MENGALAHKAN ROH KETAKUTAN
*MENGALAHKAN ROH KETAKUTAN*
Yesaya 41:10 janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Ketakutan adalah salah satu senjata terampuh dalam peperangan. Jangankan melawan musuh, para tentara yang dikuasai rasa takut tidak akan pernah bisa melangkah ke medan perang. Rahasia inilah yang Goliat dan tentara Filistin manfaatkan. Dengan penampilan bagaikan raksasa, perlengkapan perang bak pendekar, dan suara menggelegar, Goliat menebarkan kecemasan dalam hati tentara Israel. Sampai-sampai tentara Israel terkuat sekalipun tidak berani menghadapinya. Sampai Daud datang. Saat itu, ia hanyalah penggembala kambing domba dan sedikit pun tidak memiliki pengalaman perang. Namun, keyakinannya kepada Allah membuat Daud siap menghadapi musuh seketika itu juga. Kesiapan inilah yang mendorongnya maju dengan penuh keberanian dan berhasil membalikkan keadaan.
Hari-hari ini, Iblis pun menebarkan roh ketakutan di tengah anak-anak Tuhan. Spirit Ketakutan disebarkan ke seluruh Indonesia dan Bangsa-bangsa, orang-orang ketakutan karena sakit penyakit yang melanda, Dengan kebohongannya, ia membuat segala persoalan yang kita hadapi terlihat sangat besar bagi kita. Tanpa kita sadari, ia menanamkan ide bahwa kita tidak mungkin bisa mengatasi rumitnya permasalahan keuangan, keluarga, studi, pekerjaan, atau bahkan pelayanan kita. Terlampau sering, kita membiarkan ketidakberdayaan melumpuhkan kita dalam ketakutan. Seolah tak ada lagi yang bisa dilakukan, kita hanya menantikan kehancuran menghampiri hidup kita. Akhirnya kita kalah, bahkan sebelum berjuang.
Sementara pasrah terlihat seperti jalan termudah, Tuhan menghendaki kita untuk bangkit. Berhentilah mengimani kebohongan musuh. Imani rencana Tuhan yang akan membawa kita dari kemuliaan sampai kemuliaan. Kapan pun ketakutan meliputi kita, pandanglah Yesus. Dia telah berjanji untuk tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendirian. Dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan, Tuhan akan menuntun kita berjalan melampaui segala ketidakmampuan dan ketidakberdayaan kita. Ya, hampirilah takhta kasih karunia-Nya dengan penuh keberanian, sebab di dekat-Nya, ketakutan pun sirna. Bahkan, ketakutan yang kita taklukkan bersama Tuhan akan diubahkan-Nya menjadi kekuatan yang meneguhkan hati kita. Kita pun dapat bangkit dan siap menjawab panggilan-Nya menjadi tentara Allah.
Bagaimana roh ketakutan bertumbuh dalam roh kita?
Pertama-tama, kita membawa roh ketakutan sebagai konsekuensi dosa orang tua kita. Hal ini seperti 'benih' yang kita bawa dalam hidup kita sebagai potensi negatif dan buruk yang menjadi kecenderungan kita ketika bertumbuh semakin besar. 'Benih' roh ketakutan mulai bertunas sebagai akibat dari konsekuensi dosa kita sendiri. Semakin kita melakukan banyak kesalahan, pelanggaran dan dosa, hati nurani kita semakin tertuduh dengan rasa bersalah. Perasaan bersalah ini akan terus mengejar kita sebelum kita mengakui dosa, minta pengampunan. Perasaan bersalah ini membuat hubungan kita dengan Tuhan dan orang lain menjadi rusak dan berjarak. Mulailah muncul yang namanya emosi-emosi negatif yang tidak wajar, seperti rasa takut, rasa malu dan takut gagal. Hal ini dapat kita lihat melalui kasus kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa - Kejadian 3:10.
Benih' roh ketakutan itu semakin bertumbuh subur ketika kita diasuh dalam keluarga yang miskin kasih. Menurut 1 Yohanes 4:18 ternyata lawan kasih itu bukan kebencian tetapi ketakutan dan penghakiman. Keluarga yang miskin kasih terlihat dari beberapa gejala dan kecenderungan, yaitu: 1) Orangtua yang mengasuh anak-anaknya dengan kejam dan otoriter; 2) Orangtua dan hubungan saudara yang cenderung kasar, suka menghina, menghakimi, merendahkan dan sinis; 3) Orangtua dan budaya keluarga yang jarang memuji atau memberikan dorongan semangat; 4) Orangtua dan budaya keluarga yang cenderung mengabaikan atau menolak salah satu atau beberapa anggota keluarga.
Jika kita bertumbuh dalam pola asuh atau budaya keluarga yang miskin kasih sebagaimana di atas, maka ada kemungkinan besar roh ketakutan bertumbuh subur di jiwa kita. Kita menjadi pribadi yang rentan dengan penolakan. Kita merasa harus selalu berjuang untuk menjadi selalu sempurna, selalu manis, selalu berprestasi dan berpenampilan tak bercacat di mata orang. Ketika kita mengalami trauma yang tidak segera tersembuhkan, roh ketakutan semakin mencengkeram jiwa kita. Trauma adalah luka secara prikologis yang menyiksa dan menyakiti jiwa manusia dengan ketakutan-ketakutan dan kemarahan-kemarahan yang tidak wajar. Iblis juga akan mencengkeram kita dengan roh ketakutan yang tidak wajar, ketika kita tidak dipulihkan dari hal-hal di atas atau karena kita secara aktif terlibat dengan hal-hal yang terkait dengan kuasa kegelapan.
Apa akibatnya jika roh ketakutan menguasai kita?
Rasul Paulus menulis: "Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah" - 2 Timotius 1:6-8.
Ketakutan membuat seseorang menjadi lemah (tidak kuat). Citra dirinya menjadi rusak, misalnya: minder atau agresif. Inisiatif lemah, sulit membuat keputusan, tidak berani menyelesaikan masalah karena takut gagal atau tidak berani ambil resiko. Padahal roh yang diberikan kepada kita sebagai anak-anak Allah adalah roh yang membangkitkan kekuatan sehingga kita menjadi mampu melewati proses kehidupan, mampu hidup dalam kebenaran dan menggenapi rencana-Nya yang besar. Ketakutan menjadi penghalang besar yang membuat hidup kita gagal mengalami rencana Allah yang besar dan mulia.
Ketakutan juga membuat seseorang menjadi sulit hidup dalam kasih. Orang yang ketakutan biasanya memiliki fokus hidup yang salah, seperti misalnya: mengasihani diri sendiri (fokus pada perasaan) atau sombong (fokus pada harga diri). Akan muncul juga yang namanya takut tertolak sehingga yang bersangkutan akan mudah kompromi dengan dosa. Tidak punya pendirian, berusaha menyenangkan semua orang. Padahal roh yang diberikan Allah kepada kita adalah roh yang membangkitkan kasih. Didalam Tuhan kita akan sanggup memberikan kasih kepada yang tidak layak dikasihi, mengampuni musuh dan menerima orang lain apa adanya. Selain itu ketakutan akan membuat seseorang menjadi sulit berubah (bertumbuh). Orang yang dikuasai ketakutan akan mengalami kesulitan untuk mempercayai dan mentaati firman Tuhan, akibatnya mereka tidak mengalami kuasa kebenaran Allah yang merubah/memperbaharui hidup manusia.
Padahal roh yang diberikan Allah kepada kita adalah roh yang membangkitkan ketertiban, roh yang selaras dengan Roh Allah yang mengajar, memimpin dan memperlengkapi kita dengan kebenaran firman sehingga hidup kita bisa ditata sesuai dengan kebenaran dan rencana-Nya yang kudus, benar dan sempurna. Ketakutan yang tidak segera teratasi akan membuat seseorang tidak bisa berbuah. Sebab orang yang dikuasai ketakutan cenderung malu bersaksi tentang pribadi Yesus Kristus, kasih dan kebenaran-Nya. Karunia rohani yang dianugerahkan Allah kepada mereka juga tidak dipakai dengan baik. Karena tidak mau bersaksi dan melayani, akibatnya hidupnya tidak akan menghasilkan buah.
Bagaimana mematahkan roh ketakutan dalam diri kita?
Ada beberapa cara supaya kita bisa mengalahkan atau menaklukkan roh ketakutan dalam diri kita, yaitu: 1) Mengakui kebutuhan kita. Akuilah dengan jujur segala ketakutanmu kepada Tuhan dan penyebab rasa takut itu muncul. Untuk kasus-kasus yang khusus, seperti trauma atau ketakutan yang sudah sangat mengikat, Anda membutuhkan seorang konselor Kristen yang bisa memberikan pelayanan pemulihan yang komprehensif kepada Anda. 2) Menerima kasih karunia Allah. Undanglah pribadi Yesus Kristus sebagai penyataan kasih karunia Allah dan kebenaran yang sempurna. Kehadiran-Nya akan memberikan pengampunan, membebaskan Anda dari rasa bersalah, tekanan iblis dan memulihkan jiwa. 3) Membereskannya dengan kasih karunia Allah. Ampunilah orang-orang yang telah membuat kita trauma (terluka), tolak setiap kata-kata penghakiman, hinaan, caci-maki, pelecehan dan patahkan kuasa roh ketakutan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amin
Tuhan Yesus memberkati
Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar