MENEROBOS BERSAMA TUHAN
MENEROBOS BERSAMA TUHAN
Masalah, kesulitan, halangan, rintangan, problema yang kita hadapi sebenarnya menunjukkan bahwa kita memerlukan adanya TEROBOSAN yang akan membereskan semua masalah itu. Sebagai umat Tuhan kita sangat beruntung karena Allah kita adalah Allah yang BERKUASA untuk membuat terobosan-terobosan luar biasa dalam hidup kita! Sebesar apapun masalah kita, sesulit apapun kondisi yang kita hadapi, Tuhan akan selalu sanggup untuk menyatakan kuasa-Nya bagi kita. Sebab itu kita harus memiliki sikap yang benar sehingga kita dapat melihat dan menikmati terobosan yang dikerjakan oleh Allah.
MENGIZINKAN ALLAH MENJADI KEPALA BARISAN
Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, TUHAN sendiri di kepala barisan mereka! Mikha 2:13
Terobosan terjadi bukan karena kekuatan dan kehebatan kita. Terobosan yang sejati hanya dapat terjadi karena karya Allah yang luar biasa. Sebab itu kita harus mengizinkan Allah menjadi KEPALA BARISANdan kita taat akan perintah-Nya! Pada praktiknya, menempatkan Allah menjadi kepala barisan dapat kita lakukan seperti berikut:
1: Bertanya-tanya pada Tuhan SEBELUM bertindak
Ketika menghadapi musuh yang mengepung, Daud selalu bertanya-tanya pada Tuhan. Meskipun Daud sudah pernah mengalahkan musuh yang sama, sekalipun Daud sudah memiliki begitu banyak pengalaman dalam peperangan, namun Daud selalu bertanya-tanya pada Tuhan karena yang menjadi kepala barisanadalah Tuhan dan bukan dirinya sendiri. Daud tidak mau menganggap dirinya sebagai kepala barisan, hanya Tuhan yang patut menjadi kepala barisan. Hasilnya sungguh luar biasa! Allah mengerjakan terobosan bagi Daud sehingga Daud dapat berkata: TUHAN telah menerobos musuhku di depanku seperti air menerobos 2Sam5:20.
Dalam kehidupan sehari-hari, dalam tiap masalah yang kita temui, dalam tiap kesulitan yang kita alami, kita harus menempatkan Tuhan sebagai kepala barisan. Sekalipun menghadapi masalah yang kelihatannya identik dan sudah pernah kita atasi sebelumnya, namun kita perlu selalu bertanya-tanya pada Tuhan karena yang menjadi kepala BUKANNYA kita melainkan Tuhan! Seorang prajurit yang bertindak terlalu berani dan melangkahi komandannya tidak akan mendapat kehormatan tetapi justru kekalahan dan hukuman. Terobosan ilahi hanya dapat terjadi kalau Tuhan yang menjadi kepala barisan. Mujizat air menjadi anggur di Kana terjadi karena pasangan tersebut mengundang Tuhan Yesus ke acara perkawinan mereka Yoh2:2. Mata kapak yang terjatuh ke dalam air akhirnya ditemukan kembali karena salah seorang rombongan nabi mengajak Elisa bersama-sama dengan mereka 2Raj6:3. Menyerahkan setiap agenda kita ke dalam tangan Tuhan dan mendoakannya adalah wujud nyata menempatkan Tuhan Yesus sebagai kepala barisan. Mengawali segala sesuatu dengan doa adalah tindakan praktis yang dapat kita kerjakan sebagai pengakuan kita bahwa Tuhan harus menjadi kepala barisan. Selama Tuhan berada di kepala barisan maka kita akan melihat terobosan-terobosan terjadi dalam hidup kita.
2: Memperbaiki kembali arah langkah yang terlanjur salah
Ada kalanya mungkin seorang lupa bertanya-tanya pada Tuhan dan terlanjur bertindak dengan caranya sendiri. Daud pun juga pernah mengalami hal yang sama. Ketika menghadapi Nabal yang menjengkelkan, hampir saja Daud ingin membuat terobosan dengan caranya sendiri. Untungnya Daud peka akan suara Tuhan yang disampaikan melalui Abigail dan Daud menahan diri untuk berdiam dalam hadirat Allah 1Sam25:25-26. Hasilnya sungguh luar biasa! Tuhan sendiri yang bertindak bagi Daud dan pasukannya, Nabal akhirnya mati bukan karena pembalasan Daud melainkan karena Tuhan yang bertindak 1Sam25:37-38.
Karena kasih-Nya Tuhan ingin selalu mengingatkan dan menegur kita. Jangan abaikan teguran Tuhan. Jangan remehkan nasehat yang Tuhan sampaikan pada kita melalui hamba-hamba-Nya. Jangan malu ataupun merasa gengsi untuk memperbaiki setiap kesalahan ataupun kekeliruan yang terlanjur kita buat. Menjadikan Tuhan sebagai kepala barisan berarti mau dengan rendah hati mengakui dan memperbaiki kesalahan yang ada. Jangan bertahan dan mengeraskan hati pada arah langkah yang salah. Semakin lama mengeraskan hati maka semakin jauh tersesat dan semakin dalam terjerumus. Saat Tuhan menjadi kepala barisan maka kita akan menerima terobosan ilahi, pembelaan Allah yang kuat, pertolongan Allah yang tuntas! Terobosan terjadi di dalam KETAATAN.
BELAJAR BERDIAM DALAM HADIRAT TUHAN
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Yesaya 30:15
Sebelum Daud melihat terobosan yang dikerjakan Allah, pertama-tama Daud harus belajar untuk menahan emosinya, membatalkan strategi yang sudah disusunnya, menarik kembali pasukannya, dan berdiam dalam kemahnya, SEKALIPUN semua hal itu pastilah sangat tidak nyaman bagi kedaginganDaud. Berdiam diri dalam hadirat Tuhan memang kadang tidak mudah untuk dilakukan. Sebab itu kita harus belajar dan melatih diri untuk dapat melakukannya seperti yang diinginkan oleh Tuhan. Dalam kitab Yesaya, kita diingatkan untuk tinggal diam, bukan hanya satu kali melainkan dua kali. Ada dua hal penting yang harus diperhatikan saat seseorang tinggal diam. Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk tinggal diam dengan pasif dan bermalas-malasan. Ada maksud penting di balik perintah Tuhan untuk tinggal diam.
Masalah, kesulitan, halangan, rintangan, problema yang kita hadapi sebenarnya menunjukkan bahwa kita memerlukan adanya TEROBOSAN yang akan membereskan semua masalah itu. Sebagai umat Tuhan kita sangat beruntung karena Allah kita adalah Allah yang BERKUASA untuk membuat terobosan-terobosan luar biasa dalam hidup kita! Sebesar apapun masalah kita, sesulit apapun kondisi yang kita hadapi, Tuhan akan selalu sanggup untuk menyatakan kuasa-Nya bagi kita. Sebab itu kita harus memiliki sikap yang benar sehingga kita dapat melihat dan menikmati terobosan yang dikerjakan oleh Allah.
MENGIZINKAN ALLAH MENJADI KEPALA BARISAN
Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, TUHAN sendiri di kepala barisan mereka! Mikha 2:13
Terobosan terjadi bukan karena kekuatan dan kehebatan kita. Terobosan yang sejati hanya dapat terjadi karena karya Allah yang luar biasa. Sebab itu kita harus mengizinkan Allah menjadi KEPALA BARISANdan kita taat akan perintah-Nya! Pada praktiknya, menempatkan Allah menjadi kepala barisan dapat kita lakukan seperti berikut:
1: Bertanya-tanya pada Tuhan SEBELUM bertindak
Ketika menghadapi musuh yang mengepung, Daud selalu bertanya-tanya pada Tuhan. Meskipun Daud sudah pernah mengalahkan musuh yang sama, sekalipun Daud sudah memiliki begitu banyak pengalaman dalam peperangan, namun Daud selalu bertanya-tanya pada Tuhan karena yang menjadi kepala barisanadalah Tuhan dan bukan dirinya sendiri. Daud tidak mau menganggap dirinya sebagai kepala barisan, hanya Tuhan yang patut menjadi kepala barisan. Hasilnya sungguh luar biasa! Allah mengerjakan terobosan bagi Daud sehingga Daud dapat berkata: TUHAN telah menerobos musuhku di depanku seperti air menerobos 2Sam5:20.
Dalam kehidupan sehari-hari, dalam tiap masalah yang kita temui, dalam tiap kesulitan yang kita alami, kita harus menempatkan Tuhan sebagai kepala barisan. Sekalipun menghadapi masalah yang kelihatannya identik dan sudah pernah kita atasi sebelumnya, namun kita perlu selalu bertanya-tanya pada Tuhan karena yang menjadi kepala BUKANNYA kita melainkan Tuhan! Seorang prajurit yang bertindak terlalu berani dan melangkahi komandannya tidak akan mendapat kehormatan tetapi justru kekalahan dan hukuman. Terobosan ilahi hanya dapat terjadi kalau Tuhan yang menjadi kepala barisan. Mujizat air menjadi anggur di Kana terjadi karena pasangan tersebut mengundang Tuhan Yesus ke acara perkawinan mereka Yoh2:2. Mata kapak yang terjatuh ke dalam air akhirnya ditemukan kembali karena salah seorang rombongan nabi mengajak Elisa bersama-sama dengan mereka 2Raj6:3. Menyerahkan setiap agenda kita ke dalam tangan Tuhan dan mendoakannya adalah wujud nyata menempatkan Tuhan Yesus sebagai kepala barisan. Mengawali segala sesuatu dengan doa adalah tindakan praktis yang dapat kita kerjakan sebagai pengakuan kita bahwa Tuhan harus menjadi kepala barisan. Selama Tuhan berada di kepala barisan maka kita akan melihat terobosan-terobosan terjadi dalam hidup kita.
2: Memperbaiki kembali arah langkah yang terlanjur salah
Ada kalanya mungkin seorang lupa bertanya-tanya pada Tuhan dan terlanjur bertindak dengan caranya sendiri. Daud pun juga pernah mengalami hal yang sama. Ketika menghadapi Nabal yang menjengkelkan, hampir saja Daud ingin membuat terobosan dengan caranya sendiri. Untungnya Daud peka akan suara Tuhan yang disampaikan melalui Abigail dan Daud menahan diri untuk berdiam dalam hadirat Allah 1Sam25:25-26. Hasilnya sungguh luar biasa! Tuhan sendiri yang bertindak bagi Daud dan pasukannya, Nabal akhirnya mati bukan karena pembalasan Daud melainkan karena Tuhan yang bertindak 1Sam25:37-38.
Karena kasih-Nya Tuhan ingin selalu mengingatkan dan menegur kita. Jangan abaikan teguran Tuhan. Jangan remehkan nasehat yang Tuhan sampaikan pada kita melalui hamba-hamba-Nya. Jangan malu ataupun merasa gengsi untuk memperbaiki setiap kesalahan ataupun kekeliruan yang terlanjur kita buat. Menjadikan Tuhan sebagai kepala barisan berarti mau dengan rendah hati mengakui dan memperbaiki kesalahan yang ada. Jangan bertahan dan mengeraskan hati pada arah langkah yang salah. Semakin lama mengeraskan hati maka semakin jauh tersesat dan semakin dalam terjerumus. Saat Tuhan menjadi kepala barisan maka kita akan menerima terobosan ilahi, pembelaan Allah yang kuat, pertolongan Allah yang tuntas! Terobosan terjadi di dalam KETAATAN.
BELAJAR BERDIAM DALAM HADIRAT TUHAN
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Yesaya 30:15
Sebelum Daud melihat terobosan yang dikerjakan Allah, pertama-tama Daud harus belajar untuk menahan emosinya, membatalkan strategi yang sudah disusunnya, menarik kembali pasukannya, dan berdiam dalam kemahnya, SEKALIPUN semua hal itu pastilah sangat tidak nyaman bagi kedaginganDaud. Berdiam diri dalam hadirat Tuhan memang kadang tidak mudah untuk dilakukan. Sebab itu kita harus belajar dan melatih diri untuk dapat melakukannya seperti yang diinginkan oleh Tuhan. Dalam kitab Yesaya, kita diingatkan untuk tinggal diam, bukan hanya satu kali melainkan dua kali. Ada dua hal penting yang harus diperhatikan saat seseorang tinggal diam. Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk tinggal diam dengan pasif dan bermalas-malasan. Ada maksud penting di balik perintah Tuhan untuk tinggal diam.
Yang pertama, Tuhan mengajar umat-Nya untuk bertobat dan tinggal diam. Penting sekali untuk memeriksa diri sendiri di saat kita menghadapi masalah Mzm139:23-24. Terobosan tidak akan pernah diterima apabila kita berada dalam posisi yang keliru! Bertobat adalah langkah pertama yang harus dilakukan apabila seseorang melakukan sesuatu yang keliru di hadapan Tuhan. Berdiam diri dalam hadirat Allah akan MEMBONGKAR kesalahan dan MENGINSAFKAN seseorang akan dosanya karena kuasa kasih Roh Kudus Yoh16:8 dan kuasa kasih Firman Tuhan 2Tim3:16 akan mengerjakan hal itu. Tanpa tinggal diam maka seseorang akan sangat sulit menyadari kesalahannya di hadapan Tuhan. Justru saat kita mengambil waktu untuk tinggal diam maka kita mengizinkan Tuhan untuk berbicara dan mengoreksi kita.
Yang kedua, Tuhan menyuruh kita tinggal diam untuk belajar percaya. Dalam tinggal tenang dan percaya kita akan mendapatkan kekuatan ilahi yang akan menerobos setiap permasalahan kita. Sangat perlu untuk membiasakan diri menjadi tenang dan berdoa 1Pet4:7. Diperlukan penguasaan diri sehingga kita dapat menenangkan diri dan mulai berdoa, membangun hubungan yang intim bersama dengan Tuhan. Menguasai diri untuk mengatur kesibukan kita. Menguasai diri untuk tidak terlalu khawatir dengan banyak hal karena kekhawatiran akan memboroskan waktu kita. Menguasai diri untuk mengatur prioritas sehingga kita dapat tinggal tenang dan berdoa. Dalam tinggal tenang di hadapan Tuhan maka kita dapat menguatkan kepercayaan kita. Sebagai umat Tuhan, kita dapat menguatkan kepercayaan melalui kebenaran Firman yang kita baca dan renungkan Rom10:17. Iman yang kokoh hanya akan datang dari kebenaran Firman Tuhan yang menjadi rhema dalam hidup kita.
MENAKLUKKAN HIKMAT DIRI SENDIRI DI BAWAH PERINTAH ALLAH
Tetapi kamu enggan, kamu berkata: “Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi. Yesaya 30:16
Seringkali manusia justru meremehkan resep jitu yang diberikan oleh Tuhan. Makin lama mempertahankan kebenaran diri sendiri maka makin lama pula melihat dan menerima terobosan ilahi! Makin banyak usaha keangkuhan diri sendiri maka makin banyak pula masalah yang akan ditemui!
Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! Yesaya 30:18
Allah yang Maha Kasih sebenarnya sangat ingin, bahkan Dia menanti-nantikan saatnya untuk menunjukkan kasih-Nya pada kita. Segala hikmat diri sendiri yang dibangun dalam keangkuhan manusia bagaikan benteng-benteng yang justru memperlambat cara kerja Allah 2Kor10:4-5. Kita perlu lebih banyak belajar merendahkan diri di bawah tangan Allah yang kuat, berdiam dalam hadirat kasih Allah, tidak lagi mengandalkan kekuatan diri sendiri, dan mengizinkan Allah melanjutkan karya-Nya dalam hidup kita.
Tuhan tidak ingin melihat umat-Nya terus berada dalam lembah air mata. Karena kasih-Nya Tuhan ingin menjawab seruan doa kita. Tuhan ingin memimpin bahkan menuntun setiap langkah hidup kita, membawa kita menikmati berkat-berkat-Nya yang limpah Yes30:19-26. Marilah kita tetap bahkan selalu mengizinkan Sang Gembala Agung menuntun tiap langkah hidup kita. Pegang tangan-Nya lebih erat, dengarkan suara-Nya lebih sungguh-sungguh, taati Firman-Nya lebih serius, maka kita akan melihat karya kasih Allah yang luar biasa itu akan mengerjakan terobosan demi terobosan dalam hidup kita dan mengubahkan kita dari kemuliaan pada kemuliaan 2Kor3:18. AMIN.
Komentar
Posting Komentar