ROH YUDAS
ROH YUDAS
Shalom
Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus Kristus. Pagi ini salah seorang Pasukan Terdahsyat dari Kota Soloved meminta saya untuk menyelidiki tentang Yudas atau roh Yudas.
YUDAS - YEHUDA (adalah NAMA YANG SAMA)
Yudas, Yunani: Ἰούδας - IOUDAS, adalah "helenisasi" dari nama Ibrani: יְהוּדָה - YEHUDAH, artinya: dia bersyukur/ dia memuji (Lihat bahasan Arti Nama Yehuda dalam Alkitab).
Yudas Iskariot (mati ~29–33, Ibrani יהודה איש־קריות Yəhûḏāh ʾΚ-qəriyyôṯ), anak Simon Iskariot (Yohanes 6:71), dia juga termasuk salah seorang dari dua belas rasul yang dipilih oleh Yesus Kristus, dan dia bertugas sebagai bendahara (Yohanes 12:6, Yohanes 13:29). Yudas Iskariot adalah satu dari tiga murid yang dikenal di kalangan orang Kristen
*CIRI-CIRI SPIRIT YUDAS*
Cinta uang; cemburu kepada murid-murid lain; ketakutan akan akhir pelayanan gurunya yang tak terelakkan, yang mendorong dia mengkhianati rekannya untuk menyelamatkan dirinya sendiri; niat yang membawa untuk memaksa Yesus menyatakan diri-nya Mesias. Juga alasan hati yang sebal dan dendam, yang timbul sesudah harapan-harapan duniawinya pudar; hati yang tidak senang menjurus kepada penyesalan mengikuti Yesus, dan penyesalan ini berubah menjadi kebencian
1. Latar Belakang
Nama Yudas (Yun. Ioudas) sebanding dengan nama Ibrani Yehuda (Ibr. Yehudah). Artinya, “memuji.” Sungguh ironis, bukan? Arti nama yang indah ini tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan di kemudian hari. Alih-alih “dipuji,” dia malah dicela oleh banyak orang sampai sekarang ini.
Kemungkinan besar, Yudas berasal dari Kerioth, yang berada sekitar 22 kilometer sebelah selatan Hebron. Dalam bahasa Ibrani, Ishkeriyyoth berarti “laki-laki dari kampung Kerioth.” Namun ada beberapa teori lain mengenai asal-usul kata Iskariot dalam namanya.
2. Rekam Jejak
Dia pernah termasuk ke dalam satu dari kedua belas murid Yesus. Selama tiga tahun, dia mengikuti Yesus ke mana-mana: melihat-Nya melakukan berbagai mukjizat, mengusir setan, mengampuni dosa, mendengar ajaran-Nya, dan sebagainya.
Jika kita cermati, sesungguhnya posisi Yudas sangat istimewa. Dia menjadi saksi mata mengenai pelayanan Anak Allah di dunia ini dan mendengar banyak ajaran-Nya. Sayangnya, itu semua tidak mengubah hatinya untuk mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
3. Sering Mencuri Uang Kas
Yudas ditugaskan untuk memegang uang kas bagi ke-12 murid Yesus. Sangat mungkin dia dianggap memiliki ketrampilan khusus di bidang ini dan terlihat dapat dipercaya dibanding murid-murid yang lain. Namun demikian, dia sering mencuri uang itu (Yoh. 12:4-6; 13:29).
Hal ini juga menunjukkan bahwa Yudas sebenarnya sangat mirip dengan murid-murid lainnya. Bahkan, dia memiliki kelebihan tertentu (sehingga dipercaya mereka). Jadi, sangat penting bagi kita untuk instrospeksi diri, apakah kita “murid yang sejati” atau “murid yang palsu”? Apakah kita telah benar-benar bertanggung jawab atas kepercayaan dan pelayanan yang diberikan pada kita?
4. Sejak Awal Yesus Tahu Bahwa Yudas Bukanlah Murid yang Sejati
Apakah Yesus terkecoh oleh Yudas? Tidak. Sedari awal memilih kedua belas murid, Yesus sudah tahu siapa itu Yudas dan apa yang akan dilakukannya.
Jawab Yesus kepada mereka: “Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.” (Yoh. 6:70)
Mengapa Yudas yang dipilih, merupakan misteri Allah yang tidak mampu kita pahami. Yang bisa kita percayai, hikmat Allah tidak mungkin keliru. Dia tidak pernah terkejut akibat salah mengambil keputusan.
5. Yudas Bersekongkol dengan Imam-Imam Kepala dan Mengkhianati Yesus
Alkitab tidak menyatakan secara jelas apa tujuan Yudas mengkhianati Yesus (karena uang atau juga ingin memanfaatkan Yesus untuk memberontak pada Roma).
Yang jelas, apa yang dilakukan Yudas itu merupakan kombinasi dari adanya kesempatan, kedagingan Yudas, dan strategi Iblis (Luk. 22:3). Jika kita dihadapkan pada kombinasi ketiga hal ini, waspadalah dan cepat-cepat memohon bantuan Roh Kudus supaya tidak salah melangkah.
6. Yudas Menyesal dan Bunuh Diri
Setelah Yesus dijatuhi hukuman mati, Yudas menyesal. Dia lalu mengembalikan uang yang 30 keping perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua. Walaupun tadinya bersekongkol, mereka menolak Yudas dan tidak peduli padanya.
Akibat penyesalan yang terlalu dalam itu, Yudas kemudian bunuh diri (baca: Mat. 27:3-10). Tetapi dia tidak bertobat.
Ada pepatah, “penyesalan selalu datang terlambat.” Namun sebenarnya, selama kita masih hidup, anugerah Tuhan tetap tersedia bagi mereka yang menyesal dan mau datang kepada-Nya.
Tuhan sanggup memulihkan hidup yang hancur dan menggunakan orang-orang yang tadinya salah jalan untuk menggenapi rencananya. Bukankah murid-murid yang lain, bahkan Paulus, tadinya juga keliru mengenal Yesus? Tetapi berbeda dengan Yudas, mereka mau membuka hati untuk mendapat pengampunan dari Tuhan.
7. Posisi Yudas Digantikan oleh Matias
Setelah kematian Yudas, murid-murid yang lain kemudian mengadakan pemilihan untuk menggantikan posisinya.
23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. 26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu. (Kis. 1:23, 26)
Ada banyak hal yang bisa kita pelajari (bukan teladani) dari kisah Yudas
Pertama, siasat Iblis dan pemberontakan manusia bisa saja terjadi dengan begitu kejinya. Namun, semuanya tidak akan mampu mengubah rencana Tuhan. Tuhan mampu bekerja dalam situasi apapun yang terjadi di dunia ini sehingga suatu saat terbuka bahwa semua rencana Tuhan yang indah dan mulia digenapi (Rm. 8:28).
Kedua, periksa diri kita apakah sudah benar-benar menjadi orang percaya atau hanya ikut-ikutan saja. Lamanya kita menjadi “orang Kristen” dan banyaknya pelayanan tidak serta merta membuat kita jadi anak Tuhan (Mat. 7:22-23).
Ketiga, bertobatlah! Bertobat bukan hanya menyesali dosa, tetapi juga bersandar pada Kristus untuk menyelamatkan kita (Rm. 10:9, 13). Tidak ada “jalan keluar” lain bagi dosa.
Tuhan Yesus memberkati
Dari Berbagai Sumber
Komentar
Posting Komentar