TEROBOSAN ZIKLAG 5779
Terobosan Ziklag
Beberapa hari ini saya diingatkan untuk merenungkan kembali tentang Ziklag.
Ketika Daud berperang, anak istrinya ditawan, Ziklag tempat berlindung dibakar semua, hari itu harta benda Daud dijarah, anak buahnya marah karena Mengalami hal yang sama.
Di dalam keadaan yang tidak menentu, Daud menguatkan kepercayaan kepada Tuhan.
Ziklag semuanya terbakar tetapi semuanya marah kepada Daud. Daud datang kepada Tuhan dan ia menguatkan kepercayaan kepada Tuhan.
*Bagaimana Daud mengalami terobosan Ziklag?*
Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan (1 Samuel 30:6b)
Daud bertanya kepada Tuhan (1 Samuel 30:7-8)
Daud tidak menganggap yang lemah itu tidak ada harganya. Tuhan memakai yang kecil dan lemah sekalipun (1 Samuel 30:11)
Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan
1 Samuel 30:6,
Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.
Katakan, "Saya menguatkan kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus! " Apa pun yang Saudara alami hari-hari ini, lakukan seperti Daud, dia menguatkan percayanya kepada Tuhan!
Daud mengerti untuk tidak mencari pertolongan dari mana pun, dia kembali untuk percaya dan menguatkan percayanya hanya kepada Tuhan, karena dia tahu, yang sudah memilih dia, yang sudah memanggil dia, yang sudah mengurapi Daud, bahkan Dia punya satu goal yaitu mau menjadikan dia raja, yaitu TUHAN Allah!
Siapa yang kita percayai? Apakah kepada kekuatan-kekuatan lain? Saudara harus menguatkan percaya Saudara kepada Tuhan Yesus Kristus, karena Dia sudah memilih Saudara, memanggil Saudara, dan mempunyai satu goal dalam kehidupan Saudara yaitu masa depan yang penuh pengharapan.
Kita sudah melihat penyertaan Tuhan pada hari-hari yang lalu. Kalau dulu saja Dia tolong, justru pada tahun 2010 ini Dia akan melakukan lebih banyak perkara yang dahsyat, tapi Dia minta ayo kuatkan percaya Saudara!
Dua-tiga bulan terakhir, ada banyak kejadian bunuh diri di Jakarta. Bahkan di Jepang selama tahun 2009 ada sekitar 30.000 orang yang bunuh diri. Tren ini terus makin bertambah. Orang-orang ini adalah orang-orang yang putus asa. Kita adalah anak-anak Tuhan yang sudah dipilih, dijadikan Tuhan biji mata-Nya, hidup kita tidak sia-sia, tetap ada pengharapan dalam nama Yesus Kristus. Jangan pernah ada yang putus asa. Roh putus asa ditolak dalam nama Yesus Kristus. Dia tidak akan biarkan kita. Dia tidak akan setengah-setengah jalan, Dia akan selesaikan perjalanan Saudara sampai masuk bertemu dengan Dia!
Kita adalah anak-anak-Nya, kita memiliki goal masa depan yang penuh pengharapan! Daud yakin Tuhan pasti tolong, kita juga pasti ditolong Tuhan. Saya mau bangun iman percaya Saudara, bahwa kita punya Allah yang tidak akan membiarkan Saudara jatuh tergeletak, Dia tidak akan biarkan kita sebagai layangan putus yang dilepaskan masa bodoh begitu saja. Katakan Yesus pasti tolong saya! Yesus pasti tolong saya! Yesus pasti tolong saya! Berikan tepuk tangan buat Yesus! Dia pasti tolong saya!
Masukkan itu ke dalam iman percaya Saudara, Saudara harus pegang kuat-kuat, Saudara harus percaya kepada siapa percaya Saudara digantungkan. Saudara memberikan percaya Saudara kepada Raja di atas segala raja, Empunya dunia ini, Empunya segala sesuatu, Sorga juga Dia yang punya. Kepada Dialah Saudara gantung percaya Saudara! Jangan gantung pada manusia, pada narkoba, pada judi, di situ tidak ada pengharapan. Tapi dalam Yesus ada pengharapan. Lakukan seperti Daud lakukan.
Daud yakin Tuhan tidak pernah salah, dia mulai bergantung pada satu kekuatan yang tidak pernah mengecewakan, maka Daud mulai kuat. Pada waktu Saudara yakin telah menggantungkan diri kepada Raja di atas segala raja yang tidak pernah mengecewakan, maka Saudara pasti akan manteb!
Jadi yang pertama, dia kuatkan, karena dia tahu kepada siapa dia menggantungkan kepercayaannya, bukan kepada uang atau manusia atau raja sekedar raja, tapi kepada Raja di atas segala raja.
Daud bertanya kepada Tuhan
1 Samuel 30:7-8,
Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: "Bawalah efod itu kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud. Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan."
Buka paradigma Saudara, masukkan, tanamkan pada hati Saudara, dan mulai melangkah. Apa yang Daud lakukan? Dia sudah percaya, dia datang pada Tuhan. Doa Daud ini luar biasa, doanya penuh iman yang luar biasa.
Ibrani 11:6,
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Daud berdoa dengan iman yang luar biasa percaya pada Tuhan. Saudara boleh bilang, "aku percaya," mungkin Saudara berdoa dengan terlihat orang luar biasa, sampai kepala di bawah-kaki di atas model sirkus, tapi tanpa iman, itu percuma! Daud berdoa dengan iman yang sungguh-sungguh. Apa yang menunjukkan doa Daud sungguh-sungguh dan dia tahu Tuhan pasti beri jawaban? Sebelum dia pergi berdoa, dia meminta baju efod kepada imam Abyatar. Imam Abyatar memberikan baju efod kepadanya. Baju efod itu adalah breast plate, tutup depan tubuh supaya tidak tembus.
Daud sudah siap, dia tahu Tuhan pasti beri dia perintah dan kemenangan untuk melakukan peperangan. Iman percaya Daud luar biasa.
Saudara, waktu berdoa harus punya langkah yang nyata. Ada orang yang bersaksi, dia sudah punya tiga anak perempuan dan ingin punya anak laki-laki. Suami istri itu berdoa minta anak laki-laki, dan beberapa waktu kemudian istrinya hamil. Mereka berdoa dengan penuh iman percaya. Mereka sudah mempersiapkan kamarnya untuk kedatangan seorang anak laki-laki. Dindingnya dicat biru, pakaian biru, tempat tidur warna biru, pokoknya semua dipersiapkan seperti dia sudah yakin bahwa Tuhan jawab dan diberikan anak laki-laki. Imannya sampai sebegitu besar. Dan ternyata betul, waktu istrinya melahirkan, apa yang diminta dengan penuh percaya itu diberikan oleh Tuhan. Anak laki-laki itu diberi nama Samuel, artinya yang diminta itu diberikan oleh Tuhan. Mulai malam hari ini, Saudara praktekkan itu.
Tuhan bilang kepada Daud, "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan." Tuhan bukan sekedar menyuruh mengejar, tapi juga bahwa Daud akan menang. Artinya, waktu Daud mulai melangkah mengejar, maka janji-janji Tuhan akan digenapi. Waktu Saudara mulai melangkah keluar, justru janji-janji Tuhan akan digenapi dalam hidup Saudara. Tapi kalau Saudara cuma diam, tidak pernah bergerak, tidak pernah melangkah, maka Saudara tidak akan pernah mendapatkan janji Tuhan. Janji-janji Tuhan akan mengikuti pada waktu kita mulai melangkah.
Ada sebuah kesaksian, ada seorang Amerika yang sakitnya macam-macam sampai harus makan 27 jenis obat setiap harinya selama bertahun-tahun. Dia adalah orang percaya, tapi imannya lemah. Sekali waktu dia dengar kebenaran firman Tuhan, dia dengar kalau dia harus mulai melangkah. Orang ini bangkitkan imannya dan teguhkan percayanya pada Tuhan, dia mulai melangkah, dia bilang pada Tuhan, "Saya tidak mau diperbudak obat, saya mau buang, saya tahu darah Yesus sanggup menyembuhkan sakit saya dan semua organ-organ tubuh saya." Dia buang semua obatnya. Iman itu mengandung resiko, tapi waktu dia berjalan penuh percaya pada Tuhan, di tengah-tengah itu memang ada ujian, tapi dia tetap menguatkan percayanya pada Tuhan, dan sekarang dia hidup sehat lepas dari obat karena Tuhan memberikan dia kesembuhan yang dahsyat dalam nama Yesus Kristus.
Daud tidak menganggap yang lemah itu tidak ada harganya
1 Samuel 30:11-13,
Kemudian mereka menemui seorang Mesir di padang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi dia roti, lalu makanlah ia, kemudian mereka memberi dia minum air, dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam. Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit.
Saudara, waktu Daud dan teman-temannya melihat pemuda ini, mereka memberikan dia makanan dan minuman kepadanya sehingga pemuda itu segar kembali. Pemuda ini kalau dibantai sungguh mudah, tapi Daud tidak lakukan, malah dia beri makan dan minum, padahal orang ini adalah musuhnya.
Seringkali waktu kita sedang dalam perjalanan menuju kepada terobosan, ada godaan dan ujian yang Tuhan izinkan datang. Justru Tuhan mau waktu kita mengalami ujian, kita tetap ada dalam penyertaan Tuhan dan mengerti bahwa itu adalah ujian supaya kita menang.
Hati-hati, kita seringkali diuji untuk hal-hal yang tidak pernah kita duga. Kita harus berdoa, apakah ini ujian yang datang dari Tuhan. Waktu kita lakukan firman Tuhan, maka Saudara akan selamat dan mengalami terobosan.
Pemuda ini adalah pemuda yang lemah, tapi dari pemuda yang lemah ini Tuhan justru lakukan terobosan untuk Daud. Justru dari yang lemah dan tidak ada harganya, Tuhan mengadakan terobosan.
Waktu Naaman sakit kusta, dia pergi ke sana kemari, bujangnya yang kecil bilang agar dia pergi ke Nabi Elisa. Naaman mengalami terobosan karena bujang kecilnya itu yang tidak ada harganya bagi dia. Elia juga mengalami terobosan melalui Janda Sarfat yang memberinya minum dan memasak tepung untuk Elia.
Saudara yang dikasihi Tuhan, mau mengalami terobosan? Lihat, dari hal yang kecil Tuhan sanggup membuat terobosan yang besar dalam hidup Saudara. Dan Daud mengalami kemenangan, dia bawa kembali semua yang disita musuh-musuhnya dan mengalami terobosan.
Jangan Saudara anggap hal yang kecil itu tidak ada harganya, justru Tuhan banyak memakai hal-hal yang kecil karena memang firman Tuhan paradoks dengan dunia. Dunia selalu pakai yang besar, yang megah, yang pintar, tapi Tuhan memakai yang sederhana, lemah, tapi justru itu adalah kekuatan sehingga kita mengalami terobosan.
Mari kita mengalami The Master Of BREAKTHROUGH dalam hidup kita. Iman kita harus bangkit supaya kita tidak Mandeg.
Menjelang Hari Raya SUKKOT 5779 mari kita menyiapkan wadah untuk menerima Harvest dari Tuhan.
God bless you
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar