MEMPERKATAKAN FIRMAN TUHAN
MEMPERKATAKAN FIRMAN
"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam,
supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya,
sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung".
Shalom
Pasukan Tuhan Yang Diberkati oleh Tuhan Yesus. Siang ini setelah saya mendengar Khotbah SHRK Ev Hadassah Gloria Purnomo Tanggal 8 Oktober 2019.
Musa seorang yang memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.... telah mati, Yosua 1:1-2. Maka Tuhan memerintahkan Yosua untuk menggantikan Musa memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan.
Yosua seorang Abdi Musa yang mendapatkan Mandat untuk membawa Bangsa Israel ke Tanah Perjanjian.
Saat Yosua menerima tugas tersebut, ia masih muda, dan tugas yang dipercayakan kepadanya bukanlah tugas yang ringan. Karena:
Yosua masih muda dan harus menggantikan Musa pemimpin yang hebat, yang sudah teruji.
Bangsa yang dipimpinnya adalah bangsa yang terkenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk, yang sulit diatur dan suka memberontak.
Tanah yang akan mereka masuki bukanlah tanah yang tidak berpenghuni, melainkan tanah yang penduduknya besar-besar seperti Raksasa'.
Walaupun tugas yang berat, namun Tuhan menjanjikan serta menjamin bahwa Yosua akan berhasil.
Ayat 3 : Setiap tempat yang diijak oleh telapak kaki Yosua akan diberikan Tuhan kepadanya.
Ayat 5 : Seorangpun tidak ada yang dapat bertahan menghadapi Yosua seumur hidupnya.
Ayat 5 : Tuhan berjanji menyertai Yosua dan membuatnya berhasil. Seperti Tuhan menyertai Musa, Tuhan juga akan menyertai Yosua.
Tuhan berjanji bahwa Yosua akan berhasil ... tetapi dengan syarat, ayat 8 :
Memperkatakan kitab Taurat (perkatakan firman).
Merenungkan kitab Taurat siang dan malam (renungkan firman).
Bertindak hati-hati sesuai dengan yang ada tertulis (melakukan firman).
Jadi berhasil atau tidaknya Yosua, tergantung pada bagaimana sikapnya terhadap Firman Tuhan. Dan ketiga hal di atas merupakan sebuah kesatuan yang harus dilakukan secara berimbang / bersama-sama.
Umumnya yang menjadi penekanan orang percaya selama ini adalah yang kedua dan yang ketiga; sementara yang pertama sering diabaikan dan hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja, khususnya waktu khotbah.
Tetapi bila kita mulai mempraktekkan secara berimbang, dengan meningkatkan intensitas "memperkatakan Firman" maka kita akan melihat Allah berkarya secara nyata.
Memperkatakan Firman dilakukan oleh :
Allah, pada waktu penciptaan. Allah mengucapkan Firman maka segalanya jadi, bnd. Roma 4:17.
Tuhan Yesus, saat Ia dicobai Iblis di padang gurun. Tuhan Yesus mengucapkan Firman (dengan mengatakan ada tertulis) melawan godaan Iblis dan akhirnya Iblispun mundur dari padanya, Matius 4:1-11.
Para nabi dan para rasul, saat mereka berdoa kepada Tuhan dan saat mereka melayani, Nehemia 1:5-11, Kisah Rasul 4:24-30.
Paulus mengatakan bahwa Firman adalah pedang Roh, Efesus 6:17 bnd Ibrani 4:12. Dari banyak senjata yang disebutkan oleh Paulus dalam Efesus 6:10-18, kebanyakan adalah senjata untuk bertahan terhadap serangan musuh. Tetapi Firman = pedang roh adalah senjata yang digunakan bukan saja untuk bertahan terhadap serangan musuh melainkan senjata yang digunakan untuk melawan / menyerang musuh sehingga kita meraih kemenangan.
Sebagai pedang, akan kurang berfungsi secara maximal bila tetap di dalam sarung... pedang harus dikeluarkan dari sarung dan dikebas-kebaskan. Ini merupakan gambaran dari firman yang diperkatakan.
Bagaimana praktek memperkatakan Firman secara nyata ?
Dengan mengkhotbahkan Firman; Firmanlah yang harus disampaikan dalam porsi yang lebih banyak dari pada cerita pengalaman / kesaksian, ilmu pengetahuan dll.
Dengan mengucapkan (berpegang pada) Firman di dalam doa-doa kita. Kita datang kepada Allah berdasarkan janji-janji dari firmannya. Kita menggunakan Sepatah Kata Dari Tuhan dan Deklarasi dengan bahasa Iman
Dengan memperkatakan firman dalam kehidupan sehari-hari, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang di sekitar kita : saat menghadapi pergumulan, saat memberi nasehat, dll.
Dalam 1 Petrus 4:11 : mengatakan bahwa kalau ada yang berbicara, hendaklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan Firman.
Firman itu berkuasa, dan kuasanya akan bekerja secara maximal, saat kita menseimbangkan antara ketiga hal ini (perkatakan, renungkan dan lakukan firman) bnd :
Yesaya 55:10-11 : Firman tidak akan kembali dengan sia-sia.
Bilangan 23:19 : Allah yang berfirman adalah Allah yang pegang janji dan akan melaksanakan apa yang Ia janjikan.
Yesaya 44:26 : Allah akan menguatkan/meneguhkan serta melaksanakan firman yang kita ucapkan.
Yohanes 15:4-7 :Janji Tuhan Yesus bila firman tinggal di dalam kita, maka doa kita akan dikabulkan. bnd 1 Yohanes 5:14 " Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya" . Dan "menurut kehendakNya" = menurut firman Tuhan..
Tuhan sudah menyediakan senjata yang ampuh buat kita, tinggal respon kita; apakah kita mau menggunakannya????? Ingat Amsal 18:21 hidup dan mati dikuasai oleh lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Tuhan Yesus memberkati kita.
9 Oktober 2019
Only By His Grace
Only By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar