MIMPI PS STEVEN AGUSTINUS
MIMPI PS STEVEN AGUSTINUS
Kurang lebih dua hari yang lalu saya ada menerima suatu mimpi profetik. Dalam mimpi tersebut saya mengetahui bahwa kita semua telah diundang untuk mengikuti suatu acara atau pesta akbar di suatu tempat. Tapi saya melihat semua kita sedang sibuk sendiri, ada yang sedang sibuk mencuci baju, berjalan hilir mudik dan lain-lain.
Seharusnya kita sudah berangkat ke tempat tersebut mengingat jarak tempuh yang ada, atau kita semua akan terlambat! Konyolnya, saya tidak bisa berangkat sendiri karena kendaraan yang disediakan adalah kendaraan besar yang tujuannya adalah untuk mengangkut kita semua. Di saat saya merasakan kegelisahan akibat takut terlambat, saya pun terbangun dari tidur saya.
Ketika saya meminta Roh Kudus untuk menjelaskan arti mimpi ini, saya pun menerima suatu impresi bahwa pesta atau acara akbar yang harus kita hadiri tersebut adalah momen dari peristiwa pencurahan Roh ke atas semua manusia. Tapi kita semua belum bisa berangkat ke momen tersebut karena kita semua belum siap!
Lebih lanjut lagi, inilah yang menjadi arahan-arahan Roh Kudus untuk kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, sehingga kita tidak akan terlambat atau bahkan melewatkan momen ilahi yaitu pencurahan Roh Kudus pada hari-hari yang terakhir ini:
1. Lakukan ‘pengkondisian mental’.
Terimalah kenyataan bahwa bagaimanapun juga Tuhan sudah menetapkan diri kita untuk ikut menjadi partner kerja-Nya di bumi ini. Ada banyak orang percaya yang masih memiliki pemikiran untuk menunda keputusan dalam melayani atau hidup bagi Tuhan serta mengerjakan agenda rencana-Nya. Belum lagi ada banyak yang berpikir bahwa dirinya 'tidak layak' karena masih memiliki ada banyak kekurangan dan kelemahan - masih memiliki banyak konflik batin bahkan masa lalu yang sangat bobrok.
Padahal Bapa di surga sudah berketetapan untuk menjadikan kita yang adalah gereja-Nya, sebagai partner kerja-Nya di atas muka bumi. Dia sudah berketetapan untuk tidak lagi memperhitungkan berbagai ketidakakuratan dan kelemahan kita. Dia juga tidak lagi mengingat apa yang menjadi kesalahan-kesalahan kita di masa lalu.
Kolose 1:20 (TB) dan oleh Dialah (melalui Kristus) Ia (Bapa sorgawi) memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Dia hanya mau kita berkata: "Ya Tuhan, aku mau, pakai aku Tuhan, utus aku Tuhan."
Inilah yang dimaksud dengan pengkondisian mental. Kita tidak lagi mengikuti apa yang menjadi alasan-alasan yang manusiawi dan duniawi, yang justru membuat kita terus berada di zona nyaman. Tetapi kita mulai menerima apa yang menjadi panggilan ilahi-Nya. Kita belajar mendengar lalu meresponi apa yang menjadi isi hati Tuhan tersebut.
Milikilah mentalitas seorang prajurit yang terus berfokus untuk melaksanakan perintah komandannya, yang tidak lagi memusingkan dirinya dengan soal penghidupan sehari-hari. Miliki pula mentalitas seorang olahragawan yang terus bertekun dalam berlatih untuk menjadi seorang pemenang. Serta milikilah mentalitas seorang petani yang bekerja keras yang pasti menjadi orang pertama yang menikmati hasil usahanya (2 Timotius 2:4-6).
Sekali lagi firman menegaskan bahwa oleh korban Kristus yang sempurna, Bapa di Surga telah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, artinya Bapa telah berkenan untuk menerima kita kembali apa adanya. Dia tidak lagi mempersoalkan apa yang menjadi kelemahan dan ketidakakuratan kita. Dia juga tidak mengingat kembali apa yang menjadi kesalahan kita, bahkan Dia berkenan memposisikan kita sebagai partner kerja maupun menjadi anak-anak yang dikasihi-Nya.
Perasaan dan pemikiran yang membuat kita merasa tidak layak ataupun tidak mampu, hanyalah tipu muslihat dari pekerjaan musuh untuk selalu mengkondisikan diri kita menjadi tidak siap dengan apa yang sudah Bapa tetapkan atas kita.
Jadi sekali lagi kondisikan mental kita untuk menerima fakta rohani bahwa sebagai pribadi yang baru, Tuhan sungguh berkenan atas hidup kita, dan Dia sudah menetapkan diri kita untuk menjadi partner kerja-Nya di bumi ini.
Yesaya 55:6-7 (TB) Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Tuhan memberikan akses terbuka buat setiap kita. Apa pun yang menjadi kondisi kita saat ini. Dengar dan responilah suara Tuhan ini!!
Yesaya 55:8-11 (TB) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Message ini masih akan berlanjut lagi besok.
Ps. Steven Agustinus
__________
Dapatkan renungan harian Ps. Steven Agustinus (text, quote & audio) setiap harinya melalui Whatsapp Anda, dengan cara mendaftarkan diri:
Nama, Kota, No Whatsapp
Kirim ke nomor 0888-6132-106
Atau mengklik link yang ada di dalam renungan ini : https://wa.link/homdvi
Komentar
Posting Komentar