RAJAWALI TIDAK MAKAN BANGKAI
*RAJAWALI TIDAK MAKAN BANGKAI*
Bapa-bapa gereja berkata: “Beritakan Injil, Injil itu dilihat bukan hanya didengar.” Bicara oleh suatu kebenaran lebih mudah daripada menghidupkan kebenaran itu, bukan hal yang simpel. Ambil bagian di saat berat buat bangsa kita. Masuk Tahun 2014, menghadapi bencana: Semarang, Kudus, Pati dan sekitarnya mengalami musibah cukup parah. Sawah petani terendam dan mengalami gagal panen. Kemampuan kita terbatas tetapi apa yang kita punya bisa ambil bagian, dan suatu pagi banyak melihat mobil berdebu ternyata gunung Kelud meletus. Malamnya ternyata ada rapat dan belum dikoordinasikan, sudah meletus gunungnya. Saudara-saudara kita dari AOC Bandung sudah bergerak terlebih dahulu dan kita menyusul. Kita sudah berada di daerah yang dekat dengan puncak gunung Kelud dan banyak melakukan hal yang luar biasa. Bangun tenda dan dapur umum, tolong warga, semua desa terbuka. Kondisi rumah-rumah rubuh dengan debu dan kotoran. Rumah-rumah tersebut tidak bisa digunakan lagi. Esok sore (Senin, 24 Pebruari 2014) tim Kelud dan Kamis (27 Pebruari 2014) juga akan berangkat. Ke sana jangan sebagai turis bawa kamera, handphone, kamera foto tetapi kami butuh bantuan kata warga yang mengalami musibah. Desa yang ditolong dibantu dengan anggota TNI dan Polri. Yang ingin tergerak, kita butuh: 1. Kendaraan yang bisa melewati medan berat dengan supirnya; 2. Dibutuhkan kasur yang tipis, jangan spring bed, butuh sprei, selimut; 3. Pakaian laki-laki, pakaian perempuan sudah lebih cukup, butuh sarung, shampo; 4. Semprotan air untuk bersihkan rumah, genset yang bisa dipinjamkan, sepatu bot. Yang terbeban secara keuangan bisa membantu.
Kita sangat dekat dengan desa yang mengalami bencana dan ditolong, hati mereka sangat besar dan penuh (great full) menerima kita. Pada saat itu datang kelompok lain, diminta menghubungi kepala dusun, dan kepala dusun berkata: “Ini sudah diurus Terang Bangsa” Kata mereka: “Mau membantu koq tidak bisa.” Akhirnya diusir. Ada sekitar 650 kepala keluarga di desa tersebut, ada cara TUHAN bekerja dengan luar biasa. Setelah ini ada tim untuk membuat kelompok percontohan. Seperti yang sudah pernah terjadi di Merapi dimana tanaman salaknya rusak, butuh penggarapan kembali. Dibutuhkan nutrisi dan di siram pada salak akhirnya tumbuh kembali. Butuh delapan hari salak tumbuh kembali. Itu membuat kehidupan bergerak dan bergulir kembali.
Hasil desa tersebut durian dan bawang merah. Dicoba lakukan yang terbaik. Yang mau mengambil bagian hubungi ibu Sarah. Besok sore tim pertama, kamis tim kedua. Di Merapi ada jemaat yang luar biasa, ada 300 jiwa dimenangkan dan cinta TUHAN. Beritakan Injil, kalau perlu dengan kotbah, Injil dalam aksi (Gospel in action). Yang mau ambil bagian, berangkat dan bawa barang, nanti bisa menghubungi ibu Sarah dengan penjelasan lebih detail lagi.
Mari baca Wah6:7-8; Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: “Mari!” Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.
Dalam Wah4:7; Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Akan ada waktunya kematian yang sangat, oleh karena kejadian dari roh kuda hijau kuning atau kuda pucat (a pale horse). Mengamati dari sisi yang lain., kematian berdampak apa? Akan muncul roh yang membawa kematian, mahkluk yang keempat wujud dari rajawali. Ini sebuah peringatan pada akhir jaman. Diberi warning pada kita Generasi Rajawali yaitu saya dan anda. Rajawali tidak makan bangkai ini merupakan warning akhir jaman.
Buka Injil Luk17:32-37; Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”(Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) Kata mereka kepada Yesus: “Di mana, Tuhan?” Kata-Nya kepada mereka: “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”
Ini ayat tentang pengangkatan (rapture). Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar. Pada akhir jaman, menjelang pengangkatan di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar. Ini pasti bukan Rajawali, Rajawali tidak bergerombol hanya kelompok kecil dan tidak makan bangkai.
Dalam teks asli ini sangat mungkin Rajawali, apa pengertian ini? Tuhan berkata: “Nak, Rajawali diciptakan tidak makan bangkai. Tetapi akhir jaman, akan sangat banyak Rajawali makan bangkai.”
Pada abad-abad lalu ada ahli astronomi bernama Galileo Galilei menyatakan bahwa bumi itu bulat. Baca di Kitab Yesaya bahwa bumi itu bulat (Yes40:22). Tetapi para penafsiran berkata bumi itu datar. Akhirnya Galileo diundang dan disidang, diminta mencabut kalau tidak dihukum mati.
Firman TUHAN itu mendahului ilmu pengetahuan beberapa langkah di depan. Perbedaannya? Ada proses pembaruan kekuatan yang dialami Rajawali.
TUHAN memperbaharui kekuatan kita seperti Burung Rajawali (renew of streng). Sebuah proses yang diyakini dan sebagian belum melihat bukti. Rajawali pada usia sekian puluh tahun (40 tahun), kondisi bulu-bulunya rontok dan sangat menyakitkan. Butuh waktu dan apa sikapnya? Apalagi dibiarkan proses perontokan supaya bulunya baru, cakar dan kukunya patah. Dibiarkan saja dan tidak mengikutinya. Beberapa dari bulunya harus dicabut dan itu menyakitkan sekali dan tidak semua burung rajawali mau melakukan seperti itu. Jika tidak dilakukan tidak mengalami peremajaan akan jadi masalah, kekuatan menurun, kesanggupan berburu menurun dan pudar. Biasanya ada beberapa Rajawali lain mau membangkitkan semangat temannya dengan memberi daging segar, sebagian terjadi. Sebagian lagi tidak mau mengalami kesakitan oleh keputusan yang diambil. Apakah Rajawali masih bisa berburu dengan kuat dan makan sesuatu yang segar atau mengambil bangkai?
TUHAN berkata: “Ingatkan anak-anak-Ku, Rajawali bukan pemakan bangkai tetapi pemburu ajaib, menangkap yang fresh.” Kalau ada bulu-bulu lama kita dan rontok, kita harus cabut dan berani melakukan. Bulu lama adalah sesuatu yang lampau, menggangu.
Kalau tidak berani dicabut dengan paruhmu sendiri, tidak akan mampu terbang. Rajawali yang hebat mampu menghadapi badai dengan berselancar, burung lain ketakutan. Rajawali yang tidak mau mengalami perubahan, tetap di bawah dan menghadapi badai sebagai ancaman. Apa yang berkaitan dengan masa lampau? TUHAN berkata: “Cabut nak, akan diberi yang baru.” Tidak TUHAN terlalu sakit untuk dicabut, maka tidak mengalami pembaruan. Ada orang yang kecewa dengan orang Kristen yang lain. Ada yang berkata: “Pak, kakak saya kecewa dan mundur dari pelayanan.” Banyak yang berharap orang Kristen berubah, YESUS berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” (Mat9:12).
Dunia butuh anda, Kristen adalah Kristus kecil. Ketika di ruang tunggu ruang dokter tidak jelas, mana yang berobat dan bertobat tidak jelas, atau bisa keduanya. Siapapun yang mengecewakan baik itu manusia atau pendeta, jangan makan bangkai. Sering kali masa lalu menggerogoti kita dan dikecewakan manusia dan ujungnya selalu TUHAN dikorbankan. Kakak saya tidak mau ke gereja, TUHAN yang salah, di mana? Dua ribu tahun lalu YESUS sudah mati buat kita. Tidak kah itu cukup? Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku! (Maz141:8). Yang harus dibuang itu bangkai dan Rajawali tidak makan bangkai. TUHAN beri yang fresh. Bila kita mudah kecewa dan ada yang tidak mudah kecewa, saya tidak bisa berdiri di sini. Saya belajar, tidak akan pernah makan bangkai.
Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi (Yoh6:35).
Bukan makan yang basih. Saat makan pada National Breakfast Prayer, wajah Barak Obama (presiden AS) pucat dan kurus. Beda dengan bapak Hasto, bisnisnya diberkati, anak-anaknya pintar, tiap pagi bisa makan bebek dengan saya. Itulah makan pagi dengan Obama, dagingnya atos. Ada anggota kongres republik, dipilih di Texas, AS. Ada orang-orang berkata: “Kamu siap jadi anggota kongres, terjun di dunia politik?” Dia menjawab: “Kenapa?” Mereka berkata: “Orang politik suka menikam dari belakang.” Dia menjawab: “Ah kamu lupa, saya diaken sudah biasa menikam dari belakang.” Ternyata diaken itu suatu pelajaran, seperti orang DPR belajar tikam menikam. Terlalu kecewa akan makan bangkai.
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu (Rat3:22-23). Makan Firman TUHAN. Kita tidak mau dengan berita yang berupa bangkai, aku tidak mau. Mau makan Roti Hidup, Mana Sorgawi, fresh, makin kuat, mengalami dengan TUHAN setiap hari. Ada yang bertanya: “Apakah bapak stres?” O, iya, ada hari-hari dimana saya berpikir, tidak bisa tidur dan berdoa sampai jam lima pagi. Saya memikirkan rombongan pak Victor Purnomo (ke Jerusalem). Mereka oke, tetapi saya tidak bisa tidur, saya berdoa. Tutup mata, buka lagi, apakah itu stres, mungkin? Tetapi ada yang mungkin di bawah alam sadar. Belajar, jangan makan bangkai. Ada di mana, kita perangi kebusukan, lanjutkan hidup yang baru dan berjalan dengan TUHAN. Hari ini blessing TUHAN sedang dicurahkan pada anak TUHAN.
Ada yang berkata: “Eh.. sudah dengar?” Shuuut.. bangkai. Bila dibahas sedikit, ajak doa orang yang suka gosip.
“Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil” (Mat5:41).
Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan (1Yoh4:6).
Jangan pernah korbankan TUHAN dengan apapun juga. Ada yang tidak ke gereja dan berkata: “Pak, saya bisa streaming.” Itu bangkai, bila ada masalah dengan orang lain.
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh” (Mat8:8). Tidak usah datang ke gereja, apakah mau seperti itu? Tidak lebih dari hamba budak seseorang.
Perhatikan perempuan yang mengalami perdarahan sudah dua belas tahun. Spiritnya luar biasa, dia berjalan, terobos semua orang, dalam hatinya berkata: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh” (Mat9:20-21). Tuhan menyembuhkan.
Rajawali tidak makan bangkai.
Dua hari ini saya makan roti hidup, mengalami keajaiban. Tidak bermaksud mengintimidasi saudara. Sering kali saya tidak tahu jawabannya untuk dapat pengertianNya. Saya diingatkan TUHAN peristiwa tiga tahun lalu, saat itu pak Yusak Tjipto membeli Mercy Gold baru. Naik mobil tersebut dengan ibu Yusak Tjipto dari Bandung ke Semarang. Di tengah jalan, bu Yusak berkata: “Yang ini rasanya mobil bukan buat kita.” Pak Yusak bertanya: “Lah buat siapa?” Jawab ibu Yusak: “Kasikan Agung saja.” Sampai di Semarang, pak Yusak menemui saya dan berkata: “Nih, katanya buat kamu!” sambil dilempar kuncinya. Saya sambut, seet.. dengan halus. Saya diminta mengeluarkan isi barang pribadi di dalam kendaraan tersebut, ada pisau buah. Kemudian saya berencana bawa pulang mobil sebelum acara Bahtera. Roh kudus, berkata: “Kenapa dibawa pulang, nanti siapa yang jemput. Nanti setelah acara Bahtera saja.” Kemudian saya parkir, saya masuk kamar kunci dan tidur, kunci mobil di sebelah kasur.
Malam bermimpi, saya naik kereta perang di depan ada musuh. Ternyata di sebelah saya ada pak Yusak, di samping kereta berlari-lari seperti infanteri didampingi dua cucunya. Saya berpikir: “Koq lari-lari, aku naik kereta?” Kemudian di belakang saya ada pendamping bawa alat perang. Ketika saya butuhkan alat perang, koq tidak ada senjata. Kemudian dia berkata: “Ini bukan kereta bapak, ini kereta pak Yusak.”
TUHAN berkata: “Ini bukan milikmu!” Kemudian besok pagi, saya datangi dan saya kembalikan kuncinya, saya ceritakan dan mereka terima. Singkat cerita ada yang berkata: “Pak, saya mau beli mobil, berdoa dan TUHAN tidak jawab.” Karena pengalaman yang pertama, saya diberi otomatis? Ternyata tidak. Setelah tiga tahun, tidak memikirkan apa-apa.
Bulan Juni 2014 saya mau mantu (jemaat tepuk tangan). Koq, tepuk tangan? Umur saya 20 tahun, tetapi saya pikir 19 tahun, rencana mau mencari mobil pengantin untuk disewa. Ada suara kecil berkata: “Kenapa tidak ambil mobil baru?”. Mobil lama tahun 2005, kenapa tidak ambil mobil baru. Saya tidak berpikir dan bukan kolektor mobil. Saya pikir dan timbang-timbang mobil yang mana. Teman menyampaikan yang itu spt ini yang ini spt itu. Malam sebelum kejadian, saya berdoa. TUHAN berkata: “Nak, ingat suatu peristiwa, waktu pameran mobil, dan kamu tidak punya uang.
Aku bertanya, menurut imanmu butuh berapa bulan untuk bayar ini?” Saya bilang enam bulan. Saya mau lihat ini dan itu, posisimu bagaimana? Saya butuh pertolongan TUHAN, yang ini atau itu? Ngotot yang enam bulan atau sekarang? Lebih aman seperti tahun lalu, ngotot sampai TUHAN berkata. Keputusan saya salah dan masalah, manusia diberi kehendak bebas (free will) dengan resiko salah.
Adam dan Hawa diberi free will dan salah, dilanggar dan dunia menderita. Lebih enak mana? Lebih aman bagiku. Raja-raja harus menikmati, kalau menikmati yang dulu, bagaimana mau AKU melimpahkan yang baru? Saya berdoa dan itu menggetarkan hati saya. Saya ke Jakarta dan itu lihat pilihan dan sangat banyak. Saya pilih saja yang ini saja. Apa toh pak? (bila ada yang bertanya). Tidak penting, saya cerita YESUS. Saya kotbah dan itu di streaming.
Pada proses seperti itu, TUHAN memberi saya mimpi, mimpi yang aneh. Saya sedang masuk istana besar sekali, dengan tiang tiga kali sampai empat kali pilar yang ada di Holy Stadium, warna kuning emas berlian, saya tidak tahu itu apa. Itu seperti emas murni total. Di dalam bagian istana itu, penuh dengan namanya anugerah (the grace of grace), banyak orang menangis dan penuh dengan anugerah. Semua dipanggil dan saya menjadi bagian di situ, menyembah. Dan ada tahta dengan meja kecil, dengan bokor kristal besar. DIA duduk, aneh, di bokor kristal itu batu mulia, saya tidak tahu, banyak. Dia pegang kanan kiri buat mainan. Kalau dilempar pasti Halelujah itu berlian pasti. Apa yang terjadi?
TUHAN Blessing-Mu buat aku terlalu banyak (menangis), koq tidak sebanding dengan yang aku kerjakan, Engkau berkati aku tidak sebanding, ampun TUHAN, apa tidak terlalu banyak? TUHAN melihat hati, aku tahu diri, semua yang aku kerjakan itu Anugerah-Mu. Apa yang aku kerjakan nothing. Saya menangis. Dia tersenyum.
Saya berdoa: “TUHAN, anak-anak-Mu begitu banyak butuh pertolongan, tolongi mereka.” Dia tersenyum. Saya berkata: “Tidak imbang, tidak sepadan, tidak layak aku terima ini.” Ini anugerah, besar sekali, menekan ke bawah.
TUHAN berkata: “Justru hati seperti ini, kamu terima seperti yang AKU berikan. AKU akan berkati kamu lebih lagi, ini belum seberapa.”
Jam tiga pagi, saya tersungkur: “Semua karena anugerah, bukan karena aku melakukan sesuatu. Tidak seimbang.” Beberapa orang berkata: “Oh tak tampani, aku layak ogh.” Justru itu berbahaya. Proses terjadi,
seseorang kontak saya: “Pak, maafkan saya kalau ini diangggap terlalu lancang.” Saya kaget, dia mau ngomong apanya? Mungkin ada usul, komplain atau teguran buat saya? Saya tanya: “Ada apa?” Dia berkata: “Saya dengar kesaksian bapak.” Padahal saya tidak sebut seperti saat ini, mobil apa, harga berapa. Dia berkata lagi: “Sudah lama TUHAN berikan hati untuk membelikan bapak mobil.” Saya bertanya: “Kenapa belikan saya mobil?” Dia menjawab: “1. Saya sangat diberkati dengan yang bapak ajarkan dan membangun hidup saya; 2. Dorongan TUHAN, berkati dia (bapak). (satu secara rohani yang lain membagi secara jasmani). Dia berkata: “Kalau bapak ijinkan, saya yang bayar.” Saya bertanya: “Kamu tahu apa yang saya beli.” Dia menjawab: “Tidak tahu, saya yakin saya bisa, TUHAN berkati saya.” Saya diam, Engkau beri aku duit, sudah. Aku bisa beli. Tuhan berkata: “Itu dari AKU, terima.” Kaget, syok. Persis dengan omongan dia.
Sampai detik ini, saya tidak tahu penjelasan utuh. Dari pihak TUHAN ada yang fresh TUHAN berikan pada saudara, jangan makan bangkai. Kalau ada yang harus dicabut, selesaikan! Dibereskan! Supaya kekuatan kita menyambar dibaharui TUHAN. Sehingga tidak makan bangkai di dalam hidup kita. Saya tidak tahu, teman-teman yang tahu prosesnya. Saya bukan kolektor atau pun penggemar mobil. Hanya bicara mantu, ada yang berkata: “Kenapa tidak beli?” Saya tidak tahu, tetapi ini pelajaran.
Rajawali tidak makan bangkai, menjelang TUHAN datang, banyak bangkai. Bergerombol. Rajawali terbang. Rajawalia yang sakit akan bergerombol, makan bangkai, dalam waktu sekejap akan mati. Sebagian tidak diciptakan memakan bangkai. Yesus menyatakan Diri-Nya Roti Hidup. Terima Kasih TUHAN, mari angkat tangan di hadapan TUHAN, minta Roti Hidup.
By His Grace,
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar