MENGENAL SIAPA YANG SUDAH MATI UNTUK KITA
*MENGENAL SIAPA YANG SUDAH MATI UNTUK KITA*
*IBADAH JUMAT AGUNG ONLINE*
*JKI SHEKINAH GLORY*
*JUMAT 10 APRIL 2020*
Kita akan belajar mengenal siapa yang sudah mati bagi kita. Mengenal berbeda dari tahu. Ada orang banyak tahu Tuhan Yesus tapi tidak mengenalNya. Mengenal berkaitan dengan hubungan. Semakin akrab dengan seseorang semakin ia dekat, itu disebut mengenal. Ada banyak orang yang hanya tahu Tuhan Yesus tapi tetap ketakutan. Padahal roh ketakutan bukan berasal dari Tuhan. Bila seseorang masih ketakutan berarti orang itu tidak mengenal Tuhan. sangat disayangkan karena Firman berkata mengenal Yang Maha Kudus adalah Pengertian (Amsal 9:10). Pengertian ini penting karena membuat kita mengerti bahwa maksud Tuhan tidak pernah jahat. Pengertian ini hanya lahir dari pengenalan.
Hari-hari ini seharusnya gereja bangkit menjadi terang, berdoa bagi kota, memberi makan orang yang membutuhkan. Tuhan cemburu bila kita lebih banyak membicarakan virus atau hal buruk yang tidak membangkitkan iman. Lebih baik belajar kenali Tuhan agar luput dari penindasan dan tipu-tipu – ini dialami oleh orang yang enggan mengenal Tuhan (Yeremia 9:6). Tuhan tegas menyatakan Ia menyukai orang yang memahami dan mengenalNya (Yeremia 9:24). Mari mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan (Hosea 6:3). Artinya baca Alkitab harus teratur, tidak boleh bolong-bolong. Dengan terus membaca alkitab dan berdoa, firman itu akan menuntun, membuat kita mengerti dan mengenal siapa yang menderita bagi kita. Pada akhirnya Tuhan pasti akan muncul seperti fajar, bahkan akan datang seperti hujan pada akhir musim.
Hari-hari ini kita harus cermat hidup dan melihat ada apa dibalik fenomena yang terjadi. Di balik virus Covid-19 ini ada roh. Secara klinis, semakin banyak virus masuk dalam tubuh seseorang -tidak perduli usianya, maka orang itu tidak akan kuat. Sama halnya dengan hal-hal bersifat roh. Jangan ijinkan virus itu masuk hidup kita. Virus itu akan masuk melalui tipu daya/kata-kata licin yang mengakibatkan imun kita menurun: membuka celah tertular. Jangan jadi orang yang berlaku fasik (meninggalkan Tuhan/tidak bertanya pada Tuhan/tidak berdoa) -terhadap perjanjian Tuhan, hanya karena terbujuk dengan kata-kata licin (Daniel 11:32). Memang banyak hal tidak kita mengerti, tapi bukan berarti Tuhan tidak akan bukakan. Seperti ketika Tuhan Yesus membasuh Petrus, Ia tidak tahu maksudnya. Tapi Tuhan berkata pada waktunya nanti Petrus akan mengetahuinya.
Kenali Tuhan karena semakin kita mengenal Tuhan, semakin kita tidak akan meragukan Nya. Tuhan pasti tolong bila kita tidak berlaku fasik terhadap pernjanjianNya. Terlebih umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan bertindak. Bertindak disini artinya melawan si jahat.
Kembali ke siapa yang sudah mati bagi kita, siapakah Tuhan Yesus ini?. Apakah Tuhan Yesus baru ada 2000 tahun yang lalu?. Kejadian 1:26 menjelaskan kalau Tuhan Yesus ada sebelum dunia ada. Alkitab memakai kata “*Kita*” (Kej 1:26) yang merujuk pada kepribadian Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Diperjelas lagi dalam ayat “…Baiklah *KITA* menjadikan manusia menurut gambar dan rupa KITA…”. Gambar dan rupa Allah ada 3: Allah bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Ini tergambar juga dalam hidup manusia yang memiliki 3 hal penting: roh, Jiwa dan Tubuh. Tidak hanya kata “KITA” dalam kitab kejadian, di perjanjian Lama bila firman ditulis “Tuhan/ Allah berfirman” ini merujuk pada Tuhan Yesus. Contohnya di Keluaran 6:3 dikatakan Tuhan telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah yang Maha Kuasa tetapi dengan *nama KU TUHAN* Aku belum menyatakan diri (yang dimaksud adalah Nama Yesus). Hal ini diteguhkan di Yohanes 17:5 dimana dikatakan “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku (Tuhan Yesus) pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu *sebelum dunia ada*”. Yohanes 17:24 pun menegaskan sama kalau Allah Bapa telah mengasihi Tuhan Yesus *sebelum dunia dijadikan*.
Di Perjanjian Lama Tuhan Yesus masih berbentuk Roh. Ia mulai jadi manusia 2000 tahun lalu di Bethlehem. Dalam keadaan itu, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8). Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kita telah sembuh (1 Petrus 2:24). Inilah Yesus yang telah menderita, mati bahkan menebus kita. Ia bukan manusia biasa, bukan Nabi melainkan Tuhan sendiri. Kalau kita mengenal siapa Tuhan kita, iman kita tidak akan goyah. Dan Ia tidak akan pernah mengecewakan kita. Amin.
Ringkasan Kotbah Ps Petrus Hadi, Pada Jumat Agung, 10 April 2020.
*IBADAH JUMAT AGUNG ONLINE*
*JKI SHEKINAH GLORY*
*JUMAT 10 APRIL 2020*
Kita akan belajar mengenal siapa yang sudah mati bagi kita. Mengenal berbeda dari tahu. Ada orang banyak tahu Tuhan Yesus tapi tidak mengenalNya. Mengenal berkaitan dengan hubungan. Semakin akrab dengan seseorang semakin ia dekat, itu disebut mengenal. Ada banyak orang yang hanya tahu Tuhan Yesus tapi tetap ketakutan. Padahal roh ketakutan bukan berasal dari Tuhan. Bila seseorang masih ketakutan berarti orang itu tidak mengenal Tuhan. sangat disayangkan karena Firman berkata mengenal Yang Maha Kudus adalah Pengertian (Amsal 9:10). Pengertian ini penting karena membuat kita mengerti bahwa maksud Tuhan tidak pernah jahat. Pengertian ini hanya lahir dari pengenalan.
Hari-hari ini seharusnya gereja bangkit menjadi terang, berdoa bagi kota, memberi makan orang yang membutuhkan. Tuhan cemburu bila kita lebih banyak membicarakan virus atau hal buruk yang tidak membangkitkan iman. Lebih baik belajar kenali Tuhan agar luput dari penindasan dan tipu-tipu – ini dialami oleh orang yang enggan mengenal Tuhan (Yeremia 9:6). Tuhan tegas menyatakan Ia menyukai orang yang memahami dan mengenalNya (Yeremia 9:24). Mari mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan (Hosea 6:3). Artinya baca Alkitab harus teratur, tidak boleh bolong-bolong. Dengan terus membaca alkitab dan berdoa, firman itu akan menuntun, membuat kita mengerti dan mengenal siapa yang menderita bagi kita. Pada akhirnya Tuhan pasti akan muncul seperti fajar, bahkan akan datang seperti hujan pada akhir musim.
Hari-hari ini kita harus cermat hidup dan melihat ada apa dibalik fenomena yang terjadi. Di balik virus Covid-19 ini ada roh. Secara klinis, semakin banyak virus masuk dalam tubuh seseorang -tidak perduli usianya, maka orang itu tidak akan kuat. Sama halnya dengan hal-hal bersifat roh. Jangan ijinkan virus itu masuk hidup kita. Virus itu akan masuk melalui tipu daya/kata-kata licin yang mengakibatkan imun kita menurun: membuka celah tertular. Jangan jadi orang yang berlaku fasik (meninggalkan Tuhan/tidak bertanya pada Tuhan/tidak berdoa) -terhadap perjanjian Tuhan, hanya karena terbujuk dengan kata-kata licin (Daniel 11:32). Memang banyak hal tidak kita mengerti, tapi bukan berarti Tuhan tidak akan bukakan. Seperti ketika Tuhan Yesus membasuh Petrus, Ia tidak tahu maksudnya. Tapi Tuhan berkata pada waktunya nanti Petrus akan mengetahuinya.
Kenali Tuhan karena semakin kita mengenal Tuhan, semakin kita tidak akan meragukan Nya. Tuhan pasti tolong bila kita tidak berlaku fasik terhadap pernjanjianNya. Terlebih umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan bertindak. Bertindak disini artinya melawan si jahat.
Kembali ke siapa yang sudah mati bagi kita, siapakah Tuhan Yesus ini?. Apakah Tuhan Yesus baru ada 2000 tahun yang lalu?. Kejadian 1:26 menjelaskan kalau Tuhan Yesus ada sebelum dunia ada. Alkitab memakai kata “*Kita*” (Kej 1:26) yang merujuk pada kepribadian Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Diperjelas lagi dalam ayat “…Baiklah *KITA* menjadikan manusia menurut gambar dan rupa KITA…”. Gambar dan rupa Allah ada 3: Allah bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Ini tergambar juga dalam hidup manusia yang memiliki 3 hal penting: roh, Jiwa dan Tubuh. Tidak hanya kata “KITA” dalam kitab kejadian, di perjanjian Lama bila firman ditulis “Tuhan/ Allah berfirman” ini merujuk pada Tuhan Yesus. Contohnya di Keluaran 6:3 dikatakan Tuhan telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah yang Maha Kuasa tetapi dengan *nama KU TUHAN* Aku belum menyatakan diri (yang dimaksud adalah Nama Yesus). Hal ini diteguhkan di Yohanes 17:5 dimana dikatakan “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku (Tuhan Yesus) pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu *sebelum dunia ada*”. Yohanes 17:24 pun menegaskan sama kalau Allah Bapa telah mengasihi Tuhan Yesus *sebelum dunia dijadikan*.
Di Perjanjian Lama Tuhan Yesus masih berbentuk Roh. Ia mulai jadi manusia 2000 tahun lalu di Bethlehem. Dalam keadaan itu, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8). Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kita telah sembuh (1 Petrus 2:24). Inilah Yesus yang telah menderita, mati bahkan menebus kita. Ia bukan manusia biasa, bukan Nabi melainkan Tuhan sendiri. Kalau kita mengenal siapa Tuhan kita, iman kita tidak akan goyah. Dan Ia tidak akan pernah mengecewakan kita. Amin.
Ringkasan Kotbah Ps Petrus Hadi, Pada Jumat Agung, 10 April 2020.
Komentar
Posting Komentar