JANGAN TAKUT
JANGAN TAKUT
Di momen seperti sekarang ini, orang-orang percaya 'tidak bisa lagi' menggantungkan iman mereka kepada keberadaan Yesus yang diceritakan oleh Matius, Markus, Lukas ataupun Yohanes - sebelum kebangkitan dan Dia dipermuliakan di sebelah kanan Bapa!
Wahyu 1:17-18 (TB) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Ayat di atas menyingkapkan dimensi pewahyuan tentang Yesus yang seharusnya kita miliki dalam kehidupan sehari-hari kita di akhir zaman ini! Akan ada lebih banyak orang yang bakal menjadi korban dari berbagai kegoncangan, badai dan ketidakpastian yang ada di masa depan. Berbagai penyakit yang diakibatkan oleh tekanan mental, stres atau beragam konflik batin akan terus mewarnai kehidupan umat manusia! Berbagai rekayasa senjata biologi juga akan terus berlanjut dan semua itu ditujukan untuk merusak berbagai sendi kehidupan itu sendiri!
Tapi terlepas dari semua tindakan orang fasik yang dalam keserakahannya berambisi untuk menguasai semua resources dan kekayaan dunia ini, salah satu permasalahan terbesar yang masih membelenggu orang-orang percaya atau gereja Tuhan adalah ada banyak orang percaya bahkan tidak sedikit dari kalangan para hamba Tuhan atau para pendeta yang menjalani kehidupan sehari-hari atau kehidupan pelayanan mereka dengan terus dibayang-bayangi rasa takut mati! Padahal sebagai gereja Tuhan sudah seharusnya kita bertindak menjadi solusi bagi bangsa-bangsa, yaitu dengan melahirkan generasi orang-orang benar.
Di satu sisi yang lain, kita semua meyakini bahwa kalau kita mati, pasti masuk ke surga - kita hanya seperti pindah alamat saja. Dan di surga kita juga akan menikmati kehidupan kekal penuh dengan sukacita dan kemuliaan! Tidak ada lagi pergumulan atau kesusahan dan penderitaan seperti saat hidup di bumi ini. Tapi tetap saja, ada 'sedikit' rasa takut yang terus membayangi kehidupan kita. Dan ada berbagai alasan ataupun pertimbangan yang bisa kita kemukakan untuk 'membenarkan' rasa takut yang terus membayangi tersebut.
Penyebabnya adalah meskipun kita tahu dengan pasti bahwa di balik peristiwa kita meninggalkan dunia ini (mati), ada kehidupan kekal dan penuh kemuliaan yang Bapa sediakan bagi orang-orang yang percaya, tapi karena masih adanya pola dunia ini di dalam pikiran atau hati kita. Ada roh yang mencintai diri sendiri yang masih bercokol dalam hidup kita! Inilah yang membuat kita jadi menatap kehidupan baru di dalam kekekalan tersebut dengan gamang.
Kita masih sering merasa sedih atau kehilangan saat ada salah satu dari orang yang kita kasihi 'mendahului kita'. Kembali, itu merupakan wujud dari pola dunia dan roh cinta diri sendiri yang sudah membentuk kehidupan kita! Kita telah berhasil dicetak oleh pola dunia untuk hidup secara lahiriah atau manusiawi. Sehingga di satu sisi, kita jadi gamang dalam menghadapi 'kehidupan baru' kita, dan di sisi yang lain, kita jadi 'bersedih' saat ada saudara kita yang 'mendahului' kita. Padahal, respon yang benar seharusnya, kita jadi cemburu atau iri kepada orang yang 'mendahului kita' tersebut!
Bayangkan, sementara kita masih harus menghadapi peperangan rohani, pergumulan dan berbagai pergulatan lain di kehidupan sehari-hari, namun satu saudara kita tersebut sudah berbahagia bersama Tuhan! Dia sudah menikmati kemuliaan dan kekekalan bersama Tuhan yang kita kasihi. Itu sebabnya, paradigma dan dasar keyakinan kita harus dibongkar dan diselaraskan ulang dengan firman-Nya yang menyatakan:
Matius 10:38-39 (TB) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Wahyu 12:11 (TB) Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Message ini masih akan berlanjut besok.
#AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
______________________________________
Dapatkan renungan harian Ps. Steven Agustinus (text, quote & audio) setiap harinya melalui Whatsapp Anda, dengan cara mendaftarkan diri:
Nama_Kota_No Whatsapp
Kirim ke nomor 0888-6132-106
Komentar
Posting Komentar