PANGGILAN SEBAGAI PENARI TUHAN
*Panggilan Sebagai Penari Tuhan*
*Dari : Berbagai Sumber*
Panggilan sebagai penari merupakan panggilan yang sangat berharga. Setiap kali kita menari setiap sel-sel dalam tubuh kita sedang menyembah dan mengagungkan Tuhan. Firman Tuhan berkata bahwa Dia mencari penyembah-penyembah yang menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Karena itu biarlah saat kita menari, kita memberikan tubuh kita sebagai persembahan kepada Tuhan, menyembah Tuhan dengan segenap hati, segenap kekuatan, dan segenap hidup kita sehingga setiap sel dalam tubuh kita bergerak dan menyembah Tuhan. Dan lakukan semuanya dengan pimpinan Roh Kudus yang diam di dalam kita. Tarian profetik adalah hasil ketaatan kita melakukan Firman yang Tuhan taruh dalam hati kita sebagai rhema dan kita mengungkapkannya melalui sebuah tarian.
Panggilan sebagai penari tidak dibatasi oleh usia, jenis kelamin, maupun status pernikahan. Siapapun dan umur berapa, sudah menikah atau belum, atau yang sudah mempunyai anak sekalipun dapat menari dan memberikan yang terbaik untuk Tuhan baik dia laki maupun perempuan. Contoh dalam Alkitab: Miriam dan Daud.
Panggilan sebagai penari adalah panggilan yang kekal. Saat kita menghadap Tuhan di surga, kita masih akan tetap menari dan menari untuk Tuhan, karena itu ijinkan Tuhan mengerjakan banyak hal dalam hidup kita, untuk memurnikan dan melengkapi kita, untuk membuat kita semakin indah di hadapanNya. Biarlah pada waktu Tuhan menekan kita yang keluar adalah kemanisan dan ucapan syukur.
Panggilan kita sebagai penari adalah untuk menyembah, tersungkur, dan menari melompat di hadapan Tuhan. Tarian kita bukan untuk sebuah show atau untuk dipuji oleh manusia. Biarlah hati hamba dan jubah kerendahan hati selalu kita kenakan, membawa semua pujian, hormat, dan kemuliaan untuk Yesus, kekasih, Bapa, Tuhan dan Raja kita.
Bagaimana Menjadi Penari Allah
Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi.
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
(Roma 10:9-10)
Alasan kita menari adalah karena kita mengasihi Tuhan, menghargai pengorbanan Yesus di kayu salib yang membawa kita pada keselamatan dan hidup yang kekal. Biarlah lewat tarian kita banyak jiwa diselamatkan.
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya
(Filipi 3:10)
Penuh dengan Roh Kudus
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
(Matius 3:11)
Pada saat kita menari, kita sedang melakukan tindakan profetik. Roh Kudus yang akan mengajarkan kepada kita bagaimana melakukan tindakan profetik, formasi, atau strategi yang ada di hati Tuhan. Karena itu mari kita belajar untuk mendengar suara Tuhan dan menangkap hatiNya.
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
(Yohanes 14:26)
Mintalah kepada Roh Kudus untuk memberikan pengertian, supaya tarian kita bisa tepat seperti yang Tuhan mau.
Memiliki keintiman dengan Tuhan
Biarlah setiap tarian kita lahir dari keintiman kita dengan Tuhan. Sumber setiap tarian kita adalah Tuhan. Karena itu biarlah membaca Firman Tuhan dan berdoa menjadi bagian penting dalam hidup kita. Sediakan waktu untuk masuk hadirat Tuhan melalui tarian pribadi untuk menyenangkan hati Tuhan.
Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur!
(Kidung Agung 1:4)
"Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
(Kidung Agung 6:10)
Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
(Kidung Agung 6:13)
Kidung Agung merupakan kitab keintiman yang menggambarkan bagaimana Tuhan mencintai kita dan bagaimana kita memuji-muji cintaNya yang lebih dari anggur. Kita sebagai mempelaiNya yang digambarkan dengan bala tentara dengan panji-panji dan tari-tarian perang.
Menjaga kekudusan
Tarian adalah pelayanan yang menggunakan tubuh kita untuk menyembah Tuhan. Karena itu kita harus menjaga kekudusan roh jiwa dan tubuh kita.
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, —dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan. (I Tawarikh 16:29)
Disembuhkan dari luka batin
Ada spirit yang dikeluarkan dalam setiap tarian. Apapun yang kita tarikan akan mengeluarkan spirit. Misalnya: Breakdance mengeluarkan spirit pemberontakan, Jaipong mengeluarkan spirit perjinahan, tarian hip hop mengeluarkan spirit masa bodoh dan urakan.
Spirit tarian lahir dari penarinya. Bila kita menari dengan sakit hati dan kemarahan maka yang mengalir adalah spirit pemberontakan dan kebencian. Karena itu mari kita memilih untuk melepaskan pengampunan, melepaskan kemarahan, dendam dan sakit hati. Dan biarlah kasih Tuhan yang menyembuhkan hati kita sehingga kita dapat menari dengan spirit yang benar, yang akan mengalirkan kekudusan, kebenaran, kasih, sukacita, kelembutan, dan kekuatan untuk berperang.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
(Kolose 3:13)
Hati seorang murid
Sebagai penari kita harus mempunyai hati seorang murid yang selalu mau belajar, mau mendengar pengajaran, sehingga tarian kita dapat memberikan semangat kepada orang yang letih lesu.
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
(Yesaya 50:4)
Juga dikatakan bahwa Tuhan akan mempertajam pendengaran kita. Biarlah hari demi hari kita makin tajam dalam mendengar suara Tuhan, karena Dialah Guru, Gembala, Bapa, Kekasih, Sahabat, Raja, dan Panglima Perang kita.
Hati hamba dan Kerendahan hati
Tarian adalah pelayanan yang hampir selalu kelihatan di depan orang, sehingga sering mendapat pujian manusia. Biarlah hati kita jangan tertuju dengan pujian manusia yang akan membuat kita jatuh dalam dosa kesombongan. Ingat Lucifer, dia dulu adalah malaikat pujian penyembahan dan tarian di Sorga tetapi dibuang oleh Tuhan karena jatuh dalam kesombongan. (Yehezkiel 28:12-19). Kalahkan kesombongan dengan hati hamba dan kerendahan hati.
Tunduk pada pemimpin
Dalam satu tim biasanya ada pemimpin. Kepemimpinan yang Yesus ajarkan adalah kepemimpinan yang melayani. Dalam tarian juga bila seorang pemimpin memberikan teladan untuk melayani maka seluruh tim akan berusaha untuk saling melayani sehingga terjalin kasih dan persatuan yang indah.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
(Matius 23:11)
Belajar untuk mentaati dan tunduk kepada pemimpin karena mereka adalah orang yang berjaga-jaga dan bertanggung jawab atas jiwa kita.
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
(Ibrani 13:17)
Menari dengan hati dan passion
Dengan berjalannya waktu tarian kita bisa menjadi hanya rutinitas belaka. Tapi Tuhan sedang menantikan tarian yang lahir dari hati yang mengasihi Tuhan dan berkobar-kobar dengan api Roh Kudus. Tarian yang lahir dari cinta kita kepada Tuhan. Seringkali Tuhan membawa kita dalam peremukan supaya Dia bisa menanamkan benih belas kasihan dalam hidup kita.
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
(Kidung Agung 8:6)
Hang my locket around your neck, wear my ring on your finger. Love is invincible facing danger and death. Passion laughs at the terrors of hell. The fire of love stops at nothing—it sweeps everything before it.
(So 8:6)
Tuhan merindukan kita menari dengan cinta yang mula-mula kepadaNya. Cinta mula-mula akan membuat kita bertahan walaupun menghadapi bahaya atau kematian sekalipun. Passion atau gelora cinta akan menertawakan semua teror dari neraka. Teror itu mungkin berkata bahwa kita tidak layak untuk menari, kita tidak cukup indah untuk menari, tetapi passion membuat kita menertawakan semua teror itu dan terus menari sampai lawatan datang atas Indonesia, sampai tarian itu di jalan-jalan. Jika kita memiliki api cinta yang menyala-nyala, tantangan apapun tidak akan membuat kita berhenti menari.
Oleh karena Anugerah Tuhan
JIS
*Dari : Berbagai Sumber*
Panggilan sebagai penari merupakan panggilan yang sangat berharga. Setiap kali kita menari setiap sel-sel dalam tubuh kita sedang menyembah dan mengagungkan Tuhan. Firman Tuhan berkata bahwa Dia mencari penyembah-penyembah yang menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Karena itu biarlah saat kita menari, kita memberikan tubuh kita sebagai persembahan kepada Tuhan, menyembah Tuhan dengan segenap hati, segenap kekuatan, dan segenap hidup kita sehingga setiap sel dalam tubuh kita bergerak dan menyembah Tuhan. Dan lakukan semuanya dengan pimpinan Roh Kudus yang diam di dalam kita. Tarian profetik adalah hasil ketaatan kita melakukan Firman yang Tuhan taruh dalam hati kita sebagai rhema dan kita mengungkapkannya melalui sebuah tarian.
Panggilan sebagai penari tidak dibatasi oleh usia, jenis kelamin, maupun status pernikahan. Siapapun dan umur berapa, sudah menikah atau belum, atau yang sudah mempunyai anak sekalipun dapat menari dan memberikan yang terbaik untuk Tuhan baik dia laki maupun perempuan. Contoh dalam Alkitab: Miriam dan Daud.
Panggilan sebagai penari adalah panggilan yang kekal. Saat kita menghadap Tuhan di surga, kita masih akan tetap menari dan menari untuk Tuhan, karena itu ijinkan Tuhan mengerjakan banyak hal dalam hidup kita, untuk memurnikan dan melengkapi kita, untuk membuat kita semakin indah di hadapanNya. Biarlah pada waktu Tuhan menekan kita yang keluar adalah kemanisan dan ucapan syukur.
Panggilan kita sebagai penari adalah untuk menyembah, tersungkur, dan menari melompat di hadapan Tuhan. Tarian kita bukan untuk sebuah show atau untuk dipuji oleh manusia. Biarlah hati hamba dan jubah kerendahan hati selalu kita kenakan, membawa semua pujian, hormat, dan kemuliaan untuk Yesus, kekasih, Bapa, Tuhan dan Raja kita.
Bagaimana Menjadi Penari Allah
Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi.
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
(Roma 10:9-10)
Alasan kita menari adalah karena kita mengasihi Tuhan, menghargai pengorbanan Yesus di kayu salib yang membawa kita pada keselamatan dan hidup yang kekal. Biarlah lewat tarian kita banyak jiwa diselamatkan.
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya
(Filipi 3:10)
Penuh dengan Roh Kudus
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
(Matius 3:11)
Pada saat kita menari, kita sedang melakukan tindakan profetik. Roh Kudus yang akan mengajarkan kepada kita bagaimana melakukan tindakan profetik, formasi, atau strategi yang ada di hati Tuhan. Karena itu mari kita belajar untuk mendengar suara Tuhan dan menangkap hatiNya.
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
(Yohanes 14:26)
Mintalah kepada Roh Kudus untuk memberikan pengertian, supaya tarian kita bisa tepat seperti yang Tuhan mau.
Memiliki keintiman dengan Tuhan
Biarlah setiap tarian kita lahir dari keintiman kita dengan Tuhan. Sumber setiap tarian kita adalah Tuhan. Karena itu biarlah membaca Firman Tuhan dan berdoa menjadi bagian penting dalam hidup kita. Sediakan waktu untuk masuk hadirat Tuhan melalui tarian pribadi untuk menyenangkan hati Tuhan.
Sang raja telah membawa aku ke dalam maligai-maligainya. Kami akan bersorak-sorai dan bergembira karena engkau, kami akan memuji cintamu lebih dari pada anggur!
(Kidung Agung 1:4)
"Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
(Kidung Agung 6:10)
Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
(Kidung Agung 6:13)
Kidung Agung merupakan kitab keintiman yang menggambarkan bagaimana Tuhan mencintai kita dan bagaimana kita memuji-muji cintaNya yang lebih dari anggur. Kita sebagai mempelaiNya yang digambarkan dengan bala tentara dengan panji-panji dan tari-tarian perang.
Menjaga kekudusan
Tarian adalah pelayanan yang menggunakan tubuh kita untuk menyembah Tuhan. Karena itu kita harus menjaga kekudusan roh jiwa dan tubuh kita.
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, —dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan. (I Tawarikh 16:29)
Disembuhkan dari luka batin
Ada spirit yang dikeluarkan dalam setiap tarian. Apapun yang kita tarikan akan mengeluarkan spirit. Misalnya: Breakdance mengeluarkan spirit pemberontakan, Jaipong mengeluarkan spirit perjinahan, tarian hip hop mengeluarkan spirit masa bodoh dan urakan.
Spirit tarian lahir dari penarinya. Bila kita menari dengan sakit hati dan kemarahan maka yang mengalir adalah spirit pemberontakan dan kebencian. Karena itu mari kita memilih untuk melepaskan pengampunan, melepaskan kemarahan, dendam dan sakit hati. Dan biarlah kasih Tuhan yang menyembuhkan hati kita sehingga kita dapat menari dengan spirit yang benar, yang akan mengalirkan kekudusan, kebenaran, kasih, sukacita, kelembutan, dan kekuatan untuk berperang.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
(Kolose 3:13)
Hati seorang murid
Sebagai penari kita harus mempunyai hati seorang murid yang selalu mau belajar, mau mendengar pengajaran, sehingga tarian kita dapat memberikan semangat kepada orang yang letih lesu.
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
(Yesaya 50:4)
Juga dikatakan bahwa Tuhan akan mempertajam pendengaran kita. Biarlah hari demi hari kita makin tajam dalam mendengar suara Tuhan, karena Dialah Guru, Gembala, Bapa, Kekasih, Sahabat, Raja, dan Panglima Perang kita.
Hati hamba dan Kerendahan hati
Tarian adalah pelayanan yang hampir selalu kelihatan di depan orang, sehingga sering mendapat pujian manusia. Biarlah hati kita jangan tertuju dengan pujian manusia yang akan membuat kita jatuh dalam dosa kesombongan. Ingat Lucifer, dia dulu adalah malaikat pujian penyembahan dan tarian di Sorga tetapi dibuang oleh Tuhan karena jatuh dalam kesombongan. (Yehezkiel 28:12-19). Kalahkan kesombongan dengan hati hamba dan kerendahan hati.
Tunduk pada pemimpin
Dalam satu tim biasanya ada pemimpin. Kepemimpinan yang Yesus ajarkan adalah kepemimpinan yang melayani. Dalam tarian juga bila seorang pemimpin memberikan teladan untuk melayani maka seluruh tim akan berusaha untuk saling melayani sehingga terjalin kasih dan persatuan yang indah.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
(Matius 23:11)
Belajar untuk mentaati dan tunduk kepada pemimpin karena mereka adalah orang yang berjaga-jaga dan bertanggung jawab atas jiwa kita.
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
(Ibrani 13:17)
Menari dengan hati dan passion
Dengan berjalannya waktu tarian kita bisa menjadi hanya rutinitas belaka. Tapi Tuhan sedang menantikan tarian yang lahir dari hati yang mengasihi Tuhan dan berkobar-kobar dengan api Roh Kudus. Tarian yang lahir dari cinta kita kepada Tuhan. Seringkali Tuhan membawa kita dalam peremukan supaya Dia bisa menanamkan benih belas kasihan dalam hidup kita.
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
(Kidung Agung 8:6)
Hang my locket around your neck, wear my ring on your finger. Love is invincible facing danger and death. Passion laughs at the terrors of hell. The fire of love stops at nothing—it sweeps everything before it.
(So 8:6)
Tuhan merindukan kita menari dengan cinta yang mula-mula kepadaNya. Cinta mula-mula akan membuat kita bertahan walaupun menghadapi bahaya atau kematian sekalipun. Passion atau gelora cinta akan menertawakan semua teror dari neraka. Teror itu mungkin berkata bahwa kita tidak layak untuk menari, kita tidak cukup indah untuk menari, tetapi passion membuat kita menertawakan semua teror itu dan terus menari sampai lawatan datang atas Indonesia, sampai tarian itu di jalan-jalan. Jika kita memiliki api cinta yang menyala-nyala, tantangan apapun tidak akan membuat kita berhenti menari.
Oleh karena Anugerah Tuhan
JIS
Komentar
Posting Komentar