TAHUN PEY 5780

Ibadah Raya Umum 1
Firman Tuhan oleh
Pdt. Lukas Yoesianto
@lukasyoesianto
Minggu, 15 September 2019
Kemah Daud Ministries Jogja

TAHUN PEY 5780

Dalam penanggalan Yahudi, Tahun Ibrani 5780 – Tahun (Pey), terjadi pada tanggal 29 September 2019 - 30 September 2020. Kita akhirnya mengerti mengapa selama dua minggu sebelumnya hari ini (15/9), Tuhan mempersiapkan kita untuk membaca, merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan (Yosua 1:8). Rupa-rupanya hal tersebut ada kaitannya dengan Hari Raya Roshasanah yang dilambangkan dengan huruf Pey.

Makna Tahun Pey

Ayin = Mata = Pintu Gerbang ‘Ayin (ΧΆ) berarti  mata, dan memiliki nilai numerik 70. Mata merupakan PINTU GERBANG masuknya semua yang dari Tuhan. Matius 6:22 menyatakan, “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;...” Ini menunjukkan bahwa mata (yaitu: pemahaman, penglihatan, kesadaran) merupakan prioritas sebelum ekspresi verbal (yaitu: ucapan, perkataan) diungkapkan.

Pey = Mulut

Huruf Χ¤ (Pey) berbentuk seperti mulut. Kata Ibrani “Peh” (Χ¤Χ”) artinya “mulut” dan dapat diperluas menjadi: “kata,” “ekspresi,” “vokalisasi,” “ucapan,” dan “nafas.” Pey, yakni huruf ke-17 dari Aleph-Bet (alfabet) Ibrani, yang memiliki nilai numerik 80. Ayin (mata) memberi wawasan, pintu gerbang kebenaran, tetapi peh (mulut) yang memberikan ekspresi menjadikan kenyataan.

Huruf Pey (Χ¤) Dibentuk dari Huruf Ibrani: Kaf (Χ›) dan Yod (Χ™). Dalam tradisi Ibrani, Kaf (Χ›) memiliki arti “telapak tangan” atau “wadah.” Dan Yod (Χ™) yang merupakan huruf Ibrani terkecil, mewakili sebuah titik, memiliki energi Ilahi. Karena Yod digunakan untuk membentuk seluruh huruf Ibrani lainnya, dan karena Elohim menggunakan huruf-huruf sebagai blok-blok pembangun alam semesta, Yod mengindikasikan kemaha-hadiran Elohim. Yod bisa diartikan sebagai percikan ilahi dalam jiwa.

Kuasa Merenungkan dan Memperkatakan Firman Tuhan

1. Menangkap Sesuatu Dari FirmanNya (Ulangan 33:3)

“Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.”

Alkitab katakan bahwa betapa pentingnya untuk duduk diam di bawah kaki Tuhan dan membaca serta merenungkan firman Tuhan; karena sari sanalah kita pasti akan menangkap sesuatu dari firmanNya. Saat kita mengucapkan sesuatu dari firmanNya inilah maka sesuatu yang ilahi pasti akan datang dan terjadi. Percayalah, setiap firman itu akan menjadi kenyataan lewat Pey atau lewat mulut kita atau lewat pengakuan kita.

2. Hidup Penuh Kemenangan (Ibrani 1:3)

“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,”

Tuhan menopang segala sesuatu dengan firman-Nya. Jikalau hidup kita rindu mengalami kemenangan maka renungkanlah firmanNya. Percayalah, betapa pentingnya membaca, merenungkan dan memperkatakan firman Tuhan. Mari tangkaplah sesuatu dari firmanNya dan ucapkanlah firmanNya maka sesuatu yang ilahi pasti akan datang dan terjadi di dalam hidup kita.

3. Mencipta Dengan FirmanNya (Kejadian 1:3)

Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Alkitab mengatakan bahwa ketika kita mengucapkan firman maka kita sedang mencipta karena firman memiliki kuasa penciptaan.

4. Malaikat Bergerak Untuk Genapkan FirmanNya (Mazmur 103:20)

Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.

Ketika kita mulai mengucapkan firman Tuhan maka malaikat bergerak untuk kepentingan kita dan untuk menggenapkan firman yang kita ucapkan.

Belajar Dari Raja Yosafat (2 Tawarikh 17:3-9)

“Dan TUHAN menyertai Yosafat, karena ia hidup mengikuti jejak yang dahulu dari Daud, bapa leluhurnya, .... Pada tahun ketiga pemerintahannya ia mengutus beberapa pembesarnya, yakni Benhail, Obaja, Zakharia, Netaneel dan Mikha untuk mengajar di kota-kota Yehuda....Mereka memberikan pelajaran di Yehuda dengan membawa kitab Taurat TUHAN. Mereka mengelilingi semua kota di Yehuda sambil mengajar rakyat.”

Raja Yosafat memberi pelajaran di seluruh Yehuda dengan membawa kitab Taurat Tuhan, mereka mengelilingi semua kota di Yehuda sambil mengajar rakyat. Dalam waktu cepat seluruh Yudea mengerti Taurat Tuhan. Selanjutnya apa akibatnya yang terjadi ketika mereka mempelajari Taurat Tuhan?

1. Ada Kegentaran Di Sekitar Yehuda (2 Tawarikh 17:10)

“Ketakutan yang dari TUHAN menimpa semua kerajaan di negeri-negeri sekeliling Yehuda, sehingga mereka tidak berani berperang melawan Yosafat.”

Ada hubungan yang erat antara pengajaran firman dengan kondisi di sekitar. Alkitab mengatakan bahwa membaca firman Tuhan menimbulkan kegentaran.

2. Ada Pintu Berkat Yang Terbuka (2 Tawarikh 17:11)

“Dari antara orang-orang Filistin ada yang membawa kepada Yosafat persembahan, dan perak sebagai upeti. Juga orang-orang Arab membawa kepadanya kambing domba, domba jantan tujuh ribu tujuh ratus ekor dan kambing jantan tujuh ribu tujuh ratus ekor.”

Ada pintu berkat yang terbuka. Tuhan mencurahkan berkatnya lewat siapa pun juga untuk Yosafat, bahkan termasuk bangsa Filistin yang adalah musuh Israel datang membawa upeti bagi Yosafat.

3. Makin lama makin kuat dan membangun kota perbekalan (2 Tawarikh 17:12)

“Yosafat makin lama makin kuat, menjadi luar biasa kuat. Di Yehuda ia membangun benteng-benteng dan kota-kota perbekalan.”

Percayalah, saat kita membaca dan merenungkan firmanNya maka keajaiban pasti terjadi.

Tidaklah kebetulan bahwa tahun baru Yahudi diidentikkan dengan mulut. Tuhan mau memakai mulut setiap kita untuk memperkatakan firmaNya. Mari kita gunakan mulut atau perkataan kita untuk membaca dan merenungkan firmanNya. Percayalah, ada kuasa yang besar yang Tuhan letakkan di dalam mulut setiap kita, Alkitab mengatakan, “lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.

Disarikan dari kotbah Ps. Lukas Yoesianto di Ibadah Raya Kemah Daud Ministries Jogja pada tanggal 15 September 2019.

























.
.
.
.

Komentar

Postingan Populer