MENGOBARKAN API CINTA TUHAN
MENGOBARKAN API CINTA TUHAN
Pagi ini tiba - tiba ada doa yang mengalir dari dalam batin saya. Doa tersebut merupakan perkataan spontanitas yang membuat saya terhubung dengan dimensi ketergantungan penuh kepada Roh Kudus: "Roh Kudus tolong saya untuk hidup hanya dari Firman-Mu, dan percaya penuh hanya kepada apa yang Engkau katakan. Pimpin saya untuk berkemenangan dari segala bentuk 'distraction'. Biarlah fokus dari pikiran saya hanya tertuju kepada Engkau dan Firman-Mu. Saya mau mengisi hidup saya hanya dengan hal - hal yang kekal saja. Dan saya bertekad untuk merenungkan Firman-Mu saja."
Setelah doa itu saya ucapkan, seketika saya bisa merasa adanya 'sense of urgency', yang saya yakin itu merupakan 'desakan Roh'. Waktu - waktu ini 'sangatlah singkat', jadi fokus hidup kita tidak boleh salah. Jika Tuhan sedang mempersiapkan suatu generasi yang hidup hanya dari apa yang Tuhan katakan, maka sudah seharusnya kita berfokus pada hal tersebut saja. Dan memberi diri kita untuk dibentuk dan dicetak oleh-Nya.
Kembali suatu doa mengalir dari dalam batin saya: "Roh Kudus, berilah kekuatan kepada saya untuk menjadi konsisten. Berilah roh yang lapar serta haus akan Tuhan dan Firman-Mu lebih lagi. Sebab saya melihat bahwa gaya hidup dan keyakinan seperti itu sedang melawan arus dunia ini. Dan 'bertentangan' dengan pemikiran kebanyakan orang, termasuk orang Kristen. Jadi saya butuh 'kegilaan' ekstra untuk melawan arus yang kuat dan kehausan akan Tuhan yang tidak terbatas."
Ketika doa itu saya panjatkan, maka saya mengingat ayat firman di bawah ini:
Matius 10:34-39 (TSI2) “Janganlah kalian pikir bahwa Aku datang ke dunia ini untuk membawa damai. Aku datang bukan untuk membawa damai, tetapi membawa pedang— yaitu pertentangan yang hebat. Karena dengan kehadiran-Ku, maka akan terjadi apa yang sudah dinubuatkan di dalam Kitab Suci ini: ‘Anak laki-laki akan menentang bapaknya, anak perempuan akan menentang ibunya, dan menantu perempuan akan menentang ibu mertuanya. Bahkan para anggota keluarga dekat kalian pun akan menjadi seperti musuh dalam selimut.’ “Setiap orang yang mengasihi bapak atau ibunya lebih daripada-Ku, tidak layak disebut pengikut-Ku. Setiap orang yang mengasihi anak laki-lakinya atau anak perempuannya lebih daripada-Ku, tidak layak disebut pengikut-Ku. Setiap orang yang mengikut Aku hendaklah berpikir seperti ini, ‘Sampai mati pun— bahkan sampai mati disalibkan, saya akan tetap mengikut Tuhan.’ Orang yang tidak berpikir seperti itu tidak layak disebut pengikut-Ku. Setiap orang yang berusaha mempertahankan hidupnya akan kehilangan hidupnya. Tetapi siapa yang kehilangan hidupnya karena mengikut Aku, dia akan mendapatkan hidup yang sesungguhnya.”
Suka atau tidak, ketika Tuhan mempersiapkan kita untuk menjadi generasi yang hidup hanya dari Firman-Nya saja, maka kita harus sudah siap untuk MENGALAMI PERTENTANGAN. Bahkan keluarga kita sendiri bisa juga menentang apa yang kita yakini. Oleh karena itu, inilah yang perlu kita lakukan:
1. Terus kobarkan roh cinta akan Tuhan yang lebih dan lebih lagi.
Mintalah kepada Roh Kudus akan hal tersebut. Pastikan setiap Firman yang kita terima, mulai berkobar di dalam batin kita. Ingat, kitab Roma 6:11 - itulah jati diri kita di dalam Dia. Kita sudah disatukan dalam kematian dan kebangkitan untuk hidup hanya bagi Dia. Dengan demikian, kita tidak perlu bergumul dalam menghancurkan cinta terhadap diri sendiri, cinta akan uang, dan cinta pada dunia ini. Dengan sendirinya hal itu akan sirna jika cinta kita akan Tuhan terus bergelora. Sebab hati ini sesungguhnya tidak bisa mendua! Pastikan saja hanya ada cinta akan Tuhan yang bergelora.
2. Doakan anggota keluarga kita agar dijamah Tuhan dan masuk dalam pengenalan akan Tuhan yang sama sehingga dapat melangkah dalam agenda Tuhan yang sama.
Jangkaulah mereka dalam doa seturut kehendak Tuhan agar mereka mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi!! Berhentilah meminta hal - hal yang tidak esensi untuk mereka. Jika mereka mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi (bukan dari apa kata orang), maka hal tersebut akan menjadi titik balik perubahan yang permanen dalam kehidupan mereka. Saya yakin jika 'ketaatan' kita sebagai satu keluarga sudah terbangun, maka bersama-sama kita akan mengalahkan dunia ini!!
1 Yohanes 5:4 (TB) sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman KITA.
Saya percaya, secara bersama-sama kita akan dibangkitkan Tuhan menjadi generasi yang tidak bisa dihentikan! Amin!! #AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus
____
Dapatkan renungan harian Ps. Steven Agustinus (text, quote & audio) setiap harinya melalui Whatsapp Anda, dengan cara mendaftarkan diri:
Nama_Kota_No Whatsapp
Kirim ke nomor 0888-6132-106
Komentar
Posting Komentar