JALAN YANG BENAR
*JALAN YANG BENAR*
*SENIN 28 JUNI 2021*
*EV HADASSAH GLORIA PURNOMO*
Shalom
Ada Satu Hal Yang dipunyai oleh Pahlawan-pahlawan Iman, Para Pendahulu kita, Hamba-hamba Tuhan, Tokoh-tokoh Alkitab, mereka memiliki satu kesamaan yaitu Mereka Memilih *JALAN YANG BENAR*
JALAN YANG BENAR ini kita akan menghadapi tantangan dan cemoohan orang-orang.
Semua Pilihan kita pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Hari ini ada banyak orang yang memilih Jalan yang Populer.
Saya teringat lagu sekolah Minggu ada Dua Jalan. Yang Lebar Jiwamu Mati dan Yang Sempit
Ini Syairnya :
LEBAR DAN SEMPIT, MANA KAU PILIH
YANG LEBAR API, JIWAMU MATI
TAPI YANG SEMPIT, TUHAN BERKATI
Jika kita mengambil Jalan Yang Populer belum tentu benar.
Contoh : Gideon
Hakim-hakim 6:11-24 (TB) Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."
Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."
Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."
Maka jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.
Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu." Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai engkau kembali."
Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.
Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian.
Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.
Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati."
Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.
Gideon adalah Seorang Penakut tetapi Tuhan pilih dan Tuhan menyertai Gideon.
Tidak banyak orang yang memilih Jalan yang Benar.
Amsal 12:28 NET
In the path of righteousness there is life,
but another path leads to death.
JALAN KEBENARAN MEMBAWA KEPADA KEHIDUPAN.
JALAN YANG LAIN (POPULER) MEMIMPIN KEPADA KEMATIAN.
Ada Dua Jenis Orang : Yang Pertama adalah Orang Yang Boleh Memilih Jalannya Sendiri. Yang Kedua adalah orang yang jalannya dipilih kan oleh Tuhan
*Contoh Orang Yang Jalannya Dipilihkan oleh Tuhan yaitu YUSUF*
Yusuf tidak bisa memilih jalan kehidupan nya, Yusuf di jual oleh kakak-kakaknya, Yusuf jadi Budak, Yusuf difitnah dan masuk penjara sebelum Yusuf menjadi Penguasa Mesir.
Ketika Tuhan pilihkan jalan kita, kita akan melewati sesuatu yang tidak enak. Di Jalan yang tidak enak ini kemungkinan murtad akan tinggi.
Ketika kita salah jalan maka itu akan membuang banyak waktu. Oleh sebab itu kita jangan sampai jalan.
Ketika kita melewati JALAN YANG BENAR, di sekitar kita akan ada banyak sekali musuh yang mengejek, menyakiti hati kita.
Kita harus ingat Janji Tuhan bahwa Tuhan Menyediakan Hidangan Dihadapan Para Lawan Kita.
Cara Supaya Kita tidak Distract maka kita harus Fokus kepada Tuhan.
*PENGLIHATAN HADASSAH*
Saya Melihat Tuhan Yesus sedang berjalan ke 34 Propinsi, dia berjalan dari satu pulau ke pulau yang lain.
Ketika Tuhan berjalan saya melihat ada semacam Kabut yang keluar dari Tubuh Tuhan Yesus, Kabut itu membersihkan segala kotoran, virus yang ada di pulau yang Tuhan lewati
Kabut itu seperti Dupa. Dupa berasal dari Bahasa Ibrani nya adalah qetoreth' yang artinya dupa atau parfum, tetapi arti lainnya adalah "asap yang wangi dari persembahan.
Tuhan Yesus mau kita anak-anakNya mengeluarkan Dupa Penyembahan yang bau harum.
Yesaya 55:8 (TB) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Hari-hari ini kita harus belajar Beradaptasi. Adaptasi itu tidak mudah.
Mari Kita Berjalan Sepakat dengan Tuhan.
Matius 11:28-30 (TB) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Jika kita berjalan di Jalan Yang Benar kita akan semakin naik dan tidak pernah turun.
Mazmur 44:1 (TB) Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Nyanyian pengajaran. (44-2) Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar, nenek moyang kami telah menceritakan kepada kami perbuatan yang telah Kaulakukan pada zaman mereka, pada zaman purbakala.
Mazmur 44 ini menceritakan tentang Pembelaan Tuhan kepada Bangsa Israel.
Saat Ini Tuhan Menurunkan Perjanjian Kasih Setia kepada kita.
Jaminan Tuhan yang Membawa kita sampai di Garis Akhir. Amin
Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar