MASUK RUANG RAHASIA TUHAN
MASUK RUANG RAHASIA TUHAN
IBADAH RAYA MINGGU, 01 DESEMBER 2019
Pdt. Lukas Yoesianto
Tanpa kita sadari, kerohanian kita berjalan secara mendatar, membosankan, dan hanya rutinitas agamawi. Ini bisa terjadi di banyak bagian hidup kita, seperti di dalam doa-doa, penyembahan, pembacaan firman, pelayanan, pemberian persembahan & perpuluhan, bahkan pelayanan kepada jiwa-jiwa.
Tanpa sadar kita menurunkan derajat semua aktifitas kerohanian kita. Kita sekedar merasa lega jika sudah membaca firman, lega jika sudah ibadah hari Minggu, lega jika sudah melayani, dan setelah itu selesai tanpa ada sesuatu yang ilahi dari Tuhan. Penyembahan menjadi sekedar aktifitas keagamawian daripada menikmati hubungan yang intim dengan Tuhan. Membaca Alkitab hanya sekedar membaca menghabiskan pasal-pasal yang terdaftar di Freedom Life, tanpa ada kegairahan dan keinginan untuk menangkap pesan Tuhan dari firman yang kita baca.
Dua hal yang harus kita lakukan supaya kita tidak terjebak pada kehidupan agamawi adalah:
1. Miliki Hubungan Pribadi dengan Tuhan.
Kalau kita rindu kerohanian kita sehari-hari mengalami pertumbuhan maka bangunlah hubungan pribadi dengan Tuhan supaya akan ada hal-hal ajaib yang terjadi di dalam hidup kita. Jadikanlah segala sesuatu yang kita lakukan seperti untuk Tuhan, Raja di atas segala raja. Kita lakukan segala sesuatu dengan segenap hati dan dengan pengertian yang benar bahwa kita sedang melayani seorang Raja. Jangan seperti orang-orang Farisi, mereka hanya menjalankan perintah manusia tanpa mengasihi Allah. Hatinya jauh dari Allah.
Matius 15:7-9
Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Markus 7:5-8
Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
2. Masuk Ruang Rahasia Tuhan
Lukas 10:39-42
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Maria memiliki komitmen untuk duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataanNya. Maria masuk dalam ruang rahasia Tuhan; di tengah kesibukan orang-orang yang menyediakan pesta, Maria masuk ruang pribadi untuk bertemu Tuhan dan mendengar semua yang diperkatakan oleh Tuhan.
Saat kita menyembah Tuhan, di tengah riuh rendah dan banyaknya orang, kita harus punya kemampuan untuk menyelinap masuk dalam tempat rahasia Tuhan, the secret place, dan mendengarkan suaraNya.
Yohanes 12:1-3
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Maria melakukan yang orang lain tidak mengerti. Ada yang berkata bahwa apa yang dilakukan Maria adalah pemborosan. Namun sesungguhnya yang dilakukan Maria adalah tindakan yang sangat mulia untuk mempersiapkan kematian Yesus. Petanyaannya, dari mana Maria tahu hal-hal yang akan terjadi sementara yang lain tidak tahu dan salah mengerti? Maria tahu karena ia duduk dekat mendengarkan perkataan Yesus, jadi ia tahu rahasia yang akan terjadi yaitu bahwa sebelum Yesus disalibkan, harus ada yang meminyaki Yesus. Akibat tindakan Maria ini, dimanapun injil diberitakan, kisah tentang Maria ini juga disebut.
Ketika kita masuk ruang rahasia Tuhan, mendengarkan suaraNya, selanjutnya kita harus segera bertindak seperti yang Tuhan perintahkan. Pada waktu kita bertindak, mungkin orang lain akan salah mengerti, tidak mendukung kita, mempertanyakan hal-hal yang kita lakukan, bahkan kalau memungkinkan menghentikan langkah kita. Jika hal itu terjadi, kita harus tetap melangkah untuk melakukan kehendakNya
IBADAH RAYA MINGGU, 01 DESEMBER 2019
Pdt. Lukas Yoesianto
Tanpa kita sadari, kerohanian kita berjalan secara mendatar, membosankan, dan hanya rutinitas agamawi. Ini bisa terjadi di banyak bagian hidup kita, seperti di dalam doa-doa, penyembahan, pembacaan firman, pelayanan, pemberian persembahan & perpuluhan, bahkan pelayanan kepada jiwa-jiwa.
Tanpa sadar kita menurunkan derajat semua aktifitas kerohanian kita. Kita sekedar merasa lega jika sudah membaca firman, lega jika sudah ibadah hari Minggu, lega jika sudah melayani, dan setelah itu selesai tanpa ada sesuatu yang ilahi dari Tuhan. Penyembahan menjadi sekedar aktifitas keagamawian daripada menikmati hubungan yang intim dengan Tuhan. Membaca Alkitab hanya sekedar membaca menghabiskan pasal-pasal yang terdaftar di Freedom Life, tanpa ada kegairahan dan keinginan untuk menangkap pesan Tuhan dari firman yang kita baca.
Dua hal yang harus kita lakukan supaya kita tidak terjebak pada kehidupan agamawi adalah:
1. Miliki Hubungan Pribadi dengan Tuhan.
Kalau kita rindu kerohanian kita sehari-hari mengalami pertumbuhan maka bangunlah hubungan pribadi dengan Tuhan supaya akan ada hal-hal ajaib yang terjadi di dalam hidup kita. Jadikanlah segala sesuatu yang kita lakukan seperti untuk Tuhan, Raja di atas segala raja. Kita lakukan segala sesuatu dengan segenap hati dan dengan pengertian yang benar bahwa kita sedang melayani seorang Raja. Jangan seperti orang-orang Farisi, mereka hanya menjalankan perintah manusia tanpa mengasihi Allah. Hatinya jauh dari Allah.
Matius 15:7-9
Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Markus 7:5-8
Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
2. Masuk Ruang Rahasia Tuhan
Lukas 10:39-42
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Maria memiliki komitmen untuk duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataanNya. Maria masuk dalam ruang rahasia Tuhan; di tengah kesibukan orang-orang yang menyediakan pesta, Maria masuk ruang pribadi untuk bertemu Tuhan dan mendengar semua yang diperkatakan oleh Tuhan.
Saat kita menyembah Tuhan, di tengah riuh rendah dan banyaknya orang, kita harus punya kemampuan untuk menyelinap masuk dalam tempat rahasia Tuhan, the secret place, dan mendengarkan suaraNya.
Yohanes 12:1-3
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Maria melakukan yang orang lain tidak mengerti. Ada yang berkata bahwa apa yang dilakukan Maria adalah pemborosan. Namun sesungguhnya yang dilakukan Maria adalah tindakan yang sangat mulia untuk mempersiapkan kematian Yesus. Petanyaannya, dari mana Maria tahu hal-hal yang akan terjadi sementara yang lain tidak tahu dan salah mengerti? Maria tahu karena ia duduk dekat mendengarkan perkataan Yesus, jadi ia tahu rahasia yang akan terjadi yaitu bahwa sebelum Yesus disalibkan, harus ada yang meminyaki Yesus. Akibat tindakan Maria ini, dimanapun injil diberitakan, kisah tentang Maria ini juga disebut.
Ketika kita masuk ruang rahasia Tuhan, mendengarkan suaraNya, selanjutnya kita harus segera bertindak seperti yang Tuhan perintahkan. Pada waktu kita bertindak, mungkin orang lain akan salah mengerti, tidak mendukung kita, mempertanyakan hal-hal yang kita lakukan, bahkan kalau memungkinkan menghentikan langkah kita. Jika hal itu terjadi, kita harus tetap melangkah untuk melakukan kehendakNya
Komentar
Posting Komentar