DIMENSI PENYEMBAHAN
DIMENSI PENYEMBAHAN
Saat seseorang mulai menyembah Bapa dalam realita Roh-Nya, maka Roh Kudus akan mulai bekerja dan membawa orang yang bersangkutan untuk memasuki beberapa level penyembahan yang berbeda:
1. Roh akan membawa kita memasuki dimensi pengagungan dalam penyembahan kita.
Jadikan setiap lagu pujian ataupun penyembahan yang kita nyanyikan sebagai sarana untuk memberi keleluasaan bagi Roh Kudus bekerja dalam batin kita dan mengaktivasi fungsi penyembahan dalam manusia roh kita.
Sementara kita menyanyikan suatu lagu penyembahan, mintalah Roh Kudus untuk mengaktivasi fungsi penyembahan dalam manusia roh kita. Inilah yang akan membawa kita mulai memasuki dimensi pengagungan kepada Bapa.
Saat kita dibawa oleh Roh untuk mengagungkan Tuhan, maka pujian ataupun penyembahan kita akan betul-betul mengalir keluar dari dalam roh kita. Saat kita menyanyikan suatu lagu tertentu atau menyanyi dengan berbahasa roh, maka kita melakukannya secara natural dari dalam batin kita - mengalir keluar dari hati kita yang terdalam untuk menyentuh kedalaman hati Tuhan.
2. Roh akan membawa kita untuk memasuki dimensi persekutuan.
Saat dimensi pengagungan 'mengalir keluar' dari dalam manusia roh kita, maka sampai pada suatu titik rohani tertentu, Roh Kudus akan mulai membawa kita memasuki dimensi persekutuan dengan Tuhan sendiri.
Kesadaran kita akan keadaan sekeliling, mengalami 'penurunan' karena kesadaran akan realita Tuhan jadi meningkat dengan tajam.
a. Roh membawa kita untuk mengalami berbagai proses 'pembersihan' di dalam hadirat-Nya.
Jika ada area-area tertentu dalam hidup kita yang masih belum akurat, maka Roh Kudus akan 'menunjukkan' area-area yang masih belum akurat tersebut di dalam hadirat-Nya. Yang harus kita lakukan adalah responi dengan pertobatan. Akui apa yang belum akurat tersebut dan mintalah untuk Roh Kudus bekerja dalam batin kita serta menanamkan kerinduan dan kemampuan untuk hidup dalam keakuratan.
b. Roh membuat kita mengalami datangnya dimensi pewahyuan tentang keberadaan Bapa.
Dimensi pengenalan atau pewahyuan mengenal Bapa secara pribadi akan mulai bekerja dalam hidup kita. Inilah yang membuat kita memiliki kekuatan iman meskipun sepertinya kita mendapati adanya fakta yang berbeda dengan janji Tuhan (Roma 4:18-21).
Kekuatan kehidupan rohani kita seharusnya dibangun dari pewahyuan pribadi yang kita terima melalui apa yang Roh wahyukan dalam batin kita (Efesus 1:17, Wahyu 1:10-18).
c. Roh akan membawa kita untuk mulai memiliki kehidupan rohani yang karib dengan Tuhan sehingga kehidupan sehari-hari dan kehidupan doa pribadi kita lebih menjadi seperti percakapan antara dua sahabat daripada sebuah 'doa' antara ciptaan dengan penciptanya.
3. Roh akan membawa kita untuk mulai memasuki level keintiman dengan Tuhan.
a) Roh membawa kita untuk menjadi 'satu roh' dengan Tuhan.
Melalui dimensi 'persahabatan' yang kita bangun dengan Tuhan, kita jadi makin mengenali keberadaan Tuhan yakni pikiran-Nya, keinginan-Nya, kerinduan hati-Nya, rencana dan rancangan-Nya. Sehingga kita memiliki kehidupan sehari-hari yang semakin memperkenan hati-Nya. Keberadaan kita makin merepresentasikan Diri-Nya di bumi ini (Yohanes 5:19-20, 10:25-30).
b) Bapa akan mulai membawa kita untuk mengalami berbagai pengalaman ilahi yang menyatakan isi hati dan kedalaman hati-Nya.
Dia memperlakukan kita sebagai sahabat-Nya, pribadi untuk Ia menyatakan berbagai hal yang selama ini Ia pikirkan dan rencanakan agar dapat Ia wujudkan di bumi ini (Yohanes 15:14-16).
Biarlah Roh Kudus mulai membangun kehidupan kita menjadi seorang penyembah dan sahabat-Nya di bumi ini.
#AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
Komentar
Posting Komentar