HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH
*HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH*
Ibadah Raya Umum
Minggu, 08 November 2020
Ps. Lukas Yoesianto
*MENANTI-NANTIKAN AKHIR ZAMAN*
Matius pasal 24-25 banyak membahas tentang akhir zaman. Akhir zaman itu merupakan puncak kegenapan dari semua janji Allah. Ini merupakan masa yang harus kita nanti-nantikan. Harusnya setiap kita bersukacita menyambut akhir zaman, yaitu masa dimana kita sebagai gerejaNya bertemu dengan Kristus. Namun seringkali kita terjebak oleh berita-berita tentang adanya antikris, sehingga berita tentang antikris lebih mendominasi dan menutupi besarnya kasih Kristus bagi kita.
Banyak orang yang ingin akhir zaman diundur. Mengapa? Mereka tidak siap. Jika kita ketakutan saat menghadapi akhir zaman, jangan-jangan sebenarnya cinta kita kepada Tuhan itu tidak kuat. Kita tidak merindukan Tuhan dan tidak ingin meninggalkan dunia ini. Kalaupun kita ingin diangkat akhir zaman, itu bukan karena kita mencintai Tuhan, namun karena takut penganiayaan. Jika demikian, ini sama halnya dengan istri Lot. Ia menjadi tiang garam karena ia lebih mencintai dunia dibandingkan rencana Tuhan. Jangan-jangan kita lebih suka menikmati dosa dan dunia ini. Jangan-jangan berita akhir zaman tidak cukup memadai buat kita sehingga tidak tahu kebenarannya.
Memang ada berita yang rasanya tidak nyaman menjelang akhir zaman, namun kita harus mengerti bahwa ada rencana besar, keselamatan kekal yang seharusnya kita rindukan. Kita harus percaya kepada jaminan Tuhan yang menyatakan, “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.” (Filipi 1:6).
*KONDISI MENJELANG AKHIR ZAMAN:*
*MANUSIA MENCINTAI DUNIA DAN DOSA*
Kondisi menjelang akhir zaman itu sama seperti kondisi pada zaman Nuh.
Matius 24:37-39
"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.”
Kondisi ini serupa dengan kondisi yang tertulis dalam Matius 24:1-13, yaitu muncul mesias palsu, terdengar deru perang, bangsa melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, ada kelaparan, terjadi gempa bumi, aniaya, kesulitan karena nama Yesus, kasih menjadi dingin dan banyak orang murtad, ada nabi-nabi palsu, kedurhakaan dan moral semakin merosot. Dan tanda yang terakhir adalah Injil kerajaan diberitakan ke seluruh dunia.
Pada zaman Nuh, kondisi kebanyakan manusia lebih mencintai dunia dan dosa dari pada mencintai Tuhan. Bahkan “kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,…hal itu memilukan hati-Nya. (Kejadian 6:5-6). Mereka pesta pora, makan dan minum, kawin mengawinkan, sampai tidak mempedulikan kebenaran yang disampaikan oleh Nuh.
Menjelang akhir zaman, hal yang serupa juga terjadi. Banyak orang yang tidak peduli dan tidak takut akan Tuhan. Mereka asyik dengan diri mereka sendiri. Mereka melakukan apa yang mereka sukai, bukan apa yang Tuhan sukai seperti yang tertulis di Kejadian 6:1-2. Mereka yang memiliki banyak, terus terdorong untuk melakukan dosa dan menikmati kenikmatan dunia. Sementara yang tidak punya banyak, mereka terus dihantui oleh ketakutan kekuatiran. Mereka hidup berdasarkan keinginanan mereka sendiri, bukan berdasarkan kebenaran Tuhan.
*KUNCI MENGHADAPI AKHIR ZAMAN:*
*BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN*
Kejadian 6:9
“Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.”
Dengan siapa saudara bersekutu, seberapa banyak waktu yang saudara gunakan untuk bersekutu? Siapa yang saudara cintai dan sukai? Saudara diangkat atau ditinggal pada saat kedatangan Tuhan tergantung apakah saudara bergaul karib dengan Tuhan atau tidak? Nuh pada waktu itu tidak tahu seberapa dahsyat dan berapa lama air bah itu datang. Namun Nuh percaya dan taat kepada pimpinan Tuhan. Nuh terus bergaul karib dengan Tuhan.
Kita juga tidak tahu, seberapa dahsyat kedatangan Tuhan nanti, yang penting adalah tingkatkan intensitas kekariban kita dengan Tuhan. Praktiknya adalah bergaul dengan Tuhan; bersekutu dengan Tuhan lewat doa, pujian penyembahan dan pembacaan firman. Jaga semua aktifitas dan waktu yang saudara gunakan. Jangan gunakan waktu kita dengan hal-hal yang sia-sia. Gunakan waktu yang ada untuk bergaul karib dengan Tuhan. Ingatlah, Henokh bergaul karib dengan Tuhan, tiba-tiba ia diangkat Tuhan.
Mikha 6:8
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah?”
Komentar
Posting Komentar