SAYAP KESEMBUHAN
*SAYAP KESEMBUHAN*
*Joshua Ivan Sudrajat*
*Maleakhi 4:2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.*
Shalom
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat, Sore ini Roh Kudus memberikan Rhema *Sayap Kesembuhan*
Disaat saya mengalami kejenuhan, saya tidak mau stagnan, saya mau sayap-sayap saya mengalami kesembuhan.
Saya bisa terbang tinggi dengan Sayap Anugerah dan Sayap Iman.
Saya Mempelajari Sayap agar saya Terbang ke Great Destiny yang Tuhan sediakan dalam hidup saya.
Dilihat dari sudut pandang biologi, burung memiliki susunan tulang rangka yang ringan, bahkan ada burung yang berat tulangnya lebih ringan dari berat seluruh bulu di tubuhnya. Meski sangat ringan, tulang rangka burung begitu kuat. Inilah salah satu alasan kenapa burung memiliki kemampuan untuk terbang di udara. Bagian tulang burung yang paling besar dan paling berat adalah pada dada dan bahunya, yang berfungsi untuk menambah kekuatan sayap. Burung memiliki susunan otot yang kuat. Tulang yang kuat tidak ada artinya jika tidak didukung oleh susunan otot yang kuat juga. Otot-otot ini mampu mengendalikan sayapnya dengan baik.
Faktor lain yang menjelaskan kenapa burung bisa terbang adalah kecepatan burung itu sendiri. Semakin cepat gerakan si burung maka akan semakin tinggi terbangnya. Dan cara untuk mempercepat gerakannya tentu saja dengan mengepakkan sayapnya lebih cepat. Bayangkan apabila ada salah satu bagian atau lebih dari rangka tulang atau susunan otot dari sayap burung mengalami kerusakan, maka apa yang akan terjadi? Sudah pasti burung itu akan mengalami kesulitan untuk terbang. Dan ketika burung tidak dapat terbang, maka sudah pasti ia akan mengalami ancaman untuk ditangkap atau dimangsa oleh binatang lain.
Tuhan seringkali menggunakan ilustrasi berbagai binatang dalam menjelaskan suatu tindakan atau sikap yang harus dilakukan oleh manusia, khususnya umat Tuhan, dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya. Salah satu contoh binatang yang sering digunakan adalah burung. Bahkan Tuhan memilih burung rajawali, bukan burung-burung yang lain, sebagai contoh untuk menggambarkan bagaimana seharusnya umat Tuhan bersikap.
Rajawali adalah contoh ideal seekor burung yang tahu bersikap tepat ketika badai datang menghadang perjalanannya. Sering diceritakan bagaimana rajawali akan semakin naik terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya ketika badai datang, sehingga posisinya berada di ketinggian jauh di atas badai. Dibutuhkan kekuatan struktur tulang dan otot untuk menopang kerja sepasang sayap agar seekor burung dapat terbang dengan baik.
Ayat di atas merupakan janji Tuhan kepada umat-Nya bahwa Ia akan memulihkan kondisi umat-Nya menjelang datangnya hari Tuhan. Ada pemulihan pada “sayap” yang Tuhan akan lakukan. Dan inilah yang sekaligus yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Ada kerusakan atau kesakitan yang dialami umat Tuhan pada bagian “sayapnya” sehingga mereka tidak berfungsi dengan baik. Namun saat ini Tuhan akan melakukan kesembuhan pada “sayap-sayap” umat-Nya, sehingga dapat terbang tinggi dalam mengatasi berbagai rintangan dan badai.
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar kesembuhan pada “sayap” terjadi, di antaranya adalah:
(1). Hidup takut akan Tuhan
Mal. 4:2A Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.
Kalau kita perhatikan di dalam ayat sebelumnya, yaitu ayat 1, di situ Tuhan jelas sekali mengatakan bahwa Ia sangat menentang orang-orang yang hidup gegabah dan orang-orang yang berbuat fasik. Mereka adalah orang-orang yang pada waktunya akan mengalami penghukuman. Bahkan mereka digambarkan seperti jerami yang terbakar di perapian. Namun sebaliknya, orang yang takut akan nama Tuhan akan mengalami kesembuhan pada sayapnya. Jadi, proses kesembuhan yang akan Tuhan lakukan dimulai ketika kita menjalani hidup yang takut akan nama Tuhan, bukan hidup dalam kefasikan.
Orang yang berbuat fasik adalah orang yang dalam kehidupan ini mengetahui kebenaran, tetapi dia tidak mau melakukan kebenaran itu dalam hidupnya. Dia tahu bahwa firman Tuhan itu baik dan benar, namun dia tidak pernah mau melakukan firman itu dalam kehidupannya. Dia mengerti bahwa beribadah kepada Tuhan itu adalah benar, namun dia lebih memilih mengikuti rasa malasnya daripada datang beribadah kepada Tuhan. Dia tahu bahwa sesuatu itu adalah hal yang berdosa, namun dia memilih untuk tetap melakukannya karena memberi keuntungan dan kenikmatan diri.
Kesembuhan yang terjadi atas bangsa Israel selalu dimulai ketika mereka menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak berkenan di mata Tuhan, dan memutuskan untuk melakukan apa yang firman Tuhan katakan.
(2). Menanti-nantikan Tuhan
Yes. 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam di situ, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu bertahan hidup hingga umur 120 tahun, sebagaimana normalnya rajawali hidup.
Seperti rajawali, orang percaya perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna rontok dan menanti-nantikan dengan sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia, relakan proses kesembuhan itu berlangsung. Tempat yang paling tepat untuk menanti-nantikan Tuhan adalah duduk diam di hadirat-Nya. Milikilah waktu pribadi untuk menjalin keintiman bersama Bapa di Sorga.
Mari umat Tuhan, seiring dengan padatnya aktifitas yang kita lakukan, seringkali tanpa disadari mungkin ada bagian-bagian dari “sayap” kita yang perlu diperbaharui kekuatannya. Lemahnya kekuatan sebuah sayap, membuat seseorang kurang cakap ketika mengatasi berbagai rintangan dan badai dalam kehidupan. Luangkan waktu untuk menjalin keintiman bersama-Nya.
Tuhan Yesus memberkati!
Amin
24 Oktober 2019
Joshua Ivan Sudrajat
*Joshua Ivan Sudrajat*
*Maleakhi 4:2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.*
Shalom
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat, Sore ini Roh Kudus memberikan Rhema *Sayap Kesembuhan*
Disaat saya mengalami kejenuhan, saya tidak mau stagnan, saya mau sayap-sayap saya mengalami kesembuhan.
Saya bisa terbang tinggi dengan Sayap Anugerah dan Sayap Iman.
Saya Mempelajari Sayap agar saya Terbang ke Great Destiny yang Tuhan sediakan dalam hidup saya.
Dilihat dari sudut pandang biologi, burung memiliki susunan tulang rangka yang ringan, bahkan ada burung yang berat tulangnya lebih ringan dari berat seluruh bulu di tubuhnya. Meski sangat ringan, tulang rangka burung begitu kuat. Inilah salah satu alasan kenapa burung memiliki kemampuan untuk terbang di udara. Bagian tulang burung yang paling besar dan paling berat adalah pada dada dan bahunya, yang berfungsi untuk menambah kekuatan sayap. Burung memiliki susunan otot yang kuat. Tulang yang kuat tidak ada artinya jika tidak didukung oleh susunan otot yang kuat juga. Otot-otot ini mampu mengendalikan sayapnya dengan baik.
Faktor lain yang menjelaskan kenapa burung bisa terbang adalah kecepatan burung itu sendiri. Semakin cepat gerakan si burung maka akan semakin tinggi terbangnya. Dan cara untuk mempercepat gerakannya tentu saja dengan mengepakkan sayapnya lebih cepat. Bayangkan apabila ada salah satu bagian atau lebih dari rangka tulang atau susunan otot dari sayap burung mengalami kerusakan, maka apa yang akan terjadi? Sudah pasti burung itu akan mengalami kesulitan untuk terbang. Dan ketika burung tidak dapat terbang, maka sudah pasti ia akan mengalami ancaman untuk ditangkap atau dimangsa oleh binatang lain.
Tuhan seringkali menggunakan ilustrasi berbagai binatang dalam menjelaskan suatu tindakan atau sikap yang harus dilakukan oleh manusia, khususnya umat Tuhan, dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya. Salah satu contoh binatang yang sering digunakan adalah burung. Bahkan Tuhan memilih burung rajawali, bukan burung-burung yang lain, sebagai contoh untuk menggambarkan bagaimana seharusnya umat Tuhan bersikap.
Rajawali adalah contoh ideal seekor burung yang tahu bersikap tepat ketika badai datang menghadang perjalanannya. Sering diceritakan bagaimana rajawali akan semakin naik terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya ketika badai datang, sehingga posisinya berada di ketinggian jauh di atas badai. Dibutuhkan kekuatan struktur tulang dan otot untuk menopang kerja sepasang sayap agar seekor burung dapat terbang dengan baik.
Ayat di atas merupakan janji Tuhan kepada umat-Nya bahwa Ia akan memulihkan kondisi umat-Nya menjelang datangnya hari Tuhan. Ada pemulihan pada “sayap” yang Tuhan akan lakukan. Dan inilah yang sekaligus yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Ada kerusakan atau kesakitan yang dialami umat Tuhan pada bagian “sayapnya” sehingga mereka tidak berfungsi dengan baik. Namun saat ini Tuhan akan melakukan kesembuhan pada “sayap-sayap” umat-Nya, sehingga dapat terbang tinggi dalam mengatasi berbagai rintangan dan badai.
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar kesembuhan pada “sayap” terjadi, di antaranya adalah:
(1). Hidup takut akan Tuhan
Mal. 4:2A Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.
Kalau kita perhatikan di dalam ayat sebelumnya, yaitu ayat 1, di situ Tuhan jelas sekali mengatakan bahwa Ia sangat menentang orang-orang yang hidup gegabah dan orang-orang yang berbuat fasik. Mereka adalah orang-orang yang pada waktunya akan mengalami penghukuman. Bahkan mereka digambarkan seperti jerami yang terbakar di perapian. Namun sebaliknya, orang yang takut akan nama Tuhan akan mengalami kesembuhan pada sayapnya. Jadi, proses kesembuhan yang akan Tuhan lakukan dimulai ketika kita menjalani hidup yang takut akan nama Tuhan, bukan hidup dalam kefasikan.
Orang yang berbuat fasik adalah orang yang dalam kehidupan ini mengetahui kebenaran, tetapi dia tidak mau melakukan kebenaran itu dalam hidupnya. Dia tahu bahwa firman Tuhan itu baik dan benar, namun dia tidak pernah mau melakukan firman itu dalam kehidupannya. Dia mengerti bahwa beribadah kepada Tuhan itu adalah benar, namun dia lebih memilih mengikuti rasa malasnya daripada datang beribadah kepada Tuhan. Dia tahu bahwa sesuatu itu adalah hal yang berdosa, namun dia memilih untuk tetap melakukannya karena memberi keuntungan dan kenikmatan diri.
Kesembuhan yang terjadi atas bangsa Israel selalu dimulai ketika mereka menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak berkenan di mata Tuhan, dan memutuskan untuk melakukan apa yang firman Tuhan katakan.
(2). Menanti-nantikan Tuhan
Yes. 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam di situ, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu bertahan hidup hingga umur 120 tahun, sebagaimana normalnya rajawali hidup.
Seperti rajawali, orang percaya perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna rontok dan menanti-nantikan dengan sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia, relakan proses kesembuhan itu berlangsung. Tempat yang paling tepat untuk menanti-nantikan Tuhan adalah duduk diam di hadirat-Nya. Milikilah waktu pribadi untuk menjalin keintiman bersama Bapa di Sorga.
Mari umat Tuhan, seiring dengan padatnya aktifitas yang kita lakukan, seringkali tanpa disadari mungkin ada bagian-bagian dari “sayap” kita yang perlu diperbaharui kekuatannya. Lemahnya kekuatan sebuah sayap, membuat seseorang kurang cakap ketika mengatasi berbagai rintangan dan badai dalam kehidupan. Luangkan waktu untuk menjalin keintiman bersama-Nya.
Tuhan Yesus memberkati!
Amin
24 Oktober 2019
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar