PELAYANAN MALAIKAT TUHAN
*PELAYANAN MALAIKAT*
Di dalam Firman Tuhan dari Kitab Kejadian sampai dengan Wahyu, kita dapat melihat bahwa Tuhan Allah sering bekerja dengan memakai para malaikat. Memang ada bagian di mana Tuhan Allah bekerja sendiri, seperti pada saat Ia menciptakan langit, bumi, dan segala isinya. Dengan tangan-Nya sendiri Tuhan Allah menciptakan Adam dan Hawa dari tanah liat. Akan tetapi, sesudah itu Ia lebih sering memakai malaikat-malaikat-Nya untuk melakukan tugas-tugas lain. Mengenal cara-cara Tuhan bekerja dengan para malaikat-Nya ini akan sangat menolong kita untuk bekerja di dalam doa, mengatasi berbagai masalah yang kita hadapi, terutama untuk menghadapi roh-roh jahat dalam peperangan rohani.
*JENIS-JENIS MALAIKAT*
1. Kerub
Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Tuhan Allah mengusir mereka dari Taman Eden dan kemudian menempatkan beberapa kerub untuk menjaga taman itu. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Kejadian 3:24 Dalam ayat ini kita melihat Tuhan Allah menggunakan kerub-kerub-Nya untuk menjaga agar manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa tidak dapat masuk kembali ke Taman Eden dan memakan buah pohon kehidupan. Kerub adalah sejenis malaikat yang mempunyai empat wajah. Gambaran yang lebih jelas tentang kerub ini dapat kita baca dalam Kitab Yehezkiel.
Dilukiskan di situ bahwa kerub mempunyai tiga pasang sayap; wajahnya di satu sisi menyerupai manusia; dan di tiga sisi yang lainnya masing-masing menyerupai sapi, burung, dan singa. Kerub ini merupakan jenis malaikat yang sangat dahsyat dan tempatnya adalah di sekitar takhta Allah. Allah duduk di tempat yang Maha Kudus di surga dan dijaga oleh kerub-kerub. Dalam Kitab II Samuel 22:11 kita dapat membaca bahwa Allah bepergian ke tempat-tempat tertentu dengan menaiki kerub. Jadi, kerub ini merupakan kendaraan surga. Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya. Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan tampak di atas sayap angin. II Samuel 22:10–11 Di sini Daud melukiskan, dalam nyanyian syukurnya, bahwa Allah mengendarai kerub.
2. Serafim
Ketika memanggil Yesaya untuk masuk dalam tugas kenabian, Tuhan Allah menampakkan diri kepadanya di bait suci. “Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubahNya memenuhi Bait Suci. Para serafim berdiri di sebelah atasNya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaanNya!” Yesaya 6:1—3 Serafim adalah jenis malaikat lain yang sering digunakan Allah. Serafim artinya bernyala-nyala atau berapi-api. Dalam kitab Yesaya ini, selanjutnya diceritakan bahwa serafim mengambil bara api dari mezbah dan menempelkannya ke mulut Yesaya. Hal ini dilakukan karena pada saat melihat Tuhan di dalam bait suci itu, Yesaya merasa bahwa dirinya adalah orang yang najis bibir. Ketika bara api itu disentuhkan ke mulutnya, ia dikuduskan dan kemudian diutus oleh Tuhan sebagai penyampai berita (Yesaya 6:4—8). Dalam ayat 6 kita melihat bahwa yang disuruh oleh Tuhan untuk menguduskan mulut Yesaya adalah seorang Serafim. Selain kerub dan serafim, masih ada jenis malaikat-malaikat lainnya yang juga sering digunakan oleh Allah.
3. Malaikat bersayap sepasang
Di Bandung, saya membina sebuah tim yang bertumbuh dalam pengenalan akan dunia Roh. Karunia-karunia Roh Kudus berkembang dengan pesat di dalam tim ini. Suatu saat ketika saya sedang berdoa di rumah, ada seorang ibu yang mendapatkan penglihatan dari Tuhan. Ibu ini melihat seorang malaikat di atas loteng rumah saya. Malaikat itu cantik, rambutnya agak panjang, pirang, keriting, dan mengenakan sepasang sayap. Sementara kami berdoa, rupanya malaikat itu iseng-iseng melihat buku di rak buku saya, melihat kalau-kalau ada buku porno atau semacam itu. Puji Tuhan tidak ada benda semacam itu di sana! Beberapa bulan sebelumnya ketika saya sedang berdoa dengan seorang ibu lain dalam tim saya, ia mengatakan telah melihat seorang malaikat tinggi bersayap sepasang, rambutnya ikal berwarna pirang berdiri di belakang saya. Dua orang yang berbeda pada waktu yang berbeda melihat malaikat yang sama di dekat saya. Itu pastilah malaikat penolong saya!
*MALAIKAT-MALAIKAT TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA*
1. Tuhan dan malaikat-Nya datang kepada Abraham
Kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon terbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya melampaui hambamu ini.” Kejadian 18:1—3 Dari ayat-ayat tersebut, kita melihat bahwa ada tiga orang yang datang kepada Abraham sewaktu ia duduk di pintu kemahnya di Mamre. Salah seorang dari antara mereka adalah Tuhan sendiri. Hal ini dapat kita baca pada ayat ke-10: Dan firmanNya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, istrimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Sara mendengarkan di belakang pintu kemahnya yang ada di belakangnya. Dua orang tamu lainnya adalah malaikat-malaikat Tuhan. Abraham beranggapan bahwa mereka adalah orang biasa, tetapi pada waktu merupakan tamu kehormatannya. Abraham memohon agar kedua malaikat itu tidak segera pergi karena ia bermaksud menjamu mereka.
Lalu ia mempersiapkan lembu sapi yang sudah dipotong, roti, dan berbagai macam makanan lainnya untuk disajikan kepada ketiga orang itu. Bagaimana tanggapan mereka terhadap apa yang dilakukan oleh Abraham itu? Mereka memakannya (ayat 8). Tuhan dan kedua malaikat itu makan untuk menghormati Abraham, walaupun sebenarnya mereka tidak perlu makan. Pada ayat-ayat selanjutnya, kita membaca bahwa sesudah Tuhan menyampaikan berita bahwa Sara akan mempunyai seorang anak, Ia mengutus kedua malaikat itu ke Sodom dan Gomora untuk menyelamatkan Lot dan keluarganya sebelum kedua kota itu dihancurkan. Pada saat itu Tuhan berpikir dan berkata kepada Abraham, “Aku sedang dalam perjalanan ke Sodom dan Gomora. Katanya kota itu penuh dengan kejahatan. Aku mau melihat sendiri ke sana.” Lalu Abraham bertanya kepada Tuhan, “Apakah Engkau akan membinasakan orang-orang baik dan orang-orang jahat bersama-sama? Andaikata ada lima puluh orang benar di sana, apakah Engkau tetap akan membinasakannya?” Tuhan menjawab, “Tidak. Jika Aku mendapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka.” Kemudian Abraham tawar-menawar dengan Tuhan sampai jumlah sepuluh orang. Lalu Tuhan pergi dan ternyata sepuluh orang benar pun tidak ada di Sodom.
Jadi, kota Sodom dan Gomora akhirnya dibinasakan. Siapakah yang mengatur pembinasaan kota-kota itu? Saya yakin kedua malaikat yang diutus Tuhan itulah yang mengatur semuanya itu. Yang cukup menarik perhatian adalah bahwa kedua malaikat yang menyertai Tuhan dalam kunjungan-Nya kepada Abraham itu tidak tampak bersayap — sebab bila sayap itu nampak, pastilah Abraham segera ketakutan karena menyadari bahwa mereka adalah malaikat! Mungkin sekali bahwa mereka adalah jenis malaikat yang tidak bersayap!
2. Perang Yerikho
Dalam Kitab Yosua 5 kita membaca cerita lain tentang malaikat, yaitu pada saat Yosua bersama orang-orang Israel hendak menghancurkan kota Yerikho dan ada seorang malaikat menampakkan diri kepadanya. Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangannya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri didepannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: “Kawankah engkau atau lawan?” Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambamu ini?” Dan Panglima Balatentara Tuhan itu berkata kepada Yosua: “Tanggalkan kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.” Dan Yosua berbuat demikian. Yosua 5:13—15 Ternyata pada saat akan berperang, Yosua disertai oleh pasukan malaikat dan panglimanya menampakkan diri kepadanya. Ketika Yosua melihat panglima itu, sujudlah ia menyembah Allah.
Dengan disertai oleh pasukan malaikat itu, Yosua bersama bala tentaranya menyerang kota Yerikho sehingga tembok Yerikho yang tebal itu roboh. Tembok itu roboh bukan karena serangan Yosua dan orang-orang Israel, bukan karena mereka berjalan mengelilinginya, akan tetapi karena kekuatan yang luar biasa dari pasukan malaikat Allah yang membantu Yosua. Rupanya selama tujuh hari Yosua mengelilingi tembok Yerikho, ada pasukan malaikat yang mengalir dari surga ke dalam Kota Yerikho dan berjubel-jubel di sekitar tembok kota yang tebal itu sehingga ketika terompet dibunyikan, para malaikat itu beramai-ramai mendorong sehingga tembok roboh secara serentak! Ketika pasukan Israel menyerbu ke dalam kota, para malaikat itu membantu mereka.
Tak seorang pun dari bangsa Israel yang terluka atau mati di dalam peperangan itu. Sebaliknya, seluruh kota itu ditumpas oleh orang Israel. Saya percaya para malaikat itulah yang menangkap pedang atau senjata orang-orang Yerikho ketika itu diayunkan ke arah orang Israel. Senjata itu beku di udara sehingga dengan mudah orang Israel menikam mereka hingga binasa!
*MALAIKAT-MALAIKAT TUHAN DALAM PERJANJIAN BARU*
1. Malaikat-malaikat yang melayani Yesus
Dalam Perjanjian Baru kita membaca bahwa pada waktu Tuhan Yesus lahir, ada banyak malaikat yang dikirim Allah untuk melayani kelahiran-Nya. Gembala-gembala di padang Efrata mendengar berita tentang kelahiran ini melalui malaikat. Para malaikat itu memuji Allah dan memperdengarkan suaranya kepada manusia. Malaikat ini juga yang memberitahukan Yusuf untuk lari ke Mesir sebab Raja Herodes hendak membunuh bayi Yesus. Dalam Kitab Matius 4:11 kita membaca bahwa sesudah Tuhan Yesus dicobai oleh Iblis selama empat puluh hari empat puluh malam, Ia dilayani oleh para malaikat. Apakah yang kira-kira dilakukan oleh para malaikat ini? Mungkin mereka memberikan roti dan air kepada Tuhan Yesus.
Di samping melayani kebutuhan-kebutuhan Yesus, malaikat-malaikat ini juga menyertai Yesus di dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Dalam Kitab Matius 26:51 juga diceritakan bahwa ketika Yesus hendak ditangkap di taman Getsemani, Petrus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya, dan menetakkannya kepada hamba imam besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya, “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada BapaKu supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?” (ayat 52—53) Tetapi Yesus tidak melakukan hal itu, karena kehendak Bapa bukan supaya Ia membinasakan pasukan yang hendak menangkap-Nya, melainkan membiarkan diri-Nya ditangkap. Sebenarnya, Yesus menguasai keadaan itu dengan baik dan Ia sama sekali tidak kalah dengan pasukan imam-imam itu.
Yesus dapat saja memanggil pasukan malaikat sembarang waktu untuk menolong-Nya, akan tetapi, Ia justru menyerahkan diri-Nya dengan rela karena taat kepada kehendak Bapa di surga. Melalui kisah itu kita disadarkan bahwa sebenarnya anak-anak Allah tidak sepatutnya mempelajari ilmu bela diri karena orang yang belajar ilmu seperti itu akan dimasuki oleh roh-roh perkelahian, permusuhan, balas dendam, dan sebagainya, yang bukan dari Allah. Bagaimana anak-anak Allah melindungi dirinya? Minta Bapa di surga mengirim pasukan malaikat-Nya untuk menjagai kita atau melepaskan kita dari serangan roh-roh jahat yang memakai manusia sebagai alatnya.
Andaikata tiba-tiba seorang dengan garang datang hendak menyerang, apa yang seharusnya Anda perbuat? Katakan dengan iman: “Bapa di surga, kirimkan malaikat-Mu dan ikat roh jahat ini di tempat!” Atau katakan dengan cara lain: “Dalam nama Tuhan Yesus aku perintahkan engkau duduk!” Roh-roh jahat selalu tunduk terhadap nama Yesus, dan karena roh itu sedang menguasai tubuh orang yang menyerang Anda, ia tiba-tiba akan duduk bersimpuh di depan kaki Anda! Saya sering mengalami seperti ini dalam pelayanan pelepasan.
2. Petrus dilepaskan dari penjara
Dalam Kitab Kisah Para Rasul 12, kita membaca cerita tentang Petrus ketika ia dipenjarakan oleh Herodes. Semalam suntuk jemaat Tuhan berdoa bagi Petrus. Apakah yang kemudian terjadi? Malaikat datang dan masuk ke dalam penjara Petrus. Ketika malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, maka lepaslah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu malaikat itu berkata, “Ikatlah pinggangmu, kenakanlah sepatumu dan jubahmu dan ikutlah aku.” Pintu-pintu penjara ternyata terbuka sendiri, lalu Petrus keluar dikawal oleh malaikat itu. kemudian ia pergi menuju rumah Maria, ibu Yohanes, tempat jemaat itu berdoa baginya.
7 September 2019
Only By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Di dalam Firman Tuhan dari Kitab Kejadian sampai dengan Wahyu, kita dapat melihat bahwa Tuhan Allah sering bekerja dengan memakai para malaikat. Memang ada bagian di mana Tuhan Allah bekerja sendiri, seperti pada saat Ia menciptakan langit, bumi, dan segala isinya. Dengan tangan-Nya sendiri Tuhan Allah menciptakan Adam dan Hawa dari tanah liat. Akan tetapi, sesudah itu Ia lebih sering memakai malaikat-malaikat-Nya untuk melakukan tugas-tugas lain. Mengenal cara-cara Tuhan bekerja dengan para malaikat-Nya ini akan sangat menolong kita untuk bekerja di dalam doa, mengatasi berbagai masalah yang kita hadapi, terutama untuk menghadapi roh-roh jahat dalam peperangan rohani.
*JENIS-JENIS MALAIKAT*
1. Kerub
Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Tuhan Allah mengusir mereka dari Taman Eden dan kemudian menempatkan beberapa kerub untuk menjaga taman itu. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkanNyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Kejadian 3:24 Dalam ayat ini kita melihat Tuhan Allah menggunakan kerub-kerub-Nya untuk menjaga agar manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa tidak dapat masuk kembali ke Taman Eden dan memakan buah pohon kehidupan. Kerub adalah sejenis malaikat yang mempunyai empat wajah. Gambaran yang lebih jelas tentang kerub ini dapat kita baca dalam Kitab Yehezkiel.
Dilukiskan di situ bahwa kerub mempunyai tiga pasang sayap; wajahnya di satu sisi menyerupai manusia; dan di tiga sisi yang lainnya masing-masing menyerupai sapi, burung, dan singa. Kerub ini merupakan jenis malaikat yang sangat dahsyat dan tempatnya adalah di sekitar takhta Allah. Allah duduk di tempat yang Maha Kudus di surga dan dijaga oleh kerub-kerub. Dalam Kitab II Samuel 22:11 kita dapat membaca bahwa Allah bepergian ke tempat-tempat tertentu dengan menaiki kerub. Jadi, kerub ini merupakan kendaraan surga. Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kaki-Nya. Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan tampak di atas sayap angin. II Samuel 22:10–11 Di sini Daud melukiskan, dalam nyanyian syukurnya, bahwa Allah mengendarai kerub.
2. Serafim
Ketika memanggil Yesaya untuk masuk dalam tugas kenabian, Tuhan Allah menampakkan diri kepadanya di bait suci. “Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubahNya memenuhi Bait Suci. Para serafim berdiri di sebelah atasNya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaanNya!” Yesaya 6:1—3 Serafim adalah jenis malaikat lain yang sering digunakan Allah. Serafim artinya bernyala-nyala atau berapi-api. Dalam kitab Yesaya ini, selanjutnya diceritakan bahwa serafim mengambil bara api dari mezbah dan menempelkannya ke mulut Yesaya. Hal ini dilakukan karena pada saat melihat Tuhan di dalam bait suci itu, Yesaya merasa bahwa dirinya adalah orang yang najis bibir. Ketika bara api itu disentuhkan ke mulutnya, ia dikuduskan dan kemudian diutus oleh Tuhan sebagai penyampai berita (Yesaya 6:4—8). Dalam ayat 6 kita melihat bahwa yang disuruh oleh Tuhan untuk menguduskan mulut Yesaya adalah seorang Serafim. Selain kerub dan serafim, masih ada jenis malaikat-malaikat lainnya yang juga sering digunakan oleh Allah.
3. Malaikat bersayap sepasang
Di Bandung, saya membina sebuah tim yang bertumbuh dalam pengenalan akan dunia Roh. Karunia-karunia Roh Kudus berkembang dengan pesat di dalam tim ini. Suatu saat ketika saya sedang berdoa di rumah, ada seorang ibu yang mendapatkan penglihatan dari Tuhan. Ibu ini melihat seorang malaikat di atas loteng rumah saya. Malaikat itu cantik, rambutnya agak panjang, pirang, keriting, dan mengenakan sepasang sayap. Sementara kami berdoa, rupanya malaikat itu iseng-iseng melihat buku di rak buku saya, melihat kalau-kalau ada buku porno atau semacam itu. Puji Tuhan tidak ada benda semacam itu di sana! Beberapa bulan sebelumnya ketika saya sedang berdoa dengan seorang ibu lain dalam tim saya, ia mengatakan telah melihat seorang malaikat tinggi bersayap sepasang, rambutnya ikal berwarna pirang berdiri di belakang saya. Dua orang yang berbeda pada waktu yang berbeda melihat malaikat yang sama di dekat saya. Itu pastilah malaikat penolong saya!
*MALAIKAT-MALAIKAT TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA*
1. Tuhan dan malaikat-Nya datang kepada Abraham
Kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon terbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya melampaui hambamu ini.” Kejadian 18:1—3 Dari ayat-ayat tersebut, kita melihat bahwa ada tiga orang yang datang kepada Abraham sewaktu ia duduk di pintu kemahnya di Mamre. Salah seorang dari antara mereka adalah Tuhan sendiri. Hal ini dapat kita baca pada ayat ke-10: Dan firmanNya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, istrimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Sara mendengarkan di belakang pintu kemahnya yang ada di belakangnya. Dua orang tamu lainnya adalah malaikat-malaikat Tuhan. Abraham beranggapan bahwa mereka adalah orang biasa, tetapi pada waktu merupakan tamu kehormatannya. Abraham memohon agar kedua malaikat itu tidak segera pergi karena ia bermaksud menjamu mereka.
Lalu ia mempersiapkan lembu sapi yang sudah dipotong, roti, dan berbagai macam makanan lainnya untuk disajikan kepada ketiga orang itu. Bagaimana tanggapan mereka terhadap apa yang dilakukan oleh Abraham itu? Mereka memakannya (ayat 8). Tuhan dan kedua malaikat itu makan untuk menghormati Abraham, walaupun sebenarnya mereka tidak perlu makan. Pada ayat-ayat selanjutnya, kita membaca bahwa sesudah Tuhan menyampaikan berita bahwa Sara akan mempunyai seorang anak, Ia mengutus kedua malaikat itu ke Sodom dan Gomora untuk menyelamatkan Lot dan keluarganya sebelum kedua kota itu dihancurkan. Pada saat itu Tuhan berpikir dan berkata kepada Abraham, “Aku sedang dalam perjalanan ke Sodom dan Gomora. Katanya kota itu penuh dengan kejahatan. Aku mau melihat sendiri ke sana.” Lalu Abraham bertanya kepada Tuhan, “Apakah Engkau akan membinasakan orang-orang baik dan orang-orang jahat bersama-sama? Andaikata ada lima puluh orang benar di sana, apakah Engkau tetap akan membinasakannya?” Tuhan menjawab, “Tidak. Jika Aku mendapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka.” Kemudian Abraham tawar-menawar dengan Tuhan sampai jumlah sepuluh orang. Lalu Tuhan pergi dan ternyata sepuluh orang benar pun tidak ada di Sodom.
Jadi, kota Sodom dan Gomora akhirnya dibinasakan. Siapakah yang mengatur pembinasaan kota-kota itu? Saya yakin kedua malaikat yang diutus Tuhan itulah yang mengatur semuanya itu. Yang cukup menarik perhatian adalah bahwa kedua malaikat yang menyertai Tuhan dalam kunjungan-Nya kepada Abraham itu tidak tampak bersayap — sebab bila sayap itu nampak, pastilah Abraham segera ketakutan karena menyadari bahwa mereka adalah malaikat! Mungkin sekali bahwa mereka adalah jenis malaikat yang tidak bersayap!
2. Perang Yerikho
Dalam Kitab Yosua 5 kita membaca cerita lain tentang malaikat, yaitu pada saat Yosua bersama orang-orang Israel hendak menghancurkan kota Yerikho dan ada seorang malaikat menampakkan diri kepadanya. Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangannya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri didepannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: “Kawankah engkau atau lawan?” Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambamu ini?” Dan Panglima Balatentara Tuhan itu berkata kepada Yosua: “Tanggalkan kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.” Dan Yosua berbuat demikian. Yosua 5:13—15 Ternyata pada saat akan berperang, Yosua disertai oleh pasukan malaikat dan panglimanya menampakkan diri kepadanya. Ketika Yosua melihat panglima itu, sujudlah ia menyembah Allah.
Dengan disertai oleh pasukan malaikat itu, Yosua bersama bala tentaranya menyerang kota Yerikho sehingga tembok Yerikho yang tebal itu roboh. Tembok itu roboh bukan karena serangan Yosua dan orang-orang Israel, bukan karena mereka berjalan mengelilinginya, akan tetapi karena kekuatan yang luar biasa dari pasukan malaikat Allah yang membantu Yosua. Rupanya selama tujuh hari Yosua mengelilingi tembok Yerikho, ada pasukan malaikat yang mengalir dari surga ke dalam Kota Yerikho dan berjubel-jubel di sekitar tembok kota yang tebal itu sehingga ketika terompet dibunyikan, para malaikat itu beramai-ramai mendorong sehingga tembok roboh secara serentak! Ketika pasukan Israel menyerbu ke dalam kota, para malaikat itu membantu mereka.
Tak seorang pun dari bangsa Israel yang terluka atau mati di dalam peperangan itu. Sebaliknya, seluruh kota itu ditumpas oleh orang Israel. Saya percaya para malaikat itulah yang menangkap pedang atau senjata orang-orang Yerikho ketika itu diayunkan ke arah orang Israel. Senjata itu beku di udara sehingga dengan mudah orang Israel menikam mereka hingga binasa!
*MALAIKAT-MALAIKAT TUHAN DALAM PERJANJIAN BARU*
1. Malaikat-malaikat yang melayani Yesus
Dalam Perjanjian Baru kita membaca bahwa pada waktu Tuhan Yesus lahir, ada banyak malaikat yang dikirim Allah untuk melayani kelahiran-Nya. Gembala-gembala di padang Efrata mendengar berita tentang kelahiran ini melalui malaikat. Para malaikat itu memuji Allah dan memperdengarkan suaranya kepada manusia. Malaikat ini juga yang memberitahukan Yusuf untuk lari ke Mesir sebab Raja Herodes hendak membunuh bayi Yesus. Dalam Kitab Matius 4:11 kita membaca bahwa sesudah Tuhan Yesus dicobai oleh Iblis selama empat puluh hari empat puluh malam, Ia dilayani oleh para malaikat. Apakah yang kira-kira dilakukan oleh para malaikat ini? Mungkin mereka memberikan roti dan air kepada Tuhan Yesus.
Di samping melayani kebutuhan-kebutuhan Yesus, malaikat-malaikat ini juga menyertai Yesus di dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya. Dalam Kitab Matius 26:51 juga diceritakan bahwa ketika Yesus hendak ditangkap di taman Getsemani, Petrus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya, dan menetakkannya kepada hamba imam besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya, “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada BapaKu supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?” (ayat 52—53) Tetapi Yesus tidak melakukan hal itu, karena kehendak Bapa bukan supaya Ia membinasakan pasukan yang hendak menangkap-Nya, melainkan membiarkan diri-Nya ditangkap. Sebenarnya, Yesus menguasai keadaan itu dengan baik dan Ia sama sekali tidak kalah dengan pasukan imam-imam itu.
Yesus dapat saja memanggil pasukan malaikat sembarang waktu untuk menolong-Nya, akan tetapi, Ia justru menyerahkan diri-Nya dengan rela karena taat kepada kehendak Bapa di surga. Melalui kisah itu kita disadarkan bahwa sebenarnya anak-anak Allah tidak sepatutnya mempelajari ilmu bela diri karena orang yang belajar ilmu seperti itu akan dimasuki oleh roh-roh perkelahian, permusuhan, balas dendam, dan sebagainya, yang bukan dari Allah. Bagaimana anak-anak Allah melindungi dirinya? Minta Bapa di surga mengirim pasukan malaikat-Nya untuk menjagai kita atau melepaskan kita dari serangan roh-roh jahat yang memakai manusia sebagai alatnya.
Andaikata tiba-tiba seorang dengan garang datang hendak menyerang, apa yang seharusnya Anda perbuat? Katakan dengan iman: “Bapa di surga, kirimkan malaikat-Mu dan ikat roh jahat ini di tempat!” Atau katakan dengan cara lain: “Dalam nama Tuhan Yesus aku perintahkan engkau duduk!” Roh-roh jahat selalu tunduk terhadap nama Yesus, dan karena roh itu sedang menguasai tubuh orang yang menyerang Anda, ia tiba-tiba akan duduk bersimpuh di depan kaki Anda! Saya sering mengalami seperti ini dalam pelayanan pelepasan.
2. Petrus dilepaskan dari penjara
Dalam Kitab Kisah Para Rasul 12, kita membaca cerita tentang Petrus ketika ia dipenjarakan oleh Herodes. Semalam suntuk jemaat Tuhan berdoa bagi Petrus. Apakah yang kemudian terjadi? Malaikat datang dan masuk ke dalam penjara Petrus. Ketika malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, maka lepaslah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu malaikat itu berkata, “Ikatlah pinggangmu, kenakanlah sepatumu dan jubahmu dan ikutlah aku.” Pintu-pintu penjara ternyata terbuka sendiri, lalu Petrus keluar dikawal oleh malaikat itu. kemudian ia pergi menuju rumah Maria, ibu Yohanes, tempat jemaat itu berdoa baginya.
7 September 2019
Only By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar