KEKUATAN UNTUK MEMPEROLEH JANJI
*KEKUATAN UNTUK MEMPEROLEH JANJI*
Ibadah Raya Minggu,
30 AGUSTUS 2020
Ps. Lukas Yoesianto
*TUHAN TERUS MENGUATKAN PADA WAKTU KITA MENANTI JANJI TUHAN*
Tuhan adalah Tuhan yang memiliki waktu dalam menggenapi janjiNya. Selama proses penantian penggenapan janjiNya Tuhan selalu menyertai, menguatkan, dan terus memberikan peneguhan atas janji yang telah dinyatakanNya. Jadi tidak masalah, entah kita berada di ujung penantian, di tengah-tengah penantian, atau bahkan berada di awal penantian janji Tuhan. Jangan takut dan ragu-ragu atas janji Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang setia. Ketika Dia berjanji, Dia akan setia. Tuhan akan terus menguatkan dan meneguhkan janjiNya. Ketidaksetiaan kita tidak akan mengubah kesetiaan Tuhan.
*BELAJAR DARI KISAH ABRAHAM*
*Abraham Mendapat Janji Tuhan (Kejadian 12: 1-4)*
Abraham mendapat janji Tuhan bahwa ia akan memiliki keturunan yang sangat banyak. Saat menerima janji itu Abraham berusia 75 tahun.
*Abraham Skeptis Atas Janji Tuhan Namun Tuhan Menguatkannya*
(Kejadian 17-18)
Setelah menanti janji Tuhan selama 24 tahun dan janji itu belum kunjung datang, Abraham mulai ragu atas janji Tuhan. Bahkan Abraham dan Sara tertawa ketika Tuhan meneguhkan janjiNya. Bagi mereka, sepertinya janji Tuhan itu mustahil karena Abraham sudah mati pucuk dan Sara mati haid. Secara manusia mereka sudah tidak mungkin bisa melahirkan keturunan. Bahkan mereka berdua sudah berusia lanjut, Abraham sudah berumur 99 tahun.
*Abraham Menerima Jawaban Atas Janji Tuhan* (Kejadian 21)
Dalam perjalanan hidup Abraham, selama 24 tahun, benar bahwa ada satu janji Tuhan yang belum digenapi, yaitu perihal anak perjanjian, tentang anak yang akan lahir dari Sarai bukan dari yang lainnya. Namun, selama itu Tuhan tidak pernah meninggalkannya, bahkan Tuhan tidak lalai memberikan berkat-berkatNya. Abraham kaya raya, bahkan Lot pun ikut menikmati berkat Tuhan yang dinyatakan kepada Abraham.
Dan di penghujung penantiannya, akhirnya Tuhan menggenapi janjiNya.
Lahirlah Ishak, anak perjanjian yang telah dijanjikan oleh Tuhan.
*HAL PENTING YANG PERLU KITA PERCAYAI SAAT MENANTI JANJI TUHAN*
*1. Tuhan Kita Tuhan Yang Setia*
Kunci penting penantian janji Tuhan adalah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia akan mengawasi dan terus akan mewahyukan diriNya kepada kita melalui doa, membaca firman, penyembahan, beribadah dan bahkan melalui mimpi dan penglihatan. Kehadiran Tuhan itulah yang mengkonfirmasi bahwa apa yang di janjikan masih berlaku.
*2. Tuhan Kita Memiliki Waktu Untuk Menggenapi JanjiNya*
Dia tahu kapan setiap kita cukup mampu untuk handle penggenapan janji itu . Ketika kita diberkati apakah kita siap? Apakah hati kita tetap melekat pada Tuhan dan tidak melekat pada berkat Tuhan? Ketika kita masih dalam kondisi punya sedikit uang, hal menabur persembahan tidak pernah menjadi masalah. Namun saat kita diangkat dan diberkati; tiba-tiba hati ini berubah. Tidak berani total untuk menabur, tidak rendah hati, dan tidak dengar-dengaran dengan Tuhan.
Ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat janjiNya belum digenapkan. Dia sabar menunggu kesiapan hati kita untuk menerima penggenapan janjiNya.
Hari-hari ini saat di rumah, perbanyaklah untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan karena Dia mau mengkonfirmasi janjiNya di dalam hidup kita.
*3. Tuhan Ingin Supaya Kita Terus Percaya, Berharap, dan Beriman KepadaNya*
Ibrani 11:8-12
“Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia….
Mendekati masa-masa dipenghujung penantian, Tuhan mengerahkan kekuatanNya untuk menggenapi janjiNya. Ini seperti menit-menit terakhir dalam sebuah pertandingan. Ketika mendekati garis finish, seorang pelari atau pembalap akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencapai finish.
Roma 4:18-22
“Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Biarlah kekuatan iman dan energi rohani yang seperti itu terus ada di dalam hidup kita!*KEKUATAN UNTUK MEMPEROLEH JANJI*
Ibadah Raya Minggu,
30 AGUSTUS 2020
Ps. Lukas Yoesianto
*TUHAN TERUS MENGUATKAN PADA WAKTU KITA MENANTI JANJI TUHAN*
Tuhan adalah Tuhan yang memiliki waktu dalam menggenapi janjiNya. Selama proses penantian penggenapan janjiNya Tuhan selalu menyertai, menguatkan, dan terus memberikan peneguhan atas janji yang telah dinyatakanNya. Jadi tidak masalah, entah kita berada di ujung penantian, di tengah-tengah penantian, atau bahkan berada di awal penantian janji Tuhan. Jangan takut dan ragu-ragu atas janji Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang setia. Ketika Dia berjanji, Dia akan setia. Tuhan akan terus menguatkan dan meneguhkan janjiNya. Ketidaksetiaan kita tidak akan mengubah kesetiaan Tuhan.
*BELAJAR DARI KISAH ABRAHAM*
*Abraham Mendapat Janji Tuhan (Kejadian 12: 1-4)*
Abraham mendapat janji Tuhan bahwa ia akan memiliki keturunan yang sangat banyak. Saat menerima janji itu Abraham berusia 75 tahun.
*Abraham Skeptis Atas Janji Tuhan Namun Tuhan Menguatkannya*
(Kejadian 17-18)
Setelah menanti janji Tuhan selama 24 tahun dan janji itu belum kunjung datang, Abraham mulai ragu atas janji Tuhan. Bahkan Abraham dan Sara tertawa ketika Tuhan meneguhkan janjiNya. Bagi mereka, sepertinya janji Tuhan itu mustahil karena Abraham sudah mati pucuk dan Sara mati haid. Secara manusia mereka sudah tidak mungkin bisa melahirkan keturunan. Bahkan mereka berdua sudah berusia lanjut, Abraham sudah berumur 99 tahun.
*Abraham Menerima Jawaban Atas Janji Tuhan* (Kejadian 21)
Dalam perjalanan hidup Abraham, selama 24 tahun, benar bahwa ada satu janji Tuhan yang belum digenapi, yaitu perihal anak perjanjian, tentang anak yang akan lahir dari Sarai bukan dari yang lainnya. Namun, selama itu Tuhan tidak pernah meninggalkannya, bahkan Tuhan tidak lalai memberikan berkat-berkatNya. Abraham kaya raya, bahkan Lot pun ikut menikmati berkat Tuhan yang dinyatakan kepada Abraham.
Dan di penghujung penantiannya, akhirnya Tuhan menggenapi janjiNya.
Lahirlah Ishak, anak perjanjian yang telah dijanjikan oleh Tuhan.
*HAL PENTING YANG PERLU KITA PERCAYAI SAAT MENANTI JANJI TUHAN*
*1. Tuhan Kita Tuhan Yang Setia*
Kunci penting penantian janji Tuhan adalah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia akan mengawasi dan terus akan mewahyukan diriNya kepada kita melalui doa, membaca firman, penyembahan, beribadah dan bahkan melalui mimpi dan penglihatan. Kehadiran Tuhan itulah yang mengkonfirmasi bahwa apa yang di janjikan masih berlaku.
*2. Tuhan Kita Memiliki Waktu Untuk Menggenapi JanjiNya*
Dia tahu kapan setiap kita cukup mampu untuk handle penggenapan janji itu . Ketika kita diberkati apakah kita siap? Apakah hati kita tetap melekat pada Tuhan dan tidak melekat pada berkat Tuhan? Ketika kita masih dalam kondisi punya sedikit uang, hal menabur persembahan tidak pernah menjadi masalah. Namun saat kita diangkat dan diberkati; tiba-tiba hati ini berubah. Tidak berani total untuk menabur, tidak rendah hati, dan tidak dengar-dengaran dengan Tuhan.
Ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat janjiNya belum digenapkan. Dia sabar menunggu kesiapan hati kita untuk menerima penggenapan janjiNya.
Hari-hari ini saat di rumah, perbanyaklah untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan karena Dia mau mengkonfirmasi janjiNya di dalam hidup kita.
*3. Tuhan Ingin Supaya Kita Terus Percaya, Berharap, dan Beriman KepadaNya*
Ibrani 11:8-12
“Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia….
Mendekati masa-masa dipenghujung penantian, Tuhan mengerahkan kekuatanNya untuk menggenapi janjiNya. Ini seperti menit-menit terakhir dalam sebuah pertandingan. Ketika mendekati garis finish, seorang pelari atau pembalap akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencapai finish.
Roma 4:18-22
“Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Biarlah kekuatan iman dan energi rohani yang seperti itu terus ada di dalam hidup kita!
Amin
Kemah Daud Ministries
Komentar
Posting Komentar