MEMBERKATI SEBELUM DIBERKATI
26 September
MEMBERKATI SEBELUM DIBERKATI
Tetapi Abraham menyesali Abimeldkh
tentang sebuah sunur yang telah dirampas
oleh hamba-hamba Abimelekh... Lalu
Abraham mengambil domba dan lembu
dan memberikan semuanya itu kepada
Abimelekh, kemudian kedua orang itu
mengadakan perjanjian.
( Kejadian 21 : 25-27 )
Aneh Abimelekh yang minta damai, tetapi
yang mempersembahkan ternak-ternak itu
justru Abraham. Abraham berkata: "Ketujuh
anak domba ini harus kauterima dari tanganku
untuk menjadi tanda bukti bagi ku
bahwa akulah yang menggali sumur ini." Ada satu
hukum yang sering diabaikan oleh gereja-Nya dan
orang-orang percaya, hukum itu memang tidak
tertulis secara harafiah atau secara eksplisit,
tetapi hukum itu sepertinya mengatakan:
Kalau kita ingin menikmati sumur-sumur yang
dimiliki oleh bangsa tertentu, maka kita harus
lebih dulu memberkati bangsa itu.
Kita warga negara Indonesia, tetapi
kewarganegaraan kita yang sejati
Ada di dalam Surga.
Jadi kita hanya menumpang
hidup sementara di negeri ini.
Mengapa banyak orang tidak dapat
menikmati "sumurnya"
Sebab tidak ada suatu apa pun
yang dilakukannya untuk bangsa ini.
Mari berkati bangsa kita.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
MEMBERKATI SEBELUM DIBERKATI
Tetapi Abraham menyesali Abimeldkh
tentang sebuah sunur yang telah dirampas
oleh hamba-hamba Abimelekh... Lalu
Abraham mengambil domba dan lembu
dan memberikan semuanya itu kepada
Abimelekh, kemudian kedua orang itu
mengadakan perjanjian.
( Kejadian 21 : 25-27 )
Aneh Abimelekh yang minta damai, tetapi
yang mempersembahkan ternak-ternak itu
justru Abraham. Abraham berkata: "Ketujuh
anak domba ini harus kauterima dari tanganku
untuk menjadi tanda bukti bagi ku
bahwa akulah yang menggali sumur ini." Ada satu
hukum yang sering diabaikan oleh gereja-Nya dan
orang-orang percaya, hukum itu memang tidak
tertulis secara harafiah atau secara eksplisit,
tetapi hukum itu sepertinya mengatakan:
Kalau kita ingin menikmati sumur-sumur yang
dimiliki oleh bangsa tertentu, maka kita harus
lebih dulu memberkati bangsa itu.
Kita warga negara Indonesia, tetapi
kewarganegaraan kita yang sejati
Ada di dalam Surga.
Jadi kita hanya menumpang
hidup sementara di negeri ini.
Mengapa banyak orang tidak dapat
menikmati "sumurnya"
Sebab tidak ada suatu apa pun
yang dilakukannya untuk bangsa ini.
Mari berkati bangsa kita.
Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar