MENCAPAI PUNCAK - NANY SUSANTY
*No Limit (Mencapai Puncak)*
*KEMAH DAUD MINISTRIES*
*Ps Nany Susanty SH*
Bisa atau tidakkah kita itu mencapai no limit? Kalau dengan kekuatan kita sendiri, pasti tidak bisa, tetapi karena kekuatan Tuhan, kita bisa melewati limit atau batas kita. Jadi, dengan kekuatan Tuhan, kita bisa menembus batasan kita dan mencapai puncak. Kita bisa mencapai great destiny kita.
*BAGAIMANA KITA BISA MENCAPAI PUNCAK?*
Kita bisa mencapai puncak jikalau ada Firman Allah di dalam hati kita.
*Mazmur 37:31 - “Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah.”*
Psalms 37:31 (MSG) - His heart pumps God's Word like blood through his veins; his feet are as sure as a cat's. (Terjemahan bebas: Hatinya memompa Firman Tuhan seperti darah melalui nadinya;...)
Kalau firman Allah ada dalam hidup kita, itu seperti jantung yang memompa darah, mengalir ke seluruh tubuh, sehingga seluruh anggota tubuh kita bisa bergerak. Setiap manusia itu punya batas, ada titik jenuh, tetapi dengan kekuatan Tuhan kita bisa melewati batas kita. Dengan memperkatakan dan merenungkan firman Tuhan itu siang-dan malam, kita akan terus memiliki iman yang kuat sehingga kekuatan Tuhan terus mengalir di dalam hidup kita. Saudaraku, untuk mencapai puncak maka tambahkanlah ketiga hal ini yaitu
*1. NO LIMIT FAITH (IMAN TANPA BATAS)*
Roma 4:18-21 - Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Abraham sebenarnya sedang ada pada batasannya, ia hampir putus asa, dia nyatakan kepada Tuhan, cukuplah baginya mempunya Ismail. Namun Tuhan mengupgrade iman Abraham. Tuhan menyatakan kembali akan perjanjianNya kepada Abraham, tentang anak yang dijanjikan Tuhan, sehingga iman Abraham naik kembali.
*Dua Macam Iman!*
*1) Iman Sekalipun (Daniel 3:16-18).*
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memiliki “iman sekalipun.” Sekalipun mereka dimasukkan dalam api yang menyala-nyala, mereka tidak menyangkal akan iman percayanya kepada Tuhan. Dari mana dapat “iman sekalipun”? Itu adalah kemurahan yang dari Tuhan.
*2) Iman Mengandalkan Tuhan (1 Samuel 17:45).*
Daud mengandalkan Tuhan saat berperang melawan Goliat. “Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.” Iman yang mengandalkan Tuhan itulah yang akan membuat setiap kita mengalahkan goliat-goliat di dalam hidup kita.
*2. NO LIMIT HOPE (PENGHARAPAN TANPA BATAS)*
Roma 5:5 - “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Firman Tuhan nyatakan bahwa pengharapan itu tidak mengecewakan.
Ibrani 6:19-20 - Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya. Pengharapan itu seperti sauh. Pengharapan pada manusia itu sia-sia. Tetapi pengharapan pada Tuhan itu tidak pernah sia-sia.
*3. NO LIMIT LOVE (CINTA TANPA BATAS)*
Roma 4:18 - “Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,...”
Yohanes 3:16 - “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”
Cintanya Tuhan itu luar biasa. Cinta itulah yang ditaruh dalam hidup kita. Sehingga kita mampu mencintai Tuhan. Dan bisa mengasihi sesama. Kita bisa mengampuni orang-orang yang menyakiti kita.
*CONTOH TENTANG KASIH TANPA BATAS - KISAH ANAK BUNGSU (Lukas 15: 20-23)*
Anak bungsu ini telah berbuat dosa, tetapi ketika ia bertobat dan kembali kepada bapanya, maka berikut inilah yang terjadi:
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita
Bapa tidak menghukum anak bungsu itu, tetapi ia memberikan jubah, cincin, sepatu dan pesta yang meriah untuknya. Jubah, cincin dan sepatu itu kok pas dipakai si Bungsu, milik siapakah itu? Bukankah ketika si bungsu pergi meninggalkan ayahnya semua warisan sudah diambilnya? Semua itu sengaja bapanya siapkan untuk si bungsu. Bapa mengangkat anak bungsu itu di posisi yang semula. Inilah bukti dari kasih tanpa batas.
Mari bangun kehausan akan firman Tuhan sehingga lahir di dalam hidup kita iman yang tanpa batas, pengharapan yang tanpa batas dan kasih yang tanpa batas sehingga akhirnya setiap kita bisa mencapai puncak destiny.
Disarikan dari kotbah Ev. Nany Susanty di Ibadah Raya Kemah Daud Ministries pada tanggal 20 Oktober 2019.
*KEMAH DAUD MINISTRIES*
*Ps Nany Susanty SH*
Bisa atau tidakkah kita itu mencapai no limit? Kalau dengan kekuatan kita sendiri, pasti tidak bisa, tetapi karena kekuatan Tuhan, kita bisa melewati limit atau batas kita. Jadi, dengan kekuatan Tuhan, kita bisa menembus batasan kita dan mencapai puncak. Kita bisa mencapai great destiny kita.
*BAGAIMANA KITA BISA MENCAPAI PUNCAK?*
Kita bisa mencapai puncak jikalau ada Firman Allah di dalam hati kita.
*Mazmur 37:31 - “Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah.”*
Psalms 37:31 (MSG) - His heart pumps God's Word like blood through his veins; his feet are as sure as a cat's. (Terjemahan bebas: Hatinya memompa Firman Tuhan seperti darah melalui nadinya;...)
Kalau firman Allah ada dalam hidup kita, itu seperti jantung yang memompa darah, mengalir ke seluruh tubuh, sehingga seluruh anggota tubuh kita bisa bergerak. Setiap manusia itu punya batas, ada titik jenuh, tetapi dengan kekuatan Tuhan kita bisa melewati batas kita. Dengan memperkatakan dan merenungkan firman Tuhan itu siang-dan malam, kita akan terus memiliki iman yang kuat sehingga kekuatan Tuhan terus mengalir di dalam hidup kita. Saudaraku, untuk mencapai puncak maka tambahkanlah ketiga hal ini yaitu
*1. NO LIMIT FAITH (IMAN TANPA BATAS)*
Roma 4:18-21 - Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Abraham sebenarnya sedang ada pada batasannya, ia hampir putus asa, dia nyatakan kepada Tuhan, cukuplah baginya mempunya Ismail. Namun Tuhan mengupgrade iman Abraham. Tuhan menyatakan kembali akan perjanjianNya kepada Abraham, tentang anak yang dijanjikan Tuhan, sehingga iman Abraham naik kembali.
*Dua Macam Iman!*
*1) Iman Sekalipun (Daniel 3:16-18).*
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memiliki “iman sekalipun.” Sekalipun mereka dimasukkan dalam api yang menyala-nyala, mereka tidak menyangkal akan iman percayanya kepada Tuhan. Dari mana dapat “iman sekalipun”? Itu adalah kemurahan yang dari Tuhan.
*2) Iman Mengandalkan Tuhan (1 Samuel 17:45).*
Daud mengandalkan Tuhan saat berperang melawan Goliat. “Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.” Iman yang mengandalkan Tuhan itulah yang akan membuat setiap kita mengalahkan goliat-goliat di dalam hidup kita.
*2. NO LIMIT HOPE (PENGHARAPAN TANPA BATAS)*
Roma 5:5 - “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Firman Tuhan nyatakan bahwa pengharapan itu tidak mengecewakan.
Ibrani 6:19-20 - Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya. Pengharapan itu seperti sauh. Pengharapan pada manusia itu sia-sia. Tetapi pengharapan pada Tuhan itu tidak pernah sia-sia.
*3. NO LIMIT LOVE (CINTA TANPA BATAS)*
Roma 4:18 - “Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,...”
Yohanes 3:16 - “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”
Cintanya Tuhan itu luar biasa. Cinta itulah yang ditaruh dalam hidup kita. Sehingga kita mampu mencintai Tuhan. Dan bisa mengasihi sesama. Kita bisa mengampuni orang-orang yang menyakiti kita.
*CONTOH TENTANG KASIH TANPA BATAS - KISAH ANAK BUNGSU (Lukas 15: 20-23)*
Anak bungsu ini telah berbuat dosa, tetapi ketika ia bertobat dan kembali kepada bapanya, maka berikut inilah yang terjadi:
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita
Bapa tidak menghukum anak bungsu itu, tetapi ia memberikan jubah, cincin, sepatu dan pesta yang meriah untuknya. Jubah, cincin dan sepatu itu kok pas dipakai si Bungsu, milik siapakah itu? Bukankah ketika si bungsu pergi meninggalkan ayahnya semua warisan sudah diambilnya? Semua itu sengaja bapanya siapkan untuk si bungsu. Bapa mengangkat anak bungsu itu di posisi yang semula. Inilah bukti dari kasih tanpa batas.
Mari bangun kehausan akan firman Tuhan sehingga lahir di dalam hidup kita iman yang tanpa batas, pengharapan yang tanpa batas dan kasih yang tanpa batas sehingga akhirnya setiap kita bisa mencapai puncak destiny.
Disarikan dari kotbah Ev. Nany Susanty di Ibadah Raya Kemah Daud Ministries pada tanggal 20 Oktober 2019.
Komentar
Posting Komentar