JALAN KELUAR, JALAN KEMENANGAN, JALAN TEROBOSAN
FIRMAN TUHAN JALAN KELUAR, JALAN TEROBOSAN, JALAN KEMENANGAN
Matius 4:4 (TB) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Di bawah ini adalah wujud aplikasi yang nyata dalam menghidupi/mempraktekkan/mengaplikasikan ayat di atas:
1. Setiap pagi memastikan diri untuk menerima firman yang keluar dari mulut Allah lewat persekutuan pribadi kita dengan Tuhan, atau lewat pembacaan firmanNya, sambil berdoa dalam bahasa roh dan mendeklarasikan impresi yang kita terima sampai kita bisa merasakan ada suatu penyingkapan/penjelasan/pemahaman yang Roh Kudus berikan dalam kehidupan kita. Sehingga pemahaman itu dapat terus kita pakai untuk menjadi bahan perenungan/imajinasi dan deklarasi firman sepanjang hari.
2. Mencatat pemahaman yang kita terima dan menggali lebih dalam dengan meminta pertolongan Roh Kudus untuk memberikan ayat - ayat yang terkoneksi dengan pemahaman yang Ia berikan.
Sehingga kita bisa menerima intensitas hadirat Tuhan yang lebih kuat dan berbagai dimensi ilahi yang terkandung dalam ayat - ayat firman.
Saat kita mendisiplin diri untuk mencatat, maka kita akan beroleh pemahaman yang utuh mengenai penyingkapan firman yang Tuhan berikan.
3. Membawa setiap aspek kehidupan kita ke hadapan hadiratNya, lalu meminta Dia berfirman!
Hal ini harus kita lakukan dengan segenap hati yang haus dan lapar akan firmanNya! Dan sikap hati yang tidak pantang menyerah untuk mendesak dalam hadiratNya. Sehingga kapanpun dan dimanapun kita bisa mendengar firmanNya untuk aspek - aspek kehidupan yang sedang kita hadapi.
Dengan adanya firman tersebut, maka setiap fakta - fakta negatif dapat kita taklukkan. Sebab inilah yang perlu kita pahami, yang membuat aspek - aspek kehidupan kita tidak bergoncang adalah firman yang datang dari mulut Allah. Tanpa adanya firman maka tidak ada kepastian dan pengharapan.
Tanpa adanya firman maka segala sesuatunya pasti akan bergoncang!! Hidup kita akan mudah khawatir, takut, dan cemas. Tapi dengan adanya firman, kehidupan kita akan terus bertambah kuat dan kokoh!!
4. Menjadikan firman yang kita terima sebagai satu - satunya jalan keluar, jalan kemenangan, jalan terobosan, dan jalan mukjizat!!
Selama ini tanpa sadar kehidupan kita selalu dihadapi oleh dua pilihan, memilih jalan - jalan manusiawi atau jalan - jalan Tuhan. Contoh yang paling sederhana, misalkan waktu kita sakit.
Saat itu akan muncul banyak pilihan keputusan: berdoa/mendeklarasikan firman sampai sembuh, minum obat, atau berdoa sambil minum obat. Bagi kita yang memang mau hidup hanya dari firman yang keluar dari mulut Allah, maka pilihannya tidak ada lain, yaitu deklarasi/berdoa sampai sembuh!
Pada prinsipnya Ia menghendaki kita menghadapi apapun dengan firmanNya saja, bukan yang lain. Karena dengan itulah kita bisa mengalami Tuhan itu nyata dan Dia masih terus bekerja!! Dan yang terutama, oleh Roh KudusNya kita dapat terus dituntun menjadi saksi kebesaran dan kedaulatanNya karena kita menjadi pelaku dari firmanNya (Kis 1:8)
#AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
Matius 4:4 (TB) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Di bawah ini adalah wujud aplikasi yang nyata dalam menghidupi/mempraktekkan/mengaplikasikan ayat di atas:
1. Setiap pagi memastikan diri untuk menerima firman yang keluar dari mulut Allah lewat persekutuan pribadi kita dengan Tuhan, atau lewat pembacaan firmanNya, sambil berdoa dalam bahasa roh dan mendeklarasikan impresi yang kita terima sampai kita bisa merasakan ada suatu penyingkapan/penjelasan/pemahaman yang Roh Kudus berikan dalam kehidupan kita. Sehingga pemahaman itu dapat terus kita pakai untuk menjadi bahan perenungan/imajinasi dan deklarasi firman sepanjang hari.
2. Mencatat pemahaman yang kita terima dan menggali lebih dalam dengan meminta pertolongan Roh Kudus untuk memberikan ayat - ayat yang terkoneksi dengan pemahaman yang Ia berikan.
Sehingga kita bisa menerima intensitas hadirat Tuhan yang lebih kuat dan berbagai dimensi ilahi yang terkandung dalam ayat - ayat firman.
Saat kita mendisiplin diri untuk mencatat, maka kita akan beroleh pemahaman yang utuh mengenai penyingkapan firman yang Tuhan berikan.
3. Membawa setiap aspek kehidupan kita ke hadapan hadiratNya, lalu meminta Dia berfirman!
Hal ini harus kita lakukan dengan segenap hati yang haus dan lapar akan firmanNya! Dan sikap hati yang tidak pantang menyerah untuk mendesak dalam hadiratNya. Sehingga kapanpun dan dimanapun kita bisa mendengar firmanNya untuk aspek - aspek kehidupan yang sedang kita hadapi.
Dengan adanya firman tersebut, maka setiap fakta - fakta negatif dapat kita taklukkan. Sebab inilah yang perlu kita pahami, yang membuat aspek - aspek kehidupan kita tidak bergoncang adalah firman yang datang dari mulut Allah. Tanpa adanya firman maka tidak ada kepastian dan pengharapan.
Tanpa adanya firman maka segala sesuatunya pasti akan bergoncang!! Hidup kita akan mudah khawatir, takut, dan cemas. Tapi dengan adanya firman, kehidupan kita akan terus bertambah kuat dan kokoh!!
4. Menjadikan firman yang kita terima sebagai satu - satunya jalan keluar, jalan kemenangan, jalan terobosan, dan jalan mukjizat!!
Selama ini tanpa sadar kehidupan kita selalu dihadapi oleh dua pilihan, memilih jalan - jalan manusiawi atau jalan - jalan Tuhan. Contoh yang paling sederhana, misalkan waktu kita sakit.
Saat itu akan muncul banyak pilihan keputusan: berdoa/mendeklarasikan firman sampai sembuh, minum obat, atau berdoa sambil minum obat. Bagi kita yang memang mau hidup hanya dari firman yang keluar dari mulut Allah, maka pilihannya tidak ada lain, yaitu deklarasi/berdoa sampai sembuh!
Pada prinsipnya Ia menghendaki kita menghadapi apapun dengan firmanNya saja, bukan yang lain. Karena dengan itulah kita bisa mengalami Tuhan itu nyata dan Dia masih terus bekerja!! Dan yang terutama, oleh Roh KudusNya kita dapat terus dituntun menjadi saksi kebesaran dan kedaulatanNya karena kita menjadi pelaku dari firmanNya (Kis 1:8)
#AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
Komentar
Posting Komentar