MENAKLUKKAN BADAI KEMUSTAHILAN HIDUP
MENAKLUKKAN BADAI KEMUSTAHILAN HIDUP
Saat saya terus mencoba memerhatikan apa yang sedang terjadi di dalam roh, seperti ada suatu pergerakan yang sangat kuat dilakukan oleh Roh Kudus. Ada suatu KEHENDAK ALLAH yang sedang di-transmit dalam bentuk frekuensi rohani. Di mana setiap kita harus ada dalam frekuensi tersebut untuk bisa memahami bahwa ada suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan - Tuhan menghendaki untuk kita hanya berfokus pada suara-Nya saja. Jangan ada percampuran frekuensi rohani dengan yang lain. Sebab Roh ingin membangun hidup kita menjadi kemah Allah dengan material firman-Nya saja. Jadi memang menuntut daya fokus dan kehausan serta tekad kita untuk mendengar firman-Nya. Ia ingin kita terus mengikuti atau mendengar suara-Nya secara berkesinambungan.
Saya jadi sadar, ada terlalu banyak frekuensi rohani di alam roh yang bertujuan ingin mencemarkan hidup kita sebagai orang percaya. Jika kita terus bercampur dengan frekuensi tersebut maka hidup kita tidak akan terbangun menjadi kemah Allah. Sebab apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar sangat menentukan pembentukan jati diri kita.
Roh Kudus kembali menegaskan kepada saya: Di era media sosial seperti sekarang ini, setiap orang memiliki kebebasan penuh untuk menentukan siapa yang mereka mau ikuti untuk didengar dan diperhatikan. Pastikan diri kita tidak 'terjebak' jadi tercemar dengan banyak frekuensi yang ditawarkan. Namun yakinlah, selama kita tahu bahwa hati dan pikiran kita sedang tertuju kepada firman-Nya, maka jangan pernah ragu untuk melawan arus kehidupan dunia ini.
Ingatlah kisah Nuh dan keluarganya. Ketika semua orang sedang sibuk membangun peradaban yang berfokus pada diri sendiri - makan, minum, kawin, dan mengawini, lalu bertingkah laku jahat tanpa takut akan Tuhan - Nuh justru hidup berbeda, ia bergaul karib dengan Tuhan. Itulah frekuensi rohani yang Nuh terus pertahankan, ia arahkan hatinya hanya pada Tuhan dan kehendak-Nya saja.
Apa yang Nuh lakukan sesungguhnya tidaklah mudah, sebab ia hidup berbeda dari mayoritas orang yang ada pada saat itu. Ada banyak hal benar yang dianggap salah, dan ada banyak hal salah dianggap benar oleh mereka. Tapi Nuh tetap berjalan dalam kebenaran, ia terus hidup dari apa yang ia yakini yaitu suara Tuhan.
Memang kehidupan yang hanya berfokus dan percaya pada suara Tuhan saja bukanlah kehidupan yang 'populer'. Banyak yang tidak paham dan tidak mengerti, banyak juga yang masih 'wait and see', dan ada juga yang tidak percaya akan hal tersebut. Tapi bagian kita adalah terus bertekun untuk hidup hanya dari firman-Nya. Sebab akan tiba waktunya kegoncangan besar akan terjadi, hanya mereka yang hidup dari suara-Nya saja yang tidak akan tergoncangkan! Dunia akan semakin gelap, tapi hanya firman-Nya yang akan bersinar terang.
Yohanes 1:1-5 (TB) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Percayalah, pemulihan segala sesuatu hanya bersumber dari firman-Nya saja, bukan dari "buah pengetahuan baik dan jahat". 'Ciptaan' tidak bisa menciptakan pemulihan. Hanya Firman penciptaan yang berkuasa memulihkan segala sesuatu.
Ketika kita berdoa (memberikan segala kuasa kembali kepada-Nya) sampai manusia roh kita berkobar - kobar, maka Firman penciptaan itu akan diberikan kepada kita. Saat kita perkatakan, maka sesuatu pasti terjadi!! Kegelapan pasti tersingkir!! Dan segala hal yang baik segera dimulai dari Firman-Nya!!
Sekali lagi Roh Kudus menegaskan: berfokuslah hanya pada suara Tuhan saja!! #AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
Komentar
Posting Komentar