TARUH HIDUPMU DIATAS MEZBAH SEBAGAI KORBAN
TARUH HIDUPMU DIATAS MEZBAH SEBAGAI KORBAN
Jika kita perhatikan, dari satu generasi ke generasi berikutnya, para pionir kegerakan menunjukkan cara-cara yang selalu sama dalam mencari Tuhan dan membangun persekutuan pribadi dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sepertinya jika mereka melakukan apa yang mereka lakukan, maka mereka dengan segera dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Begitulah cara mereka membangun manusia roh mereka, menjagai dan terus meningkatkan aliran air hidup dalam batin mereka.
1. Mereka secara konsisten terus mencari wajah Tuhan pada waktu-waktu yang sudah ditetapkan.
Beberapa dari antara mereka selalu bangun sebelum fajar menyingsing untuk berdoa, sedangkan beberapa yang lain malah selalu terjaga antara jam 2 atau 3 pagi untuk berdoa dan terus melanjutkan aktivitas kegiatan mereka sehari-hari. Mereka melakukan itu semua secara konsisten dan telah terintegrasi menjadi pola seumur hidup mereka.
Beberapa pahlawan iman juga sering berdoa sekitar pukul 3 sore (Kisah Para Rasul 3:1, 10:3). Namun terlepas dari pukul berapa kita biasa berdoa, para pionir kegerakan menjadikan waktu yang sudah disepakati bersama tersebut sebagai waktu yang secara khusus terus mereka dedikasikan untuk mencari wajah Tuhan seumur hidup mereka.
Saya yakin, kekonsistenan mereka untuk memelihara waktu khusus guna menyendiri dengan Tuhanlah yang menjadikan mereka selalu satu roh dengan Tuhan (1 Korintus 6:15-20) dan hidup di dalam Dia (Efesus 1:11-12).
2. Mereka berpuasa.
Ada banyak ragam puasa yang bisa kita jalani:
* Puasa Ester - penuh kesadaran, dan menahan diri untuk tidak makan serta minum selama 3 hari.
* Puasa Daniel - dengan sengaja tidak memakan makanan yang berdaging. Walau masih tetap mengkonsumsi makanan tapi hanya yang berjenis sayur-sayuran belaka.
* Puasa Yesus atau Musa - walau tetap meminum air tapi orang yang bersangkutan telah berketetapan untuk tidak menyentuh jenis makanan apa pun selama kurun waktu yang lebih panjang. Biasanya antara kurun waktu 7 - 40 hari.
Biasanya para pionir kegerakan meluangkan waktu berpuasa jika mereka merasa intensitas hadirat Tuhan dalam hidup mereka mulai terasa hambar (Lukas 5:35-39). Tapi terlepas dari berapa lama waktu puasa yang akan kita jalani, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan selama kita berpuasa:
a. Tetapkan aspek khusus yang memotivasi kita untuk berpuasa. Apa kebutuhan penting dan mendesak yang memotivasi kita untuk berpuasa? Dalam kasus Ester (Ester 4:16), dia dan seluruh orang Yahudi di Susan berpuasa untuk meminta campur tangan Tuhan atas rancangan jahat yang sudah dibuat oleh Haman.
b. Selama berpuasa, jadikan aspek yang memotivasi puasa kita tersebut sebagai pokok dari doa dan permohonan kita. Berfokuslah pada hal tersebut.
c. Selama masa berpuasa, usahakan sebisa mungkin untuk kita dapat 'keluar' dari rutinitas sehari-hari. Orang-orang yang berpuasa sambil tetap mengerjakan aktivitas rutin mereka, biasanya tidak akan menikmati hasil yang maksimal dari puasa mereka. Isi waktu berpuasa kita untuk lebih banyak berdoa, membaca firman dan menyembah Tuhan.
Biasanya, karena kita telah menyingkirkan semua kesibukan sehari-hari dan berfokus hanya untuk mencari Tuhan, maka kemampuan kita untuk mendengar suara Tuhan akan kembali tajam dan terus bertumbuh jadi makin tajam.
3. Mereka bernazar.
Para pionir kegerakan menyadari betul kekuatan dari sebuah nazar. Di saat-saat tertentu di mana mereka sedang mengalami sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dapat dihadapi secara manusiawi, maka mereka akan mengucapkan nazar mereka (Kejadian 28:20-22, Bilangan 21:1-3, 30:1-16; Ulangan 23:21-23, Hakim-hakim 11:29-33, Pengkhotnah 5:4-6).
Nazar adalah sebuah janji yang diucapkan oleh seseorang di hadapan Tuhan, yang (biasanya) ia ucapkan dalam keadaannya yang sedang terdesak sesuatu ataupun sedang sangat membutuhkan intervensi Tuhan atas kondisi yang sedang ia hadapi, dan bersedia dengan sukarela melakukan apa yang ia sudah janjikan di hadapan Tuhan sebagai 'kompensasi atau pengganti' dari permintaannya.
Praktekkan apa yang para pionir kegerakan di masa lalu sudah lakukan. Melalui buah-buah pelayanan yang mereka munculkan. Mereka telah bersaksi bahwa Tuhan masih tetap menjawab doa, masih tetap bekerja & Ia tetap menyatakan kemuliaan-Nya melalui orang-orang tertentu yang dengan tekun terus mencari wajah-Nya, mengejar hadirat-Nya serta tinggal di dalam Dia. #AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
Komentar
Posting Komentar