IMAN YANG BESAR
IMAN YANG BESAR
By : Pdt. Gilbert Lumoindong
#priscillastefanie
Mat 15 : 21 – 28
(21) Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon
(22) Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan beseru ”kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.
(23) Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-muridNYA datang dan meminta kepadaNYA : Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dan berteriak-teriak
(24) Jawab Yesus “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (25) Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Yesus sambil berkata ”Tuhan, tolonglah aku.“
(26) Tetapi Yesus menjawab ”Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.
(27) Kata perempuan itu “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.
(28) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yg kaukehendaki. Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Nah, ayat yg ke-28 ini sangat menarik perhatian saya pada saat Yesus berkata ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang engkau kehendaki. Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Kita lihat YESUS MENGUNGKAPKAN RAHASIA TENTANG BAGAIMANA MENERIMA MUJIZAT.
Yesus berkata “Ibu, besar imanmu, sebab itu jadi seperti yang engkau kehendaki.”
Dengan lain kata, Yesus mau katakan : JIKA KITA MEMPUNYAI IMAN YANG BESAR, MAKA KITA KAN MELIHAT SEGALA PERKARA JADI DI HADAPAN KITA OLEH KUASA TUHAN.
## Itu sebabnya, Marthin Luther berkata ”Iman yang kecil dan sederhana dapat membawa jiwamu sampai ke sorga, tapi imanmu yang tangguh dan luar biasa akan membawa sorga ke dalam jiwamu.”
Bagaimana kita memiliki iman yang besar ?
Atau apa cirinya seorang memiliki iman yang besar, sehingga olehNYA Yesus menatap perempuan Kanaan ini yang sebetulnya adalah wanita kafir / wanita yang tidak percaya, tetapi memiliki iman yang besar.
Ciri orang yang memiliki iman yang besar adalah :
~~ 1. SEORANG YANG BERANI MEMIKUL BEBAN ORANG LAIN
Mat 15 : 22
Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru ”kasihanilah aku Tuhan, Anak Daud karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.
## Wanita ini tidak hanya berkata tentang dirinya saja, tetapi kasihanilah aku, karena anakku perempuan kerasukan setan.
Berarti dia yang menanggung beban pergumulan anaknya.
Kalimat yang sama yang Yesus katakan ”Besar imanmu”, saat Yesus menjumpai seorang perwira di Kapernaum.
Perwira itu juga berkata ”Tolonglah aku, hambaku sakit lumpuh dan sangat menderita.”
Dari sini kita bisa melihat, Yesus mengakui seorang imannya besar, KETIKA YESUS MELIHAT BAHWA ORANG TERSEBUT BERANI MEMIKUL BEBAN ORANG LAIN.
Sebab orang yang imannya lemah akan selalu meminta pertolongan, akan selalu menjadi beban bagi orang lain.
Tetapi, orang yang imannya kuat akan berani menanggung beban orang lain.
Kenapa Yesus mati di atas kayu salib ?
Bukan minta untuk dikasihani. Tetapi, Yesus naik ke atas kayu salib untuk menyerahkan hidupNya, dan selamatkan dosa seluruh umat manusia.
SEORANG YANG IMANNYA BESAR ADALAH SEORANG YANG BERANI TAKE OVER PROBLEM / BERANI MENGHADAPI MASALAH.
Bukannya seorang yang mundur saat menghadapi persoalan, tapi adalah seorang yang berani untuk mendoakan keluarganya, mau mengalah untuk menerima kemenangan yang lebih besar lagi.
Seorang yang memiliki iman yang besar, ia berani memikul beban orang lain.
** Bukankah Abraham disebut sebagai Bapa orang beriman, tetapi bukankah Abraham juga datang kepada Allah dan berkata ”Tuhan, jika ada 50 orang benar, akankah Kau hancurkan kota Sodom dan Gomorah ?
Yang seharusnya Abraham berkata kepada Allah “Tuhan, jika engkau mau menghancurkan kota Sodom dan Gomorah, hancurkanlah.”
Tetapi, karena Abraham memiliki iman, Abraham memikul beban bagi Sodom dan Gomorah, Abraham memikul beban bagi Lot dan keluarganya.
Sampai Tuhan ditawar terus oleh Abraham, sampai 20 orang benar.
Tuhan mengerti pergumulanmu bahwa kota Sodom dan Gomorah akan Kuhancurkan, tapi Lot dan keluarganya engkau selamatkan.
** Apa yang Alkitab ceritakan tentang Nuh yang membangun bahtera.
Bukankah Nuh tidak membangun dengan sembunyi-sembunyi, tetapi Nuh mulai mengabarkan bahwa hujan akan turun, hujan akan turun !
Tetapi, semua orang mentertawakan Nuh, tetapi Nuh dengan berani memikul beban orang lain.
** Lihat Musa, dia menghadapi Firaun 10 kali dengan 10 tulah.
Dia lakukan bukan untuk kemenangan ataupun kebebasan dirinya /
agar dirinya lebih terkenal.
Tetapi Musa berani memikul beban untuk keselamatan bangsanya.
Seorang yang memiliki iman yang besar adalah seperti seorang ibu yang berani bergumul untuk kebutuhan anak-anaknya, yang berani mengalah untuk kepentingan situasi rumah tangganya.
Seorang Bapa yang imannya besar akan memikul segala beban dan tanggung jawab dengan sukacita, karena dia menyadari Allah memberkatinya dengan iman yang tangguh untuk menghadapi kemenangan.
~~ 2. SEORANG YANG MENDEKAT DAN MENYEMBAH YESUS PADA SITUASI YANG SUKAR
Mat 15 : 25
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Yesus sambil berkata ”Tuhan, tolonglah aku.”
Berarti SEORANG YANG IMANNYA BESAR ADALAH SEORANG YANG BERANI MENDEKAT DAN MENYEMBAH YESUS DALAM SITUASI YANG SUKAR.
Saudara dapat bayangkan, wanita ini adalah wanita kafir / tidak percaya.
Tetapi ia datang kepada Yesus, tetapi sepertinya Yesus tidak bereaksi.
Kemudian Yesus berkata ”Aku diutus bagi domba-domba yg hilang bagi umat Israel.” Dengan lain kata Yesus berkata, “Kamu orang kafir, maaf, aku diutus bukan untuk melayani engkau.”
Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan, seringkali kita pikir doa kita tidak dijawab, sering kita berpikir apa yang kita harapkan tidak terjadi.
Sepertinya apa yang kita nantikan masih belum kita terima.
Tetapi Reaksi dari wanita ini adalah ia tetap mendekat.
Dan ia menyembah Yesus dalam situasi yang sukar.
Kadang kala saat kita dalam situasi yang sukar, kita lari dari kenyataan, bersungut-sungut dan mencoba cari kepuasan lari dengan kesenangan dunia.
Tetapi, wanita ini datang dan menyembah Yesus.
Kadang kala bukannya persoalan yang besar, tapi seringkali kita berdiri terlalu jauh dari Tuhan.
Persoalannya seringkali kita menyembah diri kita sendiri, ego dan masalah kita sendiri. Tetapi, seringkali lupa untuk menyembah Yesus Tuhan dan mengakui yang bagiNYA tidak ada perkara yang mustahil.
Mungkin saudara bertanya, bagaimana bisa kita menyembah masalah kita sendiri ? Jawabannya “Ya”, waktu kita pikir masalah kita lebih besar daripada Yesus, waktu kita pikir masalah kita tidak bisa selesai, waktu kita pikir penyakit kita tidak bisa disembuhkan karena kanker, waktu kita pikir suami / istri / pasangan kita keras sekali, sehingga kita pikir Yesus tidak bisa buat apa-apa.
Kita bukanlah menyembah penyakit / persoalan kita, tapi
KITA MENYEMBAH YESUS DAN PERCAYA BAHWA YESUS LEBIH BESAR DARI SEGALA PERSOALAN KITA; DAN DIA AKAN BAWA KITA PADA KEMENANGAN YANG SEMPURNA.
~~ 3. SEORANG YANG MENGAKUI BAHWA ALLAH BENAR DALAM SEGALA PERKARA
Mat 15 : 26
Tetapi Yesus menjawab ”Tidak patut mengambil roti yg disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Kalimat ini sangat keras, karena pada waktu itu orang-orang Farisi menyebut orang-orang kafir ini sebagai manusia yang levelnya sama seperti anjing, karena anjing adalah binatang yang kembali kepada muntahnya.
## Yesus mau katakan kepada orang-orang Farisi, inikah pandanganmu tentang wanita kafir ini?
Yesus mau berkata betapa imannya sungguh dahsyat.
Mat 15 : 27
Kata perempuan itu kepada Yesus “Benar Tuhan, namun anjing itu memakan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.
WANITA INI TETAP MENGAKU BAHWA ALLAH BENAR.
Saudaraku, waktu engkau berdoa dan doamu tidak dijawab, bisakah engkau mengakui bahwa Allah tetap benar ?
Waktu kekasihmu meninggalkan engkau, karena engkau tidak mau dipengaruhi dan meninggalkan Yesus, hatimu luka dan kecewa.
Pertanyaan saya ? Tetapkah dapat engkau akui bahwa Yesus itu benar ?
Waktu engkau berdoa dan sepertinya keadaannya tidak seperti yang engkau harapkan, dapatkah engkau tetap menyembah Dia dan berkata ”bahwa Allah tetap benar dan bagiNYA tidak ada perkara yang mustahil.”
Waktu engkau disakiti dan perasaanmu dilukai, dapatkah engkau tetap berkata “Engkau benar Tuhan, Engkau benar Tuhan, engkau sedang membentuk aku Tuhan dan memproses hidup aku dan dijadikan layak di dalamMU Tuhan.”
Hari ini saya mau beritahu, bahwa Yesus mengasihi saudara, Yesus punya rencana yang indah buat saudara. Dan dengan iman saudara, saudara akan lihat kemenangan !
Doa :
Bagi saudara yang sedang sakit, bagi saudara yang sedang berbeban berat, bagi saudara yang sedang lemah imannya dan jauh dari Tuhan.
Biarlah kita serahkan semuanya ke dalam Tuhan.
Engkau lihat Yesus, kami yang sedang membutuhkan Engkau, Bapa Engkau lihat yang hatinya terluka dan kecewa, maupun anak muda yang tidak berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Hamba berdoa dalam Nama Yesus, biarlah mulai hari ini mereka mengakui bahwa Allah itu benar, mereka tetap berani memikul beban orang lain, mereka tetap berani mendekat dan menyembah Yesus dalam situasi yang sukar dan tetap melihat mujizat dan kuasaMU.
Dalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa dan bersyukur, Amin !
Writer : Priscilla Stefanie
By : Pdt. Gilbert Lumoindong
#priscillastefanie
Mat 15 : 21 – 28
(21) Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon
(22) Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan beseru ”kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.
(23) Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-muridNYA datang dan meminta kepadaNYA : Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dan berteriak-teriak
(24) Jawab Yesus “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (25) Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Yesus sambil berkata ”Tuhan, tolonglah aku.“
(26) Tetapi Yesus menjawab ”Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.
(27) Kata perempuan itu “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.
(28) Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yg kaukehendaki. Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Nah, ayat yg ke-28 ini sangat menarik perhatian saya pada saat Yesus berkata ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang engkau kehendaki. Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Kita lihat YESUS MENGUNGKAPKAN RAHASIA TENTANG BAGAIMANA MENERIMA MUJIZAT.
Yesus berkata “Ibu, besar imanmu, sebab itu jadi seperti yang engkau kehendaki.”
Dengan lain kata, Yesus mau katakan : JIKA KITA MEMPUNYAI IMAN YANG BESAR, MAKA KITA KAN MELIHAT SEGALA PERKARA JADI DI HADAPAN KITA OLEH KUASA TUHAN.
## Itu sebabnya, Marthin Luther berkata ”Iman yang kecil dan sederhana dapat membawa jiwamu sampai ke sorga, tapi imanmu yang tangguh dan luar biasa akan membawa sorga ke dalam jiwamu.”
Bagaimana kita memiliki iman yang besar ?
Atau apa cirinya seorang memiliki iman yang besar, sehingga olehNYA Yesus menatap perempuan Kanaan ini yang sebetulnya adalah wanita kafir / wanita yang tidak percaya, tetapi memiliki iman yang besar.
Ciri orang yang memiliki iman yang besar adalah :
~~ 1. SEORANG YANG BERANI MEMIKUL BEBAN ORANG LAIN
Mat 15 : 22
Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru ”kasihanilah aku Tuhan, Anak Daud karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.
## Wanita ini tidak hanya berkata tentang dirinya saja, tetapi kasihanilah aku, karena anakku perempuan kerasukan setan.
Berarti dia yang menanggung beban pergumulan anaknya.
Kalimat yang sama yang Yesus katakan ”Besar imanmu”, saat Yesus menjumpai seorang perwira di Kapernaum.
Perwira itu juga berkata ”Tolonglah aku, hambaku sakit lumpuh dan sangat menderita.”
Dari sini kita bisa melihat, Yesus mengakui seorang imannya besar, KETIKA YESUS MELIHAT BAHWA ORANG TERSEBUT BERANI MEMIKUL BEBAN ORANG LAIN.
Sebab orang yang imannya lemah akan selalu meminta pertolongan, akan selalu menjadi beban bagi orang lain.
Tetapi, orang yang imannya kuat akan berani menanggung beban orang lain.
Kenapa Yesus mati di atas kayu salib ?
Bukan minta untuk dikasihani. Tetapi, Yesus naik ke atas kayu salib untuk menyerahkan hidupNya, dan selamatkan dosa seluruh umat manusia.
SEORANG YANG IMANNYA BESAR ADALAH SEORANG YANG BERANI TAKE OVER PROBLEM / BERANI MENGHADAPI MASALAH.
Bukannya seorang yang mundur saat menghadapi persoalan, tapi adalah seorang yang berani untuk mendoakan keluarganya, mau mengalah untuk menerima kemenangan yang lebih besar lagi.
Seorang yang memiliki iman yang besar, ia berani memikul beban orang lain.
** Bukankah Abraham disebut sebagai Bapa orang beriman, tetapi bukankah Abraham juga datang kepada Allah dan berkata ”Tuhan, jika ada 50 orang benar, akankah Kau hancurkan kota Sodom dan Gomorah ?
Yang seharusnya Abraham berkata kepada Allah “Tuhan, jika engkau mau menghancurkan kota Sodom dan Gomorah, hancurkanlah.”
Tetapi, karena Abraham memiliki iman, Abraham memikul beban bagi Sodom dan Gomorah, Abraham memikul beban bagi Lot dan keluarganya.
Sampai Tuhan ditawar terus oleh Abraham, sampai 20 orang benar.
Tuhan mengerti pergumulanmu bahwa kota Sodom dan Gomorah akan Kuhancurkan, tapi Lot dan keluarganya engkau selamatkan.
** Apa yang Alkitab ceritakan tentang Nuh yang membangun bahtera.
Bukankah Nuh tidak membangun dengan sembunyi-sembunyi, tetapi Nuh mulai mengabarkan bahwa hujan akan turun, hujan akan turun !
Tetapi, semua orang mentertawakan Nuh, tetapi Nuh dengan berani memikul beban orang lain.
** Lihat Musa, dia menghadapi Firaun 10 kali dengan 10 tulah.
Dia lakukan bukan untuk kemenangan ataupun kebebasan dirinya /
agar dirinya lebih terkenal.
Tetapi Musa berani memikul beban untuk keselamatan bangsanya.
Seorang yang memiliki iman yang besar adalah seperti seorang ibu yang berani bergumul untuk kebutuhan anak-anaknya, yang berani mengalah untuk kepentingan situasi rumah tangganya.
Seorang Bapa yang imannya besar akan memikul segala beban dan tanggung jawab dengan sukacita, karena dia menyadari Allah memberkatinya dengan iman yang tangguh untuk menghadapi kemenangan.
~~ 2. SEORANG YANG MENDEKAT DAN MENYEMBAH YESUS PADA SITUASI YANG SUKAR
Mat 15 : 25
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Yesus sambil berkata ”Tuhan, tolonglah aku.”
Berarti SEORANG YANG IMANNYA BESAR ADALAH SEORANG YANG BERANI MENDEKAT DAN MENYEMBAH YESUS DALAM SITUASI YANG SUKAR.
Saudara dapat bayangkan, wanita ini adalah wanita kafir / tidak percaya.
Tetapi ia datang kepada Yesus, tetapi sepertinya Yesus tidak bereaksi.
Kemudian Yesus berkata ”Aku diutus bagi domba-domba yg hilang bagi umat Israel.” Dengan lain kata Yesus berkata, “Kamu orang kafir, maaf, aku diutus bukan untuk melayani engkau.”
Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan, seringkali kita pikir doa kita tidak dijawab, sering kita berpikir apa yang kita harapkan tidak terjadi.
Sepertinya apa yang kita nantikan masih belum kita terima.
Tetapi Reaksi dari wanita ini adalah ia tetap mendekat.
Dan ia menyembah Yesus dalam situasi yang sukar.
Kadang kala saat kita dalam situasi yang sukar, kita lari dari kenyataan, bersungut-sungut dan mencoba cari kepuasan lari dengan kesenangan dunia.
Tetapi, wanita ini datang dan menyembah Yesus.
Kadang kala bukannya persoalan yang besar, tapi seringkali kita berdiri terlalu jauh dari Tuhan.
Persoalannya seringkali kita menyembah diri kita sendiri, ego dan masalah kita sendiri. Tetapi, seringkali lupa untuk menyembah Yesus Tuhan dan mengakui yang bagiNYA tidak ada perkara yang mustahil.
Mungkin saudara bertanya, bagaimana bisa kita menyembah masalah kita sendiri ? Jawabannya “Ya”, waktu kita pikir masalah kita lebih besar daripada Yesus, waktu kita pikir masalah kita tidak bisa selesai, waktu kita pikir penyakit kita tidak bisa disembuhkan karena kanker, waktu kita pikir suami / istri / pasangan kita keras sekali, sehingga kita pikir Yesus tidak bisa buat apa-apa.
Kita bukanlah menyembah penyakit / persoalan kita, tapi
KITA MENYEMBAH YESUS DAN PERCAYA BAHWA YESUS LEBIH BESAR DARI SEGALA PERSOALAN KITA; DAN DIA AKAN BAWA KITA PADA KEMENANGAN YANG SEMPURNA.
~~ 3. SEORANG YANG MENGAKUI BAHWA ALLAH BENAR DALAM SEGALA PERKARA
Mat 15 : 26
Tetapi Yesus menjawab ”Tidak patut mengambil roti yg disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Kalimat ini sangat keras, karena pada waktu itu orang-orang Farisi menyebut orang-orang kafir ini sebagai manusia yang levelnya sama seperti anjing, karena anjing adalah binatang yang kembali kepada muntahnya.
## Yesus mau katakan kepada orang-orang Farisi, inikah pandanganmu tentang wanita kafir ini?
Yesus mau berkata betapa imannya sungguh dahsyat.
Mat 15 : 27
Kata perempuan itu kepada Yesus “Benar Tuhan, namun anjing itu memakan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.
WANITA INI TETAP MENGAKU BAHWA ALLAH BENAR.
Saudaraku, waktu engkau berdoa dan doamu tidak dijawab, bisakah engkau mengakui bahwa Allah tetap benar ?
Waktu kekasihmu meninggalkan engkau, karena engkau tidak mau dipengaruhi dan meninggalkan Yesus, hatimu luka dan kecewa.
Pertanyaan saya ? Tetapkah dapat engkau akui bahwa Yesus itu benar ?
Waktu engkau berdoa dan sepertinya keadaannya tidak seperti yang engkau harapkan, dapatkah engkau tetap menyembah Dia dan berkata ”bahwa Allah tetap benar dan bagiNYA tidak ada perkara yang mustahil.”
Waktu engkau disakiti dan perasaanmu dilukai, dapatkah engkau tetap berkata “Engkau benar Tuhan, Engkau benar Tuhan, engkau sedang membentuk aku Tuhan dan memproses hidup aku dan dijadikan layak di dalamMU Tuhan.”
Hari ini saya mau beritahu, bahwa Yesus mengasihi saudara, Yesus punya rencana yang indah buat saudara. Dan dengan iman saudara, saudara akan lihat kemenangan !
Doa :
Bagi saudara yang sedang sakit, bagi saudara yang sedang berbeban berat, bagi saudara yang sedang lemah imannya dan jauh dari Tuhan.
Biarlah kita serahkan semuanya ke dalam Tuhan.
Engkau lihat Yesus, kami yang sedang membutuhkan Engkau, Bapa Engkau lihat yang hatinya terluka dan kecewa, maupun anak muda yang tidak berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Hamba berdoa dalam Nama Yesus, biarlah mulai hari ini mereka mengakui bahwa Allah itu benar, mereka tetap berani memikul beban orang lain, mereka tetap berani mendekat dan menyembah Yesus dalam situasi yang sukar dan tetap melihat mujizat dan kuasaMU.
Dalam Nama Tuhan Yesus kami berdoa dan bersyukur, Amin !
Writer : Priscilla Stefanie
Komentar
Posting Komentar