AWAN SETAPAK
BAHTERA CONFERENCE
Rabu, 26 Desember 2018
IBADAH RAYA 2
Pdt Lukas Yoesianto
Rabu, 26 Desember 2018
IBADAH RAYA 2
Pdt Lukas Yoesianto
Beberapa hari ini menjadi pijakan untuk melakukan sesuatu di tahun depan.
Jaga hati dan jaga dalam roh saudara supaya kita bisa menangkap nya. Kita waspada dan menangkap yang dari Tuhan.
KEKERINGAN TERJADI DI ISRAEL
Menangkap yang dari Tuhan dan Memelihara nya.
I Raja 16 : 33 Ahab Membuat Patung Asyera.
Orang Israel sangat menyakiti Tuhan, karena dosa orang Israel Mengalami Kekeringan.
1 Raja-raja 18:16-19 (TB) Lalu pergilah Obaja menemui Ahab dan memberitahukan hal itu kepadanya. Kemudian Ahab pergi menemui Elia.
Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"
Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."
Izebel mempunyai 450 Nabi Baal dan 400 Nabi Baal, Israel dikuasai oleh 850 Nabi Baal dan Asyera. Sehingga Israel dilanda kekeringan selama tiga setengah tahun
Saat itu bangsa Israel diliputi kekelaman, mereka meninggalkan perintah-perintah Tuhan dan mereka tidak lagi menyembah Tuhan melainkan menyembah Baal dan Asyera. Ada empat ratus nabi Baal dan empat ratus lima puluh nabi Asyera di Israel. Akibat dosa-dosa mereka, Tuhan menghukum bangsa Israel, Tuhan memerintahkan nabi Elia untuk bernubuat agar tidak turun hujan sampai Elia mengatakannya.
Elia Mendengar Bunyi Derau Hujan.
Selanjutnya, karena kekeringangan itu telah berlangsung 3,5 tahun, Ahab menemui Elia. Ahab “menuduh” bahwa Elia adalah penyebab kekeringan itu. Kekeringan itu memang terjadi karena nubuat yang diucapkan oleh Elia, tetapi Elia bernubuat demikian karena kejahatan Ahab dan bangsa Israel.
AWAN SETAPAK MULAI TAMPAK
I Raja-raja 18:41-44
Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran." Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali. Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan
Singkat cerita setelah kuasa Tuhan dinyatakan di atas gunung Karmel, semua nabi Baal dan nabi Asyera telah dibunuh, Elia menyatakan bahwa hujan akan turun. Meskipun hujan itu secara jasmani belum turun, telinga rohani Elia telah menangkapnya dan ia menyatakan kepada Ahab untuk beriap-siap karena hujan akan segera turun.
Selanjutnya, Elia memerintahkan bujangnya untuk melihat awan di langit. Setelah kali ke tujuh Elia berdoa dan bujangnya melihat ke langit, tampaklah awan setapak timbul dari laut, dan tidak lama kemudian turunlah hujan lebat.
BAGAIMANA RESPON KITA SAAT MELIHAT AWAN SETAPAK?
1. Perhatikan Baik-baik dan Jangan Abaikan
Dibandingkan kekeringan yang panjang dan langit yang luas, awan setapak itu sepertinya tidak ada artinya apa-apa. tidak cukup untuk mengairi seluruh Israel. Namun itulah tanda awal yang membawa hujan lebat.
Jadi, ketika Saudara melihat awan setapak dalam hidup saudara, perhatikan baik-baik dan jangan abaikan. Apa yang yang dimaksud awan setapak itu? Awan setapak itu tanda awal, munculnya hujan. Itu bisa berupa rhema firman satu ayat saja yang Tuhan munculkan, nubuatan, mimpi, penglihatan, berkat, dan jalan keluar yang masih samar-samar saat dalam pergumulan panjang.
Respon kita terhadap awan setapak itu sangat menentukan. Jadi, awan setapak itu akan menjadi hujan lebat atau menghilang tergantung respon kita. Untuk itu jagalah perkataan saudara. Kalau saudara sedang takut, gelisah, dan ragu-ragu, ucapkanlah firman Tuhan. Jangan sampai keluar keluhan, gerutuan atau kata-kata negatif tentang siapa pun dan apa pun juga.
Contoh Orang-orang yang Gagal Merespon Awan Setapak dengan Benar.
Kisah 12 orang yang mengintai Tanah Kanaan. Mereka sudah melihat Tanah Kanaan yang subur, sudah melihat anggur yang besar-besar (ini seperti awan setapak), namun sebagian besar mereka (10 orang) mereka memilih mengabarkan berita yang buruk. Akibatnya mereka tidak masuk Tanah Kanaan.
Oleh sebab itu, Tuhan pesankan kepada Yosua berulang-ulang agar tidak lupa memperkatakan firman Tuhan, sehingga ia berhasil dan beruntung.
Contoh Orang Yang Bertindak Tepat Saat Saat Melihat Awan Setapak
Kisah Para Rasul 14:8-10
Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.
Paulus melihat bahwa orang itu punya iman, dapat disembuhkan. Ia punya iman meskipun kecil. Ini seperti awan setapak. Lalu Paulus perintahkan untuk berdiri. Akhirnya ia bisa berjalan kian kemari. Ia mengalami sesuatu yang selama hidupnya belum pernah ia alami.
Sekecil apapun iman saudara jangan padamkan. Dengan iman dan pengharapan biarlah setiap kita mengalami keajaiban yang seumur hidup saudara belum pernah kita alami.
2. Percepat dan Perkuat Aktifitas Rohani ( I Raja-raja 18:45-46)
“Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. Tetapi kuasa TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.”
Dikatakan bahwa Ahab naik kereta. Ini kendaraan yang bisa membantu untuk bergerak dengan cepat. Tetapi Elia lebih cepat dari Ahab. Mengapa bisa demikian? Elia lebih cepat sampai dibandingkan Ahab karena Elia menggunakan kuasa Tuhan, Elia tidak menggunakan kendaraan yang biasa. Elia menggunakan kuasa supranatural.
Ketika awan setapak muncul dalam hidup kita, kita harus lari lebih kencang. Jadi, gunakan kuasa Tuhan dengan cara berbahasa roh, nyembah Tuhan, membaca firman, puasa dll. Naikkan suhu rohani saudara, naikkan iman saudara, jangan melemah dan melambat.
Kita berdoa, supaya sebelum akhir tahun, semua kita akan mengakhiri tahun ini dengan berkatNya.
Tuhan berikan berkat: Berkat jasmani, berkat Rohani, berkat pelayanan, berkat pekerjaan. Jadi, jangan hanya mengharapkan berkat jasmani saja, itulah yang disodorkan mamon. Mengharapkan berkat-berkat jasmani tidak salah, tetapi sebenarya berkat itu bukan hanya berkat materi. Kita juga membutuhkan berkat rohani; damai sejahtera, sukacita, buah-buah roh, kebahagiaan dari Tuhan.
Penulis
Joshua Ivan Sudrajat
Sumber USB Bahtera Conference
Sumber USB Bahtera Conference
Komentar
Posting Komentar