LUKA BATIN
LUKA BATIN
Dalam kehidupan ini, banyak hal bisa melukai hati dan jiwa kita. Hal tersebut akhirnya berwujud menjadi luka emosional, dan sering ditutupi baik dengan sadar maupun tanpa sadar dengan berbagai bentuk dan cara. Ingatan kita mungkin dapat mulai kabur karena berjalannya waktu, namun rasa sakit itu tetap terasa membekas, bisa dikatakan rasa sakitnya hampir tidak ada bedanya dulu waktu pertama kali terluka maupun setelah bertahun-tahun lamanya.
Tujuan akhir kita seharusnya bukan melupakan kejadian atau trauma masa lalu itu, namun lebih kepada mengalami kesembuhan dari luka-luka batin di masa lalu kita, sehingga sekalipun kita masih mengingat atau diingatkan kembali kepada kejadian tersebut, kita tidak lagi merasakan rasa sakit tersebut dan bahkan bisa mengambil hikmat dari kejadian itu.
Tanda-tanda luka-luka batin :
Mengalami rasa kosong dan juga rasa sakit dalam batin yang tampaknya tidak bisa hilang.
Lekas marah, atau mudah tersinggung, perasaan benci, dendam yang sering muncul.
Sedikit atau bahkan tidak memiliki rasa toleransi terhadap orang lain.
Terlalu sensitive pada peristiwa tertentu, atau sering merasa diserang oleh tanggapan orang lain.
Sulit merasa dikasihi baik oleh sesame maupun oleh Tuhan.
Sering melakukan pemukulan atau suka berkelahi. Jika luka batin sudah sangat buruk maka akan termanifestasi dalam bentuk yang membahayakan orang.
Marah kepada Tuhan karena menyalahkan Tuhan atas peristiwa-peristiwa menyakitkan yang ia alami.
Membenci diri sendiri, hal ini sering di alami oleh mereka yang pernah mengalami pelecehan ataupun penyiksaan di masa lalunya.
Mudah frustrasi, hal ini disebabkan gejolak batinnya tidak bisa diungkapkan.
Escapism : melakukan berbagai bentuk pelarian diri dari masalah seperti makan berlebih, merokok, minuman keras, pornografi, kecanduan belanja, dll.
Cutting : melukai diri sendiri. Hal ini biasanya bentuk pelepasan rasa sakit yang batinnya rasakan dengan menyakiti bagian-bagian tubuhnya, biasanya pada bagian-bagian tubuh yang tidak terlihat.
Tindakan balas dendam
Tidak bertanggung jawab atas perbuatannya atau ketidakpedulian.
Pengharapan yang tidak masuk akal dan standar yang tidak realistic.
Perfeksionis
Perasaan putus asa
Rendah diri
Bagaimana caranya untuk disembuhkan?
1. Jujur
Keterbukaan adalah awal pemulihan. Jika kita tidak pernah secara jujur mengakui bahwa diri kita terluka, maka kita tidak akan pernah disembuhkan. Seperti seorang dokter, ketika pasien datang ia tidak langsung mengobati, tetapi menanyakan pada si pasien apa yang sakit.
Pertama jujurlah kepada Allah, jika mungkin ada kemarahan kepada Tuhan, rendahkanlah hati kita dan mari datang kepada Allah. Jujurlah kepada-Nya bahwa hati kita terluka dan sakit, serta membutuhkan Dia untuk memulihkan kita, percayalah maka Ia Allah yang setia akan membalut luka-luka kita dan memulihkan hati kita (Mazmur 147:3).
Kedua, jujurlah kepada seseorang yang dapat Anda percaya.Selain Tuhan, kita butuh orang lain untuk saling menjaga dan mendoakan. Mungkin orang tersebut pembina Anda, gembala atau bahkan pasangan hidup Anda. (Yakobus 5:16).
2. Mengambil tanggung jawab.
Berhentilah menyalahkan orang lain, situasi, kondisi atau bahkan Tuhan, termasuk jangan menyalahkan diri Anda sendiri. Lepaskanlah masa lalu, dan ambillah tanggung jawab untuk diri Anda dan masa depan Anda. Luka-luka batin adalah ibarat kita terkunci dalam sebuah ruangan dan kita berteriak minto tolong dibukakan pintu padahal kuncinya ada ditangan kita. Kunci itu ada ditangan Anda, berhenti menyalahkan dan mulailah melangkah ke depan.
3. Sadarilah bahwa Tuhan mengasihi Anda, baik Anda merasakan ataupun tidak. Hal tersebut adalah fakta. Tuhan bahkan telah mengasihi kita ketika kita masih berdosa, kasih Tuhan tanpa syarat, tidak dipengaruhi oleh performa atau penampilan kita. (Roma 5:8)
4. Lepaskan pengampunan, itulah kunci yang Tuhan berikan ditangan kita untuk mengalami kesembuhan batin. Pengampunan bukanlah perasaan, pengampunan adalah keputusan. Jadi sekalipun setiap kali Anda melepaskan pengampunan masih merasakan sakit, teruslah lakukan dan minta kasih karunia Tuhan agar Anda bisa mengampuni dengan tulus. (Kolose 3:13)
5. Mengucap syukurlah. Hati yang tidak tahu bersyukur rentan terhadap berbagai hal negative seperti tidak bisa mengampuni, merasa tidak dikasihi, dan kebencian. Intinya, ucapan syukur adalah vitamin bagi jiwa yang akan membawa kita kepada kesehatan emosional.
6. Berilah makan roh dan pikiran Anda dengan kebenaran firman Tuhan. Salah satu proses pemulihan batin adalah perubahan pola pikir, jadi sangat penting untuk merenungkan dan memperkatakan firman Tuhan.
7. Berdoa, ada bagian-bagian dari pemulihan batin dan juga memori kita yang tidak dapat dirumuskan teorinya, karena disanalah peran Roh Kudus. Jadi, sediakan waktu-waktu khusus untuk berada di hadirat Tuhan.
Pemulihan adalah bagian dari proses kita menjadi segambar dan serupa dengan Kristus hingga kita tiba pada kesempurnaan, yaitu pada waktu kita bertemu dengan Dia nanti. Untuk itu, mari terbuka dan ijinkan Tuhan untuk terus membawa kita dari satu pemulihan kepada pemulihan lainnya.
Disadur dari : Inner Healing 101: Healing emotional wounds(greatbiblestudy.com)
Komentar
Posting Komentar