HIDUP DALAM PERJANJIAN DAN JAMINAN TUHAN
*HIDUP DALAM PERJANJIAN DAN JAMINAN TUHAN*
*Ps Lukas Yoesianto*
Adalah lebih baik jikalau kita hidup dalam perjanjian dan jaminan Tuhan. Abraham adalah teladan kita. Saat Tuhan memanggilnya sehingga ia mengikat perjanjian dengannya, dia tidak pernah mau keluar dari rencana Tuhan, meskipun dalam pengikutannya kepada Tuhan hidupnya tidak sempurna. Di dalam kelemahannya dia tetap ada di dalam rencana Allah.
Saudaraku, ada waktunya kita bimbang dan ragu; kerohanian kita menurun dan dingin. Namun Tuhan tidak pernah menarik mundur rencanaNya atas hidup kita. Dalam keadaan apapun Roh Tuhan tetap memimpin dan menolong kita. Sekalipun Abraham bukan orang yang sempurna, namun dalam keterbatasannya dia tetap ada dalam rencana Allah.
Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Percayalah, Tuhan pasti akan mereka-reka segala perkara sehingga hanya yang baik yang terjadi di dalam hidup kita; walau hal yang buruk sekalipun, Tuhan sanggup mengubahnya menjadi kebaikan dalam hidup kita.
1 Korintus 2:9
Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Dua ayat di atas akan berlaku bagi kita yang mengasihi Allah dan hidup dalam rencana Allah. Marilah kita bersama-sama untuk mengasihiNya dan terhisap di dalam rencanaNya maka keajaibanNya pasti terjadi di dalam hidup kita.
*BELAJAR DARI HIDUP LOT*
*1. Lot Menikmati Perjanjian Berkat dan Jaminan Tuhan Bersama Abraham (Kejadian 12:1-4).*
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
Hari itu Abraham berumur 70 tahun saat menerima perjanjian berkat dari Tuhan. Dan Abraham mengajak Lot seperti yang disampaikan oleh firmanNya. Dampaknya adalah ketika Abraham diberkati Tuhan maka kehidupan Lot-pun ikut diberkati dengan luar biasa (Kejadian 13:5-6). Dia mulai melihat bahwa janji Tuhan kepada Abraham mulai berlaku du dalam kehidupannya (Kejadian 13:1-4).
*2. Lot Keluar dari Perjanjian dan Jaminan Tuhan (Kejadian 13:7-10).*
Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
Sekian tahun sebelumnya; Lot mendengarkan perjanjian Tuhan dengan Abraham. Namun hari itu dia lupa dengan perjanjian Tuhan yang dia dengar dari Abraham; dia memilih yang baik menurut apa yang dilihatnya bukan berdasarkan janji Tuhan. Ketika Lot diberkati dan menjadi makmur maka Alkitab menceritakan bahwa para gembala Abram dan para gembala Lot terjadi perkelahian.
Ketika Abraham menawarkan kepada Lot untuk memisahkan diri, seharusnya Lot tidak langsung menerima tawaran tersebut, sehingga ia tidak terpisah dengan Abraham dan tidak keluar dari perjanjian dan jaminan Tuhan. Namun, ketika Lot diberkati dan menjadi kaya, hatinya berubah. Begitu ada tawaran untuk memisahkan diri, Lot langsung melayangkan matanya, melihat yang baik berdasarkan pemandangannya sendiri. Ia memilih Sodom dan Gomora.
Kalau hidup saudara sudah jauh lebih baik, janganlah menjadi tinggi hati. Jangan keluar dari perjanjian Tuhan. Kalau hidup kita sudah enak hari-hari ini; ingatlah darimana kita diambil. Janganlah kita mengatakan, "dulu aku mencari Engkau, sekarang aku mengatur Tuhan." Mari cek hati kita saat kita memberi buah sulung, persepuluhan maupun persembahan pada waktu dulu dengan sekarang; apakah hati kita tetap sama dan tidak berubah. Kita memberikan persembahan kepada Tuhan dengan hati yang takut akan Tuhan dan rasa syukur, bukan dengan hati yang sombong.
*3. Akibat Keluar dari Perjanjian dan Jaminan Tuhan*
*Lot Ditawan (Kejadian 14:11-16)*
Saat itu Sodom dan Gomora diserang musuh, raja mereka ditawan, harta kekayaan mereka dirampas dan Lot pun ikut ditawan. Sampai disini Lot tetap tidak mengerti dan tidak sadar. Abraham telah berusaha membebaskan Lot, namun Lot tidak bertobat, tidak kembali masuk dalam perjanjian Tuhan.
*Lot Melahirkan Generasi yang Jahat (Kejadian 19:36-38)*
Sodom dan Gomora telah dihancurkan oleh Tuhan. Istri Lot telah menjadi tiang garam, dan dalam kisah selanjutnya terjadilah perzinahan antara Lot dan kedua anaknya. Mereka akhirnya melahirkan bangsa Amon dan Moab yang menjadi musuh bebuyutan bangsa Israel keturunan dari Abraham. Lihat Ulangan 23:3-4, 2 Petrus 2:6-8, Mazmur 83:5-8.
Saat Lot keluar dari proteksi Tuhan, keluar dari rencana Tuhan, keluar dari kasih karunia Tuhan maka hidupnya menjadi pahit. Selanjutnya hidupnya dan keturunannya memusuhi rencana Allah yang diberikan kepada Abraham.
*Ibrani 12:15*
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Berkat terbaik adalah hidup dalam kasih karunia Tuhan, hidup dalam panggilan dan jaminan Tuhan; karena itu milikilah hati untuk mengejarnya dan janganlah pernah berpikir untuk keluar dari panggilanNya karena ujungnya kebinasaan.
Disarikan dari kotbah Bapak Ir. Lukas Yoesianto di Ibadah Raya Kemah Daud Ministries Jogja pada tanggal 17 November 2019.
*Ps Lukas Yoesianto*
Adalah lebih baik jikalau kita hidup dalam perjanjian dan jaminan Tuhan. Abraham adalah teladan kita. Saat Tuhan memanggilnya sehingga ia mengikat perjanjian dengannya, dia tidak pernah mau keluar dari rencana Tuhan, meskipun dalam pengikutannya kepada Tuhan hidupnya tidak sempurna. Di dalam kelemahannya dia tetap ada di dalam rencana Allah.
Saudaraku, ada waktunya kita bimbang dan ragu; kerohanian kita menurun dan dingin. Namun Tuhan tidak pernah menarik mundur rencanaNya atas hidup kita. Dalam keadaan apapun Roh Tuhan tetap memimpin dan menolong kita. Sekalipun Abraham bukan orang yang sempurna, namun dalam keterbatasannya dia tetap ada dalam rencana Allah.
Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Percayalah, Tuhan pasti akan mereka-reka segala perkara sehingga hanya yang baik yang terjadi di dalam hidup kita; walau hal yang buruk sekalipun, Tuhan sanggup mengubahnya menjadi kebaikan dalam hidup kita.
1 Korintus 2:9
Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Dua ayat di atas akan berlaku bagi kita yang mengasihi Allah dan hidup dalam rencana Allah. Marilah kita bersama-sama untuk mengasihiNya dan terhisap di dalam rencanaNya maka keajaibanNya pasti terjadi di dalam hidup kita.
*BELAJAR DARI HIDUP LOT*
*1. Lot Menikmati Perjanjian Berkat dan Jaminan Tuhan Bersama Abraham (Kejadian 12:1-4).*
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
Hari itu Abraham berumur 70 tahun saat menerima perjanjian berkat dari Tuhan. Dan Abraham mengajak Lot seperti yang disampaikan oleh firmanNya. Dampaknya adalah ketika Abraham diberkati Tuhan maka kehidupan Lot-pun ikut diberkati dengan luar biasa (Kejadian 13:5-6). Dia mulai melihat bahwa janji Tuhan kepada Abraham mulai berlaku du dalam kehidupannya (Kejadian 13:1-4).
*2. Lot Keluar dari Perjanjian dan Jaminan Tuhan (Kejadian 13:7-10).*
Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
Sekian tahun sebelumnya; Lot mendengarkan perjanjian Tuhan dengan Abraham. Namun hari itu dia lupa dengan perjanjian Tuhan yang dia dengar dari Abraham; dia memilih yang baik menurut apa yang dilihatnya bukan berdasarkan janji Tuhan. Ketika Lot diberkati dan menjadi makmur maka Alkitab menceritakan bahwa para gembala Abram dan para gembala Lot terjadi perkelahian.
Ketika Abraham menawarkan kepada Lot untuk memisahkan diri, seharusnya Lot tidak langsung menerima tawaran tersebut, sehingga ia tidak terpisah dengan Abraham dan tidak keluar dari perjanjian dan jaminan Tuhan. Namun, ketika Lot diberkati dan menjadi kaya, hatinya berubah. Begitu ada tawaran untuk memisahkan diri, Lot langsung melayangkan matanya, melihat yang baik berdasarkan pemandangannya sendiri. Ia memilih Sodom dan Gomora.
Kalau hidup saudara sudah jauh lebih baik, janganlah menjadi tinggi hati. Jangan keluar dari perjanjian Tuhan. Kalau hidup kita sudah enak hari-hari ini; ingatlah darimana kita diambil. Janganlah kita mengatakan, "dulu aku mencari Engkau, sekarang aku mengatur Tuhan." Mari cek hati kita saat kita memberi buah sulung, persepuluhan maupun persembahan pada waktu dulu dengan sekarang; apakah hati kita tetap sama dan tidak berubah. Kita memberikan persembahan kepada Tuhan dengan hati yang takut akan Tuhan dan rasa syukur, bukan dengan hati yang sombong.
*3. Akibat Keluar dari Perjanjian dan Jaminan Tuhan*
*Lot Ditawan (Kejadian 14:11-16)*
Saat itu Sodom dan Gomora diserang musuh, raja mereka ditawan, harta kekayaan mereka dirampas dan Lot pun ikut ditawan. Sampai disini Lot tetap tidak mengerti dan tidak sadar. Abraham telah berusaha membebaskan Lot, namun Lot tidak bertobat, tidak kembali masuk dalam perjanjian Tuhan.
*Lot Melahirkan Generasi yang Jahat (Kejadian 19:36-38)*
Sodom dan Gomora telah dihancurkan oleh Tuhan. Istri Lot telah menjadi tiang garam, dan dalam kisah selanjutnya terjadilah perzinahan antara Lot dan kedua anaknya. Mereka akhirnya melahirkan bangsa Amon dan Moab yang menjadi musuh bebuyutan bangsa Israel keturunan dari Abraham. Lihat Ulangan 23:3-4, 2 Petrus 2:6-8, Mazmur 83:5-8.
Saat Lot keluar dari proteksi Tuhan, keluar dari rencana Tuhan, keluar dari kasih karunia Tuhan maka hidupnya menjadi pahit. Selanjutnya hidupnya dan keturunannya memusuhi rencana Allah yang diberikan kepada Abraham.
*Ibrani 12:15*
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Berkat terbaik adalah hidup dalam kasih karunia Tuhan, hidup dalam panggilan dan jaminan Tuhan; karena itu milikilah hati untuk mengejarnya dan janganlah pernah berpikir untuk keluar dari panggilanNya karena ujungnya kebinasaan.
Disarikan dari kotbah Bapak Ir. Lukas Yoesianto di Ibadah Raya Kemah Daud Ministries Jogja pada tanggal 17 November 2019.
Komentar
Posting Komentar