SAYA SANGKA
*SAYA SANGKA*
*JKI HIGHER THAN EVER*
*MINGGU 25 OKTOBER 2020*
*Pdt Victor Kristijanto Purnomo*
Shalom
Mari Kita Buka Firman Tuhan Matius 14:22-24, 26-27 (TB) Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
Saya Sangka sama dengan Asumsi, Saya Kira. Setiap Kita Mempunyai Asumsi Yang Salah Terhadap Tuhan.
Asumsi yang salah bisa membuat keributan. Pada waktu Pukul 3 Pagi, Tuhan Yesus Berjalan diatas Air, Laut Tiberias dilanda Angin Ribut. Murid-murid Yesus ketakutan, mereka menyangka bahwa Tuhan Yesus itu Hantu. Asumsi Murid-murid Yesus mereka melihat hantu.
Hari-hari ini Kapal kehidupan kita sedang diombang ambingkan oleh Badai. Kapal adalah Keluarga, Ekonomi, Studi, Pekerja, Pelayanan. Tuhan Yesus mau kita tenang.
Asumsi Kita Seringkali terbalik-balik, diperlukan Kepekaan, Ketajaman untuk mengenali Tuhan secara sungguh-sungguh.
Contohnya : Saya ingat kesaksian Pak Yusak Tjipto, waktu ia berdoa, dia pernah dijumpai oleh Pribadi Tuhan Yesus. Ketika Pribadi Tuhan Yesus hadir, Pak Yusak Tjipto ingin langsung sujud dan menyembah Tuhan Yesus, lalu Pak Yusak Tjipto bertanya kepada Roh Kudus, Roh Kudus berkata jangan buru-buru menyembah, lalu Pak Yusak Tjipto melihat ada seorang Pribadi Tuhan Yesus, sampai akhirnya Roh Kudus menunjukkan Pribadi Tuhan Yesus yang asli.
Mari Kita Buka Firman Tuhan : Matius 20:8-14 (TB) Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.
Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.
Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.
Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Pekerja Di Jam Pertama mereka komplain dengan upah yang diterima nya, asumsi mereka sudah bekerja dari pagi sampai sore tapi mereka menerima upah yang sama dengan pekerja yang bekerja pada pukul lima. Pekerja pertama memiliki asumsi yang salah.
Hari-hari ini kita harus hati-hati dengan Jebakan Setan : Kecewa Dengan Tuhan. Kita salah sangka kepada Tuhan sehingga kita kecewa.
Sebagian besar Tokoh Alkitab terjebak dengan asumsi yang salah.
*Contohnya : Haman*
Ester 6:6-12 (TB) Setelah Haman masuk, bertanyalah raja kepadanya: "Apakah yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?" Kata Haman dalam hatinya: "Kepada siapa lagi raja berkenan menganugerahkan kehormatan lebih dari kepadaku?"
Oleh karena itu jawab Haman kepada raja: "Mengenai orang yang raja berkenan menghormatinya,
hendaklah diambil pakaian kerajaan yang biasa dipakai oleh raja sendiri, dan lagi kuda yang biasa dikendarai oleh raja sendiri dan yang diberi mahkota kerajaan di kepalanya,
dan hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu ke tangan seorang dari antara para pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu hendaklah pakaian itu dikenakan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya, kemudian hendaklah ia diarak dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota sedang orang berseru-seru di depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya!"
Maka titah raja kepada Haman: "Segera ambillah pakaian dan kuda itu, seperti yang kaukatakan itu, dan lakukanlah demikian kepada Mordekhai, orang Yahudi, yang duduk di pintu gerbang istana. Sepatah kata pun janganlah kaulalaikan dari pada segala yang kaukatakan itu."
Lalu Haman mengambil pakaian dan kuda itu, dan dikenakannya pakaian itu kepada Mordekhai, kemudian diaraknya Mordekhai melalui lapangan kota itu, sedang ia menyerukan di depannya: "Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya."
Kemudian kembalilah Mordekhai ke pintu gerbang istana raja, tetapi Haman bergesa-gesa pulang ke rumahnya dengan sedih hatinya dan berselubung kepalanya.
Haman adalah seorang tokoh yang memiliki asumsi salah. Haman berpikir bahwa ia akan mendapatkan hadiah dari Raja Ahasyweros. Dia meninggikan diri.
Kalau meninggikan diri itu kita tidak aman. Tahun depan kita harus pegang *Kunci Kerendahan Hati*
*ISHAK*
Kejadian 26:6-7 (TB) Jadi tinggallah Ishak di Gerar.
Ketika orang-orang di tempat itu bertanya tentang isterinya, berkatalah ia: "Dia saudaraku," sebab ia takut mengatakan: "Ia isteriku," karena pikirnya: "Jangan-jangan aku dibunuh oleh penduduk tempat ini karena Ribka, sebab elok parasnya."
Asumsi yang salah bisa merusak Rencana Tuhan dalam hidup kita. Kita bisa salah Bertindak jika kita memiliki asumsi yang salah.
*MUSA*
Kisah Para Rasul 7:24-27 (TB) Ketika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu.
Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti.
Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang Israel sedang berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka, katanya: Saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapakah kamu saling menganiaya?
Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami?
Jika kita kehilangan sudut pandang positif dalam hidup kita maka kita menyerang orang lain dan kita bisa mundur.
Ada Dua Reaksi : Mengasihani diri sendiri (Self Pity) dan Percaya Diri (Berpikir Positif).
Kita harus belajar untuk berpikir positif dan kita akan melihat Tuhan bekerja dalam hidup kita.
Kita jangan berasumsi negatif, Jangan Menyerah.
Kita harus menerima Rhema dari Tuhan, Pegang Firman Tuhan dalam hidup kita. Mari kita tangkap Rhema dari Tuhan. Amin
Ditulis oleh : Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar