi yang dahsyat.
Saat dia dipromosikan; dia tidak banyak tingkah (tidak banyak kakehan polah.) Dia jadi pelayan bagi Tuhan dan bangsanya.
Harun dan Miriam mengata-katai Musa; kena kusta. Bukit batu diperintah keluar air.
Namun, dia setia sebagai pelayan!
*Rendahkanlah Diri Kita di Hadapan Tuhan*
*Yakobus 4:10*
Rendahkan diri kita. Sujud menyembah. Bersyukur padaNya. Kalau kita datang kepada Tuhan.
*1 Petrus 5:6*
Rendahkanlah diri kita dihadapan Tuhan setiap kali. Katakanlah aku bukan siapa-siapa. Katakanlah diluar Engkau aku tidak bisa lakukan apapun.
Persenjatailah kita dengan kerendahan hati di hadapan Tuhan.
Belajarlah setia seperti Musa - layani Tuhan dan layani Sesama.
*Filipi 2:5-11*
Rendahkanlah diri kita dihadapan Tuhan supaya kita ditinggikan pada waktunya.
Belajarlah ilmu merendahkan diri di hadapan Tuhan untuk mendapatkan peninggian dan promosi dari Tuhan.
Kita bukan siapa-siapa. Kita hanyalah hamba yang tidak berguna!
Firman yang keras pagi ini adalah untuk menjagai saat kita diberkati, dipromosikan dan diangkat tinggi oleh Tuhan.
Amin
Komentar
Posting Komentar