RAHASIA MENERIMA BERKAT TUHAN
RAHASIA MENERIMA BERKAT TUHAN
Satu hal penting yang harus kita ingat bahwa dalam setiap mujizat Tuhan selalu melibatkan kita. Kita harus bertindak. Allah bukan tukang sulap. Dia melakukan mujizat dahsyat asal kita percaya dan mau bekerja, tidak malas. Pemeliharaan Tuhan Yesus sangat sempurna, Dia mengasihi kita dan sering membuat kita tercengang oleh mujizat-Nya. setiap kali Allah membuat mujizat selalu didahului dengan perkataan :” Aku sudah memerintahkan ..”.
1 Raja-raja 17:4,9
17:4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana.”
17:5 Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
17:6 Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
17:7 Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
17:8 Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
17:9 “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.”
Jadi berkat datang dari Allah, berkat diperintahkan Allah untuk datang kepada kita, benarlah firman Tuhan yang berkata: sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah, sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Mazmur 127 : 2
127:2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Rahasia untuk menerima berkat Allah :
1. Taat dan Percaya
Ulangan 11:27
11:27 berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
Ulangan 28:2
28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
Ulangan 30:19
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
Seorang janda di Sarfat walau pun belum tahu janji-janji Allah baginya melalui nabi Elia, tetapi ia taat dan melakukan perintah Elia untuk membuatkan roti sehingga tepung dan minyaknya tetap ada sampai masa kelaparan berakhir .
1 Raja-raja 17:9-16
17:9 “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.”
17:10 Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: “Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum.”
17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti.”
17:12 Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.”
17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.”
17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Ketaatan total kepada perintah Tuhan membuat kita menerima mujizat dahsyat dan luar biasa.
2. Membangun Mezbah
Kejadian 12 : 7-8
12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
12:8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.
Abraham membangun mezbah dari tumpukan batu, kayu, korban bakaran dan api yang menyala. Hal itu menggambarkan doa, pujian penyembahan, korban bakaran yaitu ego, sifat “daging” yang ditaruh di mezbah Tuhan dan dibakar oleh api Tuhan. Sebagai umat percaya, pelayan Tuhan dan hamba Tuhan. Kita semua memiliki kekurangan dan kelebihan. Tetapi semua sifat, karakter, kebiasaan, hobby yang tidak sesuai dengan firman Tuhan harus dikikis habis agar tidak menjadi penghalang dan batu sandungan yang mempermalukan nama Tuhan.
Memang tidak mudah bahkan sulit sekali tetapi jika kita sungguh-sungguh mau, ada keinginan, kemauan keras maka hal itu pasti bisa. Masalahnya hanya MAU atau TIDAK MAU. Apalagi Allah Roh Kudus pasti membantu kita, kita tidak sendiri mengatasi hal kedagingan itu. Dia mengerjakannya dengan ajaib asal kita mau, berserah dan mengijinkan Roh membentuk kita menjadi manusia baru yang memuliakan Tuhan.
Misalnya seorang pendoa syafaat, yang masih menyimpan sakit hati, kepahitan, kemudian ia berdoa syafaat tetapi bukan membangun mezbah dengan menghidupi firman Tuhan tetapi hanya melakukan kegiatan pelayanan. Demikian juga pelayan Tuhan maupun jemaat gereja jika hanya rajin melakukan kegiatan pelayanan tetapi hati kita masih bengkok, tidak lurus. Sesibuk apa pun pelayanan kita tidak berarti di hadapan Allah. Jika kita membawa persembahan bagi Tuhan, hendaknya kita membakar “Daging” yang harum bukan bakar “sampah” yang bau dan menjijikan. jadi bakarlah keinginan daging atau jasmani ( hawa nafsu, keserakahan, kebencian, percabulan, perzinahan, kebohongan, dll) minta pengampunan hingga dibersihkan oleh darah Yesus Tuhan agar senantiasa membawa persembahan yang harum bagi Tuhan. Jangan bakar “sampah” hanya mendengar firman Tuhan tetapi tidak melakukannya, tidak menyadari ada yang perlu diakui dan diubah pola pikir, tindakan keberdosaan yang kita jalani dihadapan Tuhan.
Persembahan yang bau dan menjijikan, Tuhan tidak berkenan . Jadi hiduplah dengan hati tulus, jujur dan bersih. Miliki hati yang rela diproses Tuhan Yesus, agar ketika kita mempersembahkan korban bagi Allah, membakar korban di mezbah, yaitu apa pun yang kita lakukan bagi Tuhan Yesus menjadi suatu persembahan yang harum, kudus dan berkenan di hadapan Tuhan. inilah kunci berkat illahi yang mengalir bagi umat Allah yang sungguh-sungguh taat dan setia.
3. Mengelola Berkat Allah
Kejadian 26 : 15-18
26:15 Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah.
26:16 Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: “Pergilah dari tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada kami.”
26:17 Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah Gerar, dan ia menetap di situ.
26:18 Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.
Abraham ialah seorang pengelola berkat Allah yang baik. Menjadi orang kepercayaan Allah, atau orang yang dipercaya Allah merupakan suatu keistimewaan yang luar biasa. Kita percaya kepada Allah itu hal lumrah karena memang Dia Allah mahabesar yang tidak pernah ingkar janji, dimana pemeliharaan dan penyertaan-Nya sangat sempurna. Tetapi jika Tuhan Yesus percaya kepada kita, itu mujizat : mendapat kepercayaan Tuhan adalah suatu kehormatan khusus karena tidak setiap orang dapat dipercaya apalagi oleh Tuhan dan dipercaya sebagai pengelola milik-Nya.
Beberapa ciri-ciri pengelola yang baik :
1. Tidak menggunakan uang dengan boros, menghamburkan uang, membeli sesuatu yang tidak perlu, tidak penting, dan kurang berguna.
2. Merawat segala kepunyaan kita dengan sukacita, misal kendaraan ( yang punya motor, mobil,sepeda), rumah, dan berbagai peralatan dengan baik dan benar, tidak bersungut-sungut dan berkeluh kesah.
3. Membawa persembahan dan mengembalikan hak milik Allah seperti yang Alkitab katakan.
4. Menjadi saluran berkat bagi sesama, suka memberi untuk mereka yang membutuhkan terutama saudara seiman, bagi pelayanan pekerjaan Allah.
Kita adalah pengelola harta kekayaan Allah, yang tidak kita gunakan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga atau kenyamanan kita saja. Jika kita katakan semua milik Tuhan seharusnya kita tidak berat untuk memberi.
Kehadiran mereka yang mengalami kesulitan hidup disekitar hidup kita adalah kesempatan untuk berbuat kebajikan yang memliki nilai kekal. Semua yang kelihatan pasti kita tinggalkan, tetapi perbuatan kita yang terlihat dan atau tidak terlihat itulah yang menyertai kita .
Wahyu 14:13
14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”
Berkat adalah dari Allah diberikan kepada kita sesuai kehendak-Nya dan selalu melibatkan kita, untuk menyatakan kemuliaaan-Nya. Haleluyah.
ONLY BY HIS GRACE
Joshua Ivan Sudrajat
Satu hal penting yang harus kita ingat bahwa dalam setiap mujizat Tuhan selalu melibatkan kita. Kita harus bertindak. Allah bukan tukang sulap. Dia melakukan mujizat dahsyat asal kita percaya dan mau bekerja, tidak malas. Pemeliharaan Tuhan Yesus sangat sempurna, Dia mengasihi kita dan sering membuat kita tercengang oleh mujizat-Nya. setiap kali Allah membuat mujizat selalu didahului dengan perkataan :” Aku sudah memerintahkan ..”.
1 Raja-raja 17:4,9
17:4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana.”
17:5 Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
17:6 Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
17:7 Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu.
17:8 Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
17:9 “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.”
Jadi berkat datang dari Allah, berkat diperintahkan Allah untuk datang kepada kita, benarlah firman Tuhan yang berkata: sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah, sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Mazmur 127 : 2
127:2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah–sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Rahasia untuk menerima berkat Allah :
1. Taat dan Percaya
Ulangan 11:27
11:27 berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
Ulangan 28:2
28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
Ulangan 30:19
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
Seorang janda di Sarfat walau pun belum tahu janji-janji Allah baginya melalui nabi Elia, tetapi ia taat dan melakukan perintah Elia untuk membuatkan roti sehingga tepung dan minyaknya tetap ada sampai masa kelaparan berakhir .
1 Raja-raja 17:9-16
17:9 “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.”
17:10 Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: “Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum.”
17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti.”
17:12 Perempuan itu menjawab: “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.”
17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.”
17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Ketaatan total kepada perintah Tuhan membuat kita menerima mujizat dahsyat dan luar biasa.
2. Membangun Mezbah
Kejadian 12 : 7-8
12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
12:8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.
Abraham membangun mezbah dari tumpukan batu, kayu, korban bakaran dan api yang menyala. Hal itu menggambarkan doa, pujian penyembahan, korban bakaran yaitu ego, sifat “daging” yang ditaruh di mezbah Tuhan dan dibakar oleh api Tuhan. Sebagai umat percaya, pelayan Tuhan dan hamba Tuhan. Kita semua memiliki kekurangan dan kelebihan. Tetapi semua sifat, karakter, kebiasaan, hobby yang tidak sesuai dengan firman Tuhan harus dikikis habis agar tidak menjadi penghalang dan batu sandungan yang mempermalukan nama Tuhan.
Memang tidak mudah bahkan sulit sekali tetapi jika kita sungguh-sungguh mau, ada keinginan, kemauan keras maka hal itu pasti bisa. Masalahnya hanya MAU atau TIDAK MAU. Apalagi Allah Roh Kudus pasti membantu kita, kita tidak sendiri mengatasi hal kedagingan itu. Dia mengerjakannya dengan ajaib asal kita mau, berserah dan mengijinkan Roh membentuk kita menjadi manusia baru yang memuliakan Tuhan.
Misalnya seorang pendoa syafaat, yang masih menyimpan sakit hati, kepahitan, kemudian ia berdoa syafaat tetapi bukan membangun mezbah dengan menghidupi firman Tuhan tetapi hanya melakukan kegiatan pelayanan. Demikian juga pelayan Tuhan maupun jemaat gereja jika hanya rajin melakukan kegiatan pelayanan tetapi hati kita masih bengkok, tidak lurus. Sesibuk apa pun pelayanan kita tidak berarti di hadapan Allah. Jika kita membawa persembahan bagi Tuhan, hendaknya kita membakar “Daging” yang harum bukan bakar “sampah” yang bau dan menjijikan. jadi bakarlah keinginan daging atau jasmani ( hawa nafsu, keserakahan, kebencian, percabulan, perzinahan, kebohongan, dll) minta pengampunan hingga dibersihkan oleh darah Yesus Tuhan agar senantiasa membawa persembahan yang harum bagi Tuhan. Jangan bakar “sampah” hanya mendengar firman Tuhan tetapi tidak melakukannya, tidak menyadari ada yang perlu diakui dan diubah pola pikir, tindakan keberdosaan yang kita jalani dihadapan Tuhan.
Persembahan yang bau dan menjijikan, Tuhan tidak berkenan . Jadi hiduplah dengan hati tulus, jujur dan bersih. Miliki hati yang rela diproses Tuhan Yesus, agar ketika kita mempersembahkan korban bagi Allah, membakar korban di mezbah, yaitu apa pun yang kita lakukan bagi Tuhan Yesus menjadi suatu persembahan yang harum, kudus dan berkenan di hadapan Tuhan. inilah kunci berkat illahi yang mengalir bagi umat Allah yang sungguh-sungguh taat dan setia.
3. Mengelola Berkat Allah
Kejadian 26 : 15-18
26:15 Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah.
26:16 Lalu kata Abimelekh kepada Ishak: “Pergilah dari tengah-tengah kami sebab engkau telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada kami.”
26:17 Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah Gerar, dan ia menetap di situ.
26:18 Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.
Abraham ialah seorang pengelola berkat Allah yang baik. Menjadi orang kepercayaan Allah, atau orang yang dipercaya Allah merupakan suatu keistimewaan yang luar biasa. Kita percaya kepada Allah itu hal lumrah karena memang Dia Allah mahabesar yang tidak pernah ingkar janji, dimana pemeliharaan dan penyertaan-Nya sangat sempurna. Tetapi jika Tuhan Yesus percaya kepada kita, itu mujizat : mendapat kepercayaan Tuhan adalah suatu kehormatan khusus karena tidak setiap orang dapat dipercaya apalagi oleh Tuhan dan dipercaya sebagai pengelola milik-Nya.
Beberapa ciri-ciri pengelola yang baik :
1. Tidak menggunakan uang dengan boros, menghamburkan uang, membeli sesuatu yang tidak perlu, tidak penting, dan kurang berguna.
2. Merawat segala kepunyaan kita dengan sukacita, misal kendaraan ( yang punya motor, mobil,sepeda), rumah, dan berbagai peralatan dengan baik dan benar, tidak bersungut-sungut dan berkeluh kesah.
3. Membawa persembahan dan mengembalikan hak milik Allah seperti yang Alkitab katakan.
4. Menjadi saluran berkat bagi sesama, suka memberi untuk mereka yang membutuhkan terutama saudara seiman, bagi pelayanan pekerjaan Allah.
Kita adalah pengelola harta kekayaan Allah, yang tidak kita gunakan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga atau kenyamanan kita saja. Jika kita katakan semua milik Tuhan seharusnya kita tidak berat untuk memberi.
Kehadiran mereka yang mengalami kesulitan hidup disekitar hidup kita adalah kesempatan untuk berbuat kebajikan yang memliki nilai kekal. Semua yang kelihatan pasti kita tinggalkan, tetapi perbuatan kita yang terlihat dan atau tidak terlihat itulah yang menyertai kita .
Wahyu 14:13
14:13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”
Berkat adalah dari Allah diberikan kepada kita sesuai kehendak-Nya dan selalu melibatkan kita, untuk menyatakan kemuliaaan-Nya. Haleluyah.
ONLY BY HIS GRACE
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar