MEMASUKI MUSIM YANG BARU
*MEMASUKI MUSIM YANG BARU*
*JKI SHEKINAH GLORY*
*Minggu, 7 April 2019*
*Pdt Petrus Hadi Mulja Santoso*
Zakharia 10:1 (TB) Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Di Israel Mengalami Empat Musim :
Musim Semi
Musim Gugur
Musim Panas
Musim Dingin
Dari empat musim ini mempunyai cara berpakaian yang berbeda.
Amsal 30:25 (TB) semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,
Contohnya : Semut adalah binatang yang tidak kuat, ia mengumpulkan makanan di musim panas, jika ia mengumpulkan makanan di musim gugur maka ia terbawa angin karena ringan.
Jika kita mengalami musim gugur maka kita akan menggunakan jubah yang tebal.
Di setiap musim kita bisa berbuat apapun tanpa dibatasi oleh keadaan.
Markus 10:46-52 (TB) Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."
Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"
Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
*SUDAH MASUK MUSIM YANG BARU*
*BERJALAN DITENGAH JALAN*
Tuhan Yesus melindungi orang-orang yang berada di musim yang baru.
*MEMBUTUHKAN PENGASIHAN TUHAN*
MAKIN BERGERAK DAN TAK TERHENTIKAN
TUHAN BERHENTI DAN MENOLEH
MENANGGALKAN JUBAH
Ingin Melihat Kemuliaan Tuhan
*BELUM MASUK MUSIM YANG BARU*
Duduk di Pinggir Jalan (ay 46)
Merasa Benar (Ay 47). : Sulit mengampuni
Kekristenan yang Stagnant atau berhenti (,48)
Ke gereja hanya rutinitas
Tuhan Melewati (49) Memikirkan Diri sendiri
Tidak Menanggalkan Jubah (50)
Orientasi Sama Uang atau Berkat (51)
Bartimeus menanggalkan jubahnya pada saat ia belum melihat. Ia menanggalkan jubahnya, jubah kemiskinan. Tuhan Yesus mau memberikan Jubah yang baru ketika kita menanggalkan jubah yang lama.
Orang yang di musim yang baru selalu ingin melihat kemuliaan Allah.
Pembalikan keadaan Terjadi jika kita berpikir Sederhana.
Ciri Musim Yang Baru adalah Kita menerima Kelimpahan bukan untuk pribadi tetapi untuk Kerajaan Surga
Mari kita menanggalkan Jubah yang lama : Jubah Kemiskinan, Jubah Kegagalan, Jubah Sakit Penyakit, Jubah Keegoisan, Jubah Kebodohan.
Mainkan Kecapi Ucapan Syukur, Naikkan Kecapi Ucapan Syukur. Amin
Joshua Ivan Sudrajat
*JKI SHEKINAH GLORY*
*Minggu, 7 April 2019*
*Pdt Petrus Hadi Mulja Santoso*
Zakharia 10:1 (TB) Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Di Israel Mengalami Empat Musim :
Musim Semi
Musim Gugur
Musim Panas
Musim Dingin
Dari empat musim ini mempunyai cara berpakaian yang berbeda.
Amsal 30:25 (TB) semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,
Contohnya : Semut adalah binatang yang tidak kuat, ia mengumpulkan makanan di musim panas, jika ia mengumpulkan makanan di musim gugur maka ia terbawa angin karena ringan.
Jika kita mengalami musim gugur maka kita akan menggunakan jubah yang tebal.
Di setiap musim kita bisa berbuat apapun tanpa dibatasi oleh keadaan.
Markus 10:46-52 (TB) Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."
Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"
Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
*SUDAH MASUK MUSIM YANG BARU*
*BERJALAN DITENGAH JALAN*
Tuhan Yesus melindungi orang-orang yang berada di musim yang baru.
*MEMBUTUHKAN PENGASIHAN TUHAN*
MAKIN BERGERAK DAN TAK TERHENTIKAN
TUHAN BERHENTI DAN MENOLEH
MENANGGALKAN JUBAH
Ingin Melihat Kemuliaan Tuhan
*BELUM MASUK MUSIM YANG BARU*
Duduk di Pinggir Jalan (ay 46)
Merasa Benar (Ay 47). : Sulit mengampuni
Kekristenan yang Stagnant atau berhenti (,48)
Ke gereja hanya rutinitas
Tuhan Melewati (49) Memikirkan Diri sendiri
Tidak Menanggalkan Jubah (50)
Orientasi Sama Uang atau Berkat (51)
Bartimeus menanggalkan jubahnya pada saat ia belum melihat. Ia menanggalkan jubahnya, jubah kemiskinan. Tuhan Yesus mau memberikan Jubah yang baru ketika kita menanggalkan jubah yang lama.
Orang yang di musim yang baru selalu ingin melihat kemuliaan Allah.
Pembalikan keadaan Terjadi jika kita berpikir Sederhana.
Ciri Musim Yang Baru adalah Kita menerima Kelimpahan bukan untuk pribadi tetapi untuk Kerajaan Surga
Mari kita menanggalkan Jubah yang lama : Jubah Kemiskinan, Jubah Kegagalan, Jubah Sakit Penyakit, Jubah Keegoisan, Jubah Kebodohan.
Mainkan Kecapi Ucapan Syukur, Naikkan Kecapi Ucapan Syukur. Amin
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar