MENJADI BESAR
MENJADI BESAR
By : Pdt. Gilbert Lumoindong
#priscillastefanie
Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan, setiap orang rindu untuk menjadi besar.
Kalaulah dia pedagang, dia rindu untuk menjadi pedagang besar.
Kalaulah dia pengusaha, dia rindu untuk menjadi pengusaha besar.
Menjadi besar seringkali merupakan mimpi dari banyak orang.
Apa yang alkitab gambarkan tentang menjadi besar ?
Mat 20 : 20 – 28
(20) Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
(21) Kata Yesus : "Apa yang kaukehendaki ?" Jawabnya : "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
(22) Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya : "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum ?" Kata mereka kepadaNYa : "Kami dapat."
(23) Yesus berkata kepada mereka : "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
(24) Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
(25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata : "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
(26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
(27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu:
(28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan, jadi kita lihat di sini, bahwa ibu dari anak-anak Zebedeus ini mulai mempersoalkan sesuatu yang selama ini tidak pernah dipersoalkan. Mereka mau langsung duduk di sebelah kanan dan kiri Bapa.
Jadi di sini, mereka mau menempatkan diri pada tempat yang terhormat.
Mereka ingin sukses, mereka mau jadi yang terbesar di antara murid-murid yang lain.
Dengan lain kata, mereka berkata,"oh...guru, ijinkanlah kami untuk menjadi pemimpin di antara semua murid-murid yang ada."
Tetapi Yesus berkata, "Ini bukan persoalan duduk di mana."
## Ini adalah persoalan cawan yang harus kita minum.
Karena setelah Yesus minum cawan ini dan penderitaan yang harus ia jalani, maka Bapa sendiri yang akan memberikan reward (penghargaan) sebetulnya di tempat kita masing-masing.
Dari sini kita melihat pelajaran-pelajaran yang menarik :
~~ 1. MENJADI BESAR SEBENARNYA ADALAH KUALITAS KEHIDUPAN
Menjadi besar bukanlah sebuah permohonan namun sebenarnya adalah kualitas kehidupan
Mat 20 : 20 - 22
(20) Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
(21) Kata Yesus : "Apa yang kaukehendaki ?" Jawabnya : "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
(22) Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya : "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum ?" Kata mereka kepadaNYa : "Kami dapat."
Menjadi besar bukanlah sebuah permohonan, namun merupakan kualitas dari kehidupan. Jadi Yesus sedang berkata dengan tegas, "hai, ini bukan sekedar permohonan, tapi ini merupakan sebuah kualitaas kehidupan.”
Jadi, waktu saudara berkata,"saya mau jadi pengusaha besar !"
"Saya mau jadi pedagang besar !"
Atau "Saya mau jadi pengusaha muda yang sukses !"
Ini bukanlah sebuah permohonan, lalu berkata : "Tuhan, berikan saya kesuksesan, berikan saya kemampuan untuk menjadi besar !"
Tetapi, Tuhan sedang memandangmu dan berkata :
"Anakku bertindak !"
"Anakku berkualitaslah dalam hidup, praktekanlah setiap Firman yang Aku sampaikan !" "Anakku, berani meminum cawan murka, berarti berani menghadapi penderitaan."
## Beranilah menghadapi masa-masa yang sukar, tidak menyerah saat mengalami masa-masa yang berat.
Tersenyumlah di tengah situasi yang sukar sekalipun.
Ini yang Yesus jelaskan bahwa menjadi besar bukanlah sebuah permohonan namum kualitas kehidupan.
Ada banyak orang yang menjadikan kebesaran dalam tanda "petik", sebagai sebuah target dalam kehidupannya.
Sehingga kalau dia tidak meraih, dia menjadi kecewa.
Kalau dia tidak meraih dia menjadi putus asa,
kalau dia tidak meraih dia mulai iri.
Kalau perlu dia mulai fitnah orang lain,
kalau perlu dia ngomongin yang buruk tentang orang lain.
Bahkan tidak sedikit orang yang lari ke dukun,
lari pada kuasa-kuasa kegelapan,
pergi ke tukang-tukang ramal, dan bertanya : "shio saya ini tahun ini bisa sukses ga ?"
Atau kalau bintang saya ini........, tahun ini akan maju engga ?"
Jadi, kita mulai percaya dengan ramalan-ramalan yang bodoh itu.
Ramalan-ramalan dari kuasa kegelapan / paranormal-paranormal itu sebenarnya yang akan menyesatkan hidup saudara.
## Sebagai hamba Allah, saya mau ingatkan sekali lagi, menjadi besar bukanlah sebuah permohonan namun kualitas kehidupan.
## Bila kita setia kepada Tuhan.
Waktu kita tidak miring ke kiri maupun ke kanan, kata alkitab, maka kita tidak akan dibiarkannya turun, kita akan diangkat naik, tidak menjadi ekor, dipimpinnya kita menjadi kepala.
Yesus jelas berkata, "barang siapa yang rela kehilangan nyawanya, justru akan mendapatkan nyawanya."
Barang siapa yang takut kehilangan nyawanya karena Aku, justru akan kehilangan nyawanya.
JADI KEHIDUPAN SAYA HARUS BERKUALITAS DAN BERKENAN KEPADA TUHAN SESUAI DENGAN APA YANG TUHAN KEHENDAKI.
MAKA TUHAN AKAN ANGKAT KITA TERUS DAN MELIHAT KEMULIAANNYA.
Coba saudara pelajari orang-orang seperti Yusuf, Yusuf bahkan pernah menjadi budak, namun Yusuf orang baik, dia memiliki hidup yang berkualitas, walaupun difitnah, dia tetap tidak membalas, walaupun disakiti, dia tetap tidak membenci, walaupun harus kerja keras dia tetap lakukan dengan sukacita, Yusuf tahu Allah menyertainya.
Yusuf memiliki kualitas kehidupan yang luar biasa. Karena itu Allah mengangkatnya dan menjadikannya perdana mentri.
~~ 2. MENJADI BESAR BERHUBNGAN ERAT DENGAN ANUGRAH ALLAH
Mat 20 : 23
Yesus berkata kepada mereka : "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
Menjadi besar erat kaitannya dengan anugrah Allah.
Ada orang-orang yang Tuhan tidak bisa berkati menjadi besar.
Karena bila dia diberkati untuk jadi besar, maka dia akan sombong, dia akan lupa diri, dia akan tindas yang lemah, dia akan semena-mena.
Dia justru akan tinggalkan Tuhan, dia justru akan hidup dalam dosa.
Sehingga IA berkata, "Anakku, cukup kasih karuniaKU bagimu, aku tidak menjadikan engkau orang besar, tetapi tetap Aku berkati engkau dengan berkat-berkat yang besar."
## Berarti Allah tahu persis, siapa yang dapat diangkat dan dia tetap rendah hati.
Allah tahu siapa yang dapat IA angkat dan orang itu tetap hidup suci.
Allah tahu bila ia mengangkat seseorang, maka orang tersebut dapat mengangkat orang lain.
Sehingga, besarnya dia tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, tetapi tetap menjadi berkat bagi orang lain.
~~ 3. MENJADI BESAR HARUS MEMILIKI KESEDIAAN UNTUK MENDERITA
Mat 20 : 25 – 28
(25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata : "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
(26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
(27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu:
(28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Bukan berarti bahwa hidup kekristenan adalah hidup yang menderita, sengsara, hidup tanpa kemenangan.
## Tetapi bila kita siap untuk menderita, dan berani bilang, "Untuk Yesus, saya siap untuk melakukan apa saja !"
Maka pada saat itu Allah akan mengaruniakan berkat-berkat yang luar biasa kepada kita.
## Orang yang mengejar-ngejar berkat akan kehilangan segala-galanya.
Tetapi orang yang siap menderita akan melihat kemenangan dan kemuliaan Allah yang terus menjadi bagian dalam hidupnya, haleluya !
Doa :
Bapa, dalam nama Yesus Tuhan jamah, Tuhan bebaskan, Tuhan lepaskan setiap ikatan-ikatan kegelapan.
Tuhan angkat kami semua !
Kalau Tuhan bisa angkat Yusuf jadi perdana mentri, kalaulah Daud yang hanya gembala biasa bisa menjadi raja.
Biarlah setiap dari kami juga dapat menikmati KuasaMU yang luar biasa !
Biarlah kami hidup berkualitas selama kami mengandalkan anugrah Allah, dan kami siap bila harus menderita, di dalam Nama Yesus kami berdoa.
Haleluya, Amin !
Writer : Priscilla Stefanie
By : Pdt. Gilbert Lumoindong
#priscillastefanie
Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan, setiap orang rindu untuk menjadi besar.
Kalaulah dia pedagang, dia rindu untuk menjadi pedagang besar.
Kalaulah dia pengusaha, dia rindu untuk menjadi pengusaha besar.
Menjadi besar seringkali merupakan mimpi dari banyak orang.
Apa yang alkitab gambarkan tentang menjadi besar ?
Mat 20 : 20 – 28
(20) Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
(21) Kata Yesus : "Apa yang kaukehendaki ?" Jawabnya : "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
(22) Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya : "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum ?" Kata mereka kepadaNYa : "Kami dapat."
(23) Yesus berkata kepada mereka : "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
(24) Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
(25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata : "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
(26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
(27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu:
(28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan, jadi kita lihat di sini, bahwa ibu dari anak-anak Zebedeus ini mulai mempersoalkan sesuatu yang selama ini tidak pernah dipersoalkan. Mereka mau langsung duduk di sebelah kanan dan kiri Bapa.
Jadi di sini, mereka mau menempatkan diri pada tempat yang terhormat.
Mereka ingin sukses, mereka mau jadi yang terbesar di antara murid-murid yang lain.
Dengan lain kata, mereka berkata,"oh...guru, ijinkanlah kami untuk menjadi pemimpin di antara semua murid-murid yang ada."
Tetapi Yesus berkata, "Ini bukan persoalan duduk di mana."
## Ini adalah persoalan cawan yang harus kita minum.
Karena setelah Yesus minum cawan ini dan penderitaan yang harus ia jalani, maka Bapa sendiri yang akan memberikan reward (penghargaan) sebetulnya di tempat kita masing-masing.
Dari sini kita melihat pelajaran-pelajaran yang menarik :
~~ 1. MENJADI BESAR SEBENARNYA ADALAH KUALITAS KEHIDUPAN
Menjadi besar bukanlah sebuah permohonan namun sebenarnya adalah kualitas kehidupan
Mat 20 : 20 - 22
(20) Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
(21) Kata Yesus : "Apa yang kaukehendaki ?" Jawabnya : "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
(22) Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya : "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum ?" Kata mereka kepadaNYa : "Kami dapat."
Menjadi besar bukanlah sebuah permohonan, namun merupakan kualitas dari kehidupan. Jadi Yesus sedang berkata dengan tegas, "hai, ini bukan sekedar permohonan, tapi ini merupakan sebuah kualitaas kehidupan.”
Jadi, waktu saudara berkata,"saya mau jadi pengusaha besar !"
"Saya mau jadi pedagang besar !"
Atau "Saya mau jadi pengusaha muda yang sukses !"
Ini bukanlah sebuah permohonan, lalu berkata : "Tuhan, berikan saya kesuksesan, berikan saya kemampuan untuk menjadi besar !"
Tetapi, Tuhan sedang memandangmu dan berkata :
"Anakku bertindak !"
"Anakku berkualitaslah dalam hidup, praktekanlah setiap Firman yang Aku sampaikan !" "Anakku, berani meminum cawan murka, berarti berani menghadapi penderitaan."
## Beranilah menghadapi masa-masa yang sukar, tidak menyerah saat mengalami masa-masa yang berat.
Tersenyumlah di tengah situasi yang sukar sekalipun.
Ini yang Yesus jelaskan bahwa menjadi besar bukanlah sebuah permohonan namum kualitas kehidupan.
Ada banyak orang yang menjadikan kebesaran dalam tanda "petik", sebagai sebuah target dalam kehidupannya.
Sehingga kalau dia tidak meraih, dia menjadi kecewa.
Kalau dia tidak meraih dia menjadi putus asa,
kalau dia tidak meraih dia mulai iri.
Kalau perlu dia mulai fitnah orang lain,
kalau perlu dia ngomongin yang buruk tentang orang lain.
Bahkan tidak sedikit orang yang lari ke dukun,
lari pada kuasa-kuasa kegelapan,
pergi ke tukang-tukang ramal, dan bertanya : "shio saya ini tahun ini bisa sukses ga ?"
Atau kalau bintang saya ini........, tahun ini akan maju engga ?"
Jadi, kita mulai percaya dengan ramalan-ramalan yang bodoh itu.
Ramalan-ramalan dari kuasa kegelapan / paranormal-paranormal itu sebenarnya yang akan menyesatkan hidup saudara.
## Sebagai hamba Allah, saya mau ingatkan sekali lagi, menjadi besar bukanlah sebuah permohonan namun kualitas kehidupan.
## Bila kita setia kepada Tuhan.
Waktu kita tidak miring ke kiri maupun ke kanan, kata alkitab, maka kita tidak akan dibiarkannya turun, kita akan diangkat naik, tidak menjadi ekor, dipimpinnya kita menjadi kepala.
Yesus jelas berkata, "barang siapa yang rela kehilangan nyawanya, justru akan mendapatkan nyawanya."
Barang siapa yang takut kehilangan nyawanya karena Aku, justru akan kehilangan nyawanya.
JADI KEHIDUPAN SAYA HARUS BERKUALITAS DAN BERKENAN KEPADA TUHAN SESUAI DENGAN APA YANG TUHAN KEHENDAKI.
MAKA TUHAN AKAN ANGKAT KITA TERUS DAN MELIHAT KEMULIAANNYA.
Coba saudara pelajari orang-orang seperti Yusuf, Yusuf bahkan pernah menjadi budak, namun Yusuf orang baik, dia memiliki hidup yang berkualitas, walaupun difitnah, dia tetap tidak membalas, walaupun disakiti, dia tetap tidak membenci, walaupun harus kerja keras dia tetap lakukan dengan sukacita, Yusuf tahu Allah menyertainya.
Yusuf memiliki kualitas kehidupan yang luar biasa. Karena itu Allah mengangkatnya dan menjadikannya perdana mentri.
~~ 2. MENJADI BESAR BERHUBNGAN ERAT DENGAN ANUGRAH ALLAH
Mat 20 : 23
Yesus berkata kepada mereka : "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
Menjadi besar erat kaitannya dengan anugrah Allah.
Ada orang-orang yang Tuhan tidak bisa berkati menjadi besar.
Karena bila dia diberkati untuk jadi besar, maka dia akan sombong, dia akan lupa diri, dia akan tindas yang lemah, dia akan semena-mena.
Dia justru akan tinggalkan Tuhan, dia justru akan hidup dalam dosa.
Sehingga IA berkata, "Anakku, cukup kasih karuniaKU bagimu, aku tidak menjadikan engkau orang besar, tetapi tetap Aku berkati engkau dengan berkat-berkat yang besar."
## Berarti Allah tahu persis, siapa yang dapat diangkat dan dia tetap rendah hati.
Allah tahu siapa yang dapat IA angkat dan orang itu tetap hidup suci.
Allah tahu bila ia mengangkat seseorang, maka orang tersebut dapat mengangkat orang lain.
Sehingga, besarnya dia tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, tetapi tetap menjadi berkat bagi orang lain.
~~ 3. MENJADI BESAR HARUS MEMILIKI KESEDIAAN UNTUK MENDERITA
Mat 20 : 25 – 28
(25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata : "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
(26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
(27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu:
(28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Bukan berarti bahwa hidup kekristenan adalah hidup yang menderita, sengsara, hidup tanpa kemenangan.
## Tetapi bila kita siap untuk menderita, dan berani bilang, "Untuk Yesus, saya siap untuk melakukan apa saja !"
Maka pada saat itu Allah akan mengaruniakan berkat-berkat yang luar biasa kepada kita.
## Orang yang mengejar-ngejar berkat akan kehilangan segala-galanya.
Tetapi orang yang siap menderita akan melihat kemenangan dan kemuliaan Allah yang terus menjadi bagian dalam hidupnya, haleluya !
Doa :
Bapa, dalam nama Yesus Tuhan jamah, Tuhan bebaskan, Tuhan lepaskan setiap ikatan-ikatan kegelapan.
Tuhan angkat kami semua !
Kalau Tuhan bisa angkat Yusuf jadi perdana mentri, kalaulah Daud yang hanya gembala biasa bisa menjadi raja.
Biarlah setiap dari kami juga dapat menikmati KuasaMU yang luar biasa !
Biarlah kami hidup berkualitas selama kami mengandalkan anugrah Allah, dan kami siap bila harus menderita, di dalam Nama Yesus kami berdoa.
Haleluya, Amin !
Writer : Priscilla Stefanie
Komentar
Posting Komentar