JEHOVAH TSEBA'OTH
JEHOVAH TSEBA'OTH
Message ini adalah kelanjutan dari message kemarin.
8. Akulah Jehova Tseba'oth - Panglima balatentara Tuhan (Yosua 5:14)
Ketika Israel harus menghadapi tembok Yerikho, suatu aura kemustahilan segera meliputi seluruh bangsa. Tapi Yosua sebagai pemimpin baru di Israel sudah banyak belajar dan mengalami bahwa tidak ada hal yang mustahil bagi Tuhan!
Yosua segera mencari wajah Tuhan untuk menerima arahan spesifik dari-Nya; dia tahu jika Tuhan sudah memberi perintah, tidak mungkin Tuhan hanya berdiam diri di saat mereka menghadapi tantangan dalam merealisasikan kehendak Tuhan tersebut. Jadi Yosua menyendiri untuk menghubungkan dirinya dengan keberadaan Tuhan! Dan Tuhan pun menyatakan Diri-Nya kepada Yosua sebagai Jehova Tseba'oth, sebagai Panglima bala tentara Sorga. Yosua hanya perlu mengikuti arahan yang Tuhan berikan karena perang untuk menaklukkan benteng Yerikho adalah peperangan yang diinisiatifi oleh Tuhan sendiri dan Dia juga yang akan mengerjakannya hingga tuntas!
Demikian juga bagi kita pada saat ini. Ada tugas yang Tuhan sudah berikan untuk kita (gereja-Nya) dapat memasuki berbagai domain yang ada di kehidupan sehari-hari kita dan menaklukkannya bagi kerajaan Sorga. Sudah tentu tugas ini layak disebut sebagai sebuah 'Mission Impossible' karena jika dibandingkan dengan orang-orang fasik 'di luar sana', kita sama sekali tidak akan pernah bisa bersaing; mereka memiliki semua yang dibutuhkan untuk bisa tetap 'ada di atas angin' - mulai dari posisi, potensi, skill, kreativitas, kemampuan, koneksi dll. Suatu keadaan yang sama seperti saat Israel harus menaklukkan tembok Yerikho yang tebal temboknya saja sudah cukup untuk difungsikan menjadi suatu rumah (Yosua 2:15).
Tapi saat Yosua mengalami penyingkapan atau pewahyuan tentang Tuhan sebagai Jehova Tseba'oth, dan ia mengikuti arahan yang Tuhan berikan secara akurat - seaneh apa pun arahan tersebut, saat mereka bersorak - seperti arahan yang Tuhan berikan maka tembok Yerikho pun roboh (Yosua 6:20)!
Saya meyakini, jika Tuhan sudah memberi perintah untuk kita, Gereja-Nya dapat mengambil alih berbagai domain dalam dunia ini, maka Dia pula yang akan berperang bagi kita! Yang harus kita lakukan hanyalah terus membangun dasar keyakinan dan sudut pandang kita selaras dengan prinsip-prinsip tentang keberadaan-Nya yang tidak pernah berubah! Jika di masa dahulu Dia berperang melawan tembok Yerikho, maka saya yakin, Dia pun masih tetap siap untuk berperang bagi kita dalam usaha kita menaklukkan Yerikho-Yerikho yang terus menghadang kita dalam menyelesaikan kehendak atau rencana-Nya!
Kita memasuki berbagai domain yang ada dalam kehidupan sehari-hari, bukan dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri; kita mengikuti arahan Roh-Nya! Kita menaklukkan berbagai domain yang ada dan menghadirkan realita kerajaan di sana, bukan dengan mengandalkan kemampuan lahiriah kita, tapi dengan kita menghubungkan diri kepada keberadaan Tuhan yang selalu siap berperang bagi kita! #AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
Message ini adalah kelanjutan dari message kemarin.
8. Akulah Jehova Tseba'oth - Panglima balatentara Tuhan (Yosua 5:14)
Ketika Israel harus menghadapi tembok Yerikho, suatu aura kemustahilan segera meliputi seluruh bangsa. Tapi Yosua sebagai pemimpin baru di Israel sudah banyak belajar dan mengalami bahwa tidak ada hal yang mustahil bagi Tuhan!
Yosua segera mencari wajah Tuhan untuk menerima arahan spesifik dari-Nya; dia tahu jika Tuhan sudah memberi perintah, tidak mungkin Tuhan hanya berdiam diri di saat mereka menghadapi tantangan dalam merealisasikan kehendak Tuhan tersebut. Jadi Yosua menyendiri untuk menghubungkan dirinya dengan keberadaan Tuhan! Dan Tuhan pun menyatakan Diri-Nya kepada Yosua sebagai Jehova Tseba'oth, sebagai Panglima bala tentara Sorga. Yosua hanya perlu mengikuti arahan yang Tuhan berikan karena perang untuk menaklukkan benteng Yerikho adalah peperangan yang diinisiatifi oleh Tuhan sendiri dan Dia juga yang akan mengerjakannya hingga tuntas!
Demikian juga bagi kita pada saat ini. Ada tugas yang Tuhan sudah berikan untuk kita (gereja-Nya) dapat memasuki berbagai domain yang ada di kehidupan sehari-hari kita dan menaklukkannya bagi kerajaan Sorga. Sudah tentu tugas ini layak disebut sebagai sebuah 'Mission Impossible' karena jika dibandingkan dengan orang-orang fasik 'di luar sana', kita sama sekali tidak akan pernah bisa bersaing; mereka memiliki semua yang dibutuhkan untuk bisa tetap 'ada di atas angin' - mulai dari posisi, potensi, skill, kreativitas, kemampuan, koneksi dll. Suatu keadaan yang sama seperti saat Israel harus menaklukkan tembok Yerikho yang tebal temboknya saja sudah cukup untuk difungsikan menjadi suatu rumah (Yosua 2:15).
Tapi saat Yosua mengalami penyingkapan atau pewahyuan tentang Tuhan sebagai Jehova Tseba'oth, dan ia mengikuti arahan yang Tuhan berikan secara akurat - seaneh apa pun arahan tersebut, saat mereka bersorak - seperti arahan yang Tuhan berikan maka tembok Yerikho pun roboh (Yosua 6:20)!
Saya meyakini, jika Tuhan sudah memberi perintah untuk kita, Gereja-Nya dapat mengambil alih berbagai domain dalam dunia ini, maka Dia pula yang akan berperang bagi kita! Yang harus kita lakukan hanyalah terus membangun dasar keyakinan dan sudut pandang kita selaras dengan prinsip-prinsip tentang keberadaan-Nya yang tidak pernah berubah! Jika di masa dahulu Dia berperang melawan tembok Yerikho, maka saya yakin, Dia pun masih tetap siap untuk berperang bagi kita dalam usaha kita menaklukkan Yerikho-Yerikho yang terus menghadang kita dalam menyelesaikan kehendak atau rencana-Nya!
Kita memasuki berbagai domain yang ada dalam kehidupan sehari-hari, bukan dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri; kita mengikuti arahan Roh-Nya! Kita menaklukkan berbagai domain yang ada dan menghadirkan realita kerajaan di sana, bukan dengan mengandalkan kemampuan lahiriah kita, tapi dengan kita menghubungkan diri kepada keberadaan Tuhan yang selalu siap berperang bagi kita! #AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
Komentar
Posting Komentar