IMAN MENDATANGKAN MUJIZAT
*IMAN MENDATANGKAN MUJIZAT*
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 11 : 1
Ibrani 11 : 1
Semua manusia pasti punya sebuah harapan atau bahkan lebih. Apabila saudara mempunyai harapan dan ingin suatu waktu atau secepatnya agar harapan itu terlihat nyata, maka tempatkanlah harapan itu di atas iman. Maka harapan itu akan menjadi nyata.
Iman itu adalah percaya walau tidak melihat. Iman adalah percaya pada Alkitab yaitu Firman Tuhan yang tertulis.
Pada kesempatan ini kita akan belajar tentang iman dari orang-orang yang berada di sekitar Tuhan Yesus dan mengalami mujizat ajaib. Ada cukup banyak orang-orang di sekitar Tuhan Yesus tapi tidak semuanya mengalami mujizat. Mereka yang mengalami mujizat , menjadi sebuah contoh untuk kita bersikap agar kita pun mendapatkan mujizat yang ajaib dalam pergumulan hidup kita.
1. Matius 8 : 8
Tetapi jawab perwira itu kepadaNya : “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Perwira ini mempunyai iman yang berbeda. Imannya sanggup membuat Tuhan Yesus memujinya. Imannya tidak seperti iman orang kebanyakan. Dia punya iman yang diferensiasinya kuat. Orang kebanyakan menginginkan mujizat dengan dijamah oleh Yesus, namun perwira ini justru berkata “katakan sepatah kata saja” yang artinya Yesus tidak perlu datang ke rumahnya untuk membuat mujizat kesembuhan. Perwira ini sangat percaya bahwa hanya dengan sepatah kata, Yesus mampu membuat mujizat ajaib.
“Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikutiNya : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.” Matius 8 ; 10
2. Markus 5 : 28-29
Sebab katanya : Asal kujamah saja jubahNya , aku akan sembuh. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Seorang wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun memiliki iman yang membuat Yesus tergetar. Wanita ini percaya dan dia berani bertindak.
Jika kita mempunyai iman akan Yesus Kristus, janganlah iman itu hanya berupa pengakuan di mulut saja , melainkan harus disertai dengan tindakan. Agar iman itu kemudian menjadi kenyataan.
Sekalipun untuk melakukan tindakan itu tidakah mudah, namun kita harus melakukan bagian kita. Seperti wanita ini yang untuk berjalan pun susah karena penyakitnya, tapi dia tetap berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkan imannya itu menjadi mujizat kesembuhan.
3. Matius 15 : 27-28
Kata perempuan itu :”Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya :”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Seorang wanita Kanaan yang memohon belas kasih Tuhan sekalipun disebut anjing. Dia tidak kecil hati. Apa yang membuat wanita ini menerima mujizat bagi anaknya yang kerasukan setan ? Oleh karena ibu ini mendasarkan imannya pada kebenaran perkataan Tuhan Yesus.
Iman yang tidak pernah menyalahkan Tuhan atas keadaan yang dialaminya.
Ayat inilah yang menyatakan bahwa iman wanita ini didasarkan pada kebenaran bahwa Yesus juga diutus untuk orang-orang yang bukan dari garis keturunan Israel jasmani.
“Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
4. Markus 2 : 4
Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepadaNya karena orang banyak itu.lalu mereka membuka atap yang di atasNya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
Mungkin kita sempat berpikir , sebenarnya inisiatif siapakah membawa si lumpuh ini menemui Tuhan Yesus ? apakah si lumpuh ini sendiri atau keempat teman yang menggotongnya ? Siapapun dia, iman ini membuat orang banyak terkesima dan berkata “yang begini belum pernah kita lihat”. Dan iman ini membuat Yesus segera berkata “Dosamu sudah diampuni”,dan selanjutnya si lumpuh pun sembuh.
Iman bukan sekedar pengetahuan. Tapi seringkali harus dibarengi dengan “membayar harga”.Berani repot, berani kehilangan waktu, tenaga dan apapun juga untuk mewujudkan iman itu menjadi mujizat.
ONLY BY HIS GRACE
JOSHUA IVAN SUDRAJAT
Komentar
Posting Komentar