JALAN DALAM TRACKYA TUHAN
IBADAH RAYA UMUM
Minggu, 20 Juni 2021
Ev. Nany Susanty SH
HARUS ADA DALAM TRACK TUHAN
Track yang dimaksud itu bukan jalan yang biasa, tetapi sebuah rute Tuhan. Mengenai masa akhir zaman, Tuhan nyatakan bawa saat ini merupakan putaran terakhir. Waktunya tidak lama lagi. Yang dinamakan tidak lama lagi itu kapan? Dari dulu Tuhan juga berkata bahwa kerajaan-Ku sudah dekat. Lalu kapan? Jika dikatakan putaran terakhir, bukan berarti kiamat segera terjadi. Tidak. Dunia itu masih panjang. Dalam putaran terakhir ini artinya dalam waktu 3-4 tahun, akan ada tuaian besar-besaran dan kelimpahan. Di masa putaran terakhir ini kita tidak boleh santai dan tidak boleh berjalan berdasarkan kehendak sendiri. Masa ini Tuhan berikan kemudahan dalam segala hal, baik jasmani maupun rohani. Jadi, kita harus ada dalam tracknya Tuhan.
HARUS TAHU TRACK TUHAN
Track Tuhan itu rute yang Tuhan tentukan dalam hidup kita. Setiap kita harus tahu track atau Rute Tuhan bagi hidup kita masing-masing. Tuhan mau membawa kita kemana, kita harus tahu.
Dalam sejarah perjalanan bangsa Israel, mengapa mereka jalan berputar-putar di padang gurun? Alasannya mereka tidak mengikuti tracknya Tuhan. Mereka bersungut-sunggut dan mengikuti kehendaknya sendiri.
Ikutilah Tracknya Tuhan. Mungkin kita harus sedikit jalan putar, tetapi kalau kita mengikuti tracknya Tuhan, kita pasti sampai. Daud itu selalu mengikuti jejak Tuhan. Ikut rutenya Tuhan. Sehingga ia selalu berhasil. “Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.” (Mazmur 17:5).
CARA MENGIKUTI TRACK TUHAN
Kita belajar dari cara orang Majus bertemu Mesias.
1. Harus Didahului Dengan Adanya Visi/Firman
Harus ada pegangan, ada petunjuk untuk menjalani masa 3-4 tahun ke depan. Harus Punya dasar firman dan ikuti firman itu. Dengan adanya firman, kita jadi tahu rute Tuhan. Misalkan dari ayat-ayat yang ada di Yesaya 60 dan Mazmur 91, saudara harus bertanya kepada Tuhan, “Ayat atau bagian untuk saya yang mana?” Jangan meniru. Panggilan kita berbeda. Rute yangg Tuhan tentukan buat masing-masing kita beda. Kita harus jalan di dalam destiny kita masing-masing.
Matius 2:2
dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Untuk orang Majus, rute yang Tuhan berikan lewat bintang. Orang Majus itu: Melihat, berpikir, dan menyelidiki. Awalnya mereka melihat bintang, sebuah bintang yang mengindikasikan bahwa ada seorang raja yang lahir, itu raja orang Yahudi. Mereka berpikir, lalu mereka datang ke orang Yahudi.
Begitu mendapat firman, mereka menyelidiki dan memperlajari. Kadang kita semau kita sendiri, tidak mengikuti track Tuhan, sehingga kita diijinkan Tuhan untuk jatuh, meskipun tidak sampai tergeletak. Bagi kita, setelah kita tahu visi atau mendapatkan firman, selanjutnya kembangkan itu. Kembalikan kepada Tuhan, di doakan. Setelah mendapat petunjuk, jalani.
2. Jangan Memakai Hikmat Manusia.
Matius 2:1
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
Orang Majus ini pintar, tetapi dia memakai hikmat manusia. Mereka berpikir, namanya raja pasti lahir di kerajaan. Oleh karena itu ia datang ke Yerusalem ke kota, bertemu dengan raja Herodes. Mereka minta petunjuk sekaligus memberi tahu tentang adanya raja yang lahir kepada Herodes. Akibatnya dari informasi ini, ada korban, ada anak-anak yang dibantai oleh Herodes.
Kalau kita memakai hikmat manusia, pasti ada kerugian, ada benturan. Oleh karena itu mintalah hikmat dari Tuhan.
Contoh Orang-orang yang Nekat (Bilangan 14:39-45)
Setelah Musa menyampaikan perkataan ini kepada semua orang Israel, maka berkabunglah bangsa itu dengan sangat. Dan keesokan harinya bangunlah mereka pagi-pagi hendak naik ke puncak gunung sambil berkata: "Sekarang kita hendak maju ke negeri yang difirmankan TUHAN itu; memang kita telah berbuat dosa." Tetapi kata Musa: "Mengapakah kamu hendak melanggar titah TUHAN? Hal itu tidak akan berhasil.
Janganlah maju, sebab TUHAN tidak ada di tengah-tengahmu, supaya jangan kamu dikalahkan oleh musuhmu, sebab orang Amalek dan orang Kanaan ada di sana di depanmu dan kamu akan tewas oleh pedang; dari sebab kamu berbalik membelakangi TUHAN, maka TUHAN tidak akan menyertai kamu." Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan. Lalu turunlah orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan itu dan menyerang mereka; kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan mereka sampai ke Horma.
Kalau kita tidak dalam penyertaan Tuhan, pasti kalah. Kalau tidak pada tracknya
Tuhan kita harus menanggung akibat yang berat.
3. Kembali Pada Visi Semula
Matius 2: 9-10
Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
Bertobat dan jangan bertindak dengan cara sendiri. Kembali pada visi semula jika saudara tahu sudah salah. Temukan firman lagi. Pasti kita bertemu Mesias, yang artinya diurapi. Kita akan mendapat pengurapan baru, sehingga bersukacita.
Saat Daud diurapi, sejak saat itu apa pun yang dilakukan selalu berhasil. Saat kita kembali pada visi, bertemu Mesias, kita dapat pengurapan baru. Firman dan visi akan memimpin kita. Pengurapan terjadi dan apa pun yang kita kerjakan berhasil. Saat kita ada dalam tracknya Tuhan, pengurapan terjadi.
Setelah Daud diurapi, Daud tidak langsung menjadi raja. Ada goliat, ada Saul orang dekat yang ingin membunuhnya. Tetapi Daud menang.
Dalam hidup kita pun juga demikian, orang yang dekat dengan kita bisa mencelakakan, itu seperti Saul dalam kehidupan Daud. Sedangkan goliat itu seperti roh intimidasi. Saat ini dengan adanya virus, semua orang terintimidasi. Roh intimidasi itu bekerja dengan kuat. Kalau kita ada dalam tracknya Tuhan, ada dalam pengurapan Tuhan, jangan takut intimidasi apa pun.
Admin Kemah Daud Ministries
Komentar
Posting Komentar